ABSTRAK ANALISIS PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN SMARTPHONE IPHONE DI BANDAR LAMPUNG

(1)

ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN SMARTPHONE IPHONE DI BANDAR LAMPUNG

Oleh ASRUL FAUZI

Munculnya fenomena peningkatan pembelian produk smartphone, membuat

setiap perusahaan harus menyadari akan suatu kebutuhan untuk memaksimalkan aset-aset perusahaan demi kelangsungan hidup perusahaan, khususnya untuk perusahaan yang menghasilkan produk handphone. Saat ini persaingan perusahaan untuk memperebutkan konsumen tidak lagi terbatas pada atribut fungsional produk saja misalnya seperti kegunaan produk, melainkan sudah dikaitkan dengan merek yang mampu memberikan citra khusus bagi

penggunanya. Produk menjelaskan sebagai suatu komoditas yang dipertukarkan, sedangkan merek menjelaskan pada spesifikasi pelanggannya.

Iphone merupakan salah satu produk smartphone yang telah diterima di

masyarakat sebagai produk smartphone dengan image yang baik. Di Indonesia khususnya di Bandar Lampung citra merek Iphone melekat kuat dalam benak konsumen pengguna smartphone. Pelanggan memiliki kesadaran yang baik terhadap produk Iphone tersebut. Namun apakah kesadaran merek yang merupakan salah satu indikator dalam ekuitas merek dari produk Iphone ini, memiliki pengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan itu sendiri.


(2)

Iphone di Bandar Lampung.

Jenis Penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Penelitian pustaka, yaitu dengan mempelajari literatur-literatur yang mempunyai kaitan erat dengan penelitian ini.

Penelitian Lapangan, yaitu dengan cara mengambil data secara langsung dengan penyebaran kuesioner. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel penelitian ini adalah accidental sampling. Accidental sampling dilakukan dengan memberikan kuisioner untuk diisi kepada para responden yang telah memiliki produk Iphone. Dalam penelitian ini jumlah sampel yang diambil sebanyak 100 orang, yang merupakan bagian dari populasi sebagai responden. Penelian akan diolah dengan menggunakan Regresi berganda (Multiple Regression), jumlah sampel minimum 50 responden.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terbukti bahwa ekuitas merek (Brand Equity) berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan. Berdasarkan hasil perhitungan R2, diperoleh hasil bahwa pengaruh ekuitas merek (Brand Equity) terhadap loyalitas pelanggan, pelanggan sebesar 0,566. Hal ini berarti ekuitas merek (Brand Equity) berperan mempengaruhi loyalitas pelanggan sebesar 56,6% uji simultan mengenai pengaruh ekuitas merek (Brand Equity) produk Iphone terhadap loyalitas pelanggan menunjukkan bahwa nilai F-hitung adalah 30,977 dan F-tabel sebesar 2,470. Setelah dibandingkan antara nilai F-hitung dan F-tabel, maka dapat disimpulkan bahwa F-hitung > F-tabel (30,977 > 2,470) yang berarti bahwa


(3)

mengakibatkan pelanggan membuat pilihan apakah dia akan beralih atau tetap setia kepada produk tersebut. Dengan demikian berusaha menanamkan keyakinan pada masyarakat bahwa produk Iphone lebih unggul dari produk smartphone

lainnya ini dapat dilkukan dengan meningkatkan citra produk melalui berbagai media.


(4)

The emergence of the phenomenon of increased purchases of smartphones, making each company should be aware of a need to maximize the assets of the company for the survival of the company, especially for companies that produce mobile products. Currently the competition companies to compete for consumers are no longer limited to the functional attributes of a product just for example like product usability, but has been associated with a brand that is able to provide a special image for its users. Describes the product as a commodity that is exchanged, while the brand describes the specifications of its customers.

Iphone is one of the smartphones that have been accepted in the community as a smartphone with a good image. In Indonesia, especially in Bandar Lampung Iphone inherent strong brand image in the minds of consumer smartphone users. Customer has a good awareness of the products Iphone. But if brand awareness is one indicator of the brand equity of these Iphone products, has a positive effect on customer loyalty itself.

The study aims to examine and analyze the effect of Brand Awareness, Perceived Quality, Brand Assotiation, Brand Loyalty terhadaployalitas Iphone customers in Bandar Lampung.


(5)

technique used in this study sample was accidental sampling. Accidental sampling is done by giving questionnaires to be filled to the respondents who have had an Iphone products. In this study the number of samples taken as many as 100 people, which is a part of the population as respondents. Penelian will be processed using multiple regression (Multiple Regression), a minimum sample size of 50 respondents.

Based on the results of research conducted proved that the brand equity (brand equity) effect on customer loyalty. Based on the results of the calculation of R2, the results showed that the effect of brand equity (brand equity) on customer loyalty, customer amounted to 0,566. This means brand equity (brand equity) acts affecting customer loyalty by 56.6% simultaneous test on the effect of brand equity (brand equity) Iphone products to customer loyalty shows that the value of the F-count is 30,977 and 2,470 for the F-table. A comparison between the calculated value of F and F-table, it can be concluded that the F-count> F-table (30,977> 2,470), which means that the influence of brand equity (brand equity) on customer loyalty. This suggests that brand equity (brand equity) on a product may result in the customer make a choice whether he will switch to or remain loyal to the product. Thus trying to instill confidence in the public that the product is superior to the Iphone other smartphone products can dilkukan to improve the image of the product through various media.


(6)

TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN SMARTPHONE

DI BANDAR LAMPUNG

(SKRIPSI)

Oleh ASRUL FAUZI

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar SARJANA EKONOMI

Pada Jurusan Manajemen

Fakultas ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2014


(7)

(8)

(9)

(10)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Asrul Fauzi dilahirkan di T.Karang pada tanggal 07 Februari 9 merupakan anak kelima dari Lima bersaudara, lahir dari pasangan Alfian Yasin (alm) dan Ibu Hapsahaida.

Pendidikan Sekolah Dasar penulis di SD N 5 Rajabasa hingga lulus tahun 2001. Sekolah Menengah Pertama di SMP AlKautsar B.Lampung, diselesaikan pada tahun 2004. Kemudian melanjut ke Sekolah Menengah Atas di SMA AlKautsar Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2007.

Pada tahun 2007 penulis terdaftar sebagai mahasiswa di Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Nasional Masuk PTN (SNMPTN). Dalam proses perkuliahan di kampus, penulis telah berhasil menulis satu buah buku motivasi mahasiswa yang berjudul : Terlanjur Jadi Mahasiswa Mesti “Gila” yang telah dibedah dibeberapa kota di Indonesia.


(11)

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan skripsi ini kepada keluargaku tercinta orang-orang terkasih dalam hatiku orang-orang yang paling berjasa dalam hidupku: Papah yang begitu luar biasa yang selalu berjuang untuk keluarganya, Hapsahaida sosok ibu paling hebat di hatiku, Kakak-kakak ku:Andi yang selalu menghidupkan harapan di hatiku, Azmi bagiku dia anugerah keluargaku, Adek ku Faqih, Opan dan Daffa simbol kebahagiaan keluargaku, dan seluruh keluarga besarku baik yang jauh maupun dekat untuk semua kasih sayang, harapan, motivasi dan do’a. Terima kasih sudah membangkitkan keyakinanku di saat aku merasa tidak mampu. Kalian adalah orang-orang yang selalu menjadi bagian semangat dan inspirasi perjuangan ku.


(12)

(13)

MOTTO

“ Maka Nikmat Tuhan Kamu Manakah Yang Kamu Dustakan ? ”

(QS. Ar - Rahman : 13)

Lupakan Masa Lalu Dengan Keikhlasan Jalani Hari ini Dengan Kesungguhan Hadapi Masa Depan Dengan Keberanian

“ Sesungguhnya Orang-Orang Yang Berkata, “Tuhan Kami Adalah Allah”

Kemudian Mereka Meneguhkan Pendirian Mereka, Maka Malaikat-Malaikat

Akan Turun Kepada Mereka dan Berkata “Janganlah Kamu Merasa Takut dan

Janganlah Kamu Bersedih Hati dan Bergembiralah Kamu Dengan Surga Yang

Telah Dijanjikan Kepadamu. “


(14)

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas limpahan Cinta-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan

skripsi dengan judul “Pengaruh Ekuitas Merek “IPHONE” terhadap Loyalitas

Pelanggan Smartphone di Bandarlampung ”.

Adapun maksud dalam penulisan skripsi ini adalah guna melengkapi dan

memenuhi salah satu syarat mencapai gelar Sarjana (S1) Ekonomi, pada Fakultas Ekonomi Universitas Lampung. Penulis telah banyak memperoleh bimbingan, bantuan serta dorongan dari semua pihak dan penulis juga menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Hi. Satria Bangswan, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Lampung.

2. Bapak Mudji Rachmat Ramelan, S.E., M.B.A. selaku Pembimbing Kedua atas

kesediaannya untuk memberikan bimbingan, saran, kritik dan perhatiannya dalam proses penyelesaian skripsi ini.

3. Ibu Aida Sari, S.E., M.Si., selaku Pembimbing pertama atas kesediaannya untuk memberikan bimbingan, saran, kritik dan perhatiannya dalam proses penyelesaian skripsi ini.

4. Bapak dan Ibu Dosen Universitas Lampung yang telah banyak membantu


(15)

6. Sahabat-sahabat ku tercinta yang selalu menemani hari-hari indah ku dan akan selalu ada di hatiku, Azwar Anas. Terima Kasih atas Kebersamaan dan

Kebahagiaan yang selama ini ku rasakan bersama kalian.

7. Teman- teman Jurusan Manajemen. Angkatan 2007: Adhi Pratomo, Haryono

Tomi, Bayu, Anggriawan dan semua teman-teman Jurusan Manajemen Angkatan 2007 yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, 21 Agustus 2014 Penulis


(16)

DAFTAR ISI

Halaman DAFTAR TABELviii

DAFTAR GAMBAR x DAFTAR LAMPIRANxi

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang1

1.2 Rumusan Masalah12

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penulisan12

1.4 Kerangka Pemikiran13

1.5 Hipotesis14

II. LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Pemasaran15

2.2 Konsep Merek dan Pentingnya Ekuitas Merek16

III. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian dan Metode Pengumpulan Data29

3.2 penentuan Populasi dan Sampel30

3.3 Variabel Operasional31

3.4 Validitas dan Reliabilitas33

3. 5 Teknik Analisis Data35

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner35

4.2. Analisis Kualitatif37

4.3. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden39

4.5 Analisis Kuantitatif50

4.4. Pengujian Hipotesis51

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan56

5.2 Saran57

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(17)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar

1. Grafik Peningkatan Minat Beli... 8

2. Penjualan Smartphone di Indonesia... 9

3. Piramida Brand Awareness ... 18

4. Diagram Asosiasi Merek... 20

5. Diagram Nilai dan Kesan Kualitas... 24

6. Diagram Piramida Loyalitas Merek………. 26


(18)

(19)

I. PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Era globalisasi memengaruhi perkembangan di berbagai bidang dan membuat tuntutan lebih bagi setiap orang untuk berpikir kreatif dan inovatif menghadapi persaingan di bidang perekonomian. Munculnya produk-produk komunikasi khususnya mobile, yang kemudian berkembang menjadi banyak dan tersebar diberbagai tempat, merupakan hasil inovasi di bidang tekhnologi dan ekonomi. Kreatifitas dan inovasi produk handphone tersebut, saat ini memiliki pangsa pasar yang sangat baik.

