Pengujian Pemanas Induksi PENGUJIAN DAN HASIL

BAB IV PENGUJIAN DAN HASIL

4.1 Pengujian Pemanas Induksi

Rancang bangun alat pemanas induksi menggunakan solenoide ini akan dapat dikatakan berhasil apabila sudah menghasilkan panas, dan panas tersebut dapat digunakan untuk memanaskan bahan yang digunakan. Dalam pengujian pemanas induksi ini dilakukan pemanasan terhadap beberapa inti besi yang berbeda ukurannya. Hal ini dilakukan untuk memperoleh perbandingan kalor yang dihasilkan dari inti besi tersebut. Pada penelitian ini juga dilakukan pengukuran lama pencapaian suhu pada pemanas induksi dengan mengubah variabel massa beban. Pada saat mengubah beban, nilai dari frekuensi dibuat tetap. Selanjutnya nilai efisiensi energi juga akan bisa dihitung nilainya pada nilai frekuensi. Selain data frekuensi yang dihasilkan dari rangakaian data yang lain adalah tegangan yang diperbolehkan untuk mengatur pemanas induksi tersebut yaitu tegangan DC. Untuk suplai tegangan yang diberikan yaitu Vdc = 24 volt. Data lain yang berfungsi untuk perhitungan rugi-rugi arus eddy antara lain adalah jumlah lilitan N, panjang lilitan l dan diameter lilitan ϕ. Pada pengujian beban yang digunakan maka pada alat pemanas induksi peneliti memasukkan sebuah batang besi berbentuk silinder dengan tujuan memperkuat medan magnet yang dihasilkan. Dengan jari-jari R = 3 cm, diameter ϕ = 6 mm dengan lilitan n = 6 lilitan , dengan panjang lilitan sekitar L=100 cm. dan apabila disalurkan arus sebesar 40 Ampere , maka dapat diperoleh medan magnet pada pusat kumparan solenoida dengan menggunakan perhitungan pada persamaan 2.10 Dalam hal ini jari- jari solenoida R tidak dianggap jauh lebih kecil dari L dalam hal ini dan ,sehingga nilai X = ½ dari L. sehingga persaman 2.3 0. tidak bisa digunakan, maka medan magnet diperoleh dengan perhitungan: Karena n adalah banyaknya lilitan persatuan panjang, nilai konstanta µ = 4π. 10 -7 sehingga: B = 59,98 x 10 -5 T Maka medan magnet yang diperoleh adalah 59,98 x 10 -5 T. Pada pengujian yang dilakukan pada alat pemanas induksi menggunakan solenoide didapatkan hasil pengujian berupa fenomena yang terjadi pada specimen, selama proses pemanasan bahan dilakukan pada alat pemanas induksi berlangsung terhadap waktu. Pengujian dilakukan dari selang waktu 5 detik, hingga beberapa menit hingga suhu yang dicapai mendekati Tempetratur Currie pada besi yaitu 1040 C. Pada pengujian bahan 100 gr dalam waktu 1 menit timbul panas pada specimen akibat dari induksi medan magnetik pada kumparan kerja. Dapat dilihat bahwa semakin lama waktu yang diperlukan untuk melakukan proses panas induksi , maka panas pada specimen bahan akan semakin tinggi, sehingga bahan berupa besi bisa dibengkokkan atau hingga melebur, hal ini menunjukkan bahwa alat pemanas induksi menggunakan solenoide bekerja dengan baik. Dan proses ini tidak menimbulkan bara api hingga menyalah, oleh sebab itu proses pada alat pemanas induksi ini memiliki tingkat keselamatan yang cukup baik. Dari hal tersebut bahwa arus listrik yang tinggi akan menimbulkan medan magnet yang tinggi pula yang dapat menyebabkan sebuah specimen dalam kumparan kerja tersebut dapat melepaskan panasnya sehingga specimen menjadi panas hingga mencapai titik cairnya. untuk mengetahui Energi panas specimen pada pemanas induksi setelah dipanaskan selama 1 menit maka perhitungan digunakan persamaan 2.14 Q = m.c. ∆T Keterangan : Q = Kalor kalori ∆T = kenaikan suhu c m = massa inti besi gr c = kalor jenis besi 0,11 kalg c Maka untuk memperoleh suhu adalah : 4.2 Pengujian Beban Pada Besi 4.2.1. Pengujian beban 50 gram pada waktu t = 10 Sekon