Perlengkapan dalam Olahraga Kendo .1

19 2.3 Perlengkapan dalam Olahraga Kendo 2.3.1 Bōgu Bōgu 防 具 adalah baju pelindung yang dikembangkan secara khusus yang digunakan pada seni beladiri Jepang http:www.shidokanmontreal.ca equipmentkendo.html. Bōgu adalah baju pelindung yang dipakai oleh kendoka saat latihan dan pada saat mengikuti turnamen. Bōgu dikenakan diatas kendōgi seragam yang terdiri dari keikogi atau dōgi baju dan hakama celana tradisional Jepang. Dan sebuah balutan kapas tradisional Jepang yang disebut tenugui dipakai sebagai lapisan didalam men untuk memberikan ketahanan dan kenyamanan bagi si pemakai. Dalam situs www.jakartakendo.com selamat-datang-di-jkakendoAlat-Kendo http: Men 面 adalah pelindung kepala atau helm yang tersusun dari mengane bagian pelindung berbentuk kisi-kisi terbuat logam campuran duraluminum atau titanium, menbuton bagian memanjang yang melingkari sisi kanan dan kiri dari mengane, dan tsukidare bagian pelindung daerah tenggorokan. Men dibuat sedemikian rupa untuk melindungi bagian kepala, mata, telinga, leher, dan bahu dari serangan lawan. Pada saat memilih men, pastikan memilih menbuton yang berkualitas baik dan cukup lebar untuk menutupi kepala bagian belakang. Jika terlalu sempit, ditakutkan tidak memberikan cukup perlindungan dari cedera kepala ketika jatuh kebelakang. Sangat baik untuk memakai men yang mempunyai ukuran pas dan nyaman di kepala. Karena men cukup berat, pemanasan atau latihan di bagian leher sangatlah penting sebelum memakai men tersebut dan diharuskan membersihkan men setiap selesai latihan, sebab keringat dijelaskan bahwa b ōgu terdiri dari men 面 , dō 胴 , kote 小手 , dan tare 垂れ . Universitas Sumatera Utara 20 bisa menyebabkan bertumbuhnya bakteri dan jamur. Sangat dianjurkan juga untuk mengeringkan men dengan sinar matahari secara langsung selama tiga puluh menit atau digosok dengan handuk basah yang panas. Ketika menyimpan men, lebarkan menbuton di atas lantai. Gambar 2.2Men 面 Dō 胴 adalah pelindung perut dan dada yang tersusun dari bagian serat plastik atau bambu dan kulit di bagian mune dada. Secara teknis, dō itu sendiri hanyalah bagian keras yang berada disisi bawah dari keseluruhan bagian pelindung ini, yang kemudian ditutupi dengan jahitan kulit dibagian pinggirnya serta diciptakan untuk melindungi bagian perut. Sedangkan bagian mune adalah yang diciptakan untuk melindungi bagian dada. Pada umumnya, semakin banyak potongan bambunya akan semakin mahal biayanya dan jika ditambah dengan hiasan akan menambah biaya yang cukup banyak.. Bahan yang menutupi potongan bambunya juga menentukan biayanya. Semakin unik atau semakin sulit rancangannya juga akan menjadi lebih mahal. Tetapi hiasan yang ada pada dō mungkin hanya satu-satunya bagian dari bōgu yang bisa mengekspresikan selera dari si pemakai. Ukuran dō harus sesuai atau sedemikian rupa sehingga ada jarak sekitar 5 cm diantara dō dan dada si pemakai. Goresan yang ada pada dō tidak bisa dihilangkan, tetapi kotoran yang ada pada dō dapat dengan mudah Universitas Sumatera Utara 21 dihilangkan dengan kain basah dan bisa dikilapkan dengan kain kering. Juga bersihkan bagian dada dō dengan sikat biasa atau sikat gigi. Gambar 2.3 Dō 胴 Kote 小 手 adalah pelindung tangan yang dibuat dengan menggunakan bahan kain, kulit sapi, atau kulit luar rusa untuk fleksibilitas yang lebih baik. Bagian telapak tangan dari kote dapat terbuat baik dari kulit sintesis lebih tahan lama, kulit sapi, atau kulit rusa, walaupun pada umumnya kote lebih cepat rusak daripada men ataupun dō. Kote harus dibuat sedemikian rupa agar ukurannya pas. Tali pada kote juga dapat disesuaikan ikatannya untuk kenyamanan pemakaian yang lebih baik. Gambar 2.4Kote 小手 Universitas Sumatera Utara 22 Tare 垂 れ adalah pelindung pinggang atau perut yang terdiri dari wakihimo ikat pinggang, tare obi celemek pinggang, dan maedare penutup berbentuk besar dan kecil untuk melindungi daerah paha. Sebagai tambahan para kendoka juga memasangkan namanya pada maedare yang terletak ditengah- tengah. Kantong nama ini kadang disebut juga nafuda atau zekken tidak untuk dipergunakan sebagai kantong. Pada nafuda ini akan terlihat nama klub atau nama negara nama negara digunakan pada turnamen-turnamen internasional dan juga ditambahkan nama dari kendoka itu sendiri baik dalam bahasa Inggris, Jepang atau China. Selain itu yang hanya dapat ditambahkan pada nafuda hanyalah lambang klub atau bendera negara. Warna dasar nafuda biasanya hitam ataupun biru gelap. Gambar 2.5Tare 垂れ