Di satu sisi, era globalisasi memperluas pasar produk, di sisi lain keadaan tersebut menimbulkan persaingan yang semakin tajam, dengan kemajuan teknologi

informasi dan komunikasi yang semakin canggih (Sitinjak, 2005: 170). Kesadaran produsen akan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dapat dijadikan peluang bisnis yang potensial bagi perusahaan. Teknologi telekomunikasi merupakan salah satu peluang bisnis potensial yang dimanfaatkan oleh produsen dalam persaingan. Meningkatnya kebutuhan akan penggunaan teknologi

telekomunikasi dalam kehidupan saat ini disebabkan karena penggunaan


(20)

Salah satu produk teknologi telekomunikasi yang saat ini diperebutkan oleh banyak produsen adalah handphone .

Fenomena peningkatan pembelian produk smartphone, antara perusahaan membuat setiap perusahaan harus menyadari akan suatu kebutuhan untuk memaksimalkan aset-aset perusahaan demi kelangsungan hidup perusahaan, khususnya untuk perusahaan yang menghasilkan produk handphone . Saat ini persaingan perusahaan untuk memperebutkan konsumen tidak lagi terbatas pada atribut fungsional produk saja misalnya seperti kegunaan produk, melainkan sudah dikaitkan dengan merek yang mampu memberikan citra khusus bagi penggunanya. Produk menjelaskan sebagai suatu komoditas yang dipertukarkan, sedangkan merek menjelaskan pada spesifikasi pelanggannya.

Merek bukanlah sebuah nama, simbol, gambar atau tanda yang tidak berarti. Merek merupakan identitas sebuah produk yang dapat disajikan sebagai alat ukur apakah produk itu baik dan berkualitas. Dalam menghadapi persaingan yang ketat, merek yang kuat merupakan pembeda yang jelas, bernilai dan berkesinambungan, sehingga menjadi ujung tombak bagi daya saing perusahaan dan sangat membantu strategi perusahaan (Kusno,dkk, 2007). Merek yang memiliki persepsi baik

umumnya akan lebih menarik calon konsumen untuk melakukan pembelian ulang karena konsumen yakin bahwa merek tersebut memiliki kualitas yang baik dan dapat dipercaya. Jika perusahaan mampu membangun merek yang kuat di pikiran atau ingatan pelanggan melalui strategi pemasaran yang tepat, perusahaan akan dikatakan mampu membangun mereknya. Dengan demikian merek dari suatu


(21)

produk dapat memberikan nilai tambah bagi pelanggannya yang di nyatakan sebagai merek yang memiliki ekuitas merek (Astuti dan Cahyadi, 2007).

Ekuitas merek (Brand Equity) adalah seperangkat asosiasi dan perilaku yang dimiliki oleh pelanggan merek, anggota saluran distribusi, dan perusahaan yang memungkinkan suatu merek mendapatkan kekuatan, daya tahan dan keunggulan yang dapat membedakan dengan merek pesaing. Jika pelanggan tidak tertarik pada suatu merek dan membeli karena karateristik produk, harga, kenyamanan, dan dengan hanya sedikit memperdulikan merek, kemungkinan ekuitas mereknya rendah (Astuti dan Cahyadi, 2007).

Sedangkan jika para pelanggan cenderung membeli suatu merek walaupun dihadapkan pada para pesaing yang menawarkan produk yang lebih unggul, misalnya dalam hal harga dan kepraktisan, maka merek tersebut memiliki nilai ekuitas yang tinggi (Astuti dan Cahyadi, 2007). Suatu merek perlu dikelola dengan cermat agar ekuitas merek tidak mengalami penyusutan (Astuti dan Cahyadi, 2007).

Ekuitas merek (Brand Equity) dapat dikelompokkan kedalam empat kategori dasar, yaitu kesadaran merek (Brand Awareness), asosiasi merek (Brand

Associations), persepsi kualitas (Perceived Quality) dan loyalitas merek (Brand Loyalty). Dengan membangun keempat kategori ekuitas merek tersebut dapat memberikan pengaruh positif terhadap calon konsumen (Durianto dkk, 2004). Salah satu usaha untuk menarik konsumen dalam produk handphone adalah


(22)

dengan pengenalan merek, karena pengenalan merek merupakan tingkat minimal dari kesadaran merek.

Menurut Aaker dalam Humdiana (2005: 42), kesadaran merek adalah

kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu. Kategori ini menggambarkan keberadaan sebuah merek handphone di dalam pikiran

konsumen yang telah terpengaruh oleh berbagai aktivitas promosi yang terintergrasi sehingga berhasil dalam penjualan unit produk dan memperluas pasarnya.

Asosiasi merek (Brand Association) juga merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan telekomunikasi. Asosiasi merek adalah segala kesan yang muncul dibenak seseorang berkaitan dengan ingatan mengenai sebuah merek. Suatu merek yang telah mapan akan mempunyai posisi yang menonjol dalam suatu kompetisi karena didukung oleh berbagai asosiasi yang kuat (Humdiana, 2005).

Persepsi kualitas (Perceived Quality) merupakan persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkaitan dengan apa yang diharapkan oleh pelanggan. Persepsi kualitas mempunyai peranan yang penting dalam membangun suatu merek karena dapat dijadikan sebagai alasan yang penting dalam melakukan pembelian serta menjadi bahan pertimbangan pelanggan terhadap merek mana yang akan dipilih yang pada ahirnya akan mempengaruhi pelanggan dalam memutuskan merek mana yang akan dibeli. (Durianto, dkk, 2001). Konsumen dapat dikatakan puas dengan


(23)

kualitas sebuah produk handphone , apabila perusahaan tersebut berhasil

mempertahankan konsumennya agar tidak berpindah pada produk pesaing. Usaha yang dijalankan yaitu dengan cara menciptakan loyalitas merek yang didukung oleh berbagai asosisasi yang kuat (Humdiana, 2005).

Menurut Assel dalam Astuti dan Cahyadi (2007: 142), loyalitas merek didasarkan atas perilaku konsisten dari pelanggan untuk membeli sebuah merek sebagai bentuk proses pembelajaran pelanggan atas kemampuan merek dalam memenuhi kebutuhannya. Selain sebagai bentuk perilaku pembelian yang konsisten, loyalitas merek juga merupakan bentuk sikap positif pelanggan dan komitmen pelanggan terhadap sebuah merek lainnya (Astuti dan Cahyadi, 2007). Ukuran ini mampu memberikan gambaran tentang mungkin tidaknya seorang pelanggan beralih ke merek produk lain, terutama jika pada merek tersebut didapati adanya perubahan, baik menyangkut harga ataupun atribut lain.

Perkembangan merek-merek handphone di Indonesia relatif cukup baik dan dinamis baik untuk produk lokal maupun internasional. Selain itu, tingkat persaingan di berbagai katagori produk berdasarkan kemajuan telekomunikasi

khususnya produk handphone telah menyebabkan timbulnya beberapa fenomena

yang cukup menarik. Salah satu fenomena yang menarik perhatian dunia adalah pertumbuhan telekomunikasi yang lebih canggih yaitu dengan munculnya produk ponsel pintar smartphone.


(24)

Smartphone adalah telepon genggam yang mempunyai kemampuan tingkat tinggi dan mempunyai fungsi yang mirip dengan komputer. Belum ada standar pabrik yang mendefinisikan smartphone, namun sebagian orang menganggap

smartphone merupakan telepon yang mempunyai fitur canggih dan bekerja menggunakan seluruh perangkat lunak sistem operasi yang menyediakan hubungan standar dan mendasar bagi pengembang aplikasi (tabloidpulsa.co.id: 2013).

Tahun 2010 Steve Jobs memperkenalkan IPhone 4. Dari segi design, fitur, dan spesifikasi, IPhone 4 mengalami perubahan yang sangat signifikan dari seri sebelumnya. Menurut data, pada tahun 2010, sebuah penelitian bahkan

mengungkapkan satu dari tujuh orang yang memiliki smartphone menggunakan IPhone . IPhone 4 memecahkan rekor penjualan IPhone dengan terjual

sebanyak 1,2 juta unit di minggu perdana perilisannya (tabloidpulsa.co.id: 2013).

Alasan mengapa smartphone IPhone menjadi fenomenal di seluruh dunia terutama di Indonesia karena adanya diferensiasi produk yang berbeda dengan merek pesaing, yaitu system IOS yang tidak dimiliki pesaing beratnya dalam hal ini smartphone berbasis android (tabloidpulsa.co.id: 2013).

Survei yang dilakukan oleh perusahaan riset IDC (International Data Corporation) sebuah lembaga yang kredibel dalam mensurvei perusahaan-perusahaan berskala

international yang dimuat di dalam majalah SWA bulan November 2012.


(25)

hati' untuk menggunakan smartphone merek lain, di luar merek yang sekarang digunakan. Namun begitu sekitar 59 persen pengguna Apple IPhone ternyata lebih memilih untuk kembali membeli produk keluaran terbaru milik perusahaan Steve Jobs itu. Intinya, pengguna sebagian besar pengguna IPhone memutuskan untuk tetap membeli produk dari Apple (Majalah SWA: 2013)

Kemunculan teknologi ponsel pintar membuat berbagai vendor berlomba untuk menciptakan produk smartphone unggulan, sehingga semakin banyak pilihan dari berbagai merek dan semakin ketat pula persaingannya. Banyaknya pilihan

tersebut membuat permintaan atas smartphone semakin meningkat. Hal tersebut ditunjukkan oleh hasil survey dari International Data Corporation (IDC), sebuah lembaga peneliti dan penganalisis pangsa pasar terkemuka dibidang teknologi informasi (TI), bahwa sepanjang tahun 2013, penjualan smartphone menyentuh angka 958,8 juta unit di seluruh dunia, yang artinya angka tersebut mengalami peningkatan sebesar 32,7% dari tahun 2012 yang hanya mencapai 722,5 juta unit.

