Desain Penelitian METODE PENELITIAN

a. Penelitian Penelitian menunjukkan pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti b. Tindakan Menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa. c. Kelas Dalam hal ini tidak terikat pada ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama pula. Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata ini, yaitu 1 Penelitian, 2 tindakan, 3 kelas, dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa.

E. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada proses tindakan yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart dalam Herawati Susilo, dkk 2008: 12. Proses tindakan tersebut terdiri dari perencanaan plan, pelaksanaan tindakan act, pengamatan observe, refleksi reflect hasil pengamatan, dan perubahanrevisi perencanaan untuk pengembangan selanjutnya. 1. Perencanaan plan Tahap perencanaan dimulai dengan penemuan masalah di lapangan. Tahap ini dilakukan melalui pengamatan awal di SMK Taman Siswa Jetis Yogyakarta secara keseluruhan, yang meliputi pengamatan proses pembelajaran di kelas, wawancara serta diskusi dengan guru mata pelajaran. Dari hasil pengamatan dan diskusi tersebut ditemukan beberapa masalah yang perlu segera mendapatkan pemecahan. Masalah-masalah tersebut telah diuraikan secara jelas dalam identifikasi masalah. Peneliti dengan pihak terkait yaitu guru mata pelajaran pemeliharaan servis sistem Injeksi bahan bakar bensin mendiskusikan rancangan yang berisi langkah- langkah atau perlakuan yang harus diberikan untuk mengatasi masalah- masalah tersebut. Rencana ini bersifat fleksibel dan terbuka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi saat pelaksanaannya. 2. Pelaksaan tindakan act Tindakan ini merupakan penerapan dari perencanaan yang telah dibuat yang dapat berupa suatu penerapan model pembelajaran tertentu yang bertujuan untuk memperbaiki atau menyempurnakan model yang sedang dijalankan. Tindakan tersebut dapat dilakukan oleh mereka yang terlibat langsung dalam pelaksanaan suatu model pembelajaran yang hasilnya juga akan dipergunakan untuk menyempurnaan pelaksanaan tugas. Pada saat pelaksanaan, sesuai dengan sifat rencana yang fleksibel, maka rencana dapat berubah sesuai dengan keadaan di lapangan. 3. Pengamatan observing Tahap ini dilakukan bersamaan dengan tahap pelaksanaan tindakan. Ketika tindakan sedang dilakukan maka tindakan tersebut langsung diamati bagaimana prosesnya, efeknya, keefektifannya dalam mengatasi masalah. 4. Refleksi reflecting Tahap ini merupakan tahap penilaian terhadap proses yang terjadi, masalah yang muncul, serta segala hal yang berkaitan dengan tindakan yang dilakukan. Pelaksanaan refleksi ini adalah melalui diskusi dari pihak yang terkait dalam penelitian. Hasil dari refleksi adalah diadakannya revisi terhadap perencanaan yang telah dilaksanakan, yang akan dipergunakan untuk memperbaiki kinerja guru pada pertemuan selanjutnya. Berdasarkan refleksi ini maka dapat ditarik kesimpulan tindakan-tindakan apa saja yang memenuhi harapan, apa yang belum, apa yang harus dipertahankan atau bahkan dimantapkan, serta tindakan apa yang harus direvisi kembali, yang selanjutnya dapat disusun rencana untuk putaran berikutnya. Siklus merupakan salah satu ciri utama dari penelitian tindakan menurut Kemmis dan Mc Taggart sebagaimana dikutip Suharsimi Arikunto 2006: 93 model visualisasi bagan yang disusun oleh kedua ahli tersebut dapat terlihat pada gambar dibawah ini : Gambar 6. Alur Pelaksanaan Tindakan dalam Penelitian Tindakan Kelas

F. Prosedur Penelitian