Morfologi Tanaman Kelapa sawit 1 Sejarah Perkelapa Sawitan

kata “ndenden” yang memeberikan petunjuk bahwa kelapa sawit dibawa ke Benua Amerika dalam abad ke -16 bersama sama dengan budak belian, dan tumbuh dengan baik di Brazil. Mangonsoekarjo.S,2003

2.1.2 Morfologi Tanaman

Tanaman kelapa sawit termasuk tumbuhan monokotil. Bagian tanaman kelapa sawit yang penting terdiri atas akar, batang , dan daun. Bentuk tanaman kelapa sawit semenjak dari biji hingga dewasa dapat dilihat. Akar Biji kelapa sawit berkeping tunggal, sehingga akhirnya adalah serabut. Perakarannya sangat kuat. Akar tua tetap kuat dan tetap utuh tidak membusuk sekalipun telah mati. Sistem penyebaran akar tersebut terkonsentrasi pada tanah lapisan atas. Karena sistem perakarannya yang kuat tadi maka jarang di temukan tanaman yang roboh atau tumbang. Sebagimana fungsi akar pada umumnya, akar kelapa sawit juga berperanan terutama dalam penyerapan unsur hara dalam tanah dan respirasi tanaman. Adapun karakter akar tanaman ini antara lain adalah : 1. Tidak berbau 2. Berwarna putih atau kekuningan. 3. Bentuk ujungnya meruncing sehingga mudah menerobos kedalam tanah. 4. Ujung akar tumbuh terus, namun tidak secepat pertumbuhan batang. Batang Batang kelapa sawit tumbuh lurus ke atas, diameternya dapat mencapai 40 – 60 cm. Pada tanaman yang masih muda, batangnya tidak terlihat karena tertutup oleh pelepah daun yang tumbuh rapat mengelilinginya. Pertumbuhan meninggi, batang Universitas Sumatera Utara baru jelas terlihat sesudah tanaman berumur 4 tahun. Namun demikian, hal ini tergantung selain pada jenis, kesuburan lahan serta iklim setempat. Daun Daun tanaman kelapa sawit bersirip genap, bertulang sejajar, panjangnya dapat mencapai 3 – 5 meter. Daun mempunyai pelepah yang pada bagian kiri maupun kanannya tumbuh anak-anak daun. Tanaman kelapa sawit yang sudah dewasa mempunyai anak daun yang jumlahnya dapat mencapai 100 – 160 pasang. Pada bagian pangkal pelepah daun tumbuh duri dan bulu-bulu kasar dan halus. Duduknya pelepah daun pada batang tersusun teratur, melingkari batang membentuk konfigurasi spiral. Daun kelapa sawit tumbuh pada batang, sifatnya bergerombol, roset. Daun yang telah tua berubah warnanya menjadi kuning dan pucat sebelum mereka rontok meninggalkan bekas pada batang. Penambahan jumlah daun pada kanopi tanaman lebih cepat dibandingkan dengan jumlah daun yang gugur. Oleh karenanya tampak daun kelapa sawit tumbuh bergerombol di bagian atas tanaman. Bunga Tanaman kelapa sawit bersifat monoecious atau berumah satu. Monoecious bermakna bahwa bunga jantan dan bunga betina terdapat dalam satu tanaman. Namun demikian, bunga jantan terpisah dengan tandan bunga betinanya. Bungan kelapa sawit atau yang juga disebut tandan muncul pada ketiak daun. Rumus bunga betina adalah : K3, C3, A0, G3 sedangkan rumus bunga jantannya adalah K3, C3, A6, G0. Dimana : K adalah kaliks kelopak sepal; C corola petal; A androecioum bunga jantan dan G adalah gynoecioum bunga betina. Syamsulbahri. MS., 1996. Universitas Sumatera Utara

2.2 Minyak Kelapa Sawit