9
keterangan.Subjeknya yaitu Majalah Glow Up sedangkan objeknya adalah bagian dari subjek yang diteliti secara terperinci. Objek
penelitian memerinci fenomena yang akan diteliti sekaligus merupakan deskripsi penelitian.Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian yaitu
isi dari rubrik People dengan mengumpulkan majalah Glow Up edisi September 2009 sampai Januari 2010 yang didapatkan dari website
majalah Glow Up yaitu http:glowupmagazine.com
.
b. Tahapan Penelitian
1 Pengumpulan data
Instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data majalah Glow Up ini adalah :
a Kategorisasi
Kategorisasi dan Sub Kategorisasi yang akan digunakan sebagai berikut :
Tabel 1.Kategorisasi No
Kategori Sub Kategori
1. Dakwah Melalui Profesi
a. Profesi
b. Non ProfesiHobi
2. Manajemen Dakwah Dalam
Profesi a.
Manajemen Dakwah
Melalui Profesi b.
Syarat Menjadi Profesional c.
AlasanLatar belakang
Pemilihan Profesi d.
Kegiatan Profesi 3.
Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat
a. Keluarga
b. Hobi atau Bakat
c. Waktu dan Tenaga
d. Persaingan Bisnis
10
b Observasi
Obesrvasi dilakukan dengan membaca dan mengamati Rubrik Glow People setiap edisi untuk memperoleh data
tentang pesan dakwah yang terkandung di dalam rubrik yang dibatasi hanya 5 edisi saja.
c Wawancara
Wawancara adalah
percakapan antara
peneliti seseorang yang berharap mendapatkan informasi dengan
informan seseorang yang diamsusikan mempunyai informasi penting tentang suatu objek .Berger,2000: 111. Wawancara
merupakan metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya.Wawancara
dalam riset kualitatif yang disebut wawancara mendalam atau wawancara secara intensif dan kebanyakan tak berstruktur.
6
Dalam penelitian ini wawancara dilakukan kepada pemimpin redaktur Head of Bussines majalah Glow Up ini yaitu Febrian
Djaka Putra guna mendapatkan informasi lebih mendalam tentang rubrik “People” ini.Teknik wawancara yang digunakan
yaitu bebas terpimpin, yaitu penulis siapkan pertanyaan dan kemudian narasumber menjawab secara bebas dan terbuka.
d Dokumen
Dokumen menurut Guba dan Lincoln dalam bukunya Lexy J Moleong mendefinisikan dokumen sebagai bahan
tertulis ataupun film yang dipersiapkan karena adanya
6
Burhan Bungin,Teknik Praktis Riset Komunikasi,Jakarta: Kencana Prenada Media Group,2007,h.96
11
permintaan seorang penyidik. Dokumen dapat digunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena dalam banyak hal
dokumen sebagai sumber data dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan dan bahkan untuk meramalkan.
7
Dokumen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mengumpulkan majalah
Glow Up mulai dari edisi September 2009 sampai dengan edisi Januari 2010.
Mengingat banyaknya edisi yang terbit, penulis membatasi penelitian ini sebanyak 5 edisi saja yaitu edisi bulan
September 2009-Mei 2010. Lebih lengkapnya dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
Tabel. 2 Judul-judul yang akan diteliti No
Edisi Terbit Judul
1 Edisi 1 September 2009
Priska Litasha Hiswara: “Memperkenalkan Indonesia Dengan
Tarian” 2
Edisi 16 Oktober 2009 Numan Rifky, Owner Futsal Square,
Ciledug 3
Edisi 19 November 2009 Velly Kristanti:” Sang Franchisor
Bertangan Dingin” 4
Edisi 09 Desember 2010 Dari Berjualan Minyak Goreng
Hingga Kini Menjadi Milyuner Muda Berusia 26 Tahun, Elang Gumilang
5 Edisi 2 Januari 2010
Suara Anak Muda Hingga Kisah Sang Ibu, Alanda Kariza
2 Pengolahan Data
Data yang didapatkan dari hasil wawancara maupun dokumen yang berupa majalah Glow Up edisi September 2009 -
Mei 2010 dikumpulkan kemudian data diolah dan dideskripsikan.
7
Lexy J Maleong, Metode Penelitian Kualitatif,h.217
12
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam skripsi ini disesuaikan dengan pokok masalah yang akan dibahas dalam lima bab, yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Terdiri dari Latar Belakang masalah, Batasan dan Perumusan Masalah, Tujuan Dan Manfaat Penelitian, Tinjauan Pustaka, Kerangka Konsep,
Metodelogi Penelitian, Sistematika Penulisan.
