Fukujoshi Shuujoshi Setsuzokujoshi Jenis-jenis Partikel

biasanya dipakai setelah taigen. Dan taigen itu sendiri artinya adalah kelompok kata yang dapat berdiri sendiri, tidak mengalami konjugasi, dapat menjadi topik atau pelaku dan dapat pula menjadi kata-kata sapaan Tadasu, 1989:48 . Pada bagian ini akan dibahas semua partikel yang termasuk kakujoshi, yaitu de, e, ga, kara, ni, no, o, to, ya dan yori. Ada dua cara pemakaian partikel yang termasuk kakujoshi, yang pertama partikel no, to dan ya yang dipakai untuk menyatakan hubungan antara nomina yang ada sebelumnya dan nomina yang ada pada bagian berikutnya. Sedangkan yang kedua partikel de, e, ga, kara, ni, o dan yori dipakai untuk menyatakan hubungan nomina yang ada sebelumnya dengan predikat pada kalimat itu. Beberapa contoh kalimat yang menggunakan kakujoshi : わたしは部屋でにほんごをよむ。 Watashi wa heya de nihongo o yomu. Saya membaca bahasa Jepang di kamar. Di dalam kakujoshi ini partikel de menjelaskan adanya aktivitas. Dan selanjutnya partikel o mengikuti objek nomina yang dilakukan oleh subjek.

2. Fukujoshi

Fukujoshi adalah joshi sebagai keterangan untuk menghubungkan kata- kata yang ada sebelumnya dengan kata-kata yang ada pada bagian berikutnya. Universitas Sumatera Utara Yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah kata bantu bakari, mo, dake, wa, sae, mada, shika, hodo, kurai, nado dan joshi yang termasuk kelompok fukujoshi yang biasa dipakai setelah nomina, verba, kata sifat –i dan kata sifat –na. Beberapa contoh kalimat yang menggunakan fukujoshi, yaitu : わたしはことばをはっぴゃく字だけしている。 Watashi wa kotoba o happyaku ji dake shitte iru. Saya hanya mengetahui kosa kata kira-kira 100 huruf. Partikel wa menunjukkan bahwa kata sebelumnya adalah topik atau subjek. Partikel o menjelaskan objek penderita dari kata kerja bentuk masukei. Sedangkan partikel dake menejleaskan adanya keterbatasan jumlah benda dan dapat menyatakan adanya keterbatasan suatu aktifitas atau keadaan.

3. Shuujoshi

Shuujoshi adalah joshi di akhir kalimat yang digunakan pada akhir kalimat pada sebuah kalimat bahasa Jepang. Fungsinya untuk menyatakan perasaan pembicara, seperti rasa heran, keragu-raguan, harapan, haru dan lainnya. Yang termasuk ke dalam shuujoshi adalah kashira, ka, kke, nenee, nanaa, no, sa, tomo, wa, yo, ze dan zo. Beberapa contoh kalimat yang menggunakan shuujoshi, yaitu : これ は わたしのかばんです。 Universitas Sumatera Utara Kore wa watashi no kaban desu. Ini adalah tas kepunyaan saya. Partikel no di sini menjelaskan kalimat kepunyaan atau kepemilikan.

4. Setsuzokujoshi

Setsuzokujoshi adalah joshi penyambung kalimat yang berfungsi untuk menghubungkan kalimat. Umumnya dipakai setelah yoogen verba, kata sifat –i dan kata sifat –na . Yang termasuk ke dalamnya adalah joshi ba, ga, kara, keredomo, nagara, node, noni, shi, tari, te, temo dan to. Beberapa contoh kalimat yang menggunakan setsuzokujoshi, yaitu : しんぶんをよみながら、おんがくおきく。 Shinbun o yominagara, ongaku o kiku. Mendengar lagu sambil membaca koran. Partikel nagara menjelaskan suatu pola kalimat yang menyatakan dua aktifitas yang dilakukan secara bersamaan.

2.3 Partikel 「 Gurai 」