Belanja Daerah Pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD

b. Dana Darurat dari Pemerintah dalam Rangka penaggulangan korbankerusakan akibat bencana alam, c. Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi kepada KabupatenKota, d. Dana Penyesuaian dan Dana Otonomi Khusus yang ditetapkan oleh pemerintah, dan e. Bantuan keuangan dari provinsi atau dari Pemerintah Daerah Lainnya.

2. Belanja Daerah

Belanja Daerah merupakn semua kewajiban Daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran yang bersangkuutan. Berdasarkan Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002, Belanja terdiri dari: 1. Belanja Aparatur Daerah, 2. Belanja Pelayanan Publik, 3. Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan, 4. Belanja Tidak Tersangka. Berdasarkan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006, Belanja Menurut kelompok belanja terdiri dari: 1 Belanja Tidak Langsung Belanja tidak langsung merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan. Kelompok belanja tidak langsung dibagi menurut jenis belanja yang terdiri dari: a. Belanja Pegawai, b. Bunga, c. Subsidi, d. Hibah, e. Bantuan Sosial, Universitas Sumatera Utara f. Belanja Bagi Hasil, g. Bantuan Keuangan, h. Belanja Tidak Terduga, 2 Belanja Langsung Belanja langsung merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaan progran dan kegiatan. Kelompok belanja langsung dibagi menurut jenis belanja yang terdiri dari: a. Belanja Pegawai, dimaksudkan untuk pengeluaran honorariumupah dalam melaksanakan program dan kegiatan Pemerintah Daerah, b. Belanja Barang dan Jasa, dan c. Belanja Modal.

3. Pembiayaan

Pembiayaan disediakan untuk menganggarkan setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali danatau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada Tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya, yang terdiri atas: 1. Penerimaan Pembiayaan 1 Sisa lebih perhitungan anggaran Tahun lalu SILPA Sisa lebih perhitungan anggaran Tahun lalu merupakan selisih lebih antara realisasi pendapatan dengan belanja Daerah yang dalam APBD Induk dianggarkan berdasarkan estimasi. Sedangkan realisasi SILPA dianggarkan dalam perubahan APBD sesuai dengan yang ditetapkan dalam peraturan Daerah tentang penetapan perhitungan APBD tahun sebelumnya. 2 Pencairan dana cadangan Universitas Sumatera Utara Pemerintah daerah dapat membentuk dana cadangan guna mendanai kegiatan yang penyediaan dananya tidak dapat sekaligussepenuhnya dibevbankan dalam satu tahun anggaran. Pembentukan dana cadangan dianggarkan pada pengeluaran pembiayaan dalam tahun anggaran yang berkenaan ditetapkan dengan peraturan daerah dan ditempatkan direkening sendiri. Pencairan dana cadangan digunakan untuk menganggarkan pencairan dana cadangan dari rekening dana cadangan ke rekening kas umum Daerah dalam Tahun anggaran berkenaan. Jumlah yang dianggarkan yaitu sesuai dengan jumlah yang telah ditetapkan dalam peraturan Daerah tentang pembentukan dana cadangan berkenaan. 3 Penerimaan Pinjaman dan Obligasi Penerimaan Pinjaman dan Obligasi digunakan untuk menganggarkan semua transaksi yang mengakibatkan Daerah menerima sejumlah uang dari semua pihak lain sehingga Daerah tersebut dibebani kewajiban untuk membayar kembali. Penerimaan Pinjaman dan Obligasi yang dianggarkan disesuaikan dengan rencana penarikan pinjaman dalam tahun anggaran sesuai dengan perjanjian pinjaman. 4 Hasil Penjualan Aktiva Daerah yang Dipisahkan Penerimaan hasil penjualan Aktiva Daerah yang dipisahkan digunakan untuk menganggarkan hasil penjualan kekayaan Daerah yang dipisahkan dapat berupa penjualan perusahaan milik DaerahBUMD, penjualan aktiva milik Pemerintah Daerah yang dikerjasamakan dengan pihak ketiga, atau hasil divestasi penyertaan modal Pemerintah Daerah. 5 Penerimaan Kembali Pemberain Pinjaman Universitas Sumatera Utara Penerimaan Kembali Pemberain Pinjaman digunakan untuk menganggarkan posisi penerimaan kembali pinjaman yang diberikan kepada pemerintah pusat danatau pemerintah Daerah lainnya. 6 Penerimaan Piutang Daerah 2. Pengeluaran Pembiayaan, mencakup: 1. Pembentukan Dana Cadangan 2. Investasi Penanaman Modal Pemerintah Daerah Investasi Pemerintah Daerah digunakan untuk menganggarkan kekayaan Pemerintah yang diinvestasikan babik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. a. Investasi jangka pendek, mencakup deposito berjangka waktu 3 tiga bulan sampai denga 12 dua belas bulan yang dapat diperpanjang secara otomatis, pembelian surat utang negara SUN, Sertifikat Bank Indonesia SBI dan Surat Perbendaharaan Negara SPN. b. Investasi Jangka Panjang terdiri dari investasi permanen dan non permanen antara lain surat berharga yang dibeli pemerintah dalam rangka mengendalikan suatu Badan Usaha, misalnya pembelian surat berharga untuk menambah kepemilikan modal saham pada suatu Badan Usaha. 3. Pembayaran Pokok Utang yang Jatuh Tempo Pembayaran Pokok Utang digunakan untuk menganggarkan pembayaran kewajiban atas pokok utang yang dihitung berdasarkan perjanjian pinjaman jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. 4. Pemberian Pinjaman Daerah Universitas Sumatera Utara 3. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Berjalan. 1. Sisa lebih pembiayaan tahun anggran berjalan digunakan untuk menganggarkan sisa lebih antara pembiayaan netto dengan surplusdefisit APBD. Pembiayaan Netto merupakan selisih antara penerimaan pendanaan dengan pengeluaran pendanaan yang harus dapat menutup defisit anggaran yang direncanakan. 2. Jumlah yang dianggarkan pada sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Berjalan pada APBD induk merupakan angka estimasi berhubung jumlah selisih lebih perhitungan anggaran pada tahun lalu yang juga masih angka estimasi. 3. Dalam perubahan APBD Tahuin berjalan, Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Berjalan tersebut dianggarkan sepenuhnya untuk mendanai program dan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan Daerah sehingga jumlahnya menjadi sama dengan nol. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penulis menggunakan metode penelitian deskriptif dengan menggunakan studi kasus pada Kantor Wali Kota Medan guna memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan kemudian menguraikannya secara keseluruhan.

