Nilai Estetis Karya Seni Rupa 3 Dimensi
D. Nilai Estetis Karya Seni Rupa 3 Dimensi
Mempelajari seni tidak terlepas dari persoalan estetika. Estetika identik dengan seni dan keindahan. Pendapat ini tidak salah, tetapi tidak sepenuhnya tepat. Perkembangan konsep dan bentuk karya seni menyebabkan pembicaraan tetntang estetika tidak lagi semata-mata merujuk pada keindahan yang sedap dipandang mata. Dengan memahami persoalan estetika dan seni diharapkan wawasan kalian dalam apresiasi, kritik maupun berkarya seni semakin terbuka. Menghadapi karya-karya seni yang dikategorikan “tidak indah”, kalian tidak serta merta memberi penilaian buruk, tidak pantas atau lain sebagainya. Sebagai seorang pelajar kalian harus bijaksana untuk melihat latar belakang dibalik penciptaan sebuah karya dan mencari tahu nilai keindahan dan kebaikan yang tersembunyi dibalik karya tersebut. Hal ini penting karena akan membantu kalian menjadi seorang kreator, apresiator maupun menjadi kritikus seni yang baik. Nilai estetis pada sebuah karya seni rupa dapat bersifat obyektif dan subyektif. Nilai estetis obyektif memandang keindahan karya seni rupa berada pada wujud karya seni itu sendiri artinya keindahan tampak kasat mata. Sesungguhnya keindahan sebuah karya seni rupa tersusun dari komposisi yang baik, perpaduan warna yang sesuai, penempatan obyek yang membentuk kesatuan dan sebagainya. Keselarasan dalam menata unsur- unsur visual inilah yang mewujudkan sebuah karya seni rupa. Tidak demikian halnya dengan nilai estetis yang bersifat subyektif, keindahan tidak hanya pada unsur-unsur isik yang diserap oleh mata secara visual, Sumber: Dok. Kemdikbud Sumber: Dok. Kemdikbud Di unduh dari : Bukupaket.com 49 Seni Budaya tetapi ditentukan oleh selera penikmatnya atau orang yang melihatnya. Sebagai contoh ketika kalian melihat sebuah karya seni lukis atau seni patung abstrak, kalian dapat menemukan nilai estetis dari penataan unsur rupa pada karya tersebut. Kalian merasa tertarik pada apa yang ditampilkan dalam karya tersebut dan merasa senang untuk terus melihatnya bahkan ingin memilikinya walaupun kalian tidak tahu obyek apa yang ditunjukkan oleh karya tersebut. Teman kalian mungkin tidak tertarik pada karya tersebut dan lebih tertarik pada karya lainnya. Perbedaan inilah yang menunjukkan bahwa nilai estetis sebuah karya seni rupa dapat bersifat subyektif.E. Berkarya Seni Rupa 3 Dimensi
Parts
» GARIS line Raut Bidang dan Bentuk Ruang
» Tekstur Warna Gelap-Terang Unsur dan Obyek Karya Seni Rupa
» Medium dan Bahan Karya Seni Rupa Alat Berkarya Seni Rupa
» Proses Berkarya Seni Rupa Berlatih Berkarya Seni Rupa 2 Dimensi
» Rangkuman Releksi Buku Seni Budaya Kelas X
» Simbol Dalam Karya Seni Rupa
» Nilai Estetis Karya Seni Rupa 3 Dimensi
» Berkarya Seni Rupa 3 Dimensi
» Pengertian Musik Buku Seni Budaya Kelas X
» Musik Sebagai Simbol Buku Seni Budaya Kelas X
» Fungsi Musik Buku Seni Budaya Kelas X
» Uji Kompetensi Buku Seni Budaya Kelas X
» Pengertian Buku Seni Budaya Kelas X
