Keterampilan Proses Sains SD
Keterampilan Proses Sains SD
KETERAMPILAN PROSES SAINS
UNUK SEKOLAH DASAR
Oleh : Drs. Kartono, M.Pd
1.
PENDAHULUAN
Pendidikan IPA menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung. Oleh karena itu
peserta didik perlu dibantu untuk mengembangkan sejumlah keterampilan proses supaya
mereka mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar. Keterampilan proses itu meliputi
keterampilan mengamati dengan seluruh alat indera, keterampilan menggunakan alat dan
bahan secara benar dengan selalu mempertimbangkan keselamatan kerja, mengajukan
pertanyaan, menggolongkan, menafsirkan data dan mengkomunikasikan hasil temuannya,
menggali dan memilih informasi faktual yang relevan untuk menguji gagasan-gagasan atau
memecahkan masalah sehari-hari.
Dalam kegiatan pembelajaran sains lebih diarahkan pada learning (belajar) daripada teaching
(mengajar). Kondisi ini menempatkan guru/dosen sebagai fasilitator maupun pembimbing
sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan mengutamakan peserta didik yang
lebih aktif. Semua peserta didik diajak terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Aktif
dalam arti tidak hanya sekedar menjawab pertanyaan-pertanyaan guru atau buku, tetapi
lebih dari itu misalnya melakukan pengamatan terhadap objek, melakukan percobaan,
maupun eksplorasi.
1.
A.
Keterampilan Proses IPA
Abruscato Joseph (1996, hal.40-49) secara garis besar mengemukakan bahwa keterampilan
proses IPA dibagi menjadi dua yaitu (1) Keterampilan proses dasar dan (2) keterampilan
proses terintegrasi. Keterampilan proses dasar meliputi : (a) observasi, (b) hubungan antara
ruang
dan
waktu,
(c)
penggunaan
angka,
(d)
klasifikasi,
(e)
mengukur,
(f)
mengkomunikasikan, (g) prediksi dan (h) menyimpulkan. Ketrampilan proses terintegrasi
meliputi : (a) pengendalian variabel, (b) interpretasi, (c) merumuskan hipotesis, (d) definisi
operasional, dan (e) eksperimen.
1.
Ketrampilan mengobservasi (mengamati)
Keterampilan mengamati merupakan suatu keterampilan menggunakan semua panca indera
untuk memperoleh data atau informasi. Dengan keterampilan mengamati ini diharapkan
siswa dapat menggunakan panca inderanya dengan benar dan aman untuk memperoleh data
sesuai dengan pengamatan. Dalam proses pengamatan siswa dihimbau untuk memperoleh
data secermat mungkin dan diberi motivasi akan pentingnya kecermatan dari data yang
diperoleh. Pengamatan terhadap objek yang diamati ditekankan pada aspek ciri-ciri, sifat dan
karakteristik dari obyek yang diamati. Keterampilan mengamati merupakan keterampilan
proses IPA yang paling dasar karena kebenaran ilmu yang didapat dari penyelidikan
bergantung pada kebenaran dan kecermatan hasil observasi yang terorganisasi. Kebenaran
dan kecermatan observasi yang terorganisasi merupakan dasar dari penyelidikan yang
terarah.
1.
Keterampilan mengklasifikasi
Keterampilan
mengklasifikasi
merupakan
ketrampilan
untuk
menggolongkan
obyek
pengamatan atas dasar perbedaan dan persamaan sifat yang dimiliki. Suatu hasil observasi
yang cermat dan benar akan sangat membantu proses klasifikasi, karena di dalamnya
terkandung unsur-unsur perbedaan dan persamaan. Klasifikasi dapat dilakukan dalam
berbagai bentuk sesuai dengan tujuan pengamatan. Bentuk yang paling sederhana adalah
menggolongkan atau mengelompokkan atas dasar kriteria tertentu. Kriteria itu dapat berupa
warna, bentuk, bahan, jenis kelamin dan sebagainya. Penggolongan dapat pula dilakukan
atas dasar lebih dari satu kriteria. Kriteria itu dapat berupa berat ringannya, tinggi
rendahnya, besar kecilnya, tua mudanya dan sebagainya. Bentuk yang paling kompleks dari
keterampilan klasifikasi adalah mengelompokkan dan sekaligus mengurutkan berdasarkan
jenjangnya secara hirarkis (taksonomis). Biasanya data yang telah berhasil dikelompokkan
secara hirarkis/taksonomis itu dapat memberi makna tertentu.
1.
Keterampilan mengukur
Kemampuan mengukur memerlukan kemampuan-kemampuan dasar yaitu :
1.
Kemampuan memilih alat ukur. Untuk memahami ini diperhatikan hal-hal berikut :
1)
Dengan alat ukur apakah bila kita mengukur panjang kaki ?
2)
Dengan alat ukur apakah bila kita mengukur lingkar pinggang?
3)
Samakah alat ukur yang digunakan ? Mengapa ?
1.
Kemampuan menggunakan alat ukur
1)
Termometer apa dan bagamana cara mengukur suhu badan ?
2)
Termometer apa dan bagamana cara mengukur suhu air ?
1.
Kemampuan cara menerapkan perhitungan terhadap alat ukur.
Perhatikan timbangan kodok yang biasa dipakai oleh pedagang sayur eceran di pasar.
Perhatikan pula timbangan dacin di gundang-gudang. Jika kita menggunakan anak
timbangan 500 gram pada timbangan dacin berapa berat benda yang ditimbang ? sama atau
berbedakah ? Mengapa ?