B. Jenis Data

Penulis memperoleh data penelitian yang berasal dari: 1. Data Primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli melalui teknik wawancara kepada pegawai bagian keuangan dan pihak-pihak lain yang berhubungan dengan obyek yang dipiliah di Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan. 2. Data Sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara diperoleh dan dicatatat pihak lain, seperti: Laporan PAD, dan realisasi Laporan APBD Pemerintah Kota Medan Tahun 2004 sampai 2007 serta data-data lain yang diperoleh dari situs resmi Pemerintah Kota Medan www.pemkomedan.go.id, Undang-undang No. 23 tahun 2004 tentang Pmerintah Daerah, Undang-undang No.33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, Surat Keputusan Menteri Keuangan, Peraturan Pemerintah, Standar Akuntansi Pemerintahan, buku-buku yang berkaitan dengan akuntansi pemerintahan, dan sebagainya. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Kontribusi Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Belanja Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahan Kabupaten Samosir

7 105 84

Analisis Kontribusi Pendapatan Asli Daerah Dalam Memenuhi Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Pemerintahan Kota Medan

11 102 66

Pengaruh Pajak Hotel Dan Pajak Restoran Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Medan

15 83 98

Analisis Determinan Penerimaan PAD (Pendapatan Asli Daerah) Kota Tanjung Balai

3 30 75

Analisis Kinerja Pengelolaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Pemerintah Kota Medan

13 76 78

KONTRIBUSI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) TERHADAP ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD) PEMERINTAHAN KOTA TEBING TINGGI.

1 7 22

KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN ANGGARAN Kontribusi Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Grobogan Period

0 2 12

KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN Kontribusi Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten

0 6 15

ANALISIS KONTRIBUSI DAN EFEKTIVITAS SUMBER-SUMBER PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA PERIMBANGAN TERHADAP ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD) PEMERINTAH DAERAH KOTA SUKABUMI

0 1 10

KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD) GUNA MENDUKUNG PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH (STUDI KASUS PEMERINTAH DAERAH KOTA BOGOR)

0 0 9