8. Cold mould seal sebagai bahan separasi QC, England 9. Xylene
10. Emery
3.7. Cara Penelitian
3.7.1 Persiapan Pembuatan Sampel Penelitian
1. Pembuatan Mould a. Pembuatan sampel wax sebagai model induk dengan ukuran 20 x 10 x
1,5 mm
3
sebanyak 24 buah.
25
b. Membuat adonan gips putih, perbandingan gips putih dengan air untuk kuvet bawah adalah 300 gram : 90 ml.
10
c. Adonan diaduk dengan spatula
Gambar 12. Pengadukan adonan gips
dengan spatula
d. Adonan dimasukkan ke dalam kuvet yang telah disiapkan dengan cara mengetok-ngetokkan kuvet secara perlahan agar gelembung-gelembung udara keluar
dari dalam kuvet.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 13. Adonan gips dituang kedalam kuvet
e. Wax diletakkan pada adonan gips putih yang akan mulai mengeras yang ada di dalam kuvet.
Gambar 14. Wax diletakkan pada gips yang mulai mengeras
f. Diamkan sampai gips putih mengeras selama 30 menit. g. Permukaan gips pada kuvet bawah diolesi vaselin dan kuvet atas diisi
dengan adonan gips putih dengan cara mengetok kuvet perlahan sehingga gelembung-gelembung udara keluar dari dalam kuvet.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 15. Adonan gips dituang kedalam kuvet atas
h. Setelah gips putih mengeras, pembuangan wax dilakukan dengan cara merendam kuvet di dalam air panas sehingga wax meleleh, kemudian kuvet dibuka
dan wax yang masih tertinggal dibuang dengan cara pengecoran dengan air panas. i. Setelah kering olesi dengan cold mould seal.
2. Pengisian Resin Akrilik Polimerisasi Panas pada Mould a.
Polimer dan monomer diaduk dalam pot akrilik dengan perbandingan 9 gr : 3,6 ml sehingga adonan mencapai dough stage.
Gambar 16. Pengadukan polimer dan monomer sampai
mencapai dough stage
Universitas Sumatera Utara
b. Mould yang telah diolesi separator diisi penuh dengan adonan resin akrilik.
Gambar 17. Mould diisi dengan adonan resin akrilik
c. Plastik selopan diletakkan di antara kuvet atas dan bawah, lalu ditutup dan ditekan perlahan dengan pres hidrolik dengan tekanan 1000 psi
Gambar 18. Plastik selopan diletakkan di antara kuvet atas dan bawah
Universitas Sumatera Utara
Gambar 19.Pengepresan dengan menggunakan Press
Hidrolik
d. Kuvet dibuka kembali dan kelebihan akrilik dipotong dengan menggunakan lecron, kemudian kuvet ditutup kembali, dilakukan pengepresan kedua
dengan tekanan 2200 psi, kemudian pemberian tekanan dilanjutkan sampai sebagian besar kuvet berkontak rapat satu sama lain lalu baut dipasang.
Gambar 18. Kuvet dibuka kembali dan kelebihan akriik dipotong
dengan menggunakan lekron
Universitas Sumatera Utara
Gambar 21. Kuvet yang telah selesai di-press dan dipasangkan baut
3. Kuring Kuvet direndam kedalam waterbath yang berisi air dengan suhu kamar
dipanaskan sampai 70 C selama 90 menit setelah itu dimasukkan hingga sampai
100 C dan dipertahankan selama 30 menit. Lalu kuvet dibiarkan dingin pada suhu
kamar.
10
Gambar 22. Proses kuring resin akrilik
3.7.2 Penyelesaian Akhir dan Pemolisan