Smartphone menguasai sekitar 52,2% dari seluruh ponsel, dan 64,8% dari seluruh pengapalan smartphone ditujukan ke negara-negara berkembang, seperti

Indonesia (Mahardy, 2013).

Survey IDC juga menunjukkan bahwa pada kuartal pertama tahun 2013, 51,6% dari 418,6 juta unit ponsel yang dikapalkan merupakan smartphone, yaitu

sebanyak 216,2 juta unit, yang berarti jumlah tersebut meningkat sebanyak 41,6% dari tahun sebelumnya yang hanya mengapalkan 152,7 juta unit smartphone (lihat


(26)

Gambar 1.1). Peningkatan tersebut sangat menjelaskan minat masyarakat yang semakin tinggi terhadap smartphone (Heriyanto, 2013).

Gambar 1. Grafik Peningkatan Minat Beli Smartphone di Indonesia, tahun 2013 Kuartal Pertama.

Sumber: International Data Corporation (IDC), 2014

Salah satu smartphone unggulan yang sangat diminati adalah IPhone , buatan vendor Apple yang menggunakan sistem operasi iOS pada perangkatnya. iOS (sebelumnya IPhone OS) adalah sistem operasi perangkat bergerak yang

dikembangkan dan didistribusikan oleh perusahaan Apple Inc. Sistem operasi iOS pertama kali diluncurkan pada tahun 2007 untuk digunakan pada produk IPhone dan iPod Touch, namun sekarang iOS sudah dikembangkan untuk mendukung perangkat keluaran Apple lainnya seperti iPad dan Apple TV. Berbeda dengan sistem operasi lain seperti Windows Phone (Windows CE) dari Microsoft dan Android dari Google, Apple tidak melisensikan iOS untuk diinstal di perangkat keras yang bukan buatan Apple Inc. Penyempurnaan-penyempurnaan terus


(27)

dilakukan oleh Apple untuk menghasilkan smartphone terbaik dengan fitur terlengkap, hingga pada tahun 2012 dirilis IPhone 5 dengan iOS 6, yang

kemudian sangat diminati oleh masyarakat dunia (en.wikipedia.org). Berdasarkan

StatCounter Global Stats, tercatat bahwa penjualan produk smartphone dari Apple mengalami peningkatan di pertengahan tahun 2012 lalu, kemudian mengalami fluktuasi penjualan hingga mengalami peningkatan kembali di awal tahun 2013 yaitu bulan Januari dan Februari. Namun kemudian mengalami penurunan, dengan diiringi peningkatan dari vendor pesaingnya, yaitu Samsung, yang berbasis android.

Gambar 2. Penjualan Smartphone di Indonesia 2012 dan 2013.


(28)

Penelitian oleh Data Perusahaan International (IDC) menunjukkan bahwa Android kini mengklaim pangsa pasar 53 persen dari pasar sistem operasi Indonesia pada kuartal kedua 2012. Apple IPhone , yang harganya mulai dari Rp 4,5 juta ($269) untuk versi yang lebih baru, akan mencapai 500.000 unit.

(Sumber: MarkPlus Insight, 2013).

Tabel 1. Lima Vendor Smartphone Teratas, Kenaikan Penjualan dan Persentase Kenaikan Penjualan di Indonesia, kuartal 1 dan 2 th 2013.

Vendor 1Q13

(ribu unit) 2Q13 (ribu unit) Kenaikan penjualan (ribu unit) Persentase Kenaikan Penjualan

Samsung 45.603,8 71.380,9 25.777,1 57%

Apple 28.935,0 31.899,7 2.964,7 10%

LG 5.827,8 11.473,0 5.645,2 97%

Lenovo 4.370,9 10.671,4 6.300,5 144%

ZTE 6.331,4 9.687,6 3.356,2 53%

Lain-lain 62.704,0 90.213,6 27.509,6 44%

Sumber: Survey Gartner (www.tabloidpulsa.co.id), 2014

Kenaikan yang tidak sebanding dengan para kompetitor tersebut tentunya menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi Apple. Dari kasus sebelumnya, kesuksesan IPhone 4 dan 4S yang terjual jutaan unit pada minggu pertamanya menyebabkan analis berestimasi bahwa penjualan IPhone 5 akan mencapai 10 juta unit pada minggu pertamanya. Namun faktanya penjualan IPhone 5 pada minggu pertama hanya mencapai 5 juta unit. Angka penjualan tersebut bukanlah angka yang kecil untuk penjualan smartphone, tetapi ekspektasi konsumen dan investor yang terlanjur terbentuk membuat kekecewaan yang terwujud dalam penurunan saham Apple (AAPL) sebesar 1% (Yahoo! Finance, 2012).


(29)

Suatu produk dengan brand equity dapat mempengaruhi loyalitas pelanggan. Loyalitas yang dilakukan pelanggan melibatkan keyakinan pelanggan pada suatu merek sehingga timbul rasa percaya diri atas kebenaran tindakan yang diambil. Rasa percaya diri pelanggan atas loyalitas terhadap produk mempresentasikan sejauh mana pelanggan memiliki keyakinan diri atas loyalitasnya memilih suatu merek. Perusahaan perlu mengidentifikasi elemen ekuitas merek (Brand Equity) yang mampu mempengaruhi kepercayaan diri pelanggan tersebut dalam loyalitas nya terhadap suatu produk (Astuti dan Cahyadi, 2007).

Selanjutnya dilakukan evaluasi terhadap pengelolaan keempat elemen ekuitas merek (Brand Equity) tersebut yang berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan. Dalam penelitian ini akan difokuskan pada elemen-elemen ekuitas merek, yaitu kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas, dan loyalitas merek.

Berdasarkan uraian latar belakang, maka penelitian ini berjudul

“ANALISIS PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP LOYALITAS


(30)

1.2 Rumusan Masalah

Ekuitas merek menjadi unsur yang penting untuk memberikan kepuasan pelanggan sehingga menciptakan keloyalan pelanggan terhadap perusahaan. Elemen-elemen ekuitas merek tersebut yang digunakan dalam penelitian kali kini terdiri dari kesadaran merek (Brand Awareness), persepsi kualitas (Perceived Quality), asosiasi merek (Brand Associations), dan loyalitas merek (Brand

Loyalty), karena salah satu tujuan dari penelitian ini adalah melihat konsep ekuitas merek dari perspektif pelanggan. Maka, rumusan masalah dalam penelitian disini adalah: Apakah ekuitas merek (Brand Equity) berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan Smartphone IPhone?

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah menguji dan menganalisis sebagai berikut: Untuk menganalisis pengaruh ekuitas merek (Brand Equity) terhadap loyalitas pelanggan

smartphone IPhone .

1.3.2 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pembacanya yang terurai sebagai berikut:

1. Kegunaan Praktisi, sebagai panduan atau rekomendasi bagi praktisi

manajemen yang menjalankan bisnisnya, terutama yang berhubungan dengan objek penelitian pemasaran mengenai pengaruh kesadaran merek (Brand


(31)

Awareness), persepsi kualitas (Perceived Quality), asosiasi merek (Brand Association) dan loyalitas merek (Brand Loyalty) terhadap loyalitas pelanggan. 2. Kegunaan Teoritis, sebagai bahan informasi dan pengayaan bagi

pengembangan khasanah ilmu pengetahuan khususnya manajemen pemasaran.

1.4 Kerangka Pemikiran Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang menjadi pusat perhatian peneliti (Kotler, 2006). Variabel dependen yaitu variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah loyalitas pelanggan (Y).

Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen, baik yang pengaruhnya positif maupun yang pengaruhnya negatif (Kotler, 2006). Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari :

a. Kesadaran merek (X1) b. Persepsi kualitas (X2) c. Asosiasi merek (X3) d. Loyalitas merek (X4)

Dalam penelitian ini dapat dibuat suatu kerangka pemikiran yang dapat menjadi landasan dalam penulisan ini, yang pada akhirnya akan dapat diketahui variabel mana yang paling berpengaruh dominan dalam loyalitas konsumen. Kerangka pemikiran ini dapat digambarkan sebagai berikut:


(32)

Tabel 2. Kerangka Pemikiran

(Kotler, 2006)

1.5 Hipotesis

Berdasarkan latar belakang, permasalahan, dan kerangka pemikiran yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat dirumuskan hipotesis bahwa : Ekuitas Merek

(Brand Equity) memiliki pengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan produk

Smartphone IPhone .

BRAND EQUITY

1. Brand Awareness (X1) 2. Perceived Quality (X2)

3. Brand Association (X3) 4. Brand Loyalty (X4)

Loyalitas Pelanggan (Y)


(33)

II. LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Pemasaran Menurut Philip Kotler (2006)

Pemasaran adalah suatu proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain.

Konsep pemasaran merupakan orientasi manajemen yang beranggapan bahwa tugas pokok perusahaan adalah menentukan kebutuhan dan penilaian pasar yang menjadi sasaran dan penyesuaian kegiatan perusahaan sedemikian rupa sehingga perusahaan dapat memenuhi kepuasan dan keinginan pasarnya dari pesaing-pesaingnya. Konsep pemasaran terdiri dari empat pilar yaitu fokus pasar, kebutuhan pelanggan, pemasaran terpadu, dan kemampuan menghasilkan laba.

1. Fokus Pasar

Tidak ada perusahaan yang dapat beroperasi dengan baik di semua pasar

dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan pengonsumsi. Perusahaan-

perusahaan akan berhasil secara gemilang bila mereka secara cermat

memilih pasar sasarannya dan mempersiapkan program-program pemasaran yang dirancang untuk pasar tersebut.

2. Kebutuhan Pelangan

Sebuah perusahaan harus secara cermat dapat menggali dan mengetahui


(34)

sudut pandang perusahaan. Dengan tujuan agar dapat memberikan

kepuasan pada pelanggan.

3. Pemasaran Terpadu

Pemasaran terpadu berarti semua unsur yang ada dalam perusahaan

meliputi fungsi pemasaran (tenaga penjual, periklanan, pelayanan pelanggan, manajemen produk, riset pemasaran, dan departemen-

departemen) bekerjasama yang terkoordinir secara baik untuk

memberikan kepuasan kepada pelanggan yang dapat menunjang

tercapainya tujuan perusahaan.

