72
Membuat Surat Pemberitahuan calon Mitra Binaan Bina Lingkungan yang disetujui.
4.2. Hasil Penelitian dan Pembahasan b
Analisis Statistik Deskriptif
Gambaran statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran jawaban responden berdasarkan hasil penyebaran kuesioner yang dilakukan
pada tanggal 22 Maret 2011, terhadap unsur-unsur yang ada pada setiap variabel.
1. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin
Identitas Responden Menurut Jenis Kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.1. Dalam Tabel 4.1 terlihat bahwa dari 104 responden 90 responden 81,8
adalah laki-laki, 14 responden 18,2 perempuan.
Tabel 4.1 Identitas Responden Menurut Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Jumlah Persentase
Laki-Laki 90 81,8 Perempuan 14
18,2 Total 104 100
Sumber : Lampiran.
2. Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepada 120 orang responden diperoleh gambaran responden berdasar usia adalah sebagai berikut:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
73
Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasar Usia No
Usia Jumlah
Prosentase
1 26 th
8 7.6
2 26 – 35 th
39 37.5
3 36 – 45 th
30 29
4 45 th
27 25.9
Total 104 100
Sumber : Lampiran 1
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini adalah mereka yang berusia antara 26
sampai 35 tahun yaitu 37.5 , sisa responden berusia dibawah 26 tahun sebanyak 7.6 dan responden berusia antara 36 sampai 45
tahun sebanyak 29 . Serta responden yang berusia lebih dari 45 tahun sebanyak 25.9 .
4.2.2. Uji Outlier Multivariate
Tabel 4.3. Hasil Uji Outlier Multivariate
Minimum Maximum
Mean Std.
Deviation N
Predicted Value 10.257 84.230
52.500 13.457 104 Std. Predicted Value
-3.139 2.358 0.000 1.000
104 Standard Error of Predicted Value
8.546 15.373 11.359 1.498 104
Adjusted Predicted Value 8.492 94.965
52.611 14.389 104 Residual
-60.670 73.315 0.000 26.998 104
Std. Residual -2.077 2.510
0.000 0.924 104
Stud. Residual -2.232 2.717
-0.002 1.003 104
Deleted Residual -70.069 85.903
-0.111 31.841 104 Stud. Deleted Residual
-2.285 2.822 -0.001 1.013
104 Mahalanobis Distance [MD]
7.828 2 7 .5 4 1
14.856 4.273 104 Cooks Distance
0.000 0.079 0.011 0.015
104 Centered Leverage Value
0.076 0.267 0.144 0.041
104
Sumber : Lampiran
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
74
Berdasarkan tabel diatas, setelah dilakukan pengujian ditemukan bahwa tidak terdapat outlier multivariat [antar variabel], karena MD
Maksimum 27,541 37,697
4.2.3. Uji Reliabilitas
Koefisien cronbach’s alpha dihitung untuk mengestimasi reliabilitas setiap skala. Sementara itu item to total correlation digunakan untuk memperbaiki
ukuran-ukuran dan mengeliminasi item-item yang kehadirannya akan memperkecil koefisien cronbach’s alpha yang dihasilkan.
Tabel 4.4. Pengujian Reliability Consistency Internal
Konstrak Indikator Item to Total
Correlation Koefisien
Cronbachs Alpha X1 0.585
X2 0.705 X3 0.689
X4 0.614 CSR
X5 0.688 0.667
Y1 0.613 Y2 0.574
Y3 0.628 Y4 0.595
Y5 0.579 CSP
Y6 0.560 0.624
Z1 0.613 Z2 0.668
Z3 0.754 UK
Empowerment Z4 0.505
0.502
Sumber : Lampiran Koefisien Cronbach’s Alpha dihitung untuk mengestimasi
reliabilitas setiap skala [variabel atau indikator observasian]. Sementara itu item to total correlation digunakan untuk memperbaiki ukuran-ukuran dan
mengeliminasi item-item yang kehadirannya akan memperkecil koefisien Cronbach’s Alpha yang dihasilkan.
Proses eleminasi diperlakukan pada item to total correlation pada indikator yang nilainya 0,5 [Purwanto,2003]. Tidak terjadi eliminasi
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
75
karena nilai item to total correlation indikator seluruhnya ≥ 0,5. Indikator
yang tereliminasi tidak disertakan dalam perhitungan cronbachs alpha. Perhitungan cronbachs dilakukan setelah proses eliminasi.
