Mila Amelia : Pengaruh Swelling Indeks Compound Terhadap Tegangan Tarik Green Modulus 300 Pada Proses Benang Karet Count 37 Ns 40 Pt.Industri Karet Nusantara Medan, 2008.
USU Repository © 2009
3.4. Prosedur
Cara kerja yang dilakukan terdiri dari :
3.4.1. Prosedur di Laboratorium Kimia Laboratorium Kendali Mutu
Di dalam Laboratorium ini, yang dianalisa adalah indeks swelling.Cara kerjanya adalah sebagai berikut :
1. Plat stainless steel dicelupkan ke dalam larutan kalsium nitrat isopropil
alkohol 5, lalu dikeringkan dengan menggunakan kipas angin selama 5 menit.
2. Sampel kompon aktif diambil sebanyak 500 ml dengan menggunakan gelas
beaker 600 ml. 3.
Plat stainless steel yang sudah kering dicelupkan setengah bagian ke dalam sampel kompon aktif dan dikeringkan selama 3-5 menit.
4. Plat stainless steel dicelupkan kembali ke dalam larutan kalsium nitrat
isopropil alkohol 5 lalu ditiriskan. 5.
Plat stainless steel dicelupkan kembali ke dalam metanol dan dikeringkan selama 30 menit.
6. Sisi kiri dan kanan plat tersebut digunting dan dikeluarkan lembaran kompon
yang telah kering sambil diolesi tepung talkum. 7.
Kemudian lembaran kompon itu dilapisi dengan kertas dan karton, selanjutnya dicetak dengan alat pelubang berdiameter 38 mm.
8. Hasil cetakan direndam dalam larutan sikloheksana selama 25 menit.
Perendaman hendaknya dilakukan dalam wadah yang transparan agar pembacaan skala lebih mudah.
9. Setelah 25 menit dilakukan pembacaan skala terhadap daya kembang
kompon tersebut di atas kertas grafik.
Mila Amelia : Pengaruh Swelling Indeks Compound Terhadap Tegangan Tarik Green Modulus 300 Pada Proses Benang Karet Count 37 Ns 40 Pt.Industri Karet Nusantara Medan, 2008.
USU Repository © 2009
3.4.2. Prosedur di Laboratorium Fisika
Di laboratorium fisika ini dianalisa tegangan tarik 300. Prosedur untuk analisa tegangan tarik 300 ini adalah :
1. Diambil sample benang karet sejumlah yang diperlukan untuk loops gulungan sesuai dengan standar loops yang diizinkan.
2. Digulung sample sesuai dengan standar loops, kemudian diikat kedua pangkalnya. Lalu dipotong dan gulungan sample dicabut dan diletakkan pada alat uji
dynamometer yang telah diatur. Cara mengatur alat Dynamometer adalah sebagai berikut :
a. Kecepatan motor Dynamometer diukur dengan kecepatan 550 mmmenit
b. Kemudian kertas grafik dipasang pada posisi yang telah ditentukan
c. Pena rotring dipasang dan dipastikan pena rotring tersebut berfungsi baik
d. Pendulum yang dipakai harus dipastikan
3. Tekan tombol Down pada alat dynamometer dan pastikan pena pencatat grafik berfungsi dengan baik.
4. Setelah skala pada alat Dynamometer menunjukkan 400 tekan tombol Stop 5. Kemudian tombol Up ditekan dan secara otomatis alat Dynamometer akan
berhenti dengan sendirinya. Sebelumnya pena pencatat grafik ditutup sebelum menekan tombol Up
6. Posisi kertas grafik diputar keposisi semula berlawanan jarum jam untuk membaca hasil uji pada kertas grafik.
7. Potong sample tegangan tarik 300 sepanjang 98,23 cm dan hitung total section dengan rumus sebagai berikut :
Mila Amelia : Pengaruh Swelling Indeks Compound Terhadap Tegangan Tarik Green Modulus 300 Pada Proses Benang Karet Count 37 Ns 40 Pt.Industri Karet Nusantara Medan, 2008.
USU Repository © 2009
A = 2 x B x C
Keterangan : A = Total Section B = Section
C = Jumlah Loops 8. Baca hasil pengujian pada kertas grafik sesuai dengan petunjuk teknis skala 300
9. Tegangan tarik 300 dihitung sesuai dengan rumus tegangan tarik 300, yaitu :
A P
300 300
=
σ , atau
Keterangan :
= 300
σ Tegangan Tarik 300
P300 = Hasil pembacaan skala pada grafik skala 300 A = Total section
Tegangan tarik 300 = Hasil pembacaan pada grafik skala 300 Total section
10. Catat hasil perhitungan total section.
Mila Amelia : Pengaruh Swelling Indeks Compound Terhadap Tegangan Tarik Green Modulus 300 Pada Proses Benang Karet Count 37 Ns 40 Pt.Industri Karet Nusantara Medan, 2008.
USU Repository © 2009
BAB 4 DATA DAN HASIL PEMBAHASAN
4.1. Data
Data-data yang akan dianalisa adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1. Data yang diperoleh dari analisa di laboratorium kimia untuk test swelling
Suhu Pemeraman
C D
1
mm D
2
mm Swelling
35 34
33 33
32 31
30 30
29 28
38 38
38 38
38 38
38 38
38 38
71,44 73,34
74,48 75,24
75,62 76,38
77,52 79,04
81,7 82,46
1,88 1,93
1,96 1,98
1,99 2,01
2,04 2,08
2,15 1,17
Keterangan : D
1
= Diameter awal sampel mm D
2
= Diameter sampel setelah mengembang mm