Untuk melakukan latihan pengukuran, tahap pertama anda dapat menggunakan alat ukur
yang tidak baku (ditentukan) sendiri misalnya mengukur panjang dengan satiap depa,
jengkal dan sebagainya. Pada tahap berikutnya menggunakan alat ukur baku.
1.
Keterampilan menggunakan alat
Keterampilan menggunakan alat mirip dengan keterampilan mengukur.
1.
Kemampuan memilih alat ukur. Untuk memahami ini diperhatikan hal-hal berikut :
1)
Dengan satuan apakah bila kita mengukur panjang kaki
2)
Dengan satuan apakah bila kita mengukur lingkar pinggang
3)
Samakah alat ukur yang digunakan ? Mengapa ?
1.
Kemampuan menggunakan alat ukur
4)
Alat ukur apakah untuk mengukur suhu badan ?
5)
Alat ukur apakah untuk mengukur suhu air ?
1.
Kemampuan cara menerapkan perhitungan terhadap alat ukur.
1.
Keterampilan mengkomunikasikan
Yang
dimaksud
keterampilan
mengkomunikasikan
disini
adalah
keterampilan
untuk
menyampaikan apa yang ada di dalam pikiran dan perasaan kepada orang lain, baik secara
lisan maupun tertulis. Salah satu cara yang efektif adalah memberi kesempatan kepada
mereka untuk bekerja kelompok, diskusi kelompok dan menyampaikan hasil diskusinya
kepada kelas. Teman sebaya meruapkan mitra yang sangat efektif untuk mengembangkan
keterangan komunikasi verbal karena selama proses berlangsung boleh dikatakan tidak ada
hambatan psikologis. Keterampilan mengkomunikasikan tertulis dapat berbentuk tulisan,
grafik, maupun gambar-gambar. Pengembangan ini memerlukan bantuan dan fasilitas dari
pihak sekolah dan guru.
1.
Keterampilan menginterpretasi
Keterampilan menginterpretasi merupakan keterampilan untuk dapat menafsirkan data.
Adapun data itu dapat ditafsirkan apabila telah ditata dalam klasifikasi yang terartur.
Interpretasi data biasanya melibatkan organisasi data kedalam tabel, gambar, diagram dan
grafik. Interpretasi data sangat penting untuk dikuasai karena sangat membantu kita dalam
memberi makna dan pengertian yang diperoleh sehingga dapat dikomunikasikan dengan
baik.
1.
Keterampilan memprediksi
Keterampilan
memprediksi
adalah
keterampilan
untuk
dapat
memperkirakan
atau
meramalkan apa yang akan terjadi berdasarkan kencenderungan atau pola hubungan yang
terdapat pada data yang telah diperoleh.
Untuk memperjelas perbedaan antara interpretasi dan prediksi dapat diungkapakan sebagai
berikut. Interpretasi mencoba memberi makna terhadap ”garis data” yang ada. Sedangkan
prediksi mencoba memberi makna pada bagian luar dari garis data yang ada atau kejadian
yang akan datang.
1.
Keterampilan melakukan percobaan
Percobaan / eksperimen adalah suatu proses yang rumit yang terdiri dari banyak komponen.
Contoh mengenai eksperimen / percobaan sederhana menyangkut komponen-komponen (1)
melontarkan pertanyaan oleh guru, (2) dugaan sementara oleh siswa, (3) mengindentifikasi
variabel bebas; (4) mengindentifikasi variabel terikat, (5) mengindentifikasi variabel
terkontrol, (6) prosedur percobaan, (7) menyediakan alat dan bahan, (8) pengumpulan data,
(9) pengujian hipotesis, dan (10) penyimpulan.
B. Evaluasi proses
Dalam pelaksanaan evaluasi, kurikulum IPA SD 1994 menekankan pada penilaian hasil
belajar yang mencakup penilaian pemahaman konsep dan penguasaan proses. Penilaian
terhadap penguasaan konsep pada umumnya dilaksankaan pada akhir satu satuan bahasan
yang kemudian disebut evaluasi produk. Penilaian terhadap penguasaan ketrampilan proses
dilaksanakan saat proses pembelajaran berlangsung dan kemudian disebut evaluasi proses.
Sehubungan dengan evaluasi proses Borich Gery D. mengemukakan bahwa tes penampilan
dapat digunakan untuk menilai proses, produk, atau kedua-duanya. (Borich Gery D., 1996 :
635). Pendapat lain dikemukakan oleh Noehi Nasution dan Ketut Budiastra A.A. bahwa
“Pelajaran IPA melatih peserta didik menggunakan tangan, indera penglihatan, indera
pendengaran, indera pengecap, indera pencium dan indera peraba”. (Noehi Nasution dan
Ketut Budiastra A.A., 1998: 12.23). Keterampilan penggunaan alat indera meliputi : (1)
menggunakan tangan untuk memegang atau menggunakan alat-alat IPA (memegang
thermometer, menuangkan cairan, mengaduk, dan sebagainya). Penggunaan tangan juga
dapat berfungsi sebagai indera peraba (membedakan halus/kasar, panas/dingin); (2)
keterampilan menggunakan indera penglihatan diperlukan dalam hal melihat obyek, dan
membaca skala; (3) keterampilan menggunakan indera pengecap mengandung resiko
terahadap kesehatan. Oleh karena itu penggunaan indera pengecap hanya difokuskan untuk
mengetahui bagian-bagian lidah yang peka terhadap rasa asin, pahit, manis dan asam; (4)
keterampilan penggunaan indera pembau terutama untuk membedakan bau-bau yang khas
dari makanan, buah-buahan, dan bunga.
