27
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian
Penentuan daerah pada penelitian ini ditentukan dengan sengaja purposive method yaitu di Kota Kediri, Provinsi Jawa Timur. Tahu Takwa
merupakan salah satu produk makanan yang berbahan baku kedelai yang menjadi makanan khas yang dihasilkan di Kota Kediri. Pemilihan daerah penelitian ini
berdasarkan pertimbangan bahwa di Kota Kediri merupakan satu-satunya daerah yang menghasilkan produk Tahu Takwa. Agroindustri tahu takwa sangat berperan
dalam pembangunan perekonomian Kota Kediri.
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan metode analitis. Metode deskriptif adalah suatu metode yang
digunakan untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat serta hubungan antara
fenomena yang diselidiki, untuk mendapatkan fakta yang menerangkan hubungan dan menguji hipotesis sehingga diperoleh sebuah jawaban dari permasalahan yang
ingin dipecahkan. Metode analitis adalah metode untuk menguji hipotesis- hipotesis dan mengadakan interpretasi yang lebih dalam serta memperkuat metode
deskriptif Nazir, 1999.
3.3 Metode Pengambilan Contoh
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah agroindustri tahu takwa di Kota Kediri Provinsi Jawa Timur. Terdapat 27 agroindustri Tahu Takwa
yang terdapat di Kota Kediri berupa industri kecil menengah IKM. Kota Kediri memiliki agroindustri Tahu Takwa yang kemudian dipilih agroindustri dengan
cara sengaja purposive sampling. Agroindustri tersebut tersebar di 3 kecamatan, yaitu 19 agroindustri di Kecamatan Kota, 1 agroindustri di Kecamatan Mojoroto,
dan 7 agroindustri di Kecamatan Pesantren. Berdasarkan metode purposive sampling dan sebaran populasi agroindustri di Kota Kediri, maka peneliti
27
28
mengambil sampel sebanyak 15 agroindustri Tahu Takwa, yang terdiri dari 7 agroindustri di Kecamatan Kota, 1 agroindustri di Kecamatan Mojoroto, dan 7
agroindustri di Kecamatan Pesantren. Untuk saluran pemasaran dalam penelitian ini digunakan metode Snowball
sampling. Menurut Soetriono dan Hanafie 2007, snowball sampling diartikan sebagai suatu penarikan sampel dengan metode bola salju, artinya sampel pertama
menentukan sampel yang kedua. Selanjutnya sampel yang kedua menentukan sampel ketiga dan atau keempat, begitu seterusnya seperti suatu rantai. Metode
snowball sampling ini banyak dijumpai pada penelitian rantai pemasaran. Penelitian saluran pemasaran dimulai dari produsen pertama, kemudian
dilanjutkan ke pedagang pengecer dan outlet, hingga berujung ke konsumen.
3.4 Metode Pengumpulan Data