2.3.2 Kendōgi

Kendōgi 剣 道 着 terdiri dari bagian dōgi 道 着 yaitu baju dan hakama 袴 yaitu celana tradisional Jepang http:www.jakartakendo.comselamat-datang-di-jkakendoAlat-Kendoalat-alat- kendo-halaman-2. Keduanya terbuat dari bahan katun dan biasa berwarna hitam, putih dan indigo.D ōgi ada yang terbuat dari 2 lapis atau 1 lapis dan terbuat dari bahan katun berlapis tebal yang bertujuan untuk melindungi dari luka goresan. Universitas Sumatera Utara 23 Seperti juga halnya pada dōgiuntuk karate dan judo, dōgi didesain untuk mengurangi efek dari pukulan serta pada saat yang sama memudahkan pemakainya untuk bergerak. Beberapa dōgi juga memiliki lapisan pada jahitan dalam untuk membantu menyerap keringat. Gambar 2.6 Dōgi 道着 Hakamaadalah celana tradisional Jepang yang berbentuk seperti rok. Pada awalnya hakama hanya digunakan oleh laki-laki, tetapi sekarang juga digunakan oleh perempuan.Secara tradisi hakama digunakan pada saat latihan dandigunakan dengan cara diikatkan dipinggang. Panjang hakama kurang lebih sampai ke pergelangan kaki. Pada hakama juga terdapat lima lipatan didepan dan satu dibelakang. Lima lipatan didepan menandakan belas kasih jin, keadilan gi, kesopanan rei, kebijaksanaan chi, dan kepercayaan shin dan satu lipatan dibelakang menandakan kebenaran makoto. Universitas Sumatera Utara 24 Gambar 2.7 Hakama 袴

2.3.3 Shinai

Dalam http:www.jakartakendo.comselamat-datang-di-jkakendoAlat- Kendoalat-alat-kendo-halaman-2 jugadijelaskan bahwa shinai 竹 刀 adalah pedang yang terbuat dari bambu yang digunakan pada saat latihan dan kompetisi. Shinai dibuat dengan tujuan supaya mengurangi cedera serius pada kendoka selama latihan. Ada sebuah teori yang menjelaskan bahwa Kamiizumi Nobutsuna adalah orang pertama yang membuat shinai dari bambu. Dia berulang-ulang membelah ujung dari panjang bambu, lalu dibalut dengan kulit. Dia menyebut ini sebagai fukuro shinai. Beberapa orang berpikir bahwa shinai jenis ini digunakan semasa pertandingan antara Kamiizumi Kōzumi Nobutsuna dan Yagyū Muneyoshi. Bahkan sampai hari ini fukuro shinai ini masih digunakan di Yagyū Shinkage ryū. Ukuran panjang shinai yang paling cocok untuk setiap kendoka yaitu mulai dari tanah sampai ke dada kendoka. Gambar 2.8Shinai 竹刀

2.3.4 Bokken

Bokken 木 剣 atau bokutō 木 刀 adalah sebuah pedang kayu yang menyerupai pedang asli katana en.wikipedia.orgwikiBokken. Bokken terbuat dari berbagai macam jenis kayu dan sering kali digunakan pada saat berlatih kata. Bokken pada awalnya dibuat untuk mengurangi cedera serius pada waktu bertanding dengan menggunakan pedang asli dan juga digunakan untuk berlatih Universitas Sumatera Utara 25 oleh para samurai pada masa feudal Jepang. Bokken juga bisa menjadi senjata yang mematikan bagi mereka yang ahli dalam menggunakannya. Gambar 2.9Bokken 木剣 2.4 Elemen Dasar dalam Olahraga Kendo 2.4.1