wilayah lainnya bertambah atau kredit dapat pula meningkatkan jumlah barang yang beredar.
e. Kredit sebagai Alat Stabilitas Ekonomi
Dengan memberikan kredit daoat dikatakan sebagai stabilitas ekonomi karena dengan adanya kredit yang diberikan akan mennambah jumlah barang yang
diperlukan oleh masyarakat. Kemudian kredit dapat membantu dalam mengekspor barang dari dalam negeri dan luar negeri sehingga meningkatkan
devisa Negara. f.
Meningkatkan Kegairahan Berusaha Penerima kredit akan dapat meningkatkan kegairahan berusaha karena
bantuan kredit yang diterima nasabah dari bank dapat digunakan untuk memperbesar volume usaha dan produkstivitasnya.
g. Meningkatkan Pemerataan Pendapatan
Semakin banyak kredit yang disalurkan maka akan semakin baik, terutama dalam hal meningkatkan pendapatan.
h. Meningkatkan Hubungan Internasional
Dalam pinjaman internasional akan dapat meningkatkan saling membutuhkan antara si penerima kredit dengan si pemberi kredit. Pemberi kredit oleh
Negara lain akan maningkatkan kerjasama di bidang lainnya.
2.2.2.5 Jenis kredit perbankan untuk masyarakat
Kredit yang diberikan bank umum dan bank perkreditan rakyat untuk masyarakat terdiri dari beberapa jenis. Secara umum jenis
– jenis kredit dibedakan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
menurut berbagai kriteria, yaitu dari kriteria tujuan kredit, jangka waktu, jaminan, sektor usaha dan penggunaannya. Kasmir,2002 : 110 :
a. Dari segi tujuan kredit, kredit dikelompokkan menjadi :
1. Kredit produktif
Kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi atau investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang dan jasa.
2. Kredit konsumtif
Kredit yang digunakan untuk konsumsi secara pribadi. Dalam kredit ini tidak ada pertambahan barang dan jasa yang dihasilkan, karena memang
untuk digunakan atau dipakai oleh seorang atau badan usaha. 3.
Kredit perdagangan Kredit yang digunakan untuk perdagangan, biasanya untuk membeli
barang dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan tersebut.
b. Dari segi jangka waktu, kredit dikelompokkan menjadi :
1. Kredit jangka pendek short tern loan
Yaitu kredit yang berjangka waktu maksimum 1 tahun. Kredit semacam ini, biasanya diberikan bank sebagai modal kerja.
2. Kredit jangka menengah medium tern loan
Yaitu kredit yang berjangka waktu antara 1 samapai 3 tahun. Bank biasanya menyalurkan kredit jangka meengah untuk keperluan
– keperluan modal kerja atau investasi yang jumlahnya relative kecil, seperti alat kerja
atau mesin – mesi ringan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3. Kredit jangka panjang long tern loan
Yaitu kredit yang berjangka waktu lebih dari 3 tahun. Kredit jangka panjang ini umunya adalah kredit investasi yang bertujuan untuk
menambah mosal perusahaan dalam rangka rehabilitasi, ekspansi atau perluasan, dan pendirian proyek baru.
c. Dari segi jaminan, kredit dikelompokkan menjadi :
1. Kredit dengan jaminan secured loan
Kredit yang diberikan dengan suatu jaminan, jaminan tersebut dapat berbentuk barang berwujud atau barang tidak berwujud.
Jaminan yang diberikan untuk suatu kredit dapat terdiri atas : 1.
Jaminan barang, baik barang tetap maupun barang tidak tetap bergerak
2. Jaminan pribadi yaitu perjanjian diamana suatu pihak menyanggupi
pihak lain kreditur bahwa ia menjamin pembayarannya suatu utang apabila terutang kreditur tidak menepati janiinya.
3. Jaminan efek
– efek saham, obligasi, dan sertifikat yang didaftar bursa efek.
d. Dari segi sektor usaha, kredit dikelompokkan menjadi :
1. Kredit pertanian, merupakan kredit yang dibiayai untuk sektor perkebunan
atatu pertanian rakyat yang berjangka pendek atau berjangka panjang. 2.
Kredit peternakan, dalam hal ini untuk jangka pendek misalnya peternakan ayam dan jangka panjang kambing atau sapi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3. Kredit industry, yaitu kredit untuk membiayai industry kecil, menengah,
atau besar. 4.
Kredit pertabangan, jenis usaha tambang yang dibiayai dalam jangka panjang.
5. Kredit pendidikan, merupakan kredit yang diberikan untuk membangun
srarana dan prasarana pendidikan. 6.
Kredit profesi, diberikan kepada para professional seperti : dosen, dokter, atau pengacara.
7. Kredit perumahaan, yaitu kredit untuk membiayai pembangunan atau
pembelian perumahaan. e.
Dari segi kegunaannya, kredit dikelompokkan menjadi : 1.
Kredit Modal Kerja Yaitu kredit yang digunakan untuk meningkatkan produksi dalam
operasionalnya. Misalnya : kredit modal kerja diberikan untuk membeli bahan baku, membayar pegawai atau biaya
– biaya lainnya yang berkaitan dengan proses produksi perusahaan.
2. Kredit Investasi
Yaitu kredit yang digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun proyek atau pabrik baru atau untuk keperluan rehabilitasi.
Contoh kredit investasi, misalnya untuk membangun pabrik atau membeli mesin
– mesin.
Ciri – ciri kredit investasi adalah :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pertama : diperlukan untuk penanaman modal
Kedua : mempunyai perencanaan yang terarah
Ketiga : waktu penyelesaian kredit berjangka mengah atau panjang
Dengan cirri – cirri diatas, pada umumnya jumlah keuangan bank yang
bersangkutan didalam proyek – proyek kredit investasi itu tidaklah sedikit.
Mengingat lamanya pengendapan dalam proyek investasi maka haruslah disusun suatu cash flow atau perputaran nkeuangan perusahaan investor yang mencakup
segala komponen biaya dan pendapatan sehingga akan dapat diketahui berapa uang yang tersedia setelah segala kewajiban lainnya terpenuhi. Setelah perputaran
keuangan, kemudian dibuatkan suatu amortization schedule yaitu rencana pengangsuran kredit, berdasarkan proyeksi kemampuan pendapatan dan biaya dari
tahun ke tahun bersamaan dengan perkiraan tentang keadaan – keadaan dimasa
dating, mengingat kredit investasi sesuai dengan sifatnya memerlukan waktu yang cukup panjang.
Untuk memperkirakannya, perlu diadakan perhitungan dan perkiraan neraca dan laba rugi selama kredit berjalan. Dari perkembangan
– perkembangan inilah kemudian dapat diadakan pengukuran tentang earning power kekuatan
pendapatan dan solvency kemampuan mengangsur perusahaan. Data yang diperlukan untuk penyususnan perkiraan neraca dan laba rugi harus sedemikian
rupa dapat dipercaya. Kesukaran yang utama pada umunya adalah memperoleh
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
suatu dana yang benar – benar akurat, factual, dan actual yang benar – benar
dapat dipercaya
2.2.3 Laba Usaha