Prognosis Kerangka Konsep Penelitian Definisi Operasional

Pemberian diazepam secara oral dengan dosis 0,3-0,5 mgKgBBhari dibagi dalam 3 dosis saat pasien demam. Diazepam dapat pula diberikan secara intrarektal setiap 8 jam sebanyak 5 mgBB10 kg dan 10 mgBB10 kg setiap pasien menunjukkan suhu lebih dari 38,5 o C. Efek samping diazepam adalah ataksia, mengantuk, dan hipotonia. 2.7.3.2 Profilaksis dengan antikonvulsan setiap hari pada kejang demam kompleks Berguna untuk mencegah berulangnya kejang demam berat yang dapat menyebabkan kerusakan otak tapi tidak dapat mencegah terjadinya epilepsi di kemudian hari. Profilaksis terus menerus setiap hari dengan fenobarbital 4-5 mgKgBBhari dibagi dalam 2 dosis. Obat lain yang dapat digunakan adalah asam valproat dengan dosis 15-40 mgKgBBhari. Antikonvulsan profilaksis terus menerus diberikan selama 1-2 tahun setelah kejang terakhir dan dihentikan bertahap selama 1-2 bulan.

2.8 Prognosis

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia dalam Konsensus Penatalaksanaan Kejang Demam 2006 memiliki prognosis, yaitu: 2.8.1 Kemungkinan mengalami kecacatan atau kelainan neurologi Kejadian kecacatan sebagai komplikasi kejang demam tidak pernah dilaporkan. Perkembangan mental dan neurologis umumnya tetap normal pada pasien yang sebelumnya normal. Penelitian lain secara retrospektif melaporkan kelainan neurologis pada sebagain kecil kasus, dan kelainan ini biasanya terjadi pada kasus dengan kejang demam lama atau kejang berulang baik umum atau fokal. 2.8.2 Kemungkinan mengalami kematian Kematian yang terjadi akibat aspirasi. 2.8.3 Kemungkinan berulangnya kejang demam Kejang demam akan berulang kembali pada sebagian kasus. Faktor risiko berulangnya kejang demam adalah : 2.8.3.1 Riwayat kejang demam dalam keluarga Universitas Sumatera Utara 2.8.3.2 Usia kurang dari 12 bulan 2.8.3.3 Temperatur yang rendah saat kejang 2.8.3.4 Cepatnya kejang setelah demam Bila seluruh faktor di atas ada, kemungkinan berulangnya kejang demam adalah 80, sedangkan bila tidak terdapat faktor tersebut kemungkinan berulangnya kejang de\mam hanya 10-15.

2.9 Edukasi

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia dalam Konsensus Penatalaksanaan Kejang Demam 2006, kejang selalu merupakan peristiwa yang menakutkan bagi orang tua. Pada saat kejang sebagian besar orang tua beranggapan bahwa anaknya telah meninggal. Kecemasan ini harus dikurangi dengan cara yang diantaranya : 2.9.1 Meyakinkan bahwa kejang demam umumnya mempunyai prognosis baik 2.9.2 Memberitahukan cara penanganan kejang 2.9.3 Memberikan informasi mengenai kemungkinan kejang kembali 2.9.4 Pemberian obat untuk mencegah rekurensi memang efektif tetapi harus diingat adanya efek samping obat 2.9.5 Memberikan informasi bahwa imunisasi DPT kontraindikasi bagi pasien anak dengan kejang demam Beberapa hal yang harus dikerjakan bila kembali kejang : 2.9.6 Tetap tenang dan tidak panik 2.9.7 Kendorkan pakaian yang ketat terutama disekitar leher 2.9.8 Bila tidak sadar, posisikan anak telentang dengan kepala miring. Bersihkan muntahan atau lendir di mulut atau hidung. Walaupun kemungkinan lidah tergigit, jangan memasukkan sesuatu ke dalam mulut 2.9.9 Ukur suhu, observasi, dan catat lama dan bentuk kejang 2.9.10 Tetap bersama pasien selama kejang 2.9.11 Berikan diazepam rektal. Dan jangan diberikan bila kejang telah berhenti