4. Kemampuan Laba

Kegunaan konsep pemasaran adalah membantu organisasi atau perusahaan

dalam mencapai tujuan usahanya. Perusahaan akan menghasilkan

keuntungan bila dapat memuaskan kebutuhan pelanggannya lebih baik dibandingkan pesaingnya.

Pemasaran sangat penting bagi perusahaan sehingga tidak ada perusahaan yang mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya apabila tidak mampu mengelola bidang pemasaran secara keseluruhan. Kegiatan pemasaran bukanlah sekedar kegiatan menjual barang atau jasa tapi lebih dari itu.

2.2 Konsep Merek dan Pentingnya Ekuitas Merek Menurut Kotler (2006:460)

Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan atau kombinasi dari hal-hal tersebut dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang dan jasa dari seorang atau sekelompok penjual dan membedakan dari produk pesaing.


(35)

Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa, jika suatu perusahaan tersebut tidak melihat tujuan merek hanya sebagai nama, perusahaan tersebut tidak melihat tujuan merek yang sebenarnya. Tantangan dalam pemberian merek adalah mengembangkan suatu kumpulan makna yang mendalam untuk merek tersebut.

Menyeleksi nama merek yang baik bukan merupakan tugas yang mudah. Sebuah merek yang baik harus memiliki karakteristik-karakteristik di bawah ini sebanyak mungkin, meskipun dalam kenyataannya sukar sekali untuk memiliki semuanya. Menurut Rangkuti (2002:37) sebuah merek harus:

1. Nama merek harus menunjukkan manfaat dan mutu produk tersebut.

2. Nama merek harus mudah diucapkan, dikenal, dan diingat. Nama yang

singkat sangat membantu.

3. Nama merek harus mudah terbedakan, artinya harus spesifik dan khas.

4. Nama merek harus mudah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa asing.

5. Nama merek harus bisa memperoleh hak untuk didaftarkan dan mendapat

perlindungan hukum.

Perusahaan harus melakukan tambahan nilai-nilai personality pada masing-masing merek guna membedakan produk dengan produk pesaing. Para pemasar harus mampu menciptakan personality untuk merek yang dimilikinya dan terus-menerus memperbaiki kesan personalitas merek agar tidak ketinggalan jaman. Merek bervariasi dalam hal kekuatan dan nilai yang tidak dimilikinya di pasar. Pada suatu sisi terdapat merek yang tidak dikenal oleh sebagian besar pembeli di pasar, terhadapnya pembeli memiliki tingkat kesadaran merek (Brand Awerenes).


(36)

Top of Mind Brand Recall

Brand Recognition

Unware of Brand

Akhirnya ada merek yang memiliki tingkat kesetiaan merek (Brand Loyality) yang tinggi. Suatu nama merek perlu dikelola dengan cermat agar ekuitas merek tidak mengalami penyusutan. Hal ini membutuhkan pemeliharaan atau

peningkatan kesadaran merek dan asosiasi merek yang positif.

Menurut Aaker, yang dikutip oleh Rangkuti (2002:39)

Kesadaran merek adalah kesanggupan seseorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu.

Berdasarkan pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa upaya meraih kualitas kesadaran merek, baik dalam tingkat pengenalan maupun pengingatan kembali, melibatkan dua kegiatan, yaitu berusaha membangun identitas merek (Brand Identity) dan berusaha membentuk citra merek (Brand Image Building) dalam benak pengonsumsi.

Gambar 2. Piramida Brand Awareness

Sumber : Rangkuti (2002 : 40)

Menurut Philip Kotler (2006 : 84)

Identitas merek dibangun dari beberapa elemen, yaitu nama, logo, warna, slogan, symbol, desain kemasan, dan desain produk itu sendiri.


(37)

Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa merek mempunyai dua unsur yaitu brand name yang terdiri dari huruf-huruf dan kata-kata yang dapat terbaca, serta brand mark yang berbentuk simbol, desain atau warna tertentu yang spesifik. Kedua unsur dari sebuah merek berguna untuk mempermudah

pengonsumsi untuk mengenali dan mengidentifikasi barang dan jasa yang hendak dibeli. Memiliki brand position dan identitas yang konsisten (Consistency Over Time) juga merupakan kekuatan untuk tetap memiliki merek yang kuat.

Menurut Aaker yang dikutip Rangkuti (2002:43)

Asosiasi merek adalah segala hal yang berkaitan dengan ingatan mengenai merek.

Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa, keterkaitan pada suatu merek akan lebih kuat apabila dilandasi pada banyak pengalaman atau cara untuk mengkomunikasikannya, hal itu dapat membentuk citra merek atau brand image

dalam benak pengonsumsi. Loyalitas merek (Brand Loyalty) adalah ukuran dari kesetiaan pengonsumsi terhadap suatu merek. Loyalitas merek merupakan inti dari brand equity yang menjadi gagasan sentral dalam pemasaran, karena hal ini merupakan suatu ukuran keterkaitan seorang pelanggan pada sebuah merek.


(38)

Gambar 3. Diagram Nilai Asosiasi Merek

Sumber : Rangkuti (2002 : 42) Terdapat lima keuntungan assosiasi :

1. Membantu proses penyusunan informasi

Asosiasi-asosiasi yang terdapat pada suatu merek dapat mengikhtisarkan sekumpulan fakta dan spesifikasi yang dapat dikenal dengan mudah oleh pelanggan.

2. Diferensiasi (posisi)

Suatu asosiasi dapat memberikan landasan yang sangat penting bagi usaha pembedaan.

3. Alasan untuk mebeli

Pada umumnya asosiasi merek dapat membantu pengonsumsi untuk membeli produk tersebut atau tidak.

4. Menciptakan sikap atau perasaan positif

Asosiasi merek dapat merangsang perasaan positif yang pada gilirannya akan berdampak positif terhadap produk yang bersangkutan.

Asosiasi Brand

Membantu proses/penyusunan informasi

Diferensiasi/posisi Alasan untuk membeli Menciptakan sikap/perasaan

positip Basis perluasan


(39)

5. Basis perluasan

Asosiasi merek dapat menghasilkan landasan bagi suatu perluasan merek, yaitu dengan menciptakan kesesuaian antara suatu merek dengan sebuah produk baru.

Merek mempunyai arti penting bagi pemasaran, karena merek sangat efektif sebagai alat untuk meningkatkan atau mempertahankan penjualan. Hal ini dapat diharapkan apabila pengonsumsi memperoleh kepuasan dari suatu produk tertentu, sehingga dengan pemberian merek, pengonsumsi dapat mencari dan membeli produk yang diinginkan tersebut, karena selalu diingat oleh

pengonsumsi.

Apabila merek telah dikenal oleh pengonsumsi, maka diharapkan pengonsumsi preferensi atas merek produk tersebut. Perusahaan menggunakan merek untuk meyakinkan para pengonsumsi bahwa suatu merek tertentu memiliki standar mutu dan kualitas tertentu, sehingga diharapkan dapat diperoleh jumlah penjualan penguasaan pasar yang stabil akan lebih besar. Selain itu pengonsumsi yang ingin membeli suatu produk akan selalu mencoba mengenali ciri-ciri dari produk tersebut, sehingga hal ini menunjukkan bahwa merek pada dasarnya memiliki dua fungsi, yaitu :

1. Memberikan identifikasi terhadap suatu produk sehingga para pengonsumsi mengenali merek yang berbeda dengan produk lain. 2. Untuk menarik calon pembeli.

Agar sebuah produk berbeda dengan pesaing-pesaingnya dan mampu menguasai pasar sasaran yang ditujukan maka sebuah produk harus memiliki merek yang


(40)

kuat . Oleh karena itu sebagai sebuah strategi merek yang dimiliki oleh sebuah perusahaan memberikan keuntungan bagi perusahaan.

Merek memegang peranan sangat penting, salah satunya menjembatani harapan pengonsumsi pada saat kita menjanjikan sesuatu pada pengonsumsi. Dengan demikian dapat diketahui adanya ikatan emosional yang tercipta antara

pengonsumsi dengan perusahaan penghasil produk melalui merek. Pesaing dapat saja menawarkan produk yang mirip tetapi merek tidak mungkin menawarkan janji emosional yang sama. Karena merek dapat memberikan suatu janji

emosional yang merupakan aspek yang tidak kasat mata yaitu nilai dan hubungan emosional yang membungkus produk tersebut untuk membuatnya menjadi sesuatu yang sangat khusus. Hal ini yang menjadikan perusahaan yang ingin mempunyai citra yang baik memerlukan perhatian yang serius melalui berbagai evaluasi dan perhatian terhadap merek tertentu. Di mana, ketika seorang pengonsumsi berpikir tentang suatu produk, mereka biasanya memikirkan sifat-sifat dan keistimewaan serta manfaat praktis yang diberikan oleh suatu produk pada pengonsumsi, untuk itu perlu diperhatikannya elemen–elemen ekuitas merek merupakan sesuatu yang harus dilakukan perusahaan.

Ekuitas merek umumnya akan dapat menambah atau mengurangi nilai bagi pengonsumsi. Ekuitas merek dapat membantu pengonsumsi menafsirkan, proses dan menyimpan informasi dalam jumlah besar mengenai produk dan merek. Ekuitas merek dapat juga mempengaruhi rasa percaya diri pengonsumsi dalam kesetiaan terkait pembelian, baik itu karena pengalaman masa lalu dalam


(41)

lebih penting akhirnya adalah kenyataan bahwa kesan kualitas dan asosiasi merek dapat menguatkan kepuasan pengonsumsi dengan pengalaman menggunakannya.

Suatu merek yang telah mapan akan memiliki potensi menonjol dalam persaingan jika didukung oleh berbagai asosiasi yang kuat. Berbagai asosiasi merek yang saling berhubungan akan menimbulkan suatu rangkaian yang disebut dengan

Brand Image. Semakin banyak asosiasi yang berhubungan, semakin kuat Brand Image yang dimiliki merek tersebut.

Alasan pembelian, asosiasi merek membangkitkan berbagai atribut produk atau manfaat bagi pengonsumsi yang dapat memberikan alasan spesifik bagi

pengonsumsi untuk membeli dan menggunakan merek tersebut. Menciptakan sikap atau perasaan positif, beberapa asosiasi mampu merangsang perasaan positif yang pada akhirnya merambat ke merek yang bersangkutan. Asosiasi-asosiasi tersebut dapat menciptakan perasaan positif atas dasar pengalaman mereka

sebelumnya serta pengubahan pengalaman tersebut menjadi sesuatu yang lain dari yang lain. Landasan perluasan, suatu asosiasi dapat menghasilkan landasan bagi suatu perluasan, dengan menciptakan rasa kesesuaian antara merek dan suatu produk baru atau menghadirkan alasan untuk membeli produk perluasan tersebut.

