Ruang Lingkup Penelitian Pengolahan Data Model Analisis

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi deposito mudharabah pada Bank Syariah di Indonesia. Ada beberapa faktor yang diduga jumlah deposito mudharabah, yaitu inflasi, bunga deposito bank umum, FDR, PDB dan bagi hasil deposito mudharabah. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Bank Indonesia BI, BPS, Internet. Periode yang dipilih untuk observasi dalam penelitian ini adalah data bulanan dari bulan Januari 2009 sampai dengan Desember 2012. Meliputi data inflasi, bunga deposito bank umum, FDR, PDB, bagi hasil deposito mudharabah dan jumlah deposito Mudharabah. Data PDB dalam bentuk tahunan diubah menjadi data bulanan dengan metode interpolasi linier sebagai berikut: Keterangan: Ykt = 112 [Yt + K-6,512 Yt - Y_t-1 ] dengan K = 1,2,3......12 Ykt = data bulan ke-k dari tahun t Yt = data pada tahun ke-t Yt-1 = data pada tahun sebelumnya Universita Sumatera Utara

3.2.1 Populasi dan Sampel

Populasi sekaligus dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah bank umum syariah dan unit usaha syariah yang terdata dalam statistik perbankan syariah pada Bank Indonesia. Populasi sekaligus sampel tidak termasuk BPRS Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.

3.2.2 Identifikasi Variabel

Sebelum melakukan analisis data serta pengujian hipotesis, dilakukan pengidentifikasian variabel-variabel dalam model penelitian. Berikut ini merupakan variabel-variabel yang digunakan: 1 Variabel eksogen exogenous variable yang merupakan variabel yang tidak dipengaruhi oleh variabel lain di dalam model. Variabel eksogen dalam penelitian ini ialah, inflasi X1, bunga deposito bank umum, X2, Financing to Deposit Ratio X3, Produk Domestik Bruto X4. 2 Variabel endogen endogenous variable yang merupakan variabel yang dipengaruhi dan mempengaruhi variabel lain dalam model. Variabel endogen meliputi variabel dependent endogenous dan variabel intervening endogenous. Variabel dependent endogenous dalam penelitian ini ialah simpanan deposito mudharabah Z. Variabel intervening endogenous dalam penelitian ini ialah bagi hasil deposito mudharabah Y.

3.2.3 Defenisi Variabel

1. Simpanan deposito mudharabah adalah simpanan masyarakat yang disimpan dalam wujud deposito pada Bank Syariah di Indonesia dengan sistem bagi hasil. Universita Sumatera Utara 2. Imbalan bagi hasil adalah imbalan yang diberikan kepada simpanan deposito berjangka 1satu bulan pada Bank Umum dan Unit Usaha Syariah di Indonesia. 3. Inflasi sebagai kenaikan tingkat harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus selama waktu tertentu. 4. FDR adalah financing to deposit ratio yaitu rasio antara pembiayaan dan dana likuiditas pada bank umum dan unit usaha Syariah di Indonesia 5. Suku bunga bank umum adalah suku bunga deposito berjangka 1 bulan pada bank umum konvensional yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. 6. Pendapatan nasional adalah pertumbuhan ekonomi diukur dari produk domestik bruto PDB menurut lapangan usaha penggunaan atas dasar harga konstan tahun 2000 yang dinyatakan dalam miliar rupiah. PDB adalah nilai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan di indonesia selama setahun. Variabel ini diukur dengan menginterpolasi data tahunan PDB periode 2008 - 2012. 3.3 Metode pengumpulan data Metoda pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode non partipant observation, yaitu dengan mencatat data tertulis dari dokumen – dokumen yang sudah ada seperti pada BPS, Jurnal Bank Indonesia, Internet.