Penilaian
proses
dilaksanakan
dalam
oleh
pembelajaran
siswa
dalam
IPA
tertuju
kegiatan
pada
keterampilan
pembelajaran.
proses
Sebuah
yang
sumber
membagi keterampilan proses menjadi keterampilan proses dasar (observasi, penggunaan
ruang/waktu
serta
mengkomunikasikan,
hubungannya,
memprediksi
penggunaan
dan
angka,
mengklasifikasi,
menginterprestasi)
mengukur,
danketrampilan
proses
terintegrasi (mengendalikan variabel, interprestasi data, memformulasi hipotesis, diskusi
operasional, eksperimen). (Abruscata J, 1996 : 40 – 49). Pada sumber lain tidak memisahkan
antara keterampilan proses dasar dan keterampilan proses terintegrasi.
Hendrodarmodjo
dan Jenny R.E.
Kaligis mengemukakan
keterampilan
proses
dalam
pendidikan IPA di SD. Penjabaran keterampilan proses IPA menjadi bentuk-bentuk tingkah
laku yang dapat digunakan sebagai panduan dalam melaksanakan penilaian proses IPA.
(Lihat pada tabel 4).
Tabel 4. Penjabaran Keterampilan Proses IPA
No.
Keterampilan Proses
Tingkah Laku
Keterampilan mengobservasi
1.
Keterampilan mengklasifikasi
2.
-
Membedakan
–
Menghitung
–
Mengukur
-
Menggolong-golongkan
–
Mengurutkan
–
Kombinasi menggolongkan dengan
mengurutkan
Keterampilan menginterpretasi
3.
Keterampilan memprediksi
-
Interpretasi data, grafik,
–
Mencari pola hubungan
-
membuat ramalan atas dasar kecenderungan
4.
Keterampilan membuat hipotesis -
5.
Kemampuan berpikir deduktif
–
Penggunaan konsep-konsep, teori-teori
maupun hukum-hukum IPA
Keterampilan mengendalikan
6. variabel
-
Variabel bebas
–
Variabel terikat
Keterampilan merencanakan dan
7. melakukan penelitian
-
Penetapan masalah
–
Membuat hipotesis
–
Menguji hipotesis
Keterampilan menyimpulkan atau 8. inferensi
Keterampilan menerapkan atau
9. aplikasi
10.
Menarik kesimpulan dari pengolahan data.
menggunakan konsep atau hasil penelitian
dalam perikehidupan dalam masyarakat.
Keterampilan mengkomunikasikan Komunikasi tertulis (laporan tertulis, grafik
dan tabel)
–
Komunikasi lisan
Sumber (Hendrodarmodjo dan Jenny R.E. Kaligas, 1993 : 51)
C. BEBERAPA KEGIATAN UNTUK LATIHAN KETERAMPILAN PROSES IPA
Dalam kegiatan IPA ini anda diminta untuk melakukan urutan sebagai berikut :
1.
Menulis hipotesa (dugaan jawaban sementara) disertai alasan.
2.
Melakukan percobaan atau observasi atau percobaan maupun observasi.
3.
Melakukan analisis data.
4.
Menarik kesimpulan.
KEGIATAN 1
MEMBUAT RANGKAIAN LISTRIK SEARAH
1.
I.
Tujuan :
Mahasiswa dapat membuat rangkaian listrik searah.
II. Alat dan Bahan
1.
Batu baterai
= 3 buah
2.
Bolam 2,5 volt
= 1 buah
3.
Kabel penghubung
= 1 buah
4.
Rumuskan hipotesis sebelum melakukan percobaan.
5.
Buat rangkaian seperti pada gambar 1.
III. Langkah Kegiatan
Rangkaian Listrik
Hipotesis
Menyala Tidak
Jelaskan mengapa
Gambar 1. rangkain listrik sederhana.
1.
Lakukan percobaan sesuai gambar 1. Mana yang menyala.
2.
Apakah hasil percobaan sesuai dengan hipotesi (dugaan sementara). Buatlah refleksi
mengenai pembelajaran yang telah saudara lakukan selama ini berdasar dengan hasil
percobaan.
3.
Isilah tabel 1 sesuai dengan kegiatan percobaan 1
Tabel 1. Daftar Isian Keterampilan Proses Percobaan 1
No.
Keterampilan Proses Yang dilakukan
Keterampilan mengobservasi
1.
Keterampilan mengklasifikasi
2.
Keterampilan menginterpretasi
3.
Keterampilan memprediksi
4.
Keterampilan membuat hipotesis
5.
Keterampilan mengendalikan variabel
6.
7.
Keterampilan merencanakan dan melakukan
penelitian
Keterampilan menyimpulkan atau inferensi
8.
Keterampilan menerapkan atau aplikasi
9.
Ya
Tidak
Keterampilan mengkomunikasikan
10.
KEGIATAN 2
PEMBIASAN CAHAYA
1.
I.
Tujuan :
1.
Mencari indeks bias gelas.
2.
Mengidentifikasi sifat-sifat pembiasan.
3.
Lempeng Kaca transparan (5x15x0,5 cm 3)
4.
Kotak cahaya (senter bercelah sempit)
: 1 buah
5.
Kertas HVS folio
: 1 lembar
6.
Potongan HVS ukuran 10x 2 cm 2
7.
Busur derajat
8.