Salah satu bentuk keunggulan suatu merek adalah mendapatkan kesan berkualitas tinggi, yang merupakan bentuk kepuasan pengonsumsi dalam mengonsumsi suatu produk. Adapun cara yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan kualitas tinggi, mengidentifikasi dimensi-dimensi penting dari kualitas bagi pembeli dan


(42)

mengkomunikasikan kesan kualitas secara meyakinkan. Ekuitas merek ditunjukkan dalam rangka terciptanya loyalitas dari kelompok pelanggan pengonsumsi yang puas akan suatu merek akan senantiasa menyukai dan setia terhadap merek tersebut.

Gambar 4. Diagram Nilai dari Kesan Kualitas

Sumber : Rangkuti (2002 : 41)

Terdapat lima keuntungan kesan kualitas, diantaranya : 1. Alasan untuk membeli

Kesan kualitas suatu merek memberikan alasan yang penting untuk membeli. Hal ini mempengaruhi merek-merek mana yang harus

dipertimbangkan, dan selanjutnya mempengaruhi merek apa yang dipilih. 2. Diferensiasi (posisi)

Artinya suatu karakteristik penting dari merek adalah posisinya dalam dimensi kesan kualitas.

3. Harga optimum

Hal ini memberikan pilihan-pilihan dalam menetapkan harga optimum

(Premium Price).

Kesan Kualitas

Alasan untuk membeli Diferensiasi/posisi

Harga optimum Minat saluran

distribusi Perluasan brand


(43)

4. Minat saluran distribusi

Dengan adanya nilai dari kesan kualitas dapat memiliki arti penting bagi distributor, pengecer, serta berbagai saluran distribusi lainnya.

5. Perluasan merek

Kesan kualitas dapat dieksploitasi dengan cara mengenalkan berbagai perluasan merek tertentu untuk masuk ke dalam ketegori produk baru.

Rumusan penting menurut Kotler (2006 : 460) :

1. Merek adalah sebuah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, bahkan kombinasi dari atribut-atribut tersebut, yang dimaksudkan untuk menyebutkan barang-barang atau jasa dari seorang atau sekelompok penjual agar terbedakan dari para pesaingnya.

2. Nama merek adalah bagian dari sebuah merek yang bisa diucapkan atau dilafalkan.

3. Logo merupakan bagian merek yang bisa dikenal tapi tak terucapkan, misalnya : simbol, rancangan, atau warna dan huruf yang berbeda dari lainnya. Contoh : kelinci playboy, dan singa metro.

4. Merek dagang adalah merek atau bagian merek yang mendapat

perlindungan hukum. Memiliki hak eksklusif penjual untuk menggunakan nama merek atau logo.

5. Hak cipta adalah hak eksklusif untuk meniru, menerbitkan, dan menjual barang-barang dan bentuk karya cetak, musik, atau seni.


(44)

Gambar 5. Diagram Piramida Loyalitas Merek

Sumber : Rangkuti (2002 : 63)

Menurut Rangkuti (2002:139) : Manfaat pemberian merek adalah :

1. Manfaat merek bagi perusahaan

- Merek merupakan sesuatu yang bisa diiklankan dan akan dikenali pengonsumsi bila sedang diragakan di etalase toko.

- Merek mengurangi perbandingan harga karena pengonsumsi akan

sukar membandingkan harga dari dua macam barang dengan merek yang berbeda.

- Merek dapat menambah ukuran prestise untuk dibedakan dari

komoditi biasa lainnya.

- Nama merek dan tanda dagang akan secara hukum melindungi

penjualan dari pemalsuan ciri-ciri produk, karena bila tidak, setiap pesaing akan meniru produk yang telah berhasil di pasar.

- Citra perusahaan dapat dibina dengan adanya nama yang baik. 2. Manfaat merek bagi distributor

- Memudahkan penanganan produk.

Loyalitas Merek

Pengurangan biaya pemasaran

Waktu merespon Menciptakan customer baru: a. Menciptakan kesadaran brand

b. Meyakinkan kembali Peningkatan perdagangan


(45)

- Mengidentifikasi distribusi produk.

- Meminta produksi agar berada pada standar mutu tertentu.

3. Manfaat merek bagi pengonsumsi

- Mempermudah mengidentifikasi produk atau jasa.

- Meyakinkan mereka bahwa mereka akan memperoleh kualitas

barang yang sama jika mereka membeli ulang.

- Dengan adanya merek tertentu, pengonsumsi dapat mengaitkan

status dan prestisenya.

Ada lima pilihan dalam penentuan strategi merek (Rangkuti 2002:36) yaitu : 1. Perluasan lini (Line Extension)

Perluasan lini terjadi apabila perusahaan memperkenalkan unit produk tambahan dalam kategori produk yang sama dengan merek yang sama, biasanya dengan tampilan baru, seperti bentuk, rasa, warna, kemasan, dan sebagainya.

2. Perluasan merek (Brand Extension)

Perluasan merek dapat terjadi apabila perusahaan memutuskan untuk menggunakan merek yang ada pada produknya dalam satu kategori baru. Strategi ini memberikan sejumlah keuntungan, karena merek tersebut pada umumnya lebih cepat dihargai (karena sudah dikenal sebelumnya),

sehingga kehadirannya dapat cepat diterima pengonsumsi. 3. Multi brand

Terjadi apabila perusahaan memperkenalkan berbagai merek tambahan dalam kategori produk yang sama. Tujuannya adalah untuk mencoba


(46)

membentuk kesan, kenampakan (Feature), serta daya tarik lain kepada pengonsumsi sehingga lebih banyak pilihan.

4. Merek baru (New Brand)

Sebuah perusahaan dapat menciptakan sebuah nama merek baru ketika memasuki sebuah kategori produk baru. Strategi ini dapat dilakukan karena tidak ada nama merek yang sesuai.

5. Merek bersama (cobrand)

Cobranding terjadi apabila dua merek terkenal atau lebih digabung dalam satu penawaran. Tujuannya adalah agar merek yang satu dapat


(47)

III. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian dan Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah :

1. Penelitian Pustaka, yaitu dengan mempelajari literatur-literatur yang mempunyai kaitan erat dengan penelitian ini.

2. Penelitian Lapangan, yaitu dengan cara mengambil data secara langsung dengan penyebaran kuesioner.

3.1.2 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa teknik, yaitu :

1. Penyebaran kuesioner kepada perespon. Perespon yang menjadi sampel

dalam penelitian ini adalah orang-orang yang menggunakan produk smartphone via media social seperti facebook dan twitter dan marketplace online seperti tokobagus dan berniaga.com.

2. Wawanacara yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

mengadakan tanya jawab langsung kepada responden (Sugiyono, 2011: 329-330).

3. Dokumentasi yaitu catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang (Sugiyono, 2011: 329-330).


(48)

3.2 Penentuan Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi penelitian

Populasi adalah keseluruhan objek atau keseluruhan individu yang akan diteliti (Marzuki, 2001). Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah pria dan wanita, berumur 15-65 tahun. Namun demikian dalam penelitian ini tidak semua unit sampel yangmenjadi polpulasi akan diteliti akan tetapi hanya diambil beberapa unit sampel yang dipilih secara random atau acak.

3.2.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi. Penentuan unit sampel (perespon) yang dipilh didasarkan pada faktor kesengajaan, mengingat populasi tidak terbatas. Untuk itu, digunakan cara non random sampling dengan teknik purposive sampling. Dengan pengertian bahwa sampel ditarik secara sengaja, dengan catatan bahwa sampel tersebut representatif (mewakili) populasi yang ada. (Marzuki, 2001 : 65).

Teknik yang digunakan dalam pengambilan sambel penelitian ini adalah

accidental sampling. Accidental sampling dilakukan dengan memberikan kuisioner untuk diisi kepada para responden yang mengetahui merek Iphone.

Dalam penelitian ini jumlah sampel yang diambil sebanyak 100 orang, yang merupakan bagian dari populasi sebagai responden. Sampel sebesar 100 responden sesuai dengan saran Hair (2006) bahwa untuk penelian yang akan diolah dengan menggunakan Regresi berganda (multiple regression), jumlah sampel minimum 50 responden.


(49)

3.3 Variabel Operasional

Definisi operasional variabel dapat didasarkan pada satu atau lebih referensi yang disertai dengan alasan penggunaan definisi tersebut. Variabel penelitian harus dapat diukur menurut skala ukuran yang lazim digunakan. Oleh karena itu, untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang variabel penelitian, maka

disajikan tabel sebagai berikut:

Tabel 2. Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Indikator Skala pengukuran Kesadaran Merek (X1) kesadaran merek adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori tertentu (Humdiana, 2005).

1. Kemampuan untuk mengenali merek produk.

2. Kemampuan untuk mengingat merek pada level Top of Mind 3. Ciri khas yang

membedakan produk 4. Kemampuan

pelanggan dalam mengenali iklan merek produk

5. Kemampuan pelanggan dalam mengenali varian merek produk

Skala interval yaitu dengan membuat suatu pernyataan dengan 5 alternatif jawaban antara sangat tidak setuju sampai dengan setuju masing-masing alternative jawaban tersebut diberi skor mulai 1-100 Persepsi Kualitas (X2) Kesan kualitas sebagai persepsi pelanggan terhadap seluruh kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkenaan dengan maksud yang diharapkan (Astuti dan Cahyadi, 2007)

1. Overall quality (persepsi pelanggan terhadap penampilan suatu merek produk) 2. Reliability/kehandalan

(persepsi pelanggan terhadap kehandalan suatu merek produk) 3. Functional (persepsi

pelanggan terhadap kemudahan dalam mengoperasikan fitur-fitur suatu merek) 4. Popularitas suatu

merek produk 5. Kualitas produk yang

diharapkan konsumen

Skala interval yaitu dengan membuat suatu pernyataan dengan 5 alternatif jawaban antara sangat tidak setuju sampai dengan setuju masing-masing alternative jawaban tersebut diberi skor mulai 1-100


(50)

Asosiasi Merek (X3)

Asosiasi yang melekat pada merek dapat memudahkan pelanggan memproses dan mengingat kembali berbagai informasi mengenai merek terhadap proses keputusan membeli (Humdiana, 2005).

