Tahun Triwulan
Terbit Wajib Pajak
Pencairan Wajib Pajak
2012 I-IV
151 26
2013 I-IV
111 12
2014 I-IV
89 10
Sumber: KPP Pratama Medan Belawan Dari Tabel 7 dapat dilihat bahwa pada tahun 2012 dari 151 Wajib Pajak hanya
26 Wajib Pajak yang membayar hutang pajak dan pada tahun 2013 dari 111 Wajib Pajak hanya 12 yang membayar hutang pajak. Selanjutnya pada tahun 2014 dari 89
wajib pajak hanya 10 Wajib Pajak yang membayar hutang pajaknya.
B. Penagihan pajak dengan surat paksa
Penagihan pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan dilakukan sesuai dengan UU No. 19 tahun 2000 yaitu menerbitkan Surat Teguran, Surat Paksa,
Surat Perintah Melakukan Penyitaan SPMP, Pengumuman Lelang, hingga Pelaksanaan Lelang. Tindakan penagihan tersebut dilakukan oleh jurusita pajak
negara sesuai dengan prosedur standar yang telah ditetapkan oleh Direktorat Jendral Pajak. Tata Cara Penerbitan dan Pemberitahuan Surat Paksa pada Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Medan Belawan adalah sebagai berikut sebagai berikut: 1.
Surat Teguran dikeluarkan setelah 7 hari jatuh tempo pembayaran melalui Kantor Pos.
2. Apabila hutang pajak tidak dibayar setelah diterbitkannya Surat Teguran maka
pejabat akan menerbitkan Surat Paksa. Surat paksa diterbitkan minimal 21 hari setelah surat teguran terbit.
3. Jurusita mendatangi tempat tinggal wajib pajak atau penanggung pajak dengan
memperlihatkan tanda pengenal diri. Jurusita mengumumkan maksud kedatangan yaitu memberitahukan Surat Paksa dengan pernyataan dan
menyerahkan salinan Surat Paksa tersebut. 4.
Apabila Jurusita tidak menjumpai Wajib Pajak maka salinan Surat Paksa tersebut dapat diserahkan kepada:
a. Keluarga Wajib Pajak atau orang yang tinggal bersama yang dewasa dan
sehat mental. b.
Anggota pengurus komisaris atau para persero dari badan usaha yang bersangkutan.
c. Pejabat pemerintah setempat BupatiWalikotaCamatLurah dalam hal
ini harus memberi tanda tangan pada Surat Paksa dan salinanya sebagai tanda oleh Wajib Pajak yang bersangkutan.
5. Untuk menyampaikan surat paksa, perharinya jurusita diupah sebesar Rp.
20.000,00 dengan biaya perjalanan sebesar Rp. 30.000,00. 6.
Surat Paksa yang telah diterbitkan, diserahkan kepada Kasubsi Penagihan disertai laporan penagihan dengan Surat Paksa dan diteruskan kepada Kepala
Seksi Penagihan dan Verifikasi untuk ditandatangani, selanjutnya dimasukkan kedalam berkas penagihan Wajib Pajak.
7. Surat Paksa yang telah diterbitkan akan disampaikan kepada Wajib Pajak oleh
jurusita. 8.
Apabila hutang yang harus dibayar tidak dilunasi oleh Wajib Pajak setelah lewat 2 x 24 jam setelah Surat Paksa diberitahukan maka Pejabat segera
menerbitkan Surat Perintah pelaksanakan Penyitaan yang dilaksanakan oleh Jurusita.
9. Jurusita yang akan melaksanakan penagihan pajak dengan surat paksa tersebut
selanjutnya membuat laporan berita acara. Laporan berita acara yang dibuat berisi tentang kegiatan yang dilakukakan oleh jurursita selama proses
penagihan pajak dengan menggunakan surat paksa. 10.
Barang yang akan disita tidak akan dibawa oleh Jurusita dikarenakan tidak adanya tempat penyimpanan barang sitaan dan untuk mengantisipasi terjadinya
kerusakan barang sitaan dalam perjalanan. 11.
Hutang pajak dan biaya penagihan yang tidak dibayar oleh Wajib Pajak setelah lewat 14 hari akan di lelang. Pelaksanaan lelang akan dihentikan apabila barang
yang dilelang sudah mencapai jumlah yang cukup untuk melunasi hutang pajak dari Wajib Pajak.
C. Faktor Penghambat Dalam Pelaksanaan Penagihan Pajak Dengan Surat