Bab III Mari Bersyair
57
Berdasarkan salah satu contoh di atas, jelaslah bahwa puisi dan syair sangat jauh berbeda. Perbedaan utama terdapat pada bahasa. Puisi menggunakan bahasa Indonesia
sedangkan syair bahasa Melayu lama. Namun, keduanya memiliki persamaan yakni bahasa yang digunakan bersifat kiasan, konotatif, dan mengandung unsur metafora. Artinya, kata-
kata dalam puisi dan syair dipilih secara cermat sehingga memiliki makna yang lebih dalam, bukan makna sebenarnya dan multitafsir.
Bahasanya yang konotatif dan berkias itu membuat bahasa puisi menjadi indah dan menarik untuk dihayati maknanya. Proses penghayatan terhadap puisi sehingga pembaca
merasa memperoleh kenikmatan ketika membaca puisi termasuk salah satu proses apresiasi terhadap puisi. Proses apresiasi itu dapat dilakukan dengan banyak cara. Bisa membacanya
dalam hati, mendeklamasikannya, atau menyanyikan lariknya.
Proses melagukan larik puisi disebut musikalisasi puisi. Kegiatan ini sangat menyenangkan, karena kalian dipersilakan untuk menjadikan puisi sebagai lirik lagu dengan
irama sesuka hatimu. Namun, tentu saja, harus selaras dengan tema puisi. Puisi berisi kesedihan, kematian, dan kegalauan tidak mungkin dinyanyikan dengan nada tempo cepat,
begitu pula puisi kebahagiaan, semangat, atau perjuangan tidak mungkin dilagukan dengan nada lambat. Intinya, ketika mengaransemen sebuah musik untuk puisi unsur harmonisasi
pun harus menjadi pegangan.
Mintalah gurumu untuk memperdengarkan musikalisasi puisi Sapardi Djoko Damono berikut sebagai contoh musikalisasi puisi
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan
yang menjadikannya tiada
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan kayu kepada api
yang menjadikannya abu
Nyanyikanlah musilakisasi puisi “Aku ingin mencintaimu dengan sederhana” karya Sapardi Djoko Damono di atas dengan harmonisasi yang baik Iringilah dengan alat musik yang
sesuai
L
atihan 3.5
Sumber: Dokumen Penerbit
Di unduh dari : Bukupaket.com
58
Asyiknya Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia SMPMTs Kelas IX
Aransemenlah puisi-puisi berikut ini secara berkelompok, kemudian buatlah pentas sederhana di depan kelas
DOA
Kepada pemeluk teguh Tuhanku
Dalam termangu Aku masih menyebut namaMu
Biar susah sungguh Mengingat Kau penuh seluruh
cayaMu panas suci tinggal kerdip lilin di kelam sunyi
Tuhanku Aku hilang bentuk
Remuk
Tuhanku Aku mengembara di negeri asing
Tuhanku Di pintuMu aku mengetuk
Aku tidak bisa berpaling
Deru Campur Debu, Chairil Anwar, 1959:13
KARANGAN BUNGA
Taufiq Ismail
Tiga anak kecil Dalam langkah malu-malu
Datang ke Salemba Sore itu
Ini dari kami bertiga Pita hitam pada karangan bunga
Sebab kami ikut berduka Pada kakak yang ditembak mati
Siang tadi
L
atihn 3.6
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bab III Mari Bersyair