1. Manfaat produk 2. Kesesuaian terhadap

gaya hidup 3. Kredibilitas perusahaan 4. Nilai merek produk

lebih inovatif 5. Pencitraan merek

produk di benak konsumen

Skala interval yaitu dengan membuat suatu pernyataan dengan 5 alternatif jawaban antara sangat tidak setuju sampai dengan setuju masing-masing alternative jawaban tersebut diberi skor mulai 1-100 Loyalitas Merek (X4) ukuran keterkaitan konsumen pada sebuah merek dan kemungkinan untuk terus konsisten terhadap merek tersebut (Astuti dan Cahyadi, 2007)

1. Komitmen pelanggan 2. Rekomendasi

pelanggan ke pihak lain

3. Kebiasaan memilih merek

4. Kepuasan terhadap merek

5. Kefanatikan terhadap merek

Skala interval yaitu dengan membuat suatu pernyataan dengan 5 alternatif jawaban antara sangat tidak setuju sampai dengan setuju masing-masing alternative jawaban tersebut diberi skor mulai 1-100

Loyalitas Pelanggan (Y)

Kesetiaan terhadap suatu produk yang menimbulkan loyalitas serta kerelaan untuk konsisten (Astuti dan Cahyadi, 2007)

1. Konsistensi dalam pembelian 2. Berupaya

meningkatkan informasi terkini tentang produk. 3. Masuk daftar prioritas

dalam pembelian berikutnya

4. Setia terhadap varian merek produk

5. Rekomendasi ke pihak lain

Skala interval yaitu dengan membuat suatu pernyataan dengan 5 alternatif jawaban antara sangat tidak setuju sampai dengan setuju masing-masing alternative jawaban tersebut diberi skor mulai 1-100

Variabel Independen

Brand Awareness (X1) Perceived Quality (X2) Brand Association (X3) Brand Loyalty (X4) Variabel Dependen


(51)

3.4 Uji Kevalidan dan Kerealiabelan Alat Ukur 3.4.1 Uji Kevalidan

Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Sugiyono, 2005). Suatu instrumen dianggap valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Validitas dapat diketahui dengan menggunakan rumus Product MomentCo-efficient of Correlation sebagai berikut:

r

xy = 2 2 2 2

.

Xi

Xi

n

Yi

Yi

n

Yi

Xi

Yi

Xi

n

Sumber : J.Supranto, 2000 : 153 Keterangan :

rxy = Koefisien Korelasi antara Xi dan Yi

Xi = Skor dari masing-masing variabel (faktor yang mempengaruhi)

Yi = Skor dari seluruh variabel (skor total)

n = Banyaknya variabel sampel yang dianalisis

Dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut : 1. Jika r hitung > r tabel, maka kuisioner valid


(52)

3.4.2 Uji Kerealiabelan

Realibilitas merupakan tingkat keandalan alat ukur (kuisioner). Kuisioner yang realibel adalah kuisioner yang apabila dicobakan berulang-ulang pada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2005). Cara

mengukurnya dengan menggunakan rumus Alpha Croanbach.

Rumus Alpha Croanbach:

r

ii = 2

2

1

1

t

b

k

k

Keterangan :

rii = Realibilitas Instrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan atau soal

b2 = Varians butir pertanyaan

t2 = Varians Total

Dengan keputusan sebagai berikut :

1. Jika r hitung ≥ r tabel, maka dinyatakan realibel. 2. Jika r hitung ≤ r tabel, maka dinyatakan tidak realibel.


(53)

3. 5 Teknik Analisis Data 3.5.1 Analisis Kuantitatif

Pengolahan data yang ada dilakukan dengan analisis kuantitatif yang berdasarkan pada data primer yang diperoleh dari penyebaran kuisioner terhadap orang yang mengetahui dan mengenal merek Iphone. Analisis pengaruh kesadaran merek (X1), persepsi kualitas (X2), asosiasi merek (X3), dan loyalitas merek (X4) terhadap keputusan pembelian (Y) dilakukan menggunakan analisis regresi linier berganda dengan rumus:

Y=a+b1 X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 +

ϵ

Keterangan:

Y = Keputusan Pembelian (Variabel terikat)

X1 = Kesadaran Merek (Variabel bebas)

X2 = Persepsi Kualitas (Variable bebas)

X3 = Asosiasi Merek (Variabel bebas)

X4 = Loyalitas Merek (Variable bebas)

b1,b2,b3,b4 = Koefisien Regresi


(54)

Berikut merupakan kriteria hasil perhitungan dengan cara membandingkan ttable pada tingkat kepercayaan 95% atau alpha 5% dengan ketentuan:

Ho ditolak jika thitung > ttable, dengan derajat kebebasan dan tingkat kepercayaan sebesar 95%.

Ho diterima jika jika thitung < ttable, dengan derajat kebebasan dan tingkat kepercayaan sebesar 95%.


(55)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pengujian mengenai pengaruh ekuitas merek (Brand Equity) produk Iphone terhadap loyalitas pelanggan, maka didapat kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terbukti bahwa ekuitas merek

(Brand Equity) berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan.

2. Berdasarkan hasil perhitungan R2, diperoleh hasil bahwa pengaruh ekuitas merek (Brand Equity) terhadap loyalitas pelanggan, pelanggan sebesar 0,566. Hal ini berarti ekuitas merek (Brand Equity) berperan mempengaruhi loyalitas pelanggan sebesar 56,6%.

3. Uji F atau uji simultan mengenai pengaruh ekuitas merek (Brand Equity) produk Iphone terhadap loyalitas pelanggan menunjukkan bahwa nilai F-hitung adalah 30,977 dan F-tabel sebesar 2,470. Setelah dibandingkan antara nilai F-hitung dan F-tabel, maka dapat disimpulkan bahwa F-hitung > F-tabel (30,977 > 2,470) yang berarti bahwa adanya pengaruh ekuitas merek (Brand Equity) terhadap loyalitas pelanggan. Hal ini menunjukkan bahwa ekuitas merek (Brand Equity) pada suatu produk dapat mengakibatkan pelanggan


(56)

membuat pilihan apakah dia akan beralih atau tetap setia kepada produk tersebut.

4. Uji t atau uji parsial mengenai pengaruh ekuitas merek (Brand Equity) terhadap loyalitas pelanggan, menunjukkan bahwa dengan tingkat kepercayaan 95% dan derajat kebebasan sebesar 95, maka terlihat bahwa dari keempat variabel X yang teliti semua variabel berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan. Variabel yang berpengaruh adalah kesadaran merek (X1) dengan bahwa t-hitung < t-tabel -2,108 < 1,986) dan nilai sig. (significance) < 0,05 yaitu 0,038 < 0,05, persepsi kualitas (X2) dengan t-hitung > t-tabel (2,170 > 1,986) dan nilai sig. (significance) < 0,05 yaitu 0,033 < 0,05, asosiasi merek (X3) dengan t-hitung > t-tabel (7,607 > 1,986) dan nilai sig. (significance) < 0,05 yaitu 0,000 < 0,05, dan loyalitas merek (X4) dengan t-hitung > t-tabel (2,689 > 1,986) dan nilai sig. (significance) < 0,05 yaitu 0,008 < 0,05.

5.2 SARAN

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian mengenai pengaruh ekuitas merek (Brand Equity) berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan, saran yang dapat diberikan peneliti adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan Apple Inc. harus berupaya mepertahankan loyalitas pelanggan terhadap produk – produknya dengan terus meningkatkan kualitas produk. 2. Perusahaan Apple Inc. harus berusaha lebih keras mengenalkan varian-varian


(57)

3. Perusahaan Apple Inc. harus berusaha menanamkan keyakinan pada masyarakat bahwa produk Iphone lebih unggul dari produk smartphone


(58)

DAFTAR PUSTAKA

Aaker, David. A.Kumar V dan Day George S., 2004, Marketing Research, Eighth Edition, John Wiley & Sons, Inc, New York – USA.

Astuti dan I Gede Cahyadi, 2007, Pengaruh Elemen Ekuitas Merek Terhadap Percaya Diri Pelanggan Di Surabaya Atas Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda, Majalah Ekonomi. Tahun XVII No.2. Hal: 142. Agustus, Universitas Airlangga: Surabaya.

Durianto, Darmadi. 2010, Brand Monitoring,Majalah Marketing edisi 11/X/2010, http://www.marketing.co.id/2010/11/09/brand-monitoring/.

Durianto, Darmadi, Sugiarto dkk, 2004, Brand Equity Tren Strategy Memimpin Pasar, PT.Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.

Humdiana, 2005, “Analisis Elemen-Elemen Ekuitas Merek Produk Rokok Merek

Djarum Black”.Jurnal Ekonomi Perusahaan, Vol.12 No.1. 42-49.

Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi Kesebelas. Jilid I. PT. Indeks Gramedia, Jakarta.

Kotler, Philip. 2006. Manajemen Pemasaran, Alat Perencanaan, Implementasi,

dan Kontrol. Edisi Bahasa Indonesia. Jilid I dan II. Prenhalindo, Jakarta. Kusno, Fera. (2007). ”Analisa Hubungan Brand Strategy yang Dilakukan Goota Japanese Charcoal Grill And Cafe dan Brand Equity yang Sudah Diterima

Konsumen”. JurnalManajemen, Vol.3, hal. 43-56.

Marzuki. 2001. Metode Riset. BPFE-UII, Yogyakarta.

Nazir, Moh.2003. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia, Jakarta.

Rangkuti, Freddy. 2002. The Power Of Brands. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Sitinjak, 2005. “Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek”, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, hal. 170.


(59)

Survey Gartner,Agustus 2013, “Penjualan Smartphone di Seluruh Dunia berdasarkan Vendor pada Kuartal Kedua 2013”,

http://www.tabloidpulsa.co.id

Website:

http://www.marketing.com diakses 9 Februari 2014

http://www.id.wikipedia.org/brand-iphone diakses 2 Februari 2014 http://www.id.wikipedia.org/home-about-IDC diakses 2 Februari 2014 http://www.okezone.com/techno diakses tanggal 4 Februari 2014

http://www.emarketer.com/Article/Indonesia-New-Digital-Class-Emerges diakses tanggal 17 Maret 2014

http://www.indotelko.com/Pasar-Indonesia-Berkontribusi-30-Bagi-Penjualan-Smartphone-di-Asia-Tenggara diakses tanggal 17 Maret 2014


(60)

PENGARUH PERUBAHAN MEREK (REBRANDING) PRODUK LARUTAN PENYEGAR CAP KAKI TIGA MENJADI CAP BADAK

TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN

Dengan Hormat,

Sehubungan dengan penulisan skripsi dengan judul Pengaruh Perubahan Merek (Rebranding) Produk Larutan Penyegar Cap Kaki Tiga menjadi Cap Badak Terhadap Loyalitas Pelanggan, saya mohon anda bersedia meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini. Jawaban serta idenditas Anda merupakan rahasia dan hasilnya akan dipergunakan untuk keperluan skripsi ini.