Buatlan garis mendatar di tengah kertas HVS sepanjang 10 cm, kemudian buatlah
: 1 buah
: 1 lembar
: 1 buah
garis vertikal memotong garis mendatar di tengahnya (seperti pada gambar 2).
9.
Buatlah garis miring (sinar datang) menuju titik perpotongan O
10.
Letakkan kaca transparan di bawah garis mendatar.
11.
Tombol kotak cahaya dipoisikan ”ON”, kemudian sinar diarahkan berimpit dengan
sinar datang. (Usahakan kaca tidak bergerak-gerak)
12.
Letakkan HVS ukuran 10x 2 cm 2 menempel kaca bagian ujung yerjadinya sinar
bias.
13.
Tanda dengan titik pada HVS folio tempat terjadinya sinar bias.
14.
Pindahkan kaca transparan ke tempat lain.
15.
Buat garis menghubungkan antara O dengan titik pada langkah 6.
16.
Ukur sudut datang dan sudut bias.
17.
Bandingkan besar sudut datang dan sudut bias. Mana yang lebih besar ?
II.
Alat dan Bahan
III.
Langkah Kegiatan
Gambar 2. Pembiasan Cahaya.
1.
Isilah tabel 2 sesuai dengan hasil percobaan 2.
Tabel 2. Daftar Isian Keterampilan Proses Percobaan 2.
No.
Keterampilan Proses Yang dilakukan
Keterampilan mengobservasi
1.
Ya
Tidak
Keterampilan mengklasifikasi
2.
Keterampilan menginterpretasi
3.
Keterampilan memprediksi
4.
Keterampilan membuat hipotesis
5.
Keterampilan mengendalikan variabel
6.
7.
Keterampilan merencanakan dan melakukan
penelitian
Keterampilan menyimpulkan atau inferensi
8.
Keterampilan menerapkan atau aplikasi
9.
Keterampilan mengkomunikasikan
10.
KEGIATAN 3
PENGELOMPOKAN MAKANAN
I.
TUJUAN
1.
Mengidentifikasi jenis-jenis makanan yang tergolong “empat sehat lima sempurna”.
2.
Mengelompokkan jenis-jenis makanan yang tergolong “empat sehat lima sempurna”.
II.
ALAT DAN BAHAN
Gambar-gambar makanan yang mewakili
1.
Nasi/penggantinya
5. Susu
2.
Lauk pauk/daging
6. Jarum penthul
3.
Sayur
4.
Buah-buahan
5.
Klasifikasikan gambar-gambar makanan ke dalam “empat sehat lima sempurna”.
6.
Tempelkan tiap kelompok gambar pada papan gabus sesuai dengan hasil klaifikasi
7. Papan gabus
75 cm x 100 cm
(gunakan jarum penthul).
7.
Buatlah tabel daftar makanan sesuai dengan hasil klasifikasi.
8.
Isilah tabel 3 sesuai dengan hasil percobaan 3.
III. CARA KERJA
Tabel 3. Daftar Isian Keterampilan Proses Percobaan 3.
No.
Keterampilan Proses Yang dilakukan
Keterampilan mengobservasi
1.
Keterampilan mengklasifikasi
2.
Keterampilan menginterpretasi
3.
Keterampilan memprediksi
4.
Keterampilan membuat hipotesis
5.
Keterampilan mengendalikan variabel
6.
7.
Keterampilan merencanakan dan melakukan
penelitian
Keterampilan menyimpulkan atau inferensi
8.
Ya
Tidak
Keterampilan menerapkan atau aplikasi
9.
Keterampilan mengkomunikasikan
10.
KEGIATAN 4
PERAMBATAN PANAS PADA ZAT PADAT
1.
I.
TUJUAN
1.
Dapat menjelaskan bahwa panas dapat merambat pada zat padat.
2.
Kecepatan merambat pada zat padat berbeda-beda.
3.
Merumuskan hubungan antara jenis bahan dengan kecepatan perambatan panas.
1.
II.
ALAT DAN BAHAN
1.
Plastinin atau lilin
2.
Batang logam (3) jenis panjang sama
3.
Pemanas spiritus
1.
1.
III. CARA KERJA
Sebelum
melakukan
percobaan
rumuskan
hipotesis
memperkirakan urutan dari yang paling cepat menghantarkan panas.
2.
Rekatkan lilin pada salah satu dari ujung kegita batang logam.
3.
Letakan 3 batang logam di atas statip (lihat gambar 3).
percobaan
dengan
4.
Bersamaan dengan menyalakan pencatat waktu panaskan ujung lain dari ketiga
batang pada waktu yang bersamaan.
5.
Catat waktu yang diperlukan hingga lilin meleleh / jatuh.Mana lilin yang paling
cepat jatuh ?
6.
Isilah tabel 4 sesuai dengan hasil percobaan 4.
Lilin/
plastisin
Gambar 3. Perambatan Panas pada Benda Padat.
Tabel 4. Daftar Isian Keterampilan Proses Percobaan 4.
No.
Keterampilan Proses Yang dilakukan
Keterampilan mengobservasi
1.
Keterampilan mengklasifikasi
2.
Keterampilan menginterpretasi
3.
Keterampilan memprediksi
4.
Keterampilan membuat hipotesis
5.
Keterampilan mengendalikan variabel
6.
7.
Keterampilan merencanakan dan melakukan
penelitian
Ya
Tidak
Keterampilan menyimpulkan atau inferensi
8.
Keterampilan menerapkan atau aplikasi
9.
