digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
d. Konversi pembiayaan menjadi penyertaan modal sementara pada perusahaan nasabah.
Note : Butir 3.c dan 3.d belum diterapkan di BNI Syariah 3.
Prosedur Pelaksanaan Rescheduling Pada bank BNI Syariah Surabaya Resheduling dilakukan atas nasabah yang memiliki prospek usaha
danatau kemampuan
membayar. Untuk
memperbaiki atau
memperlancar pembiayaan yang semula tergolong diragukan atau macet, Bank BNI Syariah Surabaya melakukan tindakan penyelamatan
pembiayaan, agar pembiayaan yang semula tergolong macet menjadi lancar lagi. Sebagai salah satu upaya untuk meminimalkan potensi
kerugian dari
debitur bermasalah,
bank dapat
melakukan restrukturisasi kredit atas debitur yang masih memiliki prospek usaha
dan kemampuan membayar.
12
Adapun prosedur pelaksanaan rescheduling di Bank BNI Syariah Surabaya adalah sebagai berikut:
13
1.
Surat permohonan restrukturisasi pembiayaan dari nasabah
2.
Pengumpulan dan Verifikasi Data, dengan cara : a. Site visit ke lokasi usaha dan agunan untuk mendapatkan data
yang akurat dan relevan. Dari hasil site visit
dapat diidentifikasi permasalahan yang dihadapi perusahaan dan
dilakukan diagnose awal dengan nasabah.
12
Wahyu Cahyo Purnomo, wawancara, Surabaya 23 Nov 2016
13
Cuplikan Buku Besar BNI Syariah Surabaya.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
b. Meminta informasi data dari Bank Indonesia c. Mencari informasi yang akurat dari sumber-sumber lain, antara
lain dari rekan usaha, majalah, Bank Pembiayaan lain, dsb. d. Monitoring mutasi rekening pembiayaan
3.
Negosiasi Pola Penyelamatan Identifikasi permasalahan menghasilkan diagnosa awal yang
kemudian dikomunikasikan kepada nasabah mengenai pola penyelamatan yang ditawarkan disesuaikan dengan proyeksi
kemampuan membayar.
4.
Proses Analisa a. Meneliti apakah nasabah pembiayaan memenuhi kriteria untuk
mendapatkan restrukturisasi dengan skim R3. b. Pembuatan PAP Restrukturisasi apabila waktu pengajuannya
bersamaan dengan jatuh tempo pembiayaan PAP Periodik atau Memorandum Restrukturisasi Pembiayaan apabila waktu
pengajuannya tidak bersamaan dengan jatuh tempo pembiayaan PAP Periodik.
c. Dalam analisa ini harus diidentifikasi permasalahan yang dihadapi,
diagnosa, dan
disusun prognosanya
dengan memperhatikan proyeksi labarugi dan proyeksi cash flow
nasabah. d. Evaluasi terhadap permasalahan nasabah pembiayaan meliputi :
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
1 Penjelasan rinci mengenai penyebab terjadinya tunggakan pokok danatau marginbagi hasil atas dasar :
a Pembiayaan produktif : laporan keuangan, arus kas, kondisi pasar dan faktor-faktor lain.
b Pembiayaan konsumtif : penghasilan dan kemampuan membayar.
2 Perkiraan pengembalian seluruh pokok dan margin berdasarkan akad pembiayaan sebelum dan setelah
restrukturisasi. Perkiraan tersebut agar didasarkan pada rasio-rasio keuangan yang mencerminkan kondisi keuangan
dan kemampuan nasabah pembiayaan untuk membayar kembali pinjamannya.
3 Pendekatan dan asumsi yang digunakan dalam menetapkan proyeksi arus kas nasabah harus memperhitungkan nilai
tunai present value dari angsuran pokok dan margin yang akan diterima Bank
5.
