8 biasanya memiliki perkembangan pysicomotor yang terganggu, ganggauan perilaku
dan perkembangan mental yang buruk.
Error Bookmark not defined.
, 61
Wanita dengan sindroma fenilketonuria yang tidak mendapatkan terapi memiliki risiko memiliki
anak dengan CHD.
Error Bookmark not defined. ,Error Bookmark not defined.,62
Menurut penelitian terbaru, monitoring diet yang ketat sebelum konsepsi dan selama kehamilan dapat mengurangi risiko CHD secara signifikan.
Error Bookmark not defined.
-Error Bookmark not defined.
Pada studi kohort wanita dengan fenilketonuria oleh Rouse et al, nilai mean fenilalanine yang tinggi pada 4 hingga 8 minggu kehamilan
merupakan prediktor kuat memiliki anak dengan CHD,
Error Bookmark not defined.
studi lain menemukan bahwa nilai maternal fenilalanin sekitar 900 M dapat menjadi batas
risiko timbulnya CHD,
Error Bookmark not defined.
sementara penelitian oleh Malaton melaporkan group ibu dengan nilai fenilalanine 600 molL pada kehamilan 8
minggu memiliki risiko yang lebih besar melahirkan anak dengan CHD.
Error Bookmark not defined.
4.4. PENGGUNAAN OBAT
Obat yang diketahui teratogenik terhadap sistem kardiovaskular jika dikonsumsi oleh ibu antara lain busulfan, lithium, retinoids, thalidomide, dan trimethadione.
63
Beragam simpatomimetik
amine seperti
isoproterenol, epinephrine,
dan norephinephrine telah ditemukan menyebabkan kelainan kongenital pada embrio
ayam.
64
Kardiomiosit merupakan sel yang sangat terdifferensiasi yang jarang bereplikasi setelah kelahiran, karenanya semua agen yang dapat merusak miokard saat kehamilan
dapat secara permanen menimbulkan kelainan jantung. Hilangnya miosit sebelum kelahiran dapat secara permanen mengakibatkan hilangnya unit fungsional pada
jantung, mengakibatkan jantung tidak mampu beradaptasi secara normal sehingga gagal jantung lebih mudah terjadi. Kokain diketahui memiliki efek sitotoksik, memicu
timbulnya apoptosis miokard.
65
Obat-obat yang diberikan sebelum kelahiran dapat mempengaruhi miokardium dengan memicu hipertrofi, untuk neonatus, kortikosteroid antenatal dapat bermanfaat,
menurunkan morbiditas dan mortalitas yang timbul akibat distress pernafasan dan pendarahan interventrikular. Walau demikian paparan fetus terhadap kortikosteroid
maternal dapat pula mengakibatkan merubahan hipertrofik pada miokardium.
66
Penggunaan obat anti inflamasi nonsteroid OAINS saat kehamilan dapat pula
9 menjadi ancaman bagi miokardium, obat-obat seperti naproxen, ibuprofen, dan
aspirin dihubungkan dengan hipertensi pulmonal pada neonatus.
67
Pada studi prospektif yang melibatkan 49 kehamilan, ibu yang mengkonsumsi phenytoin atau phenobarbital ditemukan keluaran abnormal sebesar 10 20.4
termasuk 4 aborsi 8.2, dan 612.2, kelainan kongenital yang terjadi diantaranya VSD, hypertrophic cardiomiopathy HCM dengan fibroelostosis endokardial dan
defek konduksi.
68
4.5. PAPARAN ZAT KIMIA Paparan di Tempat Kerja
Paparan terhadap zat kimia tertentu pewarna pakaian, leker, dan cat pada trisemester pertama kehamilan dihubungkan dengan meningkatnya insidensi CHD.
69
Risiko untuk mendapat anak dengan VSD juga meningkat jika ibu menggunakan pelarut organik di trisemester pertama.
Kontaminan lingkungan yang berpotensi proses pembentukan sistem kardiovaskular adalah herbisida nitrofen 2,4-dichloro-4 -nitrodiphenyl ether.
70
Pada penelitian binatang zat ini ditemukan meningkatkan insidensi CHD berupa VSD,
DORV, dan TGA, dan timbulnya kelainan kongenital lain pada diafragma dan ginjal.
71
Paparan Insektisida Organochlorine Mirex ditemukan juga mengakibatkan tingginya kematian fetus pada penelitian terhadap tikus. Jantung ditemukan
mengalami berbagai kelainan konduksi seperti blok, bradikardia, takikardia, ventricular ekstrasystole, dan atrial fibrillasi. Aritmia ini tampaknya spesifik terjadi
terhadap fetus dan tidak dialami oleh ibunya, beberapa timbul secara transien dan bisa timbul setelah kelahiran.
72
Paparan Air Minum
Kontaminan pada air minum Halogenated hydrocarbon dapat menjadi kontaminan air minum yang meningkatkan risiko timbulnya CHD.
73
Beberapa penelitian yang dikerjakan oleh Center for Disease Controland Prevention
menemukan bahwa kontaminan Trichoroethylene TCE pada air minum patut
menjadi perhatian.
74
Goldberg dan rekan menemukan adanya hubungan antara TCE pada air minum dan meningkatnya insidensi malformasi jantung pada anak yang
10 ibunya tinggal di daerah yang mengandung kontaminan ini di air minumnya.
73
Hal ini dibuktikan melalui studi eksperimental yang menemukan bahwa TCE dan
dichloroethylene DCE menyebabkan efek teratogenik pada embrio ayam yang sedang tumbuh.
75
4.6. PENGARUH NON-GENETIK LAIN