BAB II KAJIAN TEORITIS
Terdiri dari Analisis Isi, Dakwah Melalui Majalah, Majalah Sebagai Media Dakwah, dan Profesi.
BAB III GAMBARAN UMUM MAJALAH GLOW UP
Terdiri dari Sejarah dan Perkembangan Majalah Glow Up, Visi dan Misi Majalah Glow Up, Struktur Organisasi dan Redaksi Majalah Glow Up,
Profil Pembaca, Area Liputan, Area distribusi, Rubrikasi majalah Glow Up. BAB IV ANALISA PESAN DAKWAH MELALUI PROFESI RUBRIK
PEOPLE
Terdiri dari Analisis Isi Pesan Dalam Rubrik People Majalah Glow Up dan Isi Pesan Dakwah Melalui Profesi Dalam Rubrik People Majalah Glow
Up.
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan bab terakhir yang memuat tentang kesimpulan dan saran.
13
BAB II LANDASAN TEORI
A. Analisis Isi
Analisi isi kuantitatif menfokuskan risetnya pda isi komunikasi yang tersurat. Karena itu tidak dapat digunakan untuk mengetahui isis komunikasi yang
tersirat. Karena itu diperlukan suatu analisis isi yang lebih mendalam dan detail untuk memahami produk isi media dan mampu menghubungkanya dengan
konteks sosialrealitas yang terjadi sewaktu pesan dibuat. Karena semua pesan teks, simbol, gambar dan sebagainya adalah produk sosial dan budaya
masyrakat. Inilah yang disebut analisis isi kualitatif.
1
1. Analisis Isi Kualitatif
Altheide 1996 :2 mengatakan bahwa analisis isi kualitatif disebut pula sebagai Ethnographic Content Analysis ECA, yaitu perapduan analisis
isi objektif dengan observasi partisipan, Artinya, istilah ECA adalah periset berinteraksi dengan material-material dokumentasi atau bahkan melakukan
wawancara mendalam sehingga pernyataan- peryataan yang spesifik dapat diletakkan pada konteks yang tepat dianalisis. Karena itu beberapa yang harus
diperhatikan oleh periset adalah : a.
Isi content atau situasi sosial seputar dokumen pesanteks yang diriset.
b. Proses atau bagaimana suatu produk mediaisi pesannya dikreasi
secara aktual dan diorganisasikan secara bersama.
1
Rahmat Kriyantono, Teknis Praktis Riset Komunikasi Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertasing, Komunikasi Organisasi, Lomunikasi Pemasaran,Jakarta
:Kencana Prenada Media Group, Cet ke-2, h.247
14
c. Emergence, yakni pembentukan secara gradual bertahap dari
sebuah makna sebuah pesan melalui pemahaman dan interprestasi. Analisis isi kualitatif ini bersifat sistematis, analitis tapi tidak kaku seperti
dalam analisis kuantitatif. Kategorisasi dipakai hanya sebagai guide, diperbolehkan konsep-konsep atau kategorisasi yang lain muncul selama proses
riset. Saat ini telah banyak metode analisis yang berpijak dari pendekatan analisis isi kualitatif. Antara lain analisis framing, analisis wacana, analisis tekstual,
semiotic, analisis retorika, dan ideological criticism. Periset dalam melakukan analisis bersikap kritis terhadap realitas ang ada dalam teks yang dianalisis.
Pendekatan kritis tersebut dipengaruhi oleh pandangan Marxis yang melihat media bukanlah kesatuan ang netral, tetapi media dipandang sebagai alat
kelompok dominan untuk memanipulasi dan mengukuhkan kekuasaan dengan memarjinalkan kelomopok ang tidak dominan. Pada dasarnya analisis isi kualitatif
kritis memandang bahwa segala macam produksi pesan adalah teks, seperti berita, iklan, sinetron, lagu, dan symbol-simbol lainnya yang tidak bisa lepas dari
kepentingan-kepentingan sang pembuat pesan.
2
2. Tahapan Dalam Analisis Isi
1. Merumuskan Masalah
Rumusan masalah masih berupa konsep-konsep. 2.
Menyusun Kerangka Konseptual Menyusun kerangka konseptual untuk riset deskriptif satu konsep
atau kerangka teori untuk riset eksplanasi lebih dari satu konsep.
2
Rahmat Kriyantono, Teknis Praktis Riset Komunikasi Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertasing, Komunikasi Organisasi, Lomunikasi Pemasaran,Jakarta
:Kencana Prenada Media Group, Cet ke-2,h.247-248