Persetujuan a. PAP yang telah disusun selanjutnya disampaikan kepada
pemutus pembiayaan sesuai matriks kewenangan memutus pembiayaan restrukturisasi untuk mendapatkan keputusannya.
b. Setelah mendapat keputusan, maka selanjutnya nasabah diinformasikan melalui Surat Keputusan Pembiayaan SKP
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Restrukturisasi dan diberikan batas waktu apabila bersedia agar segera datang untuk menandatangani akad pembiayaan atau
adendum akad pembiayaan.
6.
Akad Pembiayaan Kesepakatan baru hasil Restrukturisasi dapat dituangkan
dalam akad baru atau adendum akad pembiayaan.
7.
Pemantauan hasil dari R3 pembiayaan nasabah tersebut Hasil pembayaran angsuran yang sudah disepakati
C. Pelaksanaan Ta’widh Bagi Nasabah Rescheduling Pada bank BNI Syariah
Surabaya
1. Penggunaan dana ta’widh pada bank BNI Syariah Surabaya.
Ta’widh ialah ganti rugi yang dikenakan bank syariah kepada nasabah pembiayaan yang sengaja atau lalai dalam keadaan force
majeur yang bisa mengakibatkan sesuatu yang dapat merugikan salah satu pihak yaitu bank syariah, dan yang boleh diminta ganti ruginya
hanyalah kerugian rill yang dialami oleh bank syariah dan jelas perhitungannya. Dan kerugian yang diperkirakan terjadi dimasa yang
akan datang karena hilangnya peluang yang dimiliki oleh bank syariah tidak boleh diminta ganti ruginya.
Dalam pelaksanaan ta’widh pada proses rescheduling ialah jika nasabah benar-benar dalam keadaan
force majeur tapi masih
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
mempunyai itikad baik untuk membayar kewajibanya, maka pihak bank berhak untuk memenuhi permintaan nasabah untuk melakukan
rescheduling terhadap angsuran nasabah yang menunggak yang telah menjadi kewajibanya.
Dan dalam proses rescheduling itu tentunya ada biaya-biaya yang dikeluarkan oleh pihak bank atas proses penagihan kepada pihak
nasabah. Dan itu harus benar-benar riil perhitunganya. Misalnya, pihak bank butuh mengeluarkan biaya telpon untuk menghubungi nasabah,
biaya transportasi untuk survey lokasi kerumah nasabah atau yang lainya dan itu harus jelas pembuktianya.
Bank BNI Syariah Surabaya dalam menentukan ta’widh atau ganti rugi yang besar presentasenya ditentukan oleh Bank BNI Syariah Pusat
dan ta’widh tidak harus dibayar diawal pembiayaan namun bisa dibayar pada saat angsuran dicicil pada saat mengangsur atau pada
akhir pembiayaan.
14
2. Penetapan ta’widh Pada bank BNI Syariah Surabaya
Kebijakan penetapan ta’widh yakni penetapan beban biaya yang dikenakan atas pihak yang dengan sengaja atau karena kelalaian
melakukan sesuatu yang menyimpang dari ketentuan akad dan menimbulkan kerugian pada pihak lain. Pembiayaan yang seharusnya
selesai tahun ini akan tetapi mundur karena kebijakan rescheduling.
14
Wahyu Cahyo Purnomo, wawancara, Surabaya 6 Desember 2016
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Hal tersebut secara ekonomis akan menimbulkan kerugian bagi bank karena penundaan pengembalian.
Kebijakan yang dikeluarkan Bank BNI Syariah pada bulan agustus 2016 yang berdasarkan wawancara. Ketentuan penagihan ta’widh
kepada nasabah:
15
a Perhitungan ta’widh berasal dari 100 biaya riil yang diderita
bank dalam rangka penagihan hak yang seharusnya dibayar nasabah.
b Ta’widh yang diterima dari nasabah tidak dialokasikan sebagai
dana sosial. diakui pendapatan bank atau untuk menagih biaya penagihan.
c Besarnya biaya penagihan akan dihitung oleh kantor pusat
berdasarkan biaya tetap dan biaya variable riil yang dikeluarkan oleh bank.
d Pemberlakuan ketentuan ta’widh ganti rugi biaya penagihan
dapat dibebankan atas nasabah yang tidak melakukan pembayaran angsuran pembiayaan tepat waktunya diusulkan masing-masing
bisnis unit kepada direktor sektornya.