Daftar pertanyaan ini dibuat untuk membantu Anda menyampaikan pendapat

dengan cepat dan mudah. Tidak ada jawaban yang benar atau salah, yang saya

inginkan adalah pendapat yang jujur dan mohon Anda menjawab seluruh pertanyaan yang ada.

Akhir kata saya mengucapkan banyak terima kasih atas kesediaan dan waktu yang anda berikan. Semoga apa yang Anda berikan dapat bermanfaat.

Hormat Saya


(61)

Berilah tanda ( √ ) pada jawaban yang sesuai dengan identitas diri anda.

CONTOH :

Apakah kriteria pasangan idaman anda?

( √ ) Baik ( ) Cakep

( ) Pintar ( ) Kaya

1. Usia :

( ) 15 – 20 tahun ( ) 25 – 30 tahun ( ) 21 – 25 tahun ( ) >30 tahun 2. Jenis Kelamin :

( ) Pria ( ) Wanita

3. Status Pekerjaan :

( ) Mahasiswa / Mahasiswi ( ) Wirausaha

( ) Pegawai Negeri ( ) Lain-lain

4. Apakah anda mengetahui perubahan merek (rebranding) produk larutan penyegar cap kaki tiga menjadi cap badak?

( ) Ya ( ) Tidak

Jika “Tidak” anda tidak perlu melanjutkan pengisian kuesioner.

5. Jika “Ya”, darimanakah Anda mengetahui perubahan merek (rebranding)

produk larutan penyegar cap kaki tiga menjadi cap badak?

( ) Koran ( ) Radio

( ) Majalah ( ) Keluarga

( ) Televisi ( ) Lainnya…………

6. Apakah anda pernah mengkonsumsi larutan penyegar cap kaki tiga dan larutan penyegar cap badak?

( ) Ya ( ) Tidak

Jika “Tidak” anda tidak perlu melanjutkan pengisian kuesioner.

7. Pengeluaran rutin per bulan :

( ) Rp 250.000 – Rp 500.000 ( ) Rp 500.000 – Rp 1.000.000 ( ) Rp 1.000.000 – Rp 3.000.000 ( ) > Rp 3.000.000


(62)

Sebelum Perubahan Merek (rebranding)

Larutan Penyegar Cap Kaki Tiga

Sesudah Perubahan Merek (rebranding)

Larutan Penyegar Larutan Penyegar Cap Badak Cap Kaki Tiga

Petunjuk penggunaan : Contoh :

PERNYATAAN

STS TS N S SS

1 - 20 21 - 40 41 - 60 61 - 80 81-100

Saya sangat tampan 99

Keterangan :

STS = Sangat Tidak Setuju S = Setuju

TS = Tidak Setuju SS = Sangat Setuju


(63)

PERNYATAAN

STS TS N S SS

1 - 20 21 - 40 41 - 60 61 - 80 81-100

Memilih ulang sebuah merek (X1)

1. Merek cap badak

mengingatkan anda pada larutan penyegar

2. Merek cap badak memiliki perbedaan dengan merek cap kaki tiga

3. Merek cap badak mudah diucapkan

Membuat Ulang Kesadaran Merek (X2)

1. Merek cap badak mudah dikenal

2. Merek cap badak mudah diingat

3. Logo badak mudah dikenal

Memposisikan ulang merek (X3)

1. Atribut produk

menimbulkan keyakinan pada produk

2. Manfaat produk

menimbulkan keyakinan pada produk

3. Merek baru menimbulkan kepercayaan pada produk


(64)

larutan penyegar cap badak berkualitas

2. Larutan penyegar cap badak memberikan manfaat untuk kesehatan konsumen

3. Kesan yang baik terhadap produk

Membuat ulang kepercayaan (X5)

1. Larutan penyegar cap badak lebih baik dibandingkan produk lain

2. Larutan penyegar cap badak lebih berkhasiat daripada produk lain

3. Larutan penyegar cap badak lebih berkualitas daripada produk lain

Loyalitas Konsumen (Y)

1. Sering membeli larutan penyegar cap badak

2. Merekomendasikan larutan penyegar cap badak ke orang lain


(65)

1 85 85 100 85 85 440 99 100 100 99 100 498 70 78 70 70 78 366 99 99 100 99 99 496 56 56 58 58 58 286

2 90 90 100 90 95 465 100 80 98 98 98 474 76 76 66 66 66 350 80 80 100 80 80 420 80 80 80 80 80 400

3 85 90 100 90 95 460 80 89 100 89 89 447 72 63 63 60 60 318 90 81 81 83 83 418 72 70 72 70 72 356

4 85 85 90 90 90 440 82 81 92 92 82 429 72 72 75 75 75 369 60 80 80 80 80 380 54 54 60 63 60 291

5 80 80 80 80 80 400 100 98 99 98 99 494 63 61 60 61 60 305 80 79 80 80 80 399 63 60 79 72 79 353

6 90 90 99 90 99 468 100 80 98 98 98 474 79 79 79 79 70 386 80 83 80 80 80 403 74 74 80 80 80 388

7 70 70 70 70 70 350 95 90 90 90 90 455 60 80 83 80 60 363 96 95 80 80 85 436 92 93 95 93 95 468

8 70 70 70 70 70 350 80 70 70 70 70 360 80 70 80 80 80 390 80 70 70 70 70 360 80 70 70 70 70 360

9 75 75 75 75 75 375 55 65 80 65 80 345 75 70 60 70 70 345 65 75 65 65 65 335 75 70 75 75 70 365

10 70 75 75 75 75 370 75 70 80 80 80 385 70 70 70 70 70 350 70 75 70 75 75 365 60 60 55 60 60 295

11 60 60 65 65 65 315 60 60 70 70 70 330 70 60 60 60 60 310 75 70 75 75 75 370 65 65 65 65 65 325

12 70 80 61 80 75 366 61 65 80 80 80 366 69 70 70 70 69 348 70 80 80 80 80 390 75 75 80 80 75 385

13 80 80 80 70 60 370 80 80 80 80 80 400 60 60 60 60 60 300 60 100 100 60 60 380 60 60 60 60 60 300

14 75 75 85 75 75 385 95 90 85 90 85 445 80 80 85 80 85 410 85 75 85 85 85 415 80 80 80 80 80 400

15 70 70 80 70 70 360 90 90 90 90 90 450 75 80 75 80 75 385 75 90 80 80 80 405 80 80 80 80 80 400

16 77 77 72 72 77 375 62 63 62 63 62 312 60 73 60 60 60 313 71 74 71 73 73 362 75 75 75 75 75 375

17 70 80 75 75 80 380 70 75 75 75 75 370 60 60 40 40 60 260 70 80 70 70 70 360 60 60 60 60 60 300

18 80 80 86 86 86 418 68 86 86 86 86 412 66 75 66 75 66 348 80 70 70 70 70 360 70 60 70 70 70 340

19 75 70 75 75 70 365 80 80 80 80 80 400 80 80 80 80 80 400 80 80 75 75 75 385 75 75 75 75 75 375

20 70 70 75 70 70 355 80 80 85 80 85 410 75 75 70 70 75 365 75 75 80 75 75 380 80 80 80 80 80 400

21 85 75 85 85 85 415 75 85 75 75 75 385 75 85 75 75 75 385 75 85 85 85 85 415 85 75 75 75 75 385

22 75 70 70 70 75 360 85 85 80 80 85 415 60 70 60 60 60 310 60 80 80 80 80 380 70 75 75 70 70 360

23 85 90 85 85 85 430 80 75 80 90 90 415 60 60 60 60 60 300 75 85 75 75 75 385 75 70 75 70 75 365


(66)

28 80 80 80 90 90 420 70 70 70 80 80 370 59 50 50 60 60 279 50 55 63 63 63 294 62 61 60 61 60 304

29 82 63 63 73 63 344 63 60 85 80 85 373 55 65 55 65 65 305 65 70 85 85 85 390 70 70 70 70 70 350

30 75 75 80 80 75 385 60 60 60 60 60 300 75 75 60 60 60 330 80 80 80 80 80 400 60 60 80 80 70 350

31 75 75 100 85 85 420 81 81 81 99 100 442 70 78 56 60 56 320 79 99 100 99 99 476 70 76 78 78 78 380

32 75 75 75 90 95 410 80 80 80 98 98 436 60 80 85 66 66 357 80 70 70 80 80 380 65 65 65 80 80 355

33 75 75 75 90 95 410 50 50 70 89 89 348 75 75 75 60 60 345 90 90 80 83 83 426 75 75 75 70 72 367

34 53 53 55 60 60 281 60 55 60 53 53 281 22 80 21 75 75 273 50 21 50 80 80 281 70 25 50 63 60 268

35 70 72 75 80 80 377 60 60 80 98 99 397 81 85 60 61 60 347 60 70 61 80 80 351 60 60 60 72 79 331

36 70 75 70 90 90 395 70 70 75 98 98 411 75 75 60 79 70 359 80 75 60 80 80 375 75 60 80 80 80 375

37 80 83 60 70 70 363 80 80 80 80 80 400 78 73 60 80 80 371 84 88 55 85 85 397 70 76 72 93 95 406

38 70 50 100 70 70 360 92 90 85 70 70 407 80 62 80 80 80 382 70 80 80 70 70 370 82 80 80 70 70 382

39 75 40 90 75 75 355 80 80 90 65 80 395 80 85 75 70 70 380 75 80 80 75 75 385 80 85 80 75 70 390

40 80 40 90 75 75 360 80 80 70 80 80 390 80 80 60 70 70 360 80 80 80 75 75 390 80 90 95 60 60 385

41 85 80 85 85 85 420 85 80 85 75 75 400 80 80 80 80 80 400 99 99 99 75 75 447 90 90 90 75 75 420

42 70 60 75 80 75 360 70 77 73 70 70 360 60 60 60 70 80 330 70 70 60 80 80 360 65 60 65 80 75 345

43 70 40 85 60 70 325 61 61 60 80 80 342 75 93 80 40 40 328 78 80 80 60 60 358 77 85 80 60 60 362

44 50 61 61 75 75 322 70 65 61 61 65 322 50 50 50 80 85 315 68 50 68 68 68 322 50 50 50 80 80 310

45 75 95 95 75 75 415 92 80 75 90 90 427 80 90 75 80 75 400 80 95 80 80 80 415 75 86 80 80 80 401

46 75 40 90 72 77 354 75 80 85 63 62 365 80 95 75 60 60 370 70 75 75 73 73 366 80 85 80 75 75 395