Keterampilan mengkomunikasikan
10.
KETERAMPILAN PROSES SAINS
UNUK SEKOLAH DASAR
Oleh : Drs. Kartono, M.Pd
1.
PENDAHULUAN
Pendidikan IPA menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung. Oleh karena itu
peserta didik perlu dibantu untuk mengembangkan sejumlah keterampilan proses supaya
mereka mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar. Keterampilan proses itu meliputi
keterampilan mengamati dengan seluruh alat indera, keterampilan menggunakan alat dan
bahan secara benar dengan selalu mempertimbangkan keselamatan kerja, mengajukan
pertanyaan, menggolongkan, menafsirkan data dan mengkomunikasikan hasil temuannya,
menggali dan memilih informasi faktual yang relevan untuk menguji gagasan-gagasan atau
memecahkan masalah sehari-hari.
Dalam kegiatan pembelajaran sains lebih diarahkan pada learning (belajar) daripada teaching
(mengajar). Kondisi ini menempatkan guru/dosen sebagai fasilitator maupun pembimbing
sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan mengutamakan peserta didik yang
lebih aktif. Semua peserta didik diajak terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Aktif
dalam arti tidak hanya sekedar menjawab pertanyaan-pertanyaan guru atau buku, tetapi
lebih dari itu misalnya melakukan pengamatan terhadap objek, melakukan percobaan,
maupun eksplorasi.
1.
A.
Keterampilan Proses IPA
Abruscato Joseph (1996, hal.40-49) secara garis besar mengemukakan bahwa keterampilan
proses IPA dibagi menjadi dua yaitu (1) Keterampilan proses dasar dan (2) keterampilan
proses terintegrasi. Keterampilan proses dasar meliputi : (a) observasi, (b) hubungan antara
ruang
dan
waktu,
(c)
penggunaan
angka,
(d)
klasifikasi,
(e)
mengukur,
(f)
mengkomunikasikan, (g) prediksi dan (h) menyimpulkan. Ketrampilan proses terintegrasi
meliputi : (a) pengendalian variabel, (b) interpretasi, (c) merumuskan hipotesis, (d) definisi
operasional, dan (e) eksperimen.
1.
Ketrampilan mengobservasi (mengamati)
Keterampilan mengamati merupakan suatu keterampilan menggunakan semua panca indera
untuk memperoleh data atau informasi. Dengan keterampilan mengamati ini diharapkan
siswa dapat menggunakan panca inderanya dengan benar dan aman untuk memperoleh data
sesuai dengan pengamatan. Dalam proses pengamatan siswa dihimbau untuk memperoleh
data secermat mungkin dan diberi motivasi akan pentingnya kecermatan dari data yang
diperoleh. Pengamatan terhadap objek yang diamati ditekankan pada aspek ciri-ciri, sifat dan
karakteristik dari obyek yang diamati. Keterampilan mengamati merupakan keterampilan
proses IPA yang paling dasar karena kebenaran ilmu yang didapat dari penyelidikan
bergantung pada kebenaran dan kecermatan hasil observasi yang terorganisasi. Kebenaran
dan kecermatan observasi yang terorganisasi merupakan dasar dari penyelidikan yang
terarah.
1.
Keterampilan mengklasifikasi
Keterampilan
mengklasifikasi
merupakan
ketrampilan
untuk
menggolongkan
obyek
pengamatan atas dasar perbedaan dan persamaan sifat yang dimiliki. Suatu hasil observasi
yang cermat dan benar akan sangat membantu proses klasifikasi, karena di dalamnya
terkandung unsur-unsur perbedaan dan persamaan. Klasifikasi dapat dilakukan dalam
berbagai bentuk sesuai dengan tujuan pengamatan. Bentuk yang paling sederhana adalah
menggolongkan atau mengelompokkan atas dasar kriteria tertentu. Kriteria itu dapat berupa
warna, bentuk, bahan, jenis kelamin dan sebagainya. Penggolongan dapat pula dilakukan
atas dasar lebih dari satu kriteria. Kriteria itu dapat berupa berat ringannya, tinggi
rendahnya, besar kecilnya, tua mudanya dan sebagainya. Bentuk yang paling kompleks dari
keterampilan klasifikasi adalah mengelompokkan dan sekaligus mengurutkan berdasarkan
jenjangnya secara hirarkis (taksonomis). Biasanya data yang telah berhasil dikelompokkan
secara hirarkis/taksonomis itu dapat memberi makna tertentu.
1.
Keterampilan mengukur
Kemampuan mengukur memerlukan kemampuan-kemampuan dasar yaitu :
1.
Kemampuan memilih alat ukur. Untuk memahami ini diperhatikan hal-hal berikut :
1)
Dengan alat ukur apakah bila kita mengukur panjang kaki ?
2)
Dengan alat ukur apakah bila kita mengukur lingkar pinggang?
3)
Samakah alat ukur yang digunakan ? Mengapa ?
1.
Kemampuan menggunakan alat ukur
1)
Termometer apa dan bagamana cara mengukur suhu badan ?
2)
Termometer apa dan bagamana cara mengukur suhu air ?
1.
Kemampuan cara menerapkan perhitungan terhadap alat ukur.
Perhatikan timbangan kodok yang biasa dipakai oleh pedagang sayur eceran di pasar.
Perhatikan pula timbangan dacin di gundang-gudang. Jika kita menggunakan anak
timbangan 500 gram pada timbangan dacin berapa berat benda yang ditimbang ? sama atau
berbedakah ? Mengapa ?
