Nilai Analisis Water Footprint Pada Budidaya Anggrek Di Kota Tangerang Selatan (Studi Kasus Budidaya Anggrek Vanda Douglas Pada Gapoktan Parakan Jaya).

Analisis Water Footprint... Anita Handayani 10 April hingga bulan Juli, nilai ET b juga kembali nol, hal ini menunjukkan bahwa pada bulan tersebut kebutuhan air tanaman juga telah terpenuhi oleh curah hujan dan hanya sedikit dibutuhkan penyiraman pada bulan Juli. Dengan demikian dari hasil perhitungan CROPWAT 8.0, kebutuhan air tanaman anggrek Vanda douglas selama kurang lebih 8 delapan bulan dapat dipenuhi oleh curah hujan dan tidak diperlukan penyiraman kembali. Hal tersebut sesuai dengan pengalaman petani anggrek di Gapoktan Parakan Jaya bahwa pada musim-musim hujan mereka tidak melakukan penyiraman. Penyiraman hanya dilakukan pada musim kemarau dimana tidak turun hujan sama sekali.

2. Nilai

Green dan Blue Water Footprint Untuk menghitung Nilai WF proses,green dan WF proses,blue dibutuhkan data hasil panen per satuan luas lahan. Berdasarkan hasil wawancara dengan petani anggrek, diketahui bahwa hasil panen untuk setiap 1000 m 2 lahan budidaya anggrek dihasilkan 15 ikat anggrek potong yang berisi 100 tangkai untuk setiap ikatnya dengan berat 3 tiga kilogram. Setelah dihitung, untuk satu hektar lahan budidaya anggrek dihasilkan panen berupa anggrek potong sebanyak 52,2 ton selama 3 tiga tahun masa budidaya anggrek. Nilai green dan blue water footprint budidaya anggrek Vanda douglas dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Nilai komponen green dan blue water footprint tanaman budidaya anggrek Vanda douglas ∑ࡱࢀ ࢍ࢘ࢋࢋ࢔ mm ∑ࡱࢀ ࢈࢒࢛ࢋ mm ∑࡯ࢃࢁ ࢍ࢘ࢋࢋ࢔ m 3 ha ∑࡯ࢃࢁ ࢈࢒࢛ࢋ m 3 ha ∑ࢅ tonha ࢃࡲ ࢖࢘࢕࢙ࢋ࢙,ࢍ࢘ࢋࢋ࢔ m 3 ton ࢃࡲ ࢖࢘࢕࢙ࢋ࢙,࢈࢒࢛ࢋ m 3 ton 3596,8 617,3 35988 6173 52,2 689,04 118,26 Tabel 3 menunjukkan bahwa nilai green water footprint budidaya anggrek Vanda douglas di lahan budidaya Gapoktan Parakan Jaya sebesar 689,04 m 3 ton. Nilai green water footprint tersebut menunjukkan penggunaan air hujan pada budidaya anggrek. Sedangkan nilai blue water footprint yang menunjukkan jumlah air irigasi yang dibutuhkan adalah sebesar 118,26 m 3 ton. Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa, pada budidaya anggrek Vanda douglas di daerah penelitian sebagian besar dipenuhi oleh air hujan dan sebagian kecil lainnya dipenuhi oleh air irigasi saat air hujan tidak mencukupi. Anggek Vanda douglas tergolong anggrek yang tahan terhadap kondisi kering karena anggrek Vanda douglas memiliki daun berbentuk pensil. Struktur batang yang ramping merupakan pelepah daun yang berfungsi sebagai dasar dari daun-daunnya yang berbentuk Analisis Water Footprint... Anita Handayani 11 silndris. Bentuk daun yang silindris befungsi menyimpan air pada musim kering. Demikian pula sistem perakaran anggrek Vanda. Anggrek Vanda pada umumnya memiliki perakaran yang tebal dan berdaging yang berguna untuk menyimpan air sebagai cadangan pada saat menghadapi keadaan kering. Dengan demikian, anggrek Vanda secara alami dapat bertahan pada musim kemarau yang sangat panjang tanpa campur tangan manusia Arifin dan Sulistyantoro, 1990. Kebutuhan air untuk budidaya anggrek diperoleh melalui air bawah tanah karena wilayah Tangerang Selatan tidak dilewati oleh saluran irigasi. Meskipun letak lahan budidaya anggrek Vanda douglas berada di tengah perkotaan dan peumahan penduduk, pada kenyataannya belum menimbulkan konflik kebutuhan air di tengah masyarakat. Namun demikian, para petani dianjurkan untuk menanam bibit tanaman pada musim hujan, karena bibit tanaman yang baru ditanam cenderung membutuhkan air yang lebih banyak dibanding tanaman yang sudah menghasilkan bunga secara rutin.

3. Nilai