» Eskplorasi Musik Buku Seni Budaya Kelas X
» Rangkuman Buku Seni Budaya Kelas X
» Releksi Uji Kompetensi Buku Seni Budaya Kelas X
» Pengertian Tari Buku Seni Budaya Kelas X
» Fungsi Tari Buku Seni Budaya Kelas X
» Simbol Dalam Tari Nilai Estetis Dalam Gerak Tari
» Praktik Gerak Dasar Tari Sesuai
» Pengertian Kreativitas Tari Buku Seni Budaya Kelas X
» Level Desain Menyusun Karya Tari
» Proses Kreativitas Tari Menampilkan Karya Tari dengan
» Pengertian Pemeranan Buku Seni Budaya Kelas X
» Unsur Penokohan dan Perwatakan
» Unsur Tubuh Unsur Suara Unsur Penghayatan
» Unsur Ruang Unsur Kostum Unsur Property
» Artikulasi Intonasi Dinamika Power Kekuatan
» Teknik Konsentrasi Pengindraan Olah Rasa Sukma
» Analisis Peran Kreativitas Pemeranan
» Penilaian Pribadi Penilaian Antarteman
» Drama Sandiwara Tonil Pengertian Teater
» Teater Nontradisional Jenis Teater
» Tema Setting Introduksi 2. Reasing Acion
» Pelaku Seni Pentas Aspek – Aspek Teater
» Simbol Teater Nilai Estestis
» Kreativitas Teater Buku Seni Budaya Kelas X
» Pengertian Pameran Tujuan, Manfaat, dan Fungsi
» Ketua Wakil Ketua Sekretaris Bendahara
» Menentukan Tujuan Menentukan Tema Pameran Menentukan Waktu dan Tempat Menyusun Agenda Kegiatan
» Menyusun Proposal Kegiatan Merencanakan Pameran
» Ruang Pameran Meja Buku tamu Buku kesan dan pesan Panil Poster atau brosur Katalog Folder
» Releksi Buku Seni Budaya Kelas X
» Pengertian Kritik Buku Seni Budaya Kelas X
» Jenis Kritik Buku Seni Budaya Kelas X
» Mendeskripsi Menganalisis Menafsirkan Menulis Kritik
» Fungsi Kritik Karya Seni rupa Rangkuman
» Teknik Pertunjukan Buku Seni Budaya Kelas X
» Prosedur Pertunjukan Musik Buku Seni Budaya Kelas X
» Releksi Uji Kompetisi Buku Seni Budaya Kelas X
» Langkah-langkah dan Penulisan Buku Seni Budaya Kelas X
» Pendahuluan. Pada bagian ini kemukakan latar belakang kritik Deskrips Analisis Interpretasi.
» Evaluasi. Pada bagian ini kamu baru dapat memberi penilaian Penilaian Pribadi Penilaian Antarteman
» Pengertian Pergelaran Buku Seni Budaya Kelas X
» Teknik dan Prosedur Pergelaran Tari Unsur Pendukung Pergelaran Tari
» Pergelaran Seni Tari Buku Seni Budaya Kelas X
» Kritik Jurnalistik Kritik Pedagogik Kritik Ilmiah Kritik Populer
» Pengertian Kritik Tari Fungsi Kritik Tari
» Simbol Karya Tari Dalam Kritik Tari
» Nilai Estetis Dalam Kritik Tari
» Panitia Pergelaran Materi Pergelaran Teater
» Pertemuan sekolah dan komite sekolah. Pembentukan Panitia Inti Penentuan Lakon Teater
» Penyusunan Kepanitiaan Langkah-langkah Perencanaan non artistik
» Tugas dan Tanggungjawab Panitia
» Pembuatan Jadwal Produksi Pembuatan Proposal Pergelaran Teater
» Menyiapkan Sarana Prasarana Persiapan Pergelaran a. Menyiapkan Materi Teater
» Menyiapkan Publikasi Menyiapkan Penonton
» Perencanaan Pergelaran Teater Pergelaran Teater
» Pasca Pergelaran Teknik Pergelaran Teater
» Kreativitas Pergelaran Teater Buku Seni Budaya Kelas X
» Fungsi Kritik Buku Seni Budaya Kelas X
» Simbol Kritik Teater Buku Seni Budaya Kelas X
Show more