PENDAHULUAN T1 232009024 Full text
4
a. NPL Non Performing Loan adalah rasio yang menunjukkan
kemampuan manajemen bank dalam mengelola kredit bermasalah yang diberikan oleh bank. Kredit bermasalah adalah kredit dengan
kualitas kurang lancar, diragukan, dan macet Almilia dan Herdiningtyas, 2005. NPL mencerminkan risiko kredit, semakin kecil
NPL semakin kecil risiko kredit yang ditanggung oleh bank. Bank dengan NPL yang tinggi akan memperbesar biaya, baik pencadangan
aktiva produktif maupun biaya lainnya, sehingga berpotensi terhadap kerugian bank Nugroho, 2011. Kriteria penilaian tingkat kesehatan
rasio NPL adalah ≤ 5 berpredikat ”Sehat” dan 5 berpredikat
”Tidak Sehat” yang menandakan bahwa menurunnya laba yang diterima oleh bank SK DIR BI No. 3021KEPDIR tanggal 30 April
1997 tentang tata cara penilaian tingkat kesehatan bank. b.
Rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif PPAP terhadap Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang Wajib Dibentuk
PPAPWD digunakan untuk menunjukkan kemampuan bank dalam menjaga kolektibilitas atau pinjaman yang disalurkan semakin baik.
Kriteria penilaian tingkat kesehatan rasio PPAP adalah ≥ 81 berpredikat ”Sehat”, 66 - 81 berpredikat ”Cukup Sehat”, 51 -
66 berpredikat ”Kurang Sehat” dan 51 berpredikat ”Tidak Sehat” SK DIR BI No. 3021KEPDIR tanggal 30 April 1997 tentang
tata cara penilaian tingkat kesehatan bank. 3.
Manajemen Management Penilaian manajemen didasarkan kepada manajemen permodalan,
manajemen aktiva, manajemen rentabilitas, manajemen likuiditas dan manajemen umum. Angka perhitungan ini diperoleh melalui pengedaran
kuesioner kepada pihak manajemen, namun keterbatasan data dan sulitnya untuk melakukan penelitian terhadap bank yang bersangkutan maka pada
penelitian ini tidak dapat menggunakan pola yang ditetapkan Bank Indonesia, tetapi diproksikan dengan berdasarkan rasio laba bersih
terhadap pendapatan operasi atau profit margin Merkusiwati, 2007.
5
Seluruh kegiatan manajemen tersebut pada akhirnya akan mempengaruhi dan bermuara pada perolehan laba Nanang dan Sutapa, 2010. Semakin
tinggi laba maka kinerja manajemen dinilai semakin baik atau semakin besar NPM dan tingkat kesehatan bank semakin bagus.
4. Rentabilitas Earning
Penilaian rentabilitas dimaksudkan untuk mengevaluasi kondisi dan kemampuan rentabilitas bank dalam mendukung kegiatan operasional dan
permodalan dalam rangka menciptakan laba. a.
ROA Return On Assets adalah rasio yang untuk digunakan mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan laba
sebelum pajak yang dihasilkan dari rata-rata total aset bank yang bersangkutan. Semakin tinggi aset bank dialokasikan pada pinjaman
dan semakin rendah rasio permodalan, maka kemungkinan bank untuk gagal akan semakin meningkat. Sedangkan semakin tinggi nilai ROA,
maka kemungkinan bank akan gagal semakin kecil Haryati, 2001. Kr
iteria penilaian ROA adalah ≥ 1,215 berpredikat ”Sehat”, 0,99 - 1,215 berpredikat ”Cukup Sehat”, 0,765 - 0,99 berpredikat
”Kurang Sehat” dan 0,765 berpredikat ”Tidak Sehat” SK DIR BI
No. 3021KEPDIR tanggal 30 April 1997 tentang tata cara penilaian tingkat kesehatan bank.
c. BOPO Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional adalah
rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan
operasional Mahardian, 2008. Kriteria penilaian BOPO adalah ≤
93,52 berpredikat ” Sehat”, 93,52 - ≤ 94,72 berpredikat ”Cukup
Sehat”, 94,72 - ≤ 95,92 berpredikat ”Kurang Sehat” dan 95,92 berpredikat ”Tidak Sehat” SK DIR BI No. 3021KEPDIR tanggal 30
April 1997 tentang tata cara penilaian tingkat kesehatan bank.