TUJUAN HIPOTESIS MODEL PERSEBARAN RADIONUKLIDA ALAM 238U,232Th,226Ra,40K DI PERAIRAN PESISIR SEMENANJUNG MURIA - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR) 01 Bab1 Bab2 Bab3

10

1.3. TUJUAN

1 Melakukan identifikasi radionuklida alam 238 U, 232 Th, 226 Ra, 40 K yang bersumber dari pelindian fly ash dan bottom ash hasil pembakaran batubara PLTU Batubara di air laut perairan pesisir. 2 Melakukan identifikasi radionuklida alam 238 U, 232 Th, 226 Ra, 40 K yang bersumber dari pelindian fly ash dan bottom ash hasil pembakaran batubara PLTU Batubara di sedimen perairan pesisir. 3 Mengajukan alternatif Model Hidrodinamika Tak-ajeg 2-Dimensi Sistem Grid Fleksibel untuk analisis persebaran radionuklida alam 238 U, 232 Th, 226 Ra, 40 K di air laut perairan pesisir. 4 Mengajukan alternatif Model Hidrodinamika Tak-ajeg 2-Dimensi Sistem Grid Fleksibel untuk analisis persebaran radionuklida alam 238 U, 232 Th, 226 Ra, 40 K di sedimen perairan pesisir. 5 Mengusulkan parameter radionuklida alam 238 U, 232 Th, 226 Ra, 40 K masuk ke dalam Baku Mutu Air Laut.

1.4. HIPOTESIS

Dalam rangka mempercepat diversifikasi energi untuk pembangkit tenaga listrik ke non-bahan bakar minyak dalam hal ini adalah batubara, Pemerintah Republik Indonesia telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2006 tentang Penugasan kepada PT. PLN Persero untuk Melakukan Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik yang Menggunakan Batubara PP 71, 2006. 11 Penggunaan batubara yang merupakan bahan tambang dari kerak bumi akan meningkatkan pencemaran lingkungan perairan pesisir oleh radionuklida alam 238 U, 232 Th, 226 Ra, 40 K yang lepas ke lingkungan melalui kegiatan pengangkutan, penimbunan di coal yard, proses pembakaran, pemindahan dan penimbunan fly ash dan bottom ash ke ash silo dan ash yard serta pelindian di ash yard yang berdekatan dengan perairan pesisir. Adanya pelindian fly ash dan bottom ash akan meningkatkan kandungan radionuklida alam 238 U, 232 Th, 226 Ra, 40 K di air laut sehingga dapat tersuspensi ke sedimen layang, terendapkan ke sedimen dasar danatau terakumulasi secara biologis ke biota laut dan terpapar ke manusia. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: 1. Terdapat pelindian radionuklida alam 238 U, 232 Th, 226 Ra, 40 K dari fly ash dan bottom ash di air laut di perairan pesisir Semenanjung Muria. 2. Terdapat pelindian radionuklida alam 238 U, 232 Th, 226 Ra, 40 K dari fly ash dan bottom ash di sedimen di perairan pesisir Semenanjung Muria. 3. Terdapat kesesuaian pola kontur iso-aktivitas radionuklida alam 238 U, 232 Th, 226 Ra, 40 K di air laut antara Kontur Iso-Aktivitas Hasil Model Hidrodinamika Tak-ajeg 2-Dimensi Sistem Grid Fleksibel dengan Kontur Iso-Aktivitas Hasil Pengukuran. 4. Terdapat kesesuaian pola kontur iso-aktivitas radionuklida alam 238 U, 232 Th, 226 Ra, 40 K di sedimen antara Kontur Iso-Aktivitas Hasil Model Hidrodinamika Tak-ajeg 2-Dimensi Sistem Grid Fleksibel dengan Kontur Iso-Aktivitas Hasil Pengukuran. 12 1.5. MANFAAT 1.5.1. Manfaat Akademis