Untuk melakukan latihan pengukuran, tahap pertama anda dapat menggunakan alat ukur
yang tidak baku (ditentukan) sendiri misalnya mengukur panjang dengan satiap depa,
jengkal dan sebagainya. Pada tahap berikutnya menggunakan alat ukur baku.
1.
Keterampilan menggunakan alat
Keterampilan menggunakan alat mirip dengan keterampilan mengukur.
1.
Kemampuan memilih alat ukur. Untuk memahami ini diperhatikan hal-hal berikut :
1)
Dengan satuan apakah bila kita mengukur panjang kaki
2)
Dengan satuan apakah bila kita mengukur lingkar pinggang
3)
Samakah alat ukur yang digunakan ? Mengapa ?
1.
Kemampuan menggunakan alat ukur
4)
Alat ukur apakah untuk mengukur suhu badan ?
5)
Alat ukur apakah untuk mengukur suhu air ?
1.
Kemampuan cara menerapkan perhitungan terhadap alat ukur.
1.
Keterampilan mengkomunikasikan
Yang
dimaksud
keterampilan
mengkomunikasikan
disini
adalah
keterampilan
untuk
menyampaikan apa yang ada di dalam pikiran dan perasaan kepada orang lain, baik secara
lisan maupun tertulis. Salah satu cara yang efektif adalah memberi kesempatan kepada
mereka untuk bekerja kelompok, diskusi kelompok dan menyampaikan hasil diskusinya
kepada kelas. Teman sebaya meruapkan mitra yang sangat efektif untuk mengembangkan
keterangan komunikasi verbal karena selama proses berlangsung boleh dikatakan tidak ada
hambatan psikologis. Keterampilan mengkomunikasikan tertulis dapat berbentuk tulisan,
grafik, maupun gambar-gambar. Pengembangan ini memerlukan bantuan dan fasilitas dari
pihak sekolah dan guru.
1.
Keterampilan menginterpretasi
Keterampilan menginterpretasi merupakan keterampilan untuk dapat menafsirkan data.
Adapun data itu dapat ditafsirkan apabila telah ditata dalam klasifikasi yang terartur.
Interpretasi data biasanya melibatkan organisasi data kedalam tabel, gambar, diagram dan
grafik. Interpretasi data sangat penting untuk dikuasai karena sangat membantu kita dalam
memberi makna dan pengertian yang diperoleh sehingga dapat dikomunikasikan dengan
baik.
1.
Keterampilan memprediksi
Keterampilan
memprediksi
adalah
keterampilan
untuk
dapat
memperkirakan
atau
meramalkan apa yang akan terjadi berdasarkan kencenderungan atau pola hubungan yang
terdapat pada data yang telah diperoleh.
Untuk memperjelas perbedaan antara interpretasi dan prediksi dapat diungkapakan sebagai
berikut. Interpretasi mencoba memberi makna terhadap ”garis data” yang ada. Sedangkan
prediksi mencoba memberi makna pada bagian luar dari garis data yang ada atau kejadian
yang akan datang.
1.
Keterampilan melakukan percobaan
Percobaan / eksperimen adalah suatu proses yang rumit yang terdiri dari banyak komponen.
Contoh mengenai eksperimen / percobaan sederhana menyangkut komponen-komponen (1)
melontarkan pertanyaan oleh guru, (2) dugaan sementara oleh siswa, (3) mengindentifikasi
variabel bebas; (4) mengindentifikasi variabel terikat, (5) mengindentifikasi variabel
terkontrol, (6) prosedur percobaan, (7) menyediakan alat dan bahan, (8) pengumpulan data,
(9) pengujian hipotesis, dan (10) penyimpulan.
B. Evaluasi proses
Dalam pelaksanaan evaluasi, kurikulum IPA SD 1994 menekankan pada penilaian hasil
belajar yang mencakup penilaian pemahaman konsep dan penguasaan proses. Penilaian
terhadap penguasaan konsep pada umumnya dilaksankaan pada akhir satu satuan bahasan
yang kemudian disebut evaluasi produk. Penilaian terhadap penguasaan ketrampilan proses
dilaksanakan saat proses pembelajaran berlangsung dan kemudian disebut evaluasi proses.
Sehubungan dengan evaluasi proses Borich Gery D. mengemukakan bahwa tes penampilan
dapat digunakan untuk menilai proses, produk, atau kedua-duanya. (Borich Gery D., 1996 :
635). Pendapat lain dikemukakan oleh Noehi Nasution dan Ketut Budiastra A.A. bahwa
“Pelajaran IPA melatih peserta didik menggunakan tangan, indera penglihatan, indera
pendengaran, indera pengecap, indera pencium dan indera peraba”. (Noehi Nasution dan
Ketut Budiastra A.A., 1998: 12.23). Keterampilan penggunaan alat indera meliputi : (1)
menggunakan tangan untuk memegang atau menggunakan alat-alat IPA (memegang
thermometer, menuangkan cairan, mengaduk, dan sebagainya). Penggunaan tangan juga
dapat berfungsi sebagai indera peraba (membedakan halus/kasar, panas/dingin); (2)
keterampilan menggunakan indera penglihatan diperlukan dalam hal melihat obyek, dan
membaca skala; (3) keterampilan menggunakan indera pengecap mengandung resiko
terahadap kesehatan. Oleh karena itu penggunaan indera pengecap hanya difokuskan untuk
mengetahui bagian-bagian lidah yang peka terhadap rasa asin, pahit, manis dan asam; (4)
keterampilan penggunaan indera pembau terutama untuk membedakan bau-bau yang khas
dari makanan, buah-buahan, dan bunga.
