Perkembangan Lahan Pertanian GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

54 penggunaan pada pertambangan sebesar 62,50 hektartahun, dan untuk penggunaan yang lain meningkat sebesar 2,28 hektartahun. Lahan untuk persawahan, tanah tak diurus, dan tanah rusaktandus mengalami penurunan masing-masing sebesar 81,86 hektartahun, 0,13 hektartahun, dan 1.441,96 hektartahun. Perubahan yang terjadi pada lahan persawahan merupakan efek dari bertambahnya jumlah permintaan untuk pemenuhan kebutuhan atas perumahan, peningkatan jumlah pembangunan gudang atau tempat pengolahan bahan mentah menjadi barang setengah jadibarang jadi. Perubahan pada lahan tak diurus digunakan sebagai salah satu lahan untuk berbudidaya karena umumnya merupakan lahan persawahan yang di“bero”kan didiamkantidak diolah. Perubahan Tanah rusaktandus yang terjadi sebagai bentuk dari pemanfaatan lahan tidak produktif untuk lebih produktif atau menghasilkan, tanah rusaktandus ini dimanfaatkan sebagai lahan untuk pertanian tanah kering dan perkebunan.

4.4 Perkembangan Lahan Pertanian

Kabupaten Jember merupakan salah satu wilayah yang dikhususkan sebagai wilayah basis penghasil tanaman pangan. Jenis tanah yang ada di Kabupaten Jember beragam mulai dari jenis tanah latosol, regosol, gley, aluvial, andosol dan mediteran. Masing-masing jenis tanah tersebar diseluruh wilayah daratan Kabupaten Jember. Tabel 4.12 Jenis Tanah dan Luasannya di Kabupaten Jember Tahun 2014 Jenis Tanah Luas Km² Latosol 1.704,25 Regosol 596,14 Gley 401,83 Aluvial 254,33 Andosol 205,22 Mediteran 131,56 Jumlah 3.293,33 Sumber: Dinas Pertanian Kabupaten Jember 2015. Tanah jenis latosol merupakan tanah yang banyak mengandung zat besi dan aluminium, tanah ini berwarna merah hingga kuning. Jenis tanah latosol dapat 55 ditanami padi, palawija, hortikultura, kopi, dan kelapa sawit. Tanah latosol tersebar 1.704,25 km² di Kabupaten Jember. Jenis tanah yang juga cukup banyak di Kabupaten Jember adalah jenis tanah regosol, tanah regosol merupakan jenis tanah yang berbutir kasar dan berasal dari material gunung api, tanah regosol berupa tanah aluvial yang baru diendapkan, tanah regosol cocok untuk ditanami padi, tebu, palawija, tembakau dan sayuran, tanah regosol tersebar di 596,14 km² di Kabupaten Jember. Jenis tanah lain yang ada di Kabupaten Jember juga sangat cocok untuk digunakan sebagai lahan pertanian, tanal aluvial dan andosol yang gembur tetapi mempunyai ketahanan struktur tinggi sehingga mudah diolah. Lahan pertanian tanaman pangan khususnya padi dibudidayakan di seluruh wilayah yang tersebar di 31 kecamatan. Sawah yang terdapat di Kabupaten Jember terbagi menjadi beberapa jenis sawah berdasarkan sumber pengairannya, terdapat sawah irigasi teknis, setengah teknis, sawah irigasi sederhana, sawah irigasi desanon PU, dan sawah tadah hujan. Tabel 4.13 Jenis Sawah dan Luasannya dalam Hektar di Kabupaten Jember Tahun 2010-1014 Jenis Sawah 2010 2012 2013 2014 Teknis 75.031 77.117 76.403 76.421 Setengah Teknis 3.807 2.029 2.806 2.527 Sederhana 5.592 5.508 5.150 5.044 Desa Non PU 539 539 539 539 Tadah Hujan 125 120 120 40 Sumber Badan Pertanahan Kabupaten Jember 2015. Berdasarkan tabel 4.13 lahan sawah Kabupaten Jember dominan merupakan jenis sawah dengan sistem irigasi teknis atau sekitar 88 dengan luas rata-rata 76.243 Hektar atau lebih kecil dari luas lahan sawah irigasi teknis pada tahun 2009 sebesar 178 Hektar. Jenis sawah dengan sistem irigasi setengah teknis mengalami perubahan luas yang cukup signifikan, pada tahun 2006 seluas 3.807 Hektar menjadi 2.527 Hektar, berkurang sebesar 1.280 hektar atau sekitar 33,6. Jenis sawah dengan irigasi sederhana, non PU dan Tadah Hujan tidak terlalu mengalami banyak perubahan. 56

4.5 Distribusi Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Jember