Zinc Oxide Eugenol ZOE

Doar Siregar : Coronal Leakage Pada Restorasi Gigi Dalam Perawatan Saluran Akar, 2009. eksperimen sehingga restorasi yang berada lebih lama dalam rongga mulut tersebut menunjukkan adanya peningkatan kontaminasi bakteri Lamers dkk 1980. Secara klinis, Cavit mempunyai keuntungan yaitu mudah dimanipulasi, ketersediannya dalam bentuk pasta premixed dan dapat dengan mudah diangkat dari kavitas setelah mengeras. Disamping itu, Cavit memberikan penutupan yang adekuat pada kavitas diantara kunjungan perawatan. Kekerasan, daya tahan dan waktu pengerasan yang lama merupakan kelemahan dari pengunaan Cavit sehingga Cavit diindikasikan untuk penutupan sementara jangka pendek pada kavitas akses yang kecil. Untuk mengatasi kelemahan- kelemahan dari sifat Cavit tersebut diindikasikan penempatan ”Double Seal” dengan mengunakan Cavit sebagai inner layer dan IRM sebagai outer layer. Kombinasi ”Double Seal” tersebut juga dapat memberikan adaptasi dentin yang lebih baik dibandingkan dengan adaptasi dentin pada kavitas yang ditumpat sementara dengan IRM saja.