Penilaian
proses
dilaksanakan
dalam
oleh
pembelajaran
siswa
dalam
IPA
tertuju
kegiatan
pada
keterampilan
pembelajaran.
proses
Sebuah
yang
sumber
membagi keterampilan proses menjadi keterampilan proses dasar (observasi, penggunaan
ruang/waktu
serta
mengkomunikasikan,
hubungannya,
memprediksi
penggunaan
dan
angka,
mengklasifikasi,
menginterprestasi)
mengukur,
danketrampilan
proses
terintegrasi (mengendalikan variabel, interprestasi data, memformulasi hipotesis, diskusi
operasional, eksperimen). (Abruscata J, 1996 : 40 – 49). Pada sumber lain tidak memisahkan
antara keterampilan proses dasar dan keterampilan proses terintegrasi.
Hendrodarmodjo
dan Jenny R.E.
Kaligis mengemukakan
keterampilan
proses
dalam
pendidikan IPA di SD. Penjabaran keterampilan proses IPA menjadi bentuk-bentuk tingkah
laku yang dapat digunakan sebagai panduan dalam melaksanakan penilaian proses IPA.
(Lihat pada tabel 4).
Tabel 4. Penjabaran Keterampilan Proses IPA
No.
Keterampilan Proses
Tingkah Laku
Keterampilan mengobservasi
1.
Keterampilan mengklasifikasi
2.
-
Membedakan
–
Menghitung
–
Mengukur
-
Menggolong-golongkan
–
Mengurutkan
–
Kombinasi menggolongkan dengan
mengurutkan
Keterampilan menginterpretasi
3.
Keterampilan memprediksi
-
Interpretasi data, grafik,
–
Mencari pola hubungan
-
membuat ramalan atas dasar kecenderungan
4.
Keterampilan membuat hipotesis -
5.
Kemampuan berpikir deduktif
–
Penggunaan konsep-konsep, teori-teori
maupun hukum-hukum IPA
Keterampilan mengendalikan
6. variabel
-
Variabel bebas
–
Variabel terikat
Keterampilan merencanakan dan
7. melakukan penelitian
-
Penetapan masalah
–
Membuat hipotesis
–
Menguji hipotesis
Keterampilan menyimpulkan atau 8. inferensi
Keterampilan menerapkan atau
9. aplikasi
10.
Menarik kesimpulan dari pengolahan data.
menggunakan konsep atau hasil penelitian
dalam perikehidupan dalam masyarakat.
Keterampilan mengkomunikasikan Komunikasi tertulis (laporan tertulis, grafik
dan tabel)
–
Komunikasi lisan
Sumber (Hendrodarmodjo dan Jenny R.E. Kaligas, 1993 : 51)
C. BEBERAPA KEGIATAN UNTUK LATIHAN KETERAMPILAN PROSES IPA
Dalam kegiatan IPA ini anda diminta untuk melakukan urutan sebagai berikut :
1.
Menulis hipotesa (dugaan jawaban sementara) disertai alasan.
2.
Melakukan percobaan atau observasi atau percobaan maupun observasi.
3.
Melakukan analisis data.
4.
Menarik kesimpulan.
KEGIATAN 1
MEMBUAT RANGKAIAN LISTRIK SEARAH
1.
I.
Tujuan :
Mahasiswa dapat membuat rangkaian listrik searah.
II. Alat dan Bahan
1.
Batu baterai
= 3 buah
2.
Bolam 2,5 volt
= 1 buah
3.
Kabel penghubung
= 1 buah
4.
Rumuskan hipotesis sebelum melakukan percobaan.
5.
Buat rangkaian seperti pada gambar 1.
III. Langkah Kegiatan
Rangkaian Listrik
Hipotesis
Menyala Tidak
Jelaskan mengapa
Gambar 1. rangkain listrik sederhana.
1.
Lakukan percobaan sesuai gambar 1. Mana yang menyala.
2.
Apakah hasil percobaan sesuai dengan hipotesi (dugaan sementara). Buatlah refleksi
mengenai pembelajaran yang telah saudara lakukan selama ini berdasar dengan hasil
percobaan.
3.
Isilah tabel 1 sesuai dengan kegiatan percobaan 1
Tabel 1. Daftar Isian Keterampilan Proses Percobaan 1
No.
Keterampilan Proses Yang dilakukan
Keterampilan mengobservasi
1.
Keterampilan mengklasifikasi
2.
Keterampilan menginterpretasi
3.
Keterampilan memprediksi
4.
Keterampilan membuat hipotesis
5.
Keterampilan mengendalikan variabel
6.
7.
Keterampilan merencanakan dan melakukan
penelitian
Keterampilan menyimpulkan atau inferensi
8.
Keterampilan menerapkan atau aplikasi
9.
Ya
Tidak
Keterampilan mengkomunikasikan
10.
KEGIATAN 2
PEMBIASAN CAHAYA
1.
I.
Tujuan :
1.
Mencari indeks bias gelas.
2.
Mengidentifikasi sifat-sifat pembiasan.
3.
Lempeng Kaca transparan (5x15x0,5 cm 3)
4.
Kotak cahaya (senter bercelah sempit)
: 1 buah
5.
Kertas HVS folio
: 1 lembar
6.
Potongan HVS ukuran 10x 2 cm 2
7.
Busur derajat
8.
