4. Pekerjaan
Tabel 10 Pekerjaan Responden
NO PEKERJAAN FREKUENSI
1 Wiraswasta 14
14.74 2
Pegawai swasta 16
16.84 3
Pegawai Negeri Sipil 19
20 4 Pelajarmahasiswa
25 26.32
5 Dan lain-lain
21 22.11
TOTAL 95 100
Berdasarkan sebaran angket mayoritas responden mahasiswa sebesar 26.32, dan lain-lain sebesar 22.11 di sini termasuk juga ibu rumah tangga, sebesar 20
responden bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil. Pegawai swasta sebesar 16.84, dan sebesar 14.74 untuk responden yang bekerja sebagai wiraswasta.
B. Persepsi Masyarakat Kelurahan Jatimekar Mengenai Pernikahan Hamil di Luar Nikah
Tabel 11 Pernikahan Hamil di Luar nikah adalah Pernikahan Wanita yang Hamil Sebelum
Akad nikad NO Pilihan
Jawaban Skor
1 Sangat Setuju
46 48.42
2 Setuju 36
37.89 3 Ragu-ragu
1 1.05
4 Tidak Setuju
6 6.32
5 Sangat Tidak Setuju
6 6.32
Total 95
100
Mengenai persepsi masyarakat Jatimekar terhadap pernikahan wanita hamil di luar nikah pada umumnya masyarakat Jatimekar telah mengetahuinya, ini terlihat
dari pertanyaan responden yaitu sebanyak 48.42 dari 95 Orang, yang setuju dengan pernyataan bahwa pernikahan wanita hamil di luar nikah adalah pernikahan wanita
yang hamil sebelum akad nikah , namun tidak sedikit juga masyarakat yang hanya sekedar mengetahui saja.
Berdasarkan prosentase tabel di atas dapat diketahui persepsi masyarakat Kelurahan Jatimekar mengenai pernikahan hamil di luar nikah adalah sebesar 48.42
yang menyatakan sangat setuju jika pernikahan hamil di luar nikah adalah pernikahan wanita yang hamil sebelum melangsungkan akad nikah. Sebesar 37.89 masyarakat
yang menyatakan setuju. 1.05 masyarakat yang masih ragu-ragu, serta hanya sebesar 6.32 masyarakat yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju mengenai
pernyataan di atas.
Tabel 12 Pernikahan Hamil Di luar Nikah merupakan aib bagi keluarga dan masyarakat
NO Pilihan Jawaban
Skor
1 Sangat Setuju
41 43.16
2 Setuju 46
48.42 3 Ragu-ragu
2 2.17
4 Tidak Setuju
5 5.26
5 Sangat Tidak Setuju
1
1.05
Total 95 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa terjadinya pernikahan wanita hamil di luar nikah adalah merupakan sebuah aib bagi keluarga dan masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari
jawaban yang diberikan oleh responden sebesar 48.42 yang menyatakan setuju jika pernikahan wanita hamil di luar nikah adalah merupakan sebuah aib bagi keluarga dan
masyarakat. Dan sebanyak 43.16 menjawab sangat setuju. Masyarakat yang tidak setuju sebesar 5.26 dan sangat tidak setuju sebesar
1.05. kemudian hanya sebesar
2.17 yang masih ragu-ragu dengan hal ini. Jawaban dari mayoritas responden di atas, sesuai dengan hasil wawancara
penulis dengan Bpk. H. Jamaludin, yang menyatakan bahwa “pernikahan wanita
hamil di luar nikah adalah pernikahan yang tidak bagus, melanggar norma agama dan moral”.
1
Hal ini berarti membuktikan bahwa pernikahan tersebut memang sebuah aib bagi keluarga dan masyarakat, serta melanggar norma agama dan moral. Yang dapat
merusak nama baik keluarga dan lingkungan masyarakat.
1
Wawancara pribadi, Sabtu, 24 Juli 2010.
Tabel 13 Wanita Hamil Luar Nikah Dinikahkan Dengan Pria Yang Menghamilinya
No Pilihan Jawaban
Skor
1 Sangat Setuju
42 44.21 2 Setuju
46 48.42
3 Ragu-ragu 5 5.26
4 Tidak Setuju
2 2.11 5
Sangat Tidak Setuju
Total 95
100
Dilihat dari tabel di atas, masyarakat menyetujui jika wanita yang hamil di luar nikah harus dinikahkan dengan laki-laki yang menghamilinya sebesar 48.42. Sebesar
44.21 masyarakat sangat setuju dengan pernyataan tersebut. Sebesar 5.26 masyarakat yang masih meragukan pernyataan di atas. Dan sebesar 2.11 yang
menyatakan tidak setuju. Hal ini sejalan dengan apa yang dijelaskan dalam Kompilasi Hukum Islam Pasal
53 ayat 1 yaitu: seorang wanita hamil di luar nikah, dapat dikawinkan dengan pria yang menghamilinya.
