prilaku yang merugikan bagi remaja termasuk terinfeksi HIVAIDS Duta Sekolah, 2009.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka diperlukan suatu penelitian deskriptif untuk menjawab pertanyaan penelitian yaitu bagaimanakah
pengetahuan dan sikap remaja di kota Medan dalam mencegah HIVAIDS.
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum
Menilai gambaran pengetahuan dan sikap remaja dalam mencegah HIVAIDS.
1.3.2. Tujuan Khusus
a. Memperoleh informasi tentang tingkat pengetahuan remaja mengenai HIVAIDS dalam penularan dan pencegahannya.
b. Memperoleh informasi tentang sikap remaja dalam upaya pencegahan
HIVAIDS. c.
Mengetahui cara akses remaja untuk mendapatkan informasi mengenai HIVAIDS.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi : 1.
Pemerintah daerah setempat. Untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap remaja dalam upaya
pencegahan peningkatan kasus HIVAIDS. Hal ini dapat dilakukan dengan pembentukan program kesehatan yang diberikan melalui sekolah-
sekolah. 2.
Petugas kesehatan puskesmas setempat. Puskesmas setempat dapat membentuk Usaha Kesehatan Sekolah UKS
yang dapat memberikan penyuluhan kepada siswa-siswi di sekolah
Universitas Sumatera Utara
setempat mengenai HIVAIDS agar mereka memiliki pengetahuan yang benar mengenai HIVAIDS.
3. Pihak sekolah Pihak sekolah dapat memberikan program pendidikan kesehatan melalui
ceramah, seminar maupun dimasukkan dalam mata pelajaran sekolah untuk meningkatkan pengetahuan remaja terutama mengenai HIVAIDS.
4. Para pendidik di sekolah Bagi pendidik di sekolah dapat lebih memperhatikan pendidikan
kesehatan bagi siswa-siswi sekolah tersebut dan memberikan informasi mengenai HIVAIDS yang diperlukan oleh siswa-siswi sekolah tersebut.
5. Peneliti Peneliti dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam bidang
penelitian.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian HIV
HIV Human Immunodeficiency Virus adalah sejenis virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan dapat menimbulkan AIDS. HIV
menyerang salah satu jenis dari sel-sel darah putih yang bertugas menangkal infeksi. Sel darah putih tersebut terutama limfosit yang memiliki CD4 sebagai
sebuah marker atau penanda yang berada di permukaan sel limfosit. Karena berkurangnya nilai CD4 dalam tubuh manusia menunjukkan berkurangnya sel-sel
darah putih atau limfosit yang seharusnya berperan dalam mengatasi infeksi yang masuk ke tubuh manusia. Pada orang dengan sistem kekebalan yang baik, nilai
CD4 berkisar antara 1400-1500. Sedangkan pada orang dengan sistem kekebalan yang terganggu misal pada orang yang terinfeksi HIV nilai CD4 semakin lama
akan semakin menurun bahkan pada beberapa kasus bisa sampai nol KPA, 2007c.
Virus HIV diklasifikasikan ke dalam golongan lentivirus atau retroviridae. Virus ini secara material genetik adalah virus RNA yang tergantung pada enzim
reverse transcriptase untuk dapat menginfeksi sel mamalia, termasuk manusia, dan menimbulkan kelainan patologi secara lambat. Virus ini terdiri dari 2 grup,
yaitu HIV-1 dan HIV-2. Masing-masing grup mempunyai lagi berbagai subtipe, dan masing-masing subtipe secara evolusi yang cepat mengalami mutasi.
Diantara kedua grup tersebut, yang paling banyak menimbulkan kelainan dan lebih ganas di seluruh dunia adalah grup HIV-1 Zein, 2006.
2.2. Pengertian AIDS
Universitas Sumatera Utara