BAB I PENDAHULUAN
I.I. Latar Belakang
Kosmetik dari bahan alam baik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, hewan, maupun bahan lainnya telah ada sejak 3500 tahun yang lalu. Penggunaan
kosmetik dalam bentuk sederhana dan dengan cara tradisional, telah digunakan oleh manusia sejak dahulu. Seiring berjalannya waktu, serta berkembangnya
pengetahuan maka ditemukanlah sediaan kosmetik yang lebih modern seperti sediaan yang berbentuk krim, yang merupakan campuran dari beberapa komponen
bahan yang diformulasikan lebih stabil didalam industri farmasi Wasitaatmadja, 1997.
Kosmetik adalah bahan yang diaplikasikan secara topikal yang digunakan untuk memperbaiki penampilan, menghilangkan kotoran kulit, meningkatkan rasa
percaya diri, mempertahankan komposisi cairan kulit, melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet, dan memperlambat timbulnya kerutan. Kosmetik bukan
suatu obat yang dipakai untuk diagnosis, pengobatan maupun pencegahan penyakit, jika salah dalam penggunaan akan menimbulkan efek samping yang
berbahaya. Misalnya peradangan pada kulit, oleh karena itu dalam menggunakan kosmetik perlu diketahui manfaat kosmetik Wasitaatmadja, 1997
Sebagian besar orang pernah menderita atau mengalami kelainan pigmen kulit khususnya pada kulit wajah. Penyebab pigmentasi kulit wajah salah satunya
dapat diakibatkan oleh pemakaian krim pemutih yang mengandung bahan
Universitas Sumatera Utara
berbahaya misalnya hidrokinon. Hidrokinon merupakan salah satu zat yang dapat menyebabkan peradangan. Untuk itu hidrokinon dilarang pemakaiannya dalam
sediaan kosmetik sesuai dengan Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Badan POM Nomor HK.00.05.42.1018 tanggal 25 Februari 2008. Oleh karena
itu penulis tertarik untuk melakukan uji identifikasi hidrokinon dalam sediaan krim wajah yang dilakukan secara Kromatografi Lapis Tipis.
1.2. Tujuan dan manfaat 1.2.1. Tujuan
Untuk mengetahu apakah krim wajah mengandung hidrokinon sesuai
persyaratan Badan Pengawas Obat dan Makanan Badan POM. 1.2.2. Manfaat
Agar dapat memberikan informasi kepada masyarakat luas bahwa sampai saat ini masih ada produk kosmetik yang tidak memenuhi persyaratan seperti
produk mengandung hidrokinon.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA