Bangunan Pembawa Bangunan Irigasi

12

2.4.2. Bangunan Pembawa

Bangunan pembawa merupakan bangunan yang berfungsi membawa atau mengalirkan air dari sumbernya menuju petak irigasi. Yang termasuk bangunan pembawa adalah saluran primer yaitu saluran yang membawa air dari bangunan sadap menuju saluran sekunder dan ke petak-petak tersier yang diairi, yang batas ujungnya adalah pada bangunan bagi yang terakhir, saluran sekunder yaitu saluran yang membawa air dari bangunan yang menyadap dari saluran primer menuju petak-petak tersier yang dilayani oleh saluran sekunder tersebut yang batas akhirnya adalah bangunan sadap terakhir, saluran tersier dan saluran kwarter. Bangunan pada bangunan pembawa adalah bangunan yang terdapat pada saluran pembawa khususnya saluran primer dan sekunder seperti bangunan pengatur, bangunan pengukur debit, bangunan pembawa lainnya dan bangunan pelengkap KP-01, 1986. 1. Bangunan pengatur Bangunan pengatur adalah bangunan bagi, sadap dan bagi sadap. Bangunan bagi adalah bangunan air yang terletak pada saluran primer dan sekunder dan berfungsi untuk membagi aliran antara dua saluran atau lebih. Bangunan sadap adalah bangunan yang befungsi untuk menyadap atau mengambil air dari saluran primer ke saluran sekunder atau tersier dan atau dari saluran sekunder ke saluran tersier. Sedangkan bangunan bagi sadap adalah rangkaian bangunan bagi dan sadap. 2. Bangunan pengukur debit Menurut Standar Perencanaan Irigasi KP-02 1986 bangunan pengukur debit adalah bangunan ukur yang berfungsi untuk mengukur debit yang mengalir. 13 Beberapa bangunan ukur dapat juga dipakai untuk mengatur aliran air. beberapa contoh bangunan ukur adalah ambang lebar, cipolleti, parshall, romijn, crump de gruyter dan Constant Head Orifice CHO. 3. Bangunan pembawa lainnya Bangunan pembawa lainnya ini dibedakan berdasarkan alirannya, yaitu bangunan dengan aliran superkritis dan bangunan dengan aliran subkritis. Bangunan dengan aliran superkritis diperlukan di tempat dimana lereng medannya lebih curam daripada kemiringan maksimum saluran, contohnya bangunan terjunan dan got miring. Sedangkan bangunan dengan aliran subkritis, contohnya adalah gorong–gorong, talang, shipon, dan flume. 4. Bangunan pelengkap Bangunan pelengkap adalah bangunan yang dibuat untuk mengatasi halanganrintangan sepanjang saluran dan bangunan lainnya. Bangunan pelengkap ini dibuat di sepanjang saluran pembawa, contohnya: a. Pagar dan rel pengaman. b. Tempat cuci, tempat cuci ini berupa tangga pada tanggul saluran yang berfungsi untuk memudahkan penduduk yang tinggal dekat saluran mencapai air saluran. c. Kolam mandi ternak d. Kisi–kisi penyaring, yang berfungsi untuk mencegah tersumbatnya bangunan siphon dan gorong–gorong panjang oleh benda–benda yang hanyut. 14

2.5. Irigasi Menurut Sistem Irigasi Subak