1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
SMA Negeri 9 Sendawar Kutai Barat adalah salah satu sekolah yang ada di daerah Muaralawa. Sekolah ini masih dalam tahap pembangunan dan
masih banyak membutuhkan sarana dan prasarana demi kepentingan akademis. Pelajaran Biologi pada umumnya disampaikan dengan metode
ceramah di mana pembelajaran lebih didominasi oleh guru, sehingga aktifitas siswa menjadi rendah, banyak siswa yang melamun, memainkan telepon
seluler dan mengobrol dengan teman sebangku dan tidak ada kaitannya terhadap materi yang disampaikan.
Berdasarkan informasi dari guru mata pelajaran Biologi, hasil ulangan harian materi hewan khususnya vertebrata dari 33 siswa, yang mencapai batas
tuntas atau melampaui batas KKM 60 sebanyak 45 siswa, dengan skor rata- rata 50,00. Selain itu aktivitas belajar siswa juga sangat rendah di mana hanya
sebanyak 10 siswa saja yang aktif di kelas. Hal ini berarti, ketuntasan dan aktivitas belajar kelas X pada materi hewan masih rendah. Rendahnya hasil
belajar pada materi ini telah terjadi dari tahun ke tahun, hal ini disebabkan karena banyaknya materi yang harus dipelajari dan siswa kesulitan dalam
mengingat materi tersebut. Hasil belajar yang rendah tersebu t menunjukkan bahwa
pembelajaran belum berjalan secara efektif. Materi dunia hewan merupakan materi yang sulit dipahami siswa, karena banyaknya macam hewan dan
luasnya cakupan materi yang harus dipelajari. Melalui pembelajaran yang tepat diharapkan siswa mampu memahami dan menguasai materi hewan.
Salah satu indikator keberhasilan proses belajar mengajar dapat dilihat dari hasil belajar yang dicapai siswa. Seperti yang dikemukakan oleh Rose dan
Nicholl 2003 bahwa metode yang terlibat dalam proses belajar mengajar harus mencapai tujuan pendidikan dan prinsip accelerated learning terpenuhi.
Accelerated learning yaitu cara belajar cepat dengan melibatkan seluruh tubuh pikiran, emosi, indera dan seluruh aspek kecerdasan. Accelerated
Learning adalah suatu pola yang digunakan dalam pembelajaran yang didesain sedemikian rupa sehingga dapat menggugah kemampuan belajar
peserta didik, membuat belajar lebih menyenangkan dan lebih cepat. Dalam hal ini cepat diartikan dapat mempercepat penguasaan dan pemahaman materi
pelajaran yang dipelajari, sehingga waktu yang dibutuhkan untuk belajar lebih cepat. Materi pelajaran yang sulit dibuat menjadi mudah, sederhana atau tidak
bertele-tele sehingga tidak menjadi kejenuhan dalam belajar. Karena keberhasilan belajar tidak ditentukan atau diukur lamanya untuk belajar tetapi
ditentukan oleh kualitas cara belajar kita. Menurut Buzan 2002, salah satu cara untuk mencapai prinsip tersebut
adalah penggunan mind map. Mind map merupakan salah satu teknik mencatat yang dapat mengoptimalkan kemampuan otak dengan cara yang sederhana
dan mudah. Dengan menggunakan mind map, daftar informasi yang panjang dan menjemukan bisa diubah bentuknya menjadi diagram yang berwarna-
warni, beraturan sehingga mudah diingat oleh siswa.
Berdasarkan uraian diatas peneliti ingin menerapkan mind map sebagai sarana untuk mencapai keberhasilan dalam belajar dengan judul “Penerapan
Mind Map pada Materi Hewan untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa di Kelas X SMAN 9 Sendawar Kabupaten Kutai Barat ”.
B. Rumusan Masalah