2
Jadi menurut hemat penulis wanita hamil tersebut dapat dinikahkan dengan laki-laki yang menghamilinya maupun laki-laki yang bukan orang yang
menghamilinya.
2
Kompilasi Hukum Islam, Bandung: Fokus Media, 2007, cet. Ke-2, h. 20.
Tabel 14 Pernikahan Hamil Luar Nikah Hanya Untuk Menutupi Aib
No Pilihan Jawaban
Skor
1 Sangat Setuju
18 44.21
2 Setuju 42 18.95
3 Ragu-ragu 11 11.58
4 Tidak Setuju
23 24.21
5 Sangat Tidak Setuju
1 1.05
Total 95 100
Dilihat dari tabel di atas, persepsi responden yang sangat setuju mengenai pernyataan yang menyebutkan bahwa pernikahan hamil di luar nikah hanyalah untuk
menutupi aib saja sebesar 44.21. Kemudian responden sebesar 18.95 menjawab setuju. Namun ada pula responden yang menjawab tidak setuju dengan pernyataan
tersebut yaitu sebesar 24.21, dan sebesar 1.05 responden menjawab sangat tidak setuju. Dan sebesar 11.58 responden meragukan pernyataan ini.
Hal ini pun sejalan dengan apa yang dipaparkan oleh Bpk. H. Khoiruddin, S.Sos
yang menyatakan bahwa: “ya..saya sangat setuju dengan pernikahan itu, dari pada nanti anak yang di kandung itu gak punya bapak, jadi ya dinikahin saja dan
untuk menutupi aib. Tetapi di sisi lain saya pun tidak setuju dengan pernikahan ini, karena pernikahan ini berawal dari perbuatan zina”
3
3
Wawancara pribadi, Jum’at 23 Juli 2010
Tabel 15 Pernikahan Wanita Hamil Luar Nikah Dapat Dilaksanakan Tanpa Menunggu
Kelahiran Anaknya No Pilihan
Jawaban Skor
1 Sangat Setuju
14 14.74
2 Setuju 59 62.11
3 Ragu-ragu 15
15.79 4 Tidak
Setuju 6
6.32 5
Sangat Tidak Setuju 1
1.05
Total 95 100
Dalam Kompilasi Hukum Islam pasal 53 ayat 2 yang menjelaskan bahwa: perkawinan dengan wanita hamil dapat dilangsungkan tanpa menunggu dahulu
kelahiran anaknya.
4
Dari jawaban yang diberikan oleh responden sebanyak 62.11 yang menyatakan pernikahan dapat dilaksanakan tanpa menunggu kelahiran anak
yang dikandungnya. Sebesar 14.74 responden menjawab sangat setuju. Responden sebanyak 6.32 menjawab tidak setuju sebesar 1.05 menjawab sangat tidak setuju.
Dan sebesar 15.79 responden yang menjawab ragu-ragu. Ini menunjukkan persepsi masyarakat yang sudah cukup tinggi mengenai hal tersebut.
4
Kompilasi Hukum Islam, h. 20.
Tabel 16 Tidak Perlu Melakukan Pernikahan Ulang Setelah Anaknya Lahir
No Pilihan Jawaban
Skor
1 Sangat Setuju
6 6.32 2 Setuju
32 33.68
3 Ragu-ragu 30 31.58
4 Tidak Setuju
22 23.16 5
Sangat Tidak Setuju 5
5.26
Total 95
100
Berdasarkan pasal 53 ayat 3 Kompilasi Hukum Islam, bahwa dengan dilangsungkannya pernikahan pada saat wanita hamil, tidak diperlukan pernikahan ulang
setelah anak yang dikandungnya lahir. Penjelasan ini dapat menjelaskan keragu-raguan responden sebesar 31.58 bahwa pernikahan wanita hamil yang sudah dilaksanakan
tidak perlu melakukan akad nikah ulang setelah anaknya lahir. Responden yang menjawab setuju dengan pernyataan ini sebesar 33.68 responden menjawab sangat
setuju sebesar 6.32 dan sebesar 23.16 responden menjawab tidak setuju 5.26 menjawab sangat tidak setuju.
C. Respon Masyarakat Kelurahan Jatimekar Mengenai Pernikahan Hamil di Luar Nikah