Gambar 2.7 : Induktansi pada kurva Histerisi
Variasi  harga  B  dengan  H  adalah  yang  mengelilingi  simpal  a
1,
b,  c,  d,e ,f,a
1,
jika medan pemagnet H1 dihilangkan maka sejumlah magnet sisa
remanent
yang  sama  dengan  titik  0b.  Untuk  menghilangkan
remanent
maka  medan pemagnet H harus dibalik dinegatifkan disebut dengan medan kohersif pada titik
0c. Ishaq mohamad,2007.
2.7 Desain Lilitan Pemanas
Dalam  membuat  perencanaan  pemanas  induksi  lilitan  pemanas  maka  harus diperhatikan bahwa panas yang ditimbulkan pada bahan tersebut sepenuhnya hasil
dari  fluks  magnetic.  Fluks  magnetic  yang  timbul  karena  lilitan  inductor  tersebut akan menjadi pengontrol panas yang diinginkan.
Apabila  intensitas  bentuk  fluksi  mengalami  perubahan  maka  akan berpengaruh pada panas yang dihasilkan. Fluksi magnetic yang dihasilkan tersebut
akan  berbanding  lurus  dengan  jumlah  putaran-ampere  dalam  lilitan,  yaitu  arus lilitan mengatur jumlah efektif dari putaran. Panas yang dihasilkan dari kumparan
dapat kita bangkitkan pula dengan kepekatan fluksi dari konduktor , pengurangan
spasi  sekitarnya  dan  kedekatan  lilitan  dengan  bahan  yang  dipanaskan.  Apabila perancang  ingin  mendapatkan konsentrasi  yang tinggi pada alat pemanas  induksi
yang  berada  dalam  ruang  yang  terbatas,  maka  digunkan  lilitan  putaran  tunggal yang dapat mengangkat arus tinggi.
Karena  pemanas  ini  akan  dibangkitkan  dari  tegangan  dan  frekuensi  yang cukup  tinggi,  maka  penggunaan  lilitan  inductor  sangat  diperhatikan.  Lilitan
inductor kumparan yang didesain harus dicermati sekali dan memperhatikan sifat- sifat yang penting yaitu antaran lain :
1. Hambatan  dalam,  dimana  hambatan  dalam  ini  akan  mempengaruhi  besarnya
arus pada kumparan. Hal ini berpengaruh pada pula pada harga rugi-rugi. 2.
Induktansi  kumparan  bergantung  pada  suhu.  Perubahan  suhu  berakibat perubahan  ukuran-ukuran  fisik  dari  kumparan  panjang  lilitan  dan  luas
penampangsehingga induktansi akan berubah. 3.
Pada  kumparan  yang  menggunakan  inti  besi,  hasil  induktansinya  akan bergantung pada kuat arus yang mengalir pada kumparan.
4. Dalam  kondisi  harga  arus  tertentu  ,  induktansi  akan  menurun  dan  hal  ini
disebabkan inti besi sudah jenuh. Pada  frekuensi  yang  lebih  tinggi,  panas  yang  dibandingkan  oleh  fluksi
magnetic  sangat  dipengaruhi  oleh  penggunaan  inti  besi,  hal  tersebut  disebabkan karena dengan menggunakan inti besi rugi, rugi-rugi arus eddy  yang ditimbulkan
sangat tinggi nilainya,sehingga panas yang dihasilkan juga akan semakin tinggi. Sebuah  pemanas  induksi  dapat  digunakan  untuk  mengaplikasikan
rangkaian  inverter  satu  fasa  apabila  suplai  frekuensi  yang  digunakan  untuk pemanas  induksi  tersebut  sesuai  dengan  sumber  rangkaian  inverter  satu  fasa
tersebut. Frekuensi  yang  dihasilkan  dari  sumber  AC  akan  diterapkan  untuk
perencanaan  pemanas  induksi  yang  lebih  konvensional.  Pada  pemanas  ini menggunakan inti besi berupa besi pejal, dimana inti besi tersebut akan membantu
menyalurkan  panas  kebahan  lain  yang  akan  dipanaskan  sebagai  aplikasinya.
Rangkaian Sumber AC
A f
v
Berikut  ini  adalah  gambar  rangkaian  pemanas  induksi  yang  bersumber  dari rankaian inverter satu fasa.
Gambar 2.8. Rangkaian pemanas induksi dengan sumber AC
Pada gambar rangkaian di atas pemanas induksi menggunakan besi sebagai intinya,  sehingga  lilitan  dibuat  sebagai  putaran  lilitan  tunggal  pada  inti  besi
tersebut.  Dengan  menghubungkan  rangkaian  sumber  AC  dengan  pemanas  maka kita  harus  menyesuaikan  factor  daya,tegangan,frekuensi,dan  arus  sesuai  dengan
kapasitas yang diijinkan dari rangkaian sumber AC. Apabila  factor-faktor  tersebut  diatas  sudah  kita  ketahui,  maka  pemanas
induksi  yang  kita  desain  harus  sesuai  dengan  sumber  AC.  Dan  dikarenakan kompleksitas  factor-faktor yang  mempengaruhi pendesain  lilitan pemanas ,  maka
cara  termuda  untuk  menentukan    desain  pemanas  induksi  ini  menggunakan  cara tial toroidal dengan langkah pemanas sebagai berikut :
1.  Lilitan  disesuaikan  dengan  bahan  inti  kumparan,apabila  garis  bentuk  inti kumparan tidak tajam maka harus dibuat dan lilitan harus posisi tengah kumparan.
2. Karena pojok – pojok tajam dari inti besi akan panas terlebih dahulu dan ini
karena kensentrasi fluksi dan ketiadaan masa , maka lilitan harus diletakkan pada bagian-bagian tersebut.
3.  Jika  logam  yang  berbeda  dijadikan  pemanas,  maka  fluksi  magnetic  akan terkonsentrasi  pada  logam  yang  paling  lambat  untuk panas. Untuk  itu digunakan
baja  magnetic  untuk  inti  besinya  dan  juga  untuk  bahan  yang  dipanaskan,  hal  ini disebabkan baja magnetic lebih mudah panas.
4. Pada pengerasan lilitan pada tepi kumparan harus digandakan untuk pembatasan peralatan,  hal  ini  dikarenakan  lapisan  luar  lilitan  jauh  kurang  efisiensi
dibandingkan dengan lapisan sebelumnya. 5.  Tipe  dan  ukuran  lilitan  yang  digunakan  pada  kumparan  ditentukan  oleh  dua
factor  antara  lain  kemampuan  daya  dari  sumber  AC  dan  harga  maksimum induktansi yang diperbolehkan.
2.8 Ukuran Pemanasan Dari Pemanas Induksi