2.9.12 Bawa ke dokter atau rumah sakit bila kejang berlangsung 5 menit atau

lebih Universitas Sumatera Utara BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah: Pasien Kejang Demam Gambar 3.1. Kerangka konsep karakteristik pasien anak dengan kejang demam

3.2 Definisi Operasional

Tabel 3.1.Definisi Operasional Jenis Kejang Demam Definisi Operasional Diagnosa pasien tentang jenis kejang demam yang dialami pasien Alat Ukur Rekam medis Cara Ukur Mengambil data dari rekam medis Skala Ukur Nominal Hasil Ukur a. Kejang demam sederhana b. Kejang demam kompleks Jenis Kejang Demam Umur Jenis Kelamin Durasi Kejang Tipe Kejang Episode Berulang Suhu Tubuh Penyakit Penyerta Riwayat Keluarga Kesembuhan Universitas Sumatera Utara Umur Definisi Operasional Jumlah tahun hidup sejak lahir sampai ulang tahun terakhir saat pasien berobat Alat Ukur Rekam medis Cara Ukur Mengambil data dari rekam medis Skala Ukur Rasio Hasil Ukur a. 0-12 Bulan b. 12 Bulan-3 Tahun c. 3 Tahun-5 Tahun d. 5 Tahun-18 Tahun Jenis Kelamin Definisi Operasional Jenis kelamin adalah sifat jasmani yang membedakan mahluk Alat Ukur Rekam medis Cara Ukur Mengambil data dari rekam medis Skala Ukur Nominal Hasil Ukur a. Laki-laki b. Perempuan Durasi Kejang Definisi Operasional Durasi kejang adalah lama kejang saat pertama kali pasien berobat Alat Ukur Rekam medis Cara Ukur Mengambil data dari rekam medis Skala Ukur Rasio Hasil Ukur a. 15 menit b. 15 menit Universitas Sumatera Utara Tipe Kejang Definisi Operasional Tipe kejang yang dialami pasien saat pertama kali berobat Alat Ukur Rekam medis Cara Ukur Mengambil data dari rekam medis Skala Ukur Nominal Hasil Ukur a. Umum tonik dan atau klonik b. Fokal Episode Berulang Definisi Operasional Terjadinya kejang yang berulang dalam 24 jam pertama setelah pasien berobat Alat Ukur Rekam medis Cara Ukur Mengambil data dari rekam medis Skala Ukur Nominal Hasil Ukur a. Ada b. Tidak ada Suhu Tubuh Definisi Operasional Suhu tubuh pasien anak dengan kejang demam saat pertama kali berobat Alat Ukur Rekam medis Cara Ukur Mengambil data dari rekam medis Skala Ukur Interval Hasil Ukur a. 37,4 o c b. 37,4 o c-37,6 o c c. 37,6 o c Universitas Sumatera Utara Penyakit Penyerta Definisi Operasional Penyakit lain yang ada diderita pasien saat pertama kali berobat Alat Ukur Rekam medis Cara Ukur Mengambil data dari rekam medis Skala Ukur Nominal Hasil Ukur a. Ada b. Tidak ada Riwayat Keluarga Definisi Operasional Riwayat keluarga dari pasien anak dengan kejang demam yang juga pernah mengalami kejang demam Alat Ukur Rekam medis Cara Ukur Mengambil data dari rekam medis Skala Ukur Nominal Hasil Ukur a. Ada b. Tidak ada Kesembuhan Definisi Operasional Kondisi pasien saat keluar dari rumah sakit Alat Ukur Rekam medis Cara Ukur Mengambil data dari rekam medis Skala Ukur Nominal Hasil Ukur a. Sembuh b. Meninggal c. Berobat jalan d. Pulang atas permintaan sendiri Universitas Sumatera Utara BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian