manajemen yang memadai. Proses pengendalian intern membutuhkan penetapan tanggung jawab dalam organisasi sehingga orang tertentu harus diberi tanggung
jawab untuk tugas dan fungsi tertentu. Pengendalian intern juga mewajibkan pemeliharaan catatan-catatan yang memadai untuk menjaga aktiva dan
menganalisa pembebanan tanggung jawab.
II. Ciri-ciri Pengendalian Intern yang Baik
Sistem pengendalian intern perusahaan terdiri dari kebijakan dan prosedur-prosedur yang ditetapkan untuk memberikan jaminan tercapainya tujuan
tertentu perusahaan. Sruktur pengendalian intern terdiri dari 5 lima komponen, yaitu :
1. Lingkungan pengendalian
2. Penilaian Resiko
3. Aktivitas Pengendalian
4. Informasi dan Komunikasi
5. Pengawasan
Konsep ini didasarkan pada 2 dua premi utama yaitu tenggungjawab manajemen dan jaminan yang memadai.
1. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian terdiri dari tindakan, kebijakan dan prosedur yang mencerminkan sikap menyeluruh manajemen puncak, direktur dan komisaris
dan pemilik suatu satuan usaha terhadap pengendali dan pentingnya terhadap satuan usaha dan untuk mengelola akuntabilitas atas aktiva terkait.
Merupakan dasar dari komponen pengendalian yang lain yang secara umum dapat memberikan acuan disiplin. Meliputi : Integritas, Nilai Etika,
Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
Kompetensi personil perusahaan, Falsafah Manajemen dan gaya operasional, cara manajmene di dalam mendelegasikan tugas dan tanggung jawab, mengatur dan
mengembangkan personil, serta, arahan yang diberikan oleh dewan direksi.
2. Pengendalian Resiko.
Identifikasi dan analisa atas resiko yang relevan terhadap pencapaian tujuan yaitu mengenai penentuan “bagaimana resiko dinilai untuk kemudian
dikelola”. Komponen ini hendaknya mengidentifikasi resiko baik internal maupun eksternal untuk kemudian dinilai. Sebelum melakukan penilain resiko, tujuan atau
target hendaknya ditentukan terlebih dahulu dan dikaitkan sesuai dengan level- levelnya.
3. Aktivitas Pengendalian
Kebijakan dan prosedur yang dapat membantu mengarahkan manajemen hendaknya dilaksanakan. Aktivitas pengendalian hendaknya dilaksanakan dengan
menembus semua level dan semua fungsi yang ada di perusahaan. Meliputi : aktifitas-aktifitas persetujuan, kewenangan, verifikasi, rekonsiliasi, inspeksi atas
kinerja operasional, keamanan sumberdaya aset, pemisahan tugas dan tanggung jawab.
4. Informasi dan Komunikasi
Menampung kebutuhan perusahaan di dalam mengidentifikasi, mengambil, dan mengkomukasikan informasi-informasi kepada pihak yang tepat
agar mereka mampu melaksanakan tanggung jawab mereka. Di dalam perusahaan organisasi, Sistem informasi merupakan kunci dari komponen pengendalian ini.
Informasi internal maupun kejadian eksternal, aktifitas, dan kondisi maupun prasyarat hendaknya dikomunikasikan agar manajemen memperoleh informasi
mengenai keputusan-keputusan bisnis yang harus diambil, dan untuk tujuan pelaporan eksternal
Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
5. Pengawasan
Pengendalian intern seharusnya diawasi oleh manajemen dan personil di dalam perusahaan. Ini merupakan kerangka kerja yang diasosiasikan dengan
fungsi internal audit di dalam perusahaan organisasi, juga dipandang sebagai pengawasan seperti aktifitas umum manajemen dan aktivitas supervise. Adalah
penting bahwa defisiensi pengendalian intern hendaknya dilaporkan ke atas. Dan pemborosan yang serius seharusnya dilaporkan kepada manajemen puncak dan
dewan direksi. Kelima komponen ini terkait satu dengan yang lainnya, sehingga dapat
memberikan kinerja sistem yang terintegrasi yang dapat merespon perubahan kondisi secara dinamis. Sistem Pengendalian Internal terjalin dengan aktifitas
opersional perusahaan, dana akan lebih efektif apabila pengendalian dibangun ke dalam infrastruktur perusahaan, untuk kemudian menjadi bagian yang paling
esensial dari perusahaan organisasi. Pengendalian intern yang baik biasanya mencakup ciri-ciri sebagai
berikut: 1.
Suatu strukutur organisasi yang didalamnya terdapat pemisahan tanggungjawab fungsional yang susuai
2. Suatu sistem yang mencakup prosedur otorisasi dan pencatatan yang sesuai
agar memungkinkan pengendalian yang wajar atas harta, utang pendapatan dan biaya
3. Cara kerja yang wajar harus digunakan dalam pelaksaaan tugas dan fungsi
masing-masing bagian organisatoris 4.
Kepegawaian dengan mutu yang sepadan dengan tanggungjawabnya
Rina Silalahi : Analisis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt Trubus Media Swadaya Medan, 2008
USU Repository © 2008
III. Hubungan Sistem Informasi Akuntansi dengan Pengendalian Intern