52
BAB IV PENYELENGGARAAN TUGAS-TUGAS PNS DALAM PENGELOLAAN
KEUANGAN PADA SISTEM PERTAHANAN KEAMANAN DI KEUANGAN DAERAH MILITER I BUKIT BARISAN
A. Gambaran Umum Keuangan Daerah Militer Kudam Bukit Barisan
Dalam perkembangan sejarah lahirnya Tentara Nasional Indonesia sangat identik dengan perjalanan perjuangan Bangsa Indonesia dalam merebut
kemerdekaan, semangat untuk membela tanah air dan bangsa bangkit dengan bersatu padu didasari rasa senasib sepenanggungan sehingga melahirkan kekuatan
yang dahsyat menjadikan pemuda-pemuda membentuk barisan-barisan dan laskar untuk memerangi bangsa penjajah yang akhirnya pada tahun 1945 bangsa kita
dapat memproklamirkan kemerdekaanya. Dari embrio laskar ini dengan melalui berbagai proses dan dinamikanya maka lahirlah Tentara Nasional Indonesia.
Tentara Nasional Indonesia dalam peranannya sebagai kekuatan dan pengawal bangsa sejalan dengan perjuangan mengisi kemerdekaan dapat
mengukir berbagai prestasi yang sangat dibanggakan, peran serta TNI di berbagai bidang dapat berjalan bekerjasama dengan komponen bangsa lainnya dalam
lingkup nasional sampai pada tingkat internasional, sehingga sangat nyata dalam kurun waktu tahun 1942 sampai 1998 nama TNI terukur indah pada daftar prestasi
di Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tercinta ini. Perjalanan suatu bangsa tidak terlepas dari dinamika suatu lingkungan
sosial, akan ada perubahan-perubahan sesuai dengan mekanisme dan penerapan paradigma-paradigma seorang pemimpin bangsa dan ini tidak dapat dipungkiri
Universitas Sumatera Utara
setiap orang, hanya tergantung bagaimana kekuatan sistem itu dapat menyesuaikan diri untuk hidup berdampingan dengan kekuatan-kekuatan sosial
lainnya di negara yang tercinta ini. Hal ini dialami oleh Tentara Nasional Indonesia dalam pasang surut pengabdiannya di tengah-tengah gejolak bangsa
tatkala kelemahan dan kelengahan menguak maka terjadilah suatu perubahan yang besar terhadap Tentara Nasional Indonesia yang menyentuh sampai pada titik
terdalam, mempengaruhi seluruh aspek tubuh Tentara Nasional Indonesia dan sekarang wajah TNI yang sudah mulai tercoreng telah mereformasi diri dengan
paradigma barunya berusaha tampil tegar kembali sebagai pilar bangsa yang tidak mengenal menyerah karena Tentara Nasional Indonesia adalah tentara rakyat,
tentara pejuang dan harus meningkatkan profesionalisme untuk bersama-sama rakyat melanjutkan perjuangan pembangunan bangsa sampai pada tujuan nasional
yaitu masyarakat adil dan makmur material dan spritual dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia telah menggambarkan perjalanan koronologis pengabdian TNI sejak embrional sebagai
Badan Keamanan Rakyat BKR, kemudian tumbuh menjadi TKR, TRI dan akhirnya disebut TNI. Dalam perjalanan pengabdiannya itu terdapat nilai-nilai
bangsa yang memotivasi perilakunya sebagai pemersatu bangsa. Di samping itu sebagai pejuang TNI dimotivasi untuk mengarahkan bangsanya hidup sejahtera
adil dan makmur. Oleh sebab itu di dalam mewujudkan pengabdiannya untuk kepentingan bangsanya internalisasi dan transformasi nilai-nilai pengabdiannya
telah berlangsung dari generasi ke generasi yakni nilai jati diri perajurit TNI yang mampu mengamalkan Sapta Marga Teritorial.
Universitas Sumatera Utara
Menunjuk dari fakta sejarah nyatalah bahwa pada hakekatnya TNI mulai dari sejak awalnya telah bersama-sama dengan rakyat dan telah mengabdikan
dirinya kekeadilan, kesejahteraan dan kemakmuran bangsanya. TNI sebagai bagian dari komponen bangsa harus menaruh perhatian terhadap kesadaran moral,
etika dan budaya sebagai mata rantai kehidupan yang dampak dan implikasinya akan berpengaruh terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat. Salah satu
upaya ke dalam menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat yang kondusif dilakukan dengan internalisasi nilai-nilai budaya yang diimplementasikan menjadi
doktrin dan norma kehidupan TNI yang dituangkan dalam Sapta Marga, sumpah prajurit dan Delapan Wajib TNI, sehingga setiap prajurit TNI mampu
mengamalkan pada setiap dinamika pelaksanaan tugasnya di lapangan. Upaya ke dalam ini ditujukan untuk mewujudkan prajurit TNI yang siap untuk berinteraksi
dengan masyarakat binaannya, sehingga kemanunggalan TNI bersama-sama rakyat akan dapat tetap terpelihara. Hal ini sangat penting untuk diwujudkan
karena kemanunggalan TNI bersama rakyat merupakan modal dasar di dalam mengalahkan masyarakat yang sadar akan berbangsa dan bernegara sehingga akan
dapat tercipta masyarakat yang memiliki kesadaran di dalam bela negara. Maka pada Tahun 1967 Komando Teritorium I yang meliputi wilayah
Sumatera dan Kalimantan Barat dilikwiditas menjadi Kowilham I, Kodam I Bukit Barisan ditetapkan sebagai salah satu pusat Komando Angkatan Darat untuk
wilayah Sumatera Utara. Pada tahun 1984 sesuai dengan STR Kasad Nomor : STR4301984
tanggal 12 Oktober 1984 diadakan reorganisasi di Jajaran Kodam I Bukit Barisan, maka untuk Kudam I Bukit Barisan ditunjuk sebagai pelaksana kegarnizuman di
Universitas Sumatera Utara
Kota Medan dan ditetapkan sebagai satuan teritorial yang mengurusi masalah rumah tangga Kodam I Bukit Barisan khususnya dalam hal pengurusan keuangan.
Sehingga sampai saat sekarang ini Kodam I Bukit Barisan termasuk Kudam menyesuaikan dengan paradigma baru TNI yaitu setelah dipisahkannya
TNI dan Polri.
B. Tugas-Tugas PNS di Keuangan Daerah Militer Kudam l Bukit Barisan