2.2.1.2 Zinc Oxide Eugenol ZOE

16 Beberapa bahan restorasi sementara biasanya menggunakan bahan dasar ZOE reinforcement atau non reinforcement. Bahan restorasi ZOE biasanya digunakan dengan perbandingan powder dan liquid 4 : 1 g.ML -1 . Perbandingan powder dan liquid tersebut menghasilkan intial seal yang buruk, dimana kemudian akan terjadi peningkatan kemampuan penutupan setelah 1 minggu. Bahan restorasi ZOE yang digunakan dengan perbandingan powder dan liquid yang lebih rendah yaitu 2 : 1 akan memberikan initial seal yang lebih baik, akan teta- Doar Siregar : Coronal Leakage Pada Restorasi Gigi Dalam Perawatan Saluran Akar, 2009. pi semakin lama kemampuan penutupan tersebut akan semakin menurun. Produk komersial yang berbasis ZOE seperti Dentemp Majestic Drug Co., Bronx, NY, USA dan Kalsogen plus DeTrey, Dentsply,York, PA, USA telah diuji secara in vitro dan dibandingkan dengan bahan restorasi sementara lainnya. Dentemp kurang efektif dalam mencegah penetrasi celupan Silver Nitrate dibandingkan dengan TERM dan 3 macam Cavit yang berbeda Cavit, Cavit G dan Cavit W setelah dilakukannya prosedur thermocycling Noguera McDonald 1990. Kalsogen juga kurang efektif dalam mencegah penetrasi celupan Silver Nitrat dibandingkan Cavit dan TERM setelah dilakukan prosedur thermocycling dan mechanical loading Mayer Eickholz 1997. Restorasi sementara lainnya yang berbasis ZOE reinforcement yaitu Kalzinol dan IRM. Kalzinol merupakan semen berbasis ZOE yang diperkuat dengan 2 polymer polystyrene berat untuk meningkatkan kekuatan kompresif, resistensi terhadap abrasi serta mengurangi disolusi. Pada pengujian adanya coronal leakage dengan menggunakan pencelupan methilen blue, Kalzinol memberikan seal coronal yang lebih baik dibandingkan dengan semen ZOE non reinforcement Tewari dkk, 2002. Tewari dkk 2002 menyimpulkan bahwa semen ZOE non reinforcement tidak dapat memberikan seal coronal yang adekuat untuk penutupan sementara, bahkan untuk jangka pendek sekalipun. 17 IRM merupakan semen ZOE reinforcement dengan Polymethyl Methacrylate. Penguatan ini juga memberikan peningkatan kekuatan kompresif, resistensi terhadap abrasi dan kekerasan pada bahan restorasi. Penggunaan IRM sebagai restorasi sementara dapat digunakan untuk lebih dari satu tahun pada perbandingan powder Doar Siregar : Coronal Leakage Pada Restorasi Gigi Dalam Perawatan Saluran Akar, 2009. dan liquid 6 : 1 gmL -1 . Pada penggunaan IRM dengan perbandingan powder dan liquid tersebut akan menghasilkan seal coronal yang kurang baik, akan tetapi memberikan sifat fisik kekuatan kompresif, resistensi terhadap abrasi dan kekerasan yang optimum. Penggunaan IRM dengan powder yang lebih sedikit dapat memberikan seal coronal yang lebih baik dengan mengorbankan sedikit sifat fisiknya. Pengadukan powder dan liquid dari IRM yang lebih lembut juga dapat memberikan daya antibakteri yang lebih baik. Hal tersebut dikarenakan adanya proses hidrolisis dan peningkatan pelepasan eugenol yang merupakan agen antibakteri pencegah kolonisasi bakteri apabila terjadi leakage. Peningkatan leakage juga dapat terjadi pada IRM ketika diberikan stress thermal. Menurut Bobotis dkk 1990, peningkatan tersebut disebabkan oleh ketidakstabilan dimensi dari IRM. IRM telah diuji dan dibandingkan dengan bahan restorasi sementara lainnya pada sejumlah penelitian in vivo dan in vitro dengan laporan hasil penelitian yang kontroversial. Penelitian in vivo pada gigi manusia, IRM sama efektifnya dengan Cavit dalam menutup sementara kavitas akses kelas 1 untuk periode 3 minggu Beach dkk 1996. Pada penelitian in vitro, Blaney dkk 1981 melaporkan bahwa IRM yang di letakan dengan Camphorated Monochlorophenol CMCP pada kavitas dapat mencegah penetrasi Proteus Vulgaris dengan lebih baik dibandingkan Cavit yang diletakan dengan CMCP dan larutan saline. Penelitian tersebut memberikan pengetahuan yang khusus bahwa CMCP dapat mengurangi kekerasan permukaan dari IRM serta tidak mempengaruhi kekerasan permukaan dari Cavit. Doar Siregar : Coronal Leakage Pada Restorasi Gigi Dalam Perawatan Saluran Akar, 2009. Pada penelitian in vitro lainnya dengan mengunakan radioisotop Friedman dkk 1986 dan metode elektrokimia Jacquot dkk 1996, IRM menunjukkan seal coronal yang lebih baik dibandingkan Cavit. Disisi lain, beberapa penelitian in vitro yang menggunakan silver nitrat sebagai indikator terjadinya coronal leakage Barkhordar Stark 1990, Noguera McDonald 1990, radioisotop kalsium klorida Marosky dkk 1977, penetrasi celupan Lee dkk 1993, Kazemi dkk 1994, Mayer Eickholz 1997, metode filtrasi cairan Anderson dkk 1988, Pashley dkk 1988, Bobotis dkk 1989 dan metode penetrasi bakteri Deveaux dkk 1992, seluruh penelitian in vitro tersebut menunjukkan bahwa Cavit memberikan seal coronal yang lebih baik dari IRM. Pada kebanyakan penelitian in vitro dan in vivo yang mengunakan penetrasi bakteri menunjukkan bahwa kemampuan penutupan IRM hampir sama atau lebih baik daripada Cavit Parris dkk 1964, Krakow dkk 1977, Blaney dkk 1981, Beach dkk 1996, Barthel dkk 1999. Hanya pada penelitan Deveaux dkk 1992 yang menunjukkan bahwa Cavit lebih baik daripada IRM dalam mencegah penetrasi Streptococcus Sanguis. Hal ini dihubungkan dengan adanya faktor growth-inhibiting kemungkinan ion seng yang ada pada Cavit. Bahan restorasi sementara ZOE termasuk IRM mempunyai peranan yang penting dalam mengurangi terjadinya coronal leakage selama perawatan apabila digunakan dengan perbandingan powder dan liquid yang lebih rendah dan pengadukan yang lebih halus. Doar Siregar : Coronal Leakage Pada Restorasi Gigi Dalam Perawatan Saluran Akar, 2009.

2.2.1.3 Resin Komposit