3.4 Pengolahan Data

Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan Program SPSS versi 17 for windows. Hasil pengolahan data selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk analisis dan menjawab hipotesis penelitian yang diajukan. Universita Sumatera Utara

3.5 Model Analisis

Dalam penelitian ini digunakan metode Path Analysis analisis jalur dalam menganalisis datanya karena tidak bersifat kuantitatif. Analisis jalur ialah suatu teknik untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang terjadi pada regresi berganda jika variabel bebasnya mempengaruhi variabel tergantung tidak hanya secara langsung tetapi juga secara tidak langsung. Metode analisis jalur digunakan untuk menguji dan menganalisis hubungan kausal serta hubungan langsung atau tak langsung antara variabel terikat dan bebas. Solimun 2002:48-55, menyusun langkah-langkah dalam analisis jalur Path Analysis sebagai berikut: Langkah pertama ialah merancang model berdasarkan konsep dan teori. Model tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan, sehingga membentuk sistem persamaan. β5 ε2 β1 ε1 β6 β2 β9 β3 β7 β4 β8 Gambar 3.1. Hubungan struktur x1, x2,x3,x4 terhadap y dan z Keterangan : X1 = Inflasi X2 = Suku Bunga Deposito Bank Umum Inflasi X1 FDR X3 B.HASIL DM Y Dep.MUDHARBAH Z Bunga B.Umum X2 PDB X4 Universita Sumatera Utara X3 = Financing Deposit Ratio X4 = Produk Domestik Bruto Y = Bagi Hasil Deposito Mudharabah Z = Simpanan Deposito Mudharabah β1 = Koefisien Jalur X1 terhadap Y β2 = Koefisien Jalur X2 terhadap Y β3 = Koefisien Jalur X3 terhadap Y β4 = Koefisien Jalur X4 terhadap Y β5 = Koefisien Jalur X1 terhadap Z β6 = Koefisien Jalur X2 terhadap Z β7 = Koefisien Jalur X3 terhadap Z β8 = Koefisien Jalur X4 terhadap Z β9 = Koefisien Jalur Y terhadap Z ε1 ε2 = Kesalahan Residual Berdasarkan Gambar 3.1, dapat dirumuskan persamaan sebagai berikut: Substruktur 1: Y = β1X1 + β2X2 + β3X3+ β4X4+ε1..................................... 3.1 Substruktur 2: Z = β5X1 + β6X2 + β7X3 + β8X3+ β9Y+ε2...........................3.2 Langkah kedua ialah melakukan pemeriksaan terhadap asumsi yang melandasi analisis jalur, diantaranya: 1 Dalam model analisis jalur, hubungan antar variabel adalah linier. Uji linieritas menerapkan prinsip parsimony. Prinsip parsimony ialah apabila seluruh model signifikan atau non signifikan, maka model tersebut dapat dikatakan berbentuk linier. Universita Sumatera Utara 2 Hanya model rekursif dapat dipertimbangkan, yaitu hanya sistem aliran kausal ke satu arah, sedangkan pada model yang mengandung hubungan kausal resiprokal tidak dapat dilakukan analisis jalur. 3 Pengamatan diukur tanpa kesalahan instrumen pengukuran valid dan reliabel. 4 Model yang dianalisis diidentifikasi dengan benar berdasarkan teori-teori dan konsep-konsep relevan. Langkah ketiga ialah pemeriksaan validitas suatu kesalahan model. Terdapat indikator validitas model di dalam analisis jalur, yaitu koefisien determinasi total. Total keragaman data dapat dijelaskan oleh model dapat diukur dengan rumus: R =1 … ……………………………………………………………………....... 3.3 Keterangan: R : Total keragaman data : Standard error of estimate Interpretasi terhadap R sama dengan interpretasi koefisien determinasi pada analisis regresi. P ei merupakan standad error of estimate dari model regresi yang dapat dihitung dengan rumus: Pei= ……………………………………………………………….... 3.4 Keterangan : P ei : Standard error of estimate : Koefisien determinasi Langkah keempat ialah pendugaan koefisien jalur pada gambar diagram jalur. Di dalam analisis jalur, terdapat pengaruh langsung, pengaruh tidak Universita Sumatera Utara langsung serta pengaruh total. Koefisien jalur dapat diketahui dari nilai beta pada kolom standardized coefficients pada saat analisis regresi dengan menggunakan program SPSS. Berdasarkan Gambar 3.1 besarnya pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung serta pengaruh total disajikan ke dalam bentuk tabel seperti Tabel 3.1 berikut: Tabel 3.1. Besarnya pengaruh langsung, tidak langsung serta pengaruh total antar variable Pengaruh Variabel Pengaruh Langsung Pengaruh Tidak Langsung Pengaruh Total Inflasi X1 B.Hasil Y b1 - b1 Bunga B.Umum X2 B.Hasil Y b 2 - b 2 FDR X3 B.Hasil Y b 3 - b 3 PDB X4 B.Hasil Y b 4 - b 4 Inflasi X1 Dep.Mudharabah Z b 5 b 1 X b9 b 5 + b1 X b9 Bunga B.Umum X2 Dep. Mudharah Z b 6 b 2 X b9 b 6 + b2 X b9 FDR X3 Dep.Mudharabah Z b 7 b3 X b9 b 7 + b3 X b9 PDB X4 Dep.Mudharabah Z b 8 b4 X b9 b 8 + b4 X b9 B.Hasil Y Dep.Mudharabah Z b 9 - b 9 Sumber: Gambar 3.1 Hubungan Struktur X1, X2,X3,X4 Terhadap Y dan Z Keterangan : Z = Simpanan Deposito Mudharabah Y = Bagi Hasil Deposito Mudharabah X1 = Inflasi X2 = Suku Bunga Bank Umum X3 = Financing Deposit Ratio Universita Sumatera Utara X4 = Produk Domestik Bruto β1 = Koefisien Jalur X1 terhadap Y β2 = Koefisien Jalur X2 terhadap Y β3 = Koefisien Jalur X3 terhadap Y β4 = Koefisien Jalur X4 terhadap Y β5 = Koefisien Jalur X1 terhadap Z β6 = Koefisien Jalur X2 terhadap Z β7 = Koefisien Jalur X3 terhadap Z β8 = Koefisien Jalur X4 terhadap Z β9 = Koefisien Jalur Y terhadap Z Langkah terakhir ialah interpretasi hasil analisis, yaitu menentukan jalur- jalur pengaruh yang signifikan dan mengidentifikasi jalur yang pengaruhnya lebih kuat dengan membandingkan besarnya koefisien jalur yang terstandar. Universita Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum

Adanya perbankan syariah di Indonesia dipelopori oleh berdirinya Bank Muamalat Indonesia yang diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia MUI dengan tujuan mengakomodir berbagai aspirasi dan pendapat di masyarakat terutama masyarakat Islam yang banyak berpendapat bahwa bunga bank itu haram karena termasuk riba dan juga untuk mengambil prinsip kehati-hatian. Apabila dilihat dari segi ekonomi dan nilai bisnis, ini merupakan terobosan besar karena penduduk Indonesia 80 beragama Islam, tentunya ini bisnis yang sangat potensial. Bagi umat islam berdirinya bank-bank syariah adalah sebuah kemajuan besar. Pada saat ini perkembangan bank syariah di Indonesia sangat pesat. Hal ini juga tidak terlepas dari peranan dan dukungan pemerintah terutama Bank Indonesia yang memberikan banyak kemudahan dalam hal regulasi bagi perkembangan bank syariah di Indonesia. Sebagai catatan, pada posisi Desember 2012 total aset perbankan nasional adalah sebesar 195,012 triliun Rupiah Statistik Perbankan Syariah Indonesia, 2012. Pertumbuhan asset perkembangan syariah per Maret 2013 tembus Rp 214,5 triliun atau naik 37,8 dibanding periode yang sama tahun lalu. Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah menjelaskan, tingginya pertumbuhan aset perbankan syariah ini merupakan sebuah prestasi. Dibandingkan sektor perbankan konvensional, ternyata pertumbuhan aset perbankan syariah lebih tinggi daripada pertumbuhan Universita Sumatera Utara