15
Wahyu Cahyo Purnomo, wawancara, Surabaya 12 Januari 2017
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
D. Studi Kasus
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis yakni melalui riset dan wawancara. Berikut ini contoh kasus pembiayaan
bermasalah dan cara penyelesainnya di Bank BNI Syariah Surabaya, yaitu: Sebagaimana yang disebutkan bapak Wahyu Cahyo Purnomo,
menyebutkan salah satu contoh kasus pembiayaan bermasalah yang terjadi di Bank BNI Syariah Surabaya. Seorang nasabah A adalah seorang
karyawan berlevel manager mengajukan pembiayaan Griya iB Hasanah pada Bank BNI Syariah Surabaya untuk pembelian sebuah rumah. Dengan
perincian sebagai berikut : Harga rumah
: Rp 350.000.000 Uang muka
: 29 x Rp 350.000.000 = Rp 100.000.000 Pembiayaan Bank
: Rp 350.000.000 – Rp 100.000.000 = Rp 250.000.000
Jangka waktu : 10 Tahun 120 Bulan
Margin yang disepakati : 10 per tahun Rp 250.000.000 x 10 =
Rp 25.000.000 x 10 tahun = Rp 250.000.000 Harga jual Bank
: Rp 250.000.000 + Rp 250.000.000 = Rp
500.000.000 Angsuran per bulan
: Rp 500.000.000 dibagi 120 bulan = Rp 4.166.667
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Perincian jadwal angsuran nasabah sebagai berikut: Tabel 3.1 jadwal angsuran nasabah sebelum dilakukan rescheduling
JADWAL ANGSURAN NORMAL
Angsuran maksimal pada tanggal 25 setiap bulannya
Bulan ke- Angsuran
Total Kewajiban
VALUE
500.000.000 1
4.166.667 495.833.333
Jul-13 2
4.166.667 491.666.667
Agust-13 3
4.166.667 487.500.000
Sep-13 4
4.166.667 483.333.333
Okt-13 5
4.166.667 479.166.667
Nop-13 6
4.166.667 475.000.000
Des-13 7
4.166.667 470.833.333
Jan-14 8
4.166.667 466.666.667
Feb-14 9
4.166.667 462.500.000
Mar-14 10
4.166.667 458.333.333
Apr-14 11
4.166.667 454.166.667
Mei-14 12
4.166.667 450.000.000
Jun-14 13
4.166.667 445.833.333
Jul-14 14
4.166.667 441.666.667
Agust-14 15
4.166.667 437.500.000
Sep-14 16
4.166.667 433.333.333
Okt-14 17
4.166.667 429.166.667
Nop-14 18
4.166.667 425.000.000
Des-14 19
4.166.667 420.833.333
Jan-15 20
4.166.667 416.666.667
Feb-15 21
4.166.667 412.500.000
Mar-15 22
4.166.667 408.333.333
Apr-15 23
4.166.667 404.166.667
Mei-15 24
4.166.667 400.000.000
Jun-15 25
4.166.667 395.833.333
Jul-15 26
4.166.667 391.666.667
Agust-15 27
4.166.667 387.500.000
Sep-15 28
4.166.667 383.333.333
Okt-15 29
4.166.667 379.166.667
Nop-15 30
4.166.667 375.000.000
Des-15 31
4.166.667 370.833.333
Jan-16 32
4.166.667 366.666.667
Feb-16 33
4.166.667 362.500.000
Mar-16 34
4.166.667 358.333.333
Apr-16 35
4.166.667 354.166.667
Mei-16 36
4.166.667 350.000.000
Jun-16 37
4.166.667 345.833.333
Jul-16