Hasil pengujian reliabilitas konsistensi internal untuk setiap construct di atas menunjukkan cukup baik dimana koefisien Cronbach’s
Alpha yang diperoleh belum seluruhnya memenuhi rules of thumb yang disyaratkan yaitu
≥ 0,7 [Hair et.al.,1998].
4.2.4. Uji Validitas Tabel 4.5. Hasil Uji Validitas
Faktor Loading Konstrak Indikator
1 2 3 4 X1 0.234
X2 0.344 X3 0.442
X4 0.705 CSR
X5 0.825 Y1
0.656 Y2
0.584 Y3
0.589 Y4
0.222 Y5
0.281 CSP
Y6 0.125
Z1 0.307
Z2 0.542
Z3 0.838
UK Empowerment
Z4 0.307
Sumber : Lampiran Berdasarkan hasil confirmatory factor analysis terlihat bahwa
factor loadings masing masing butir pertanyaan yang membentuk setiap
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
76
construct belum seluruhnya ≥ 0,5, sehingga butir-butir instrumentasi setiap
konstruk tersebut dapat dikatakan validitasnya cukup baik.
4.2.5. Uji Construct Reliability dan Variance Extracted
Selain melakukan pengujian konsistensi internal crobach’s alpha, perlu juga dilakukan pengujian construct reliability dan variance eztracted.
Kedua pengujian tersebut masih termasuk uji konsistensi internal yang akan memberikan penelitian kepercayaan diri yang lebih besar bahwa indikator-
indikator individual mengukur suatu pengukuran yang sama.
Tabel 4.6. Construct Reliability Variance Extrated
Konstrak Indikator Standardize
Factor Loading
SFL Kuadrat
Error [ εj]
Construct Reliability
Variance Extrated
X1 0.234 0.055 0.945
X2 0.344 0.118 0.882
X3 0.442 0.195 0.805
X4 0.705 0.497 0.503
CSR X5
0.825 0.681 0.319 0.653 0.309
Y1 0.656 0.430 0.570
Y2 0.584 0.341 0.659
Y3 0.589 0.347 0.653
Y4 0.222 0.049 0.951
Y5 0.281 0.079 0.921
CSP Y6
0.125 0.016 0.984 0.560 0.210
Z1 0.307 0.094 0.906
Z2 0.542 0.294 0.706
Z3 0.838 0.702 0.298
UK Empowerment
Z4 0.307 0.094 0.906
0.585 0.296
Sumber : Lampiran Selain melakukan pengujian konsistensi internal Cronbach’s Alpha, perlu juga
dilakukan pengujian construct reliability dan variance extracted. Kedua pengujian tersebut masih termasuk uji konsistensi internal yang akan
memberikan peneliti kepercayaan diri yang lebih besar bahwa indikator- indikator individual mengukur suatu pengukuran yang sama.
Hasil pengujian reliabilitas instrumen dengan construct reliability dan variance extracted menunjukkan instrumen cukup reliabel, yang
ditunjukkan dengan nilai construct reliability belum seluruhnya ≥ 0,7.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
77
Meskipun demikian angka tersebut bukanlah sebuah ukuran “mati” artinya bila penelitian yang dilakukan bersifat exploratory, maka nilai di bawah 0,70
pun masih dapat diterima sepanjang disertai alasan–alasan empirik yang terlihat dalam proses eksplorasi. Dan variance extracted direkomendasikan
pada tingkat 0,50.
4.2.6. Uji Normalitas
Uji normalitas sebaran dilakukan dengan kurtotis value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam bentuk statistik deskriptif.
Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut Z-value. Bila nilai Z lebih besar dari nilai kritis maka distribusi data adalah tidak normal.
Tabel 4.7. Assessment of Normality
Variable min max kurtosis
c.r. X1 4
7 -0.406
-0.845 X2 4
7 -0.125
-0.260 X3 4
7 -0.293
-0.609 X4 4
7 -0.309
-0.643 X5 4
7 -0.267
-0.557 Y1 4
7 -0.762
-1.586 Y2 5
7 -1.350
-2.811 Y3 4
7 -0.390
-0.811 Y4 4
7 -0.607
-1.264 Y5 4
7 -0.563
-1.172 Y6 4
7 -0.238
-0.495 Z1 4
7 -0.126
-0.263 Z2 4
7 -0.719
-1.496 Z3 5
7 -0.924
-1.923 Z4 4
7 -1.042
-2.169
M u lt iv a r ia t e
-6.711
- 1 .5 1 5 Ba t a s N or m a l
± 2 ,5 8
Sumber : Lampiran
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
78
Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Kurtosis Value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai
statistik untuk menguji normalitas itu disebut Z-value. Bila nilai-Z lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak
normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 [1] yaitu sebesar ± 2,58.
Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. mutivariate berada di antara ± 2,58 itu berarti asumsi normalitas terpenuhi. Fenomena ini tidak menjadi
masalah serius seperti dikatakan oleh Bentler Chou [1987] bahwa jika teknik estimasi dalam model SEM menggunakan maximum likelihood
estimation [MLE] walau ditribusi datanya tidak normal masih dapat menghasilkan good estimate, sehingga data layak untuk digunakan dalam
estimasi selanjutnya.
4.2.7. Evaluasi Model One-Steep Approach to SEM
Dalam model SEM, model pengukuran dan model struktural parameter-parameternya diestimasi secara bersama-sama. Cara ini agak
mengalami kesulitan dalam memenuhi tuntutan fit model. Kemungkinan terbesar disebabkan oleh terjadinya interaksi antara measurement model dan
structural model yang diestimasi secara bersama-sama one – steep approach to SEM. One – steep approach to SEM digunakan bila model dilandasi teori
yang kuat serta validitas dan reliabilitas data sangat baik Hair, et,al, 1998.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
79
Gambar 4.2. Model Pengukuran dan Struktural
Tabel 4.8. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indeces
Kriteria Hasil Nilai
Kritis Evaluasi
Model CminDF 2.691
≤ 2,00 kurang baik
Probability 0.000 ≥ 0,05
kurang baik RMSEA 0.128
≤ 0,08 kurang baik
GFI 0.768 ≥ 0,90
kurang baik AGFI 0.683
≥ 0,90 kurang baik
TLI 0.468 ≥ 0,95
kurang baik CFI 0.554
≥ 0,94 kurang baik
Sumber : Lampiran Dari hasil evaluasi terhadap model one step base model ternyata dari semua
kriteria goodness of fit yang digunakan, belum seluruhnya menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model belum sesuai dengan data.
Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori belum sepenuhnya didukung oleh fakta. Dengan demikian model ini adalah
masih perlu dimodifikasi sebagaimana terdapat di bawah ini.
Gambar 4.3. Model Pengukuran dan Struktural
MODEL PENGUKURAN STRUKTURAL CSR, CRP, UK Empowerment
Unstandardized estimates : One Step Approach - Modification Model 1
CSR CRP
X1 er_1
1 Y1
er_6 1
1 UK
Empowerment Z1
er_12 1
1 d_ti
1 Z2
er_13 1
X2 er_2
1 Y2
er_7 1
Y3 er_8
1 X3
er_3 1
Z3 er_14
1 X4
er_4 1
X5 er_5
1 Y4
er_9 1
Y5 er_10
1 Y6
er_11 1
Z4 er_15
1 d_cp
1
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
80
Tabel 4.9. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indeces
Kriteria Hasil Nilai
Kritis Evaluasi
Model CminDF 1.059
≤ 2,00 baik
Probability 0.338 ≥ 0,05
baik RMSEA 0.024
≤ 0,08 baik
GFI 0.909 ≥ 0,90
baik AGFI 0.900
≥ 0,90 baik
TLI 0.981 ≥ 0,95
baik CFI 0.986
≥ 0,94 baik
Dari hasil evaluasi terhadap model one step approach modifikasi ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, seluruhnya
menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model telah sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi
oleh teori telah sepenuhnya didukung oleh fakta.
4.2.8. Uji Kausalitas
Dilihat dari angka determinant of sample covariance matrix : 12,499 0 mengindikasikan tidak terjadi multicolinierity atau singularity dalam data ini
sehingga asumsi terpenuhi. Dengan demikian besaran koefisien regresi masing-masing faktor dapat dipercaya sebagaimana terlihat pada uji kausalitas
di bawah ini.
Tabel 4.8. Data Uji Kausalitas
Ustd Std
Faktor Faktor Estimate
Estimate Prob.
CRP CSR
0.269 0.751 0.000 UK_Empowerment
CRP 0.160 0.289 0.088
Batas Signifikansi
≤ 0,10
Sumber : Lampiran
4.3. Hasil Uji Pengujian Hipotesis Penelitian