Buatlan garis mendatar di tengah kertas HVS sepanjang 10 cm, kemudian buatlah
: 1 buah
: 1 lembar
: 1 buah
garis vertikal memotong garis mendatar di tengahnya (seperti pada gambar 2).
9.
Buatlah garis miring (sinar datang) menuju titik perpotongan O
10.
Letakkan kaca transparan di bawah garis mendatar.
11.
Tombol kotak cahaya dipoisikan ”ON”, kemudian sinar diarahkan berimpit dengan
sinar datang. (Usahakan kaca tidak bergerak-gerak)
12.
Letakkan HVS ukuran 10x 2 cm 2 menempel kaca bagian ujung yerjadinya sinar
bias.
13.
Tanda dengan titik pada HVS folio tempat terjadinya sinar bias.
14.
Pindahkan kaca transparan ke tempat lain.
15.
Buat garis menghubungkan antara O dengan titik pada langkah 6.
16.
Ukur sudut datang dan sudut bias.
17.
Bandingkan besar sudut datang dan sudut bias. Mana yang lebih besar ?
II.
Alat dan Bahan
III.
Langkah Kegiatan
Gambar 2. Pembiasan Cahaya.
1.
Isilah tabel 2 sesuai dengan hasil percobaan 2.
Tabel 2. Daftar Isian Keterampilan Proses Percobaan 2.
No.
Keterampilan Proses Yang dilakukan
Keterampilan mengobservasi
1.
Ya
Tidak
Keterampilan mengklasifikasi
2.
Keterampilan menginterpretasi
3.
Keterampilan memprediksi
4.
Keterampilan membuat hipotesis
5.
Keterampilan mengendalikan variabel
6.
7.
Keterampilan merencanakan dan melakukan
penelitian
Keterampilan menyimpulkan atau inferensi
8.
Keterampilan menerapkan atau aplikasi
9.
Keterampilan mengkomunikasikan
10.
KEGIATAN 3
PENGELOMPOKAN MAKANAN
I.
TUJUAN
1.
Mengidentifikasi jenis-jenis makanan yang tergolong “empat sehat lima sempurna”.
2.
Mengelompokkan jenis-jenis makanan yang tergolong “empat sehat lima sempurna”.
II.
ALAT DAN BAHAN
Gambar-gambar makanan yang mewakili
1.
Nasi/penggantinya
5. Susu
2.
Lauk pauk/daging
6. Jarum penthul
3.
Sayur
4.
Buah-buahan
5.
Klasifikasikan gambar-gambar makanan ke dalam “empat sehat lima sempurna”.
6.
Tempelkan tiap kelompok gambar pada papan gabus sesuai dengan hasil klaifikasi
7. Papan gabus
75 cm x 100 cm
(gunakan jarum penthul).
7.
Buatlah tabel daftar makanan sesuai dengan hasil klasifikasi.
8.
Isilah tabel 3 sesuai dengan hasil percobaan 3.
III. CARA KERJA
Tabel 3. Daftar Isian Keterampilan Proses Percobaan 3.
No.
Keterampilan Proses Yang dilakukan
Keterampilan mengobservasi
1.
Keterampilan mengklasifikasi
2.
Keterampilan menginterpretasi
3.
Keterampilan memprediksi
4.
Keterampilan membuat hipotesis
5.
Keterampilan mengendalikan variabel
6.
7.
Keterampilan merencanakan dan melakukan
penelitian
Keterampilan menyimpulkan atau inferensi
8.
Ya
Tidak
Keterampilan menerapkan atau aplikasi
9.
Keterampilan mengkomunikasikan
10.
KEGIATAN 4
PERAMBATAN PANAS PADA ZAT PADAT
1.
I.
TUJUAN
1.
Dapat menjelaskan bahwa panas dapat merambat pada zat padat.
2.
Kecepatan merambat pada zat padat berbeda-beda.
3.
Merumuskan hubungan antara jenis bahan dengan kecepatan perambatan panas.
1.
II.
ALAT DAN BAHAN
1.
Plastinin atau lilin
2.
Batang logam (3) jenis panjang sama
3.
Pemanas spiritus
1.
1.
III. CARA KERJA
Sebelum
melakukan
percobaan
rumuskan
hipotesis
memperkirakan urutan dari yang paling cepat menghantarkan panas.
2.
Rekatkan lilin pada salah satu dari ujung kegita batang logam.
3.
Letakan 3 batang logam di atas statip (lihat gambar 3).
percobaan
dengan
4.
Bersamaan dengan menyalakan pencatat waktu panaskan ujung lain dari ketiga
batang pada waktu yang bersamaan.
5.
Catat waktu yang diperlukan hingga lilin meleleh / jatuh.Mana lilin yang paling
cepat jatuh ?
6.
Isilah tabel 4 sesuai dengan hasil percobaan 4.
Lilin/
plastisin
Gambar 3. Perambatan Panas pada Benda Padat.
Tabel 4. Daftar Isian Keterampilan Proses Percobaan 4.
No.
Keterampilan Proses Yang dilakukan
Keterampilan mengobservasi
1.
Keterampilan mengklasifikasi
2.
Keterampilan menginterpretasi
3.
Keterampilan memprediksi
4.
Keterampilan membuat hipotesis
5.
Keterampilan mengendalikan variabel
6.
7.
Keterampilan merencanakan dan melakukan
penelitian
Ya
Tidak
Keterampilan menyimpulkan atau inferensi
8.
Keterampilan menerapkan atau aplikasi
9.
Keterampilan mengkomunikasikan
10.