47 75 50 80 75 80 360 80 80 90 75 75 400 90 60 75 40 60 325 75 75 80 70 70 370 80 95 95 60 60 390

48 80 60 90 86 86 402 85 85 60 86 86 402 80 70 90 75 75 390 80 75 80 70 70 375 75 85 95 70 70 395

49 70 50 80 75 70 345 70 70 70 80 80 370 80 60 75 80 80 375 80 60 75 75 75 365 85 70 70 75 75 375


(67)

54 85 85 70 80 80 400 91 90 85 90 90 446 85 75 85 75 80 400 98 99 99 75 75 446 85 80 85 75 75 400

55 70 75 70 65 65 345 45 46 75 75 75 316 61 71 71 71 61 335 70 75 70 60 60 335 60 70 61 65 60 316

56 71 71 100 60 60 362 80 82 80 60 60 362 100 100 50 80 80 410 70 50 50 60 60 290 75 80 75 85 85 400

57 85 85 81 85 85 421 75 85 80 90 90 420 75 85 86 85 75 406 82 72 72 90 90 406 80 72 82 80 80 394

58 75 70 85 90 90 410 65 65 75 80 80 365 80 75 75 60 60 350 75 80 85 63 63 366 85 75 75 61 60 356

59 90 50 50 68 63 321 50 55 55 80 85 325 70 80 50 65 65 330 61 70 70 85 85 371 60 60 60 75 75 330

60 70 75 55 75 75 350 80 80 80 60 60 360 70 70 55 75 75 345 50 59 65 80 80 334 55 50 55 80 70 310

61 75 75 75 85 85 395 60 70 70 99 100 399 60 80 80 60 56 336 60 60 60 99 99 378 75 80 75 58 58 346

62 70 50 85 90 95 390 75 72 80 98 98 423 76 81 81 76 76 390 70 70 70 80 80 370 78 78 77 77 80 390

63 70 80 85 90 95 420 80 80 80 89 89 418 75 75 60 60 60 330 75 60 80 83 83 381 60 60 60 70 72 322

64 70 70 81 90 90 401 83 83 83 92 82 423 80 85 85 75 75 400 80 80 80 80 80 400 85 85 85 75 70 400

65 53 71 98 80 80 382 95 92 90 98 99 474 73 73 83 83 70 382 80 82 88 80 80 410 89 82 68 82 89 410

66 70 70 85 90 90 405 70 70 75 98 98 411 75 90 80 79 70 394 77 79 80 80 80 396 75 90 80 80 80 405

67 80 60 65 70 70 345 80 80 90 90 90 430 65 70 40 80 80 335 70 70 60 85 85 370 70 65 60 93 95 383

68 80 60 80 70 70 360 85 85 85 70 70 395 60 85 80 80 80 385 85 90 90 70 70 405 75 75 75 70 70 365

69 60 80 80 75 75 370 85 85 85 65 80 400 70 85 85 70 70 380 82 80 60 75 75 372 81 81 81 75 70 388

70 70 70 90 75 75 380 91 94 94 80 80 439 80 80 80 70 70 380 70 70 70 75 75 360 80 80 80 60 60 360

71 85 85 90 65 65 390 88 88 95 70 70 411 99 100 100 60 60 419 86 94 94 75 75 424 89 94 94 75 75 427

72 89 90 90 80 75 424 89 99 99 80 80 447 91 90 90 70 80 421 93 93 95 80 80 441 99 99 99 80 75 452

73 90 89 90 60 70 399 97 97 90 80 80 444 99 99 80 40 40 358 89 89 89 60 60 387 89 89 94 60 60 392

74 75 97 97 75 75 419 80 85 85 90 85 425 97 90 90 80 85 442 80 90 90 85 85 430 90 91 90 80 80 431

75 86 85 90 80 80 421 89 89 85 90 90 443 85 85 87 80 75 412 93 85 85 80 80 423 93 90 90 80 80 433


(68)

80 85 87 85 70 70 397 100 99 90 80 85 454 92 92 89 70 75 418 87 90 84 75 75 411 86 89 84 80 80 419

81 89 90 78 85 85 427 76 85 80 75 75 391 100 100 99 75 75 449 96 96 99 85 85 461 95 95 95 75 75 435

82 90 80 81 70 75 396 88 88 81 80 85 422 85 84 85 75 75 404 75 82 87 80 80 404 85 87 94 70 70 406

83 85 87 90 65 65 392 94 94 95 90 90 463 84 84 94 60 60 382 84 88 88 75 75 410 87 88 91 70 75 411

84 90 90 90 80 80 430 85 80 85 80 80 410 82 90 90 60 60 382 80 82 84 75 75 396 90 96 84 70 70 410

85 75 85 85 65 65 375 75 75 75 75 75 375 60 60 40 40 60 260 65 70 60 60 60 315 60 65 60 65 60 310

86 80 80 60 60 60 340 60 60 60 60 60 300 68 68 68 68 68 340 60 60 60 60 60 300 60 60 60 60 60 300

87 72 85 90 85 85 417 90 90 90 90 90 450 80 80 75 75 75 385 90 90 90 90 90 450 80 80 80 80 80 400

88 80 80 99 90 90 439 70 70 83 80 80 383 69 50 50 60 60 289 50 55 63 63 63 294 62 61 60 61 60 304

89 82 63 63 68 63 339 60 60 75 80 75 350 55 85 55 65 65 325 75 70 79 79 70 373 70 70 70 70 70 350

90 75 75 80 75 75 380 60 60 60 60 60 300 75 75 60 75 75 360 80 80 80 80 80 400 60 60 80 80 70 350

91 75 75 100 85 85 420 85 80 80 85 90 420 70 78 56 60 56 320 79 99 100 99 99 476 50 56 58 58 58 280

92 90 67 100 90 95 442 100 80 98 98 98 474 80 66 55 66 66 333 100 80 60 80 80 400 50 61 80 80 80 351

93 85 90 100 90 95 460 80 89 100 89 89 447 72 63 55 60 60 310 100 62 81 83 83 409 59 62 72 70 72 335

94 85 85 99 90 90 449 82 81 92 92 82 429 72 61 75 75 75 358 60 80 80 80 80 380 63 54 60 63 60 300

95 73 80 80 80 80 393 85 78 79 78 79 399 63 61 60 61 60 305 80 79 80 80 80 399 63 60 79 72 79 353

96 75 82 82 82 82 403 100 80 98 98 98 474 60 54 79 79 70 342 80 83 80 80 80 403 79 74 80 80 80 393

97 80 70 70 70 70 360 95 90 90 90 90 455 60 80 93 80 80 393 96 95 80 85 85 441 77 78 75 78 85 393

98 90 70 70 70 70 370 80 70 70 70 70 360 80 70 80 80 80 390 80 70 70 70 70 360 80 70 70 70 70 360

99 75 75 75 75 75 375 55 65 80 65 80 345 75 70 60 70 70 345 65 75 85 75 75 375 85 70 75 75 70 375

100 70 75 75 75 75 370 75 70 80 80 80 385 60 70 70 70 70 340 41 75 70 75 75 336 60 60 55 60 60 295


(69)

(70)

Uji Validitas

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

x1.1 77.0333 7.10261 30

x1.2 77.0000 8.36248 30

x1.3 79.0333 11.19262 30

x1.4 77.8667 8.06753 30

x1.5 77.4000 9.96753 30

Correlations

x1.1 x1.2 x1.3 x1.4 x1.5 X1

x1.1 Pearson Correlation 1 .707** .685** .740** .705** .681**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

Sum of Squares and Cross-products

1462.967 1218.000 1578.967 1230.133 1447.600 5371.333

Covariance 50.447 42.000 54.447 42.418 49.917 185.218

N 30 30 30 30 30 30

x1.2 Pearson Correlation .707** 1 .761** .818** .771** .765**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

Sum of Squares and Cross-products

1218.000 2028.000 2066.000 1601.000 1864.000 7098.000

Covariance 42.000 69.931 71.241 55.207 64.276 244.759

N 30 30 30 30 30 30

x1.3 Pearson Correlation .685** .761** 1 .772** .749** .844**


(71)

N 30 30 30 30 30 30

x1.4 Pearson Correlation .740** .818** .772** 1 .884** .892**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

Sum of Squares and Cross-products

1230.133 1601.000 2022.133 1887.467 2062.600 7987.667

Covariance 42.418 55.207 69.729 65.085 71.124 275.437

N 30 30 30 30 30 30

x1.5 Pearson Correlation .705** .771** .749** .884** 1 .865**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

Sum of Squares and Cross-products

1447.600 1864.000 2424.600 2062.600 2881.200 9566.000

Covariance 49.917 64.276 83.607 71.124 99.352 329.862

N 30 30 30 30 30 30

X1 Pearson Correlation .681** .765** .844** .892** .865** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

Sum of Squares and Cross-products

5371.333 7098.000 10481.333 7987.667 9566.000 42496.667

Covariance 185.218 244.759 361.425 275.437 329.862 1465.402

N 30 30 30 30 30 30


(72)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.933 5

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

x1.1 77.0333 7.10261 30

x1.2 77.0000 8.36248 30

x1.3 79.0333 11.19262 30

x1.4 77.8667 8.06753 30

x1.5 77.4000 9.96753 30

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted


(73)

x1.4 310.4667 1075.982 .901 .906

x1.5 310.9333 980.823 .861 .911

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items


(74)

Uji Validitas

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

x2.1 78.3333 13.61372 30

x2.2 77.7333 11.52489 30

x2.3 81.8333 11.38990 30

x2.4 81.4333 11.17474 30

x2.5 81.9667 10.68832 30

Correlations

x2.1 x2.2 x2.3 x2.4 x2.5 X2

x2.1 Pearson Correlation 1 .832** .753** .849** .782** .911**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

Sum of Squares and Cross-products

5374.667 3787.667 3387.667 3745.667 3299.333 19626.000

Covariance 185.333 130.609 116.816 129.161 113.770 676.759

N 30 30 30 30 30 30

x2.2 Pearson Correlation .832** 1 .755** .782** .742** .879**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

Sum of Squares and Cross-products

3787.667 3851.867 2875.667 2919.467 2650.733 16047.000

Covariance 130.609 132.823 99.161 100.671 91.405 553.345

N 30 30 30 30 30 30

x2.3 Pearson Correlation .753** .755** 1 .916** .939** .925**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

Sum of Squares and Cross-products


(1)

Lampiran 7. Uji Validitas dan Reabilitas

Uji Validitas

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

y1 70.6000 9.52890 30

y2 69.4333 9.17900 30

y3 71.8000 9.38965 30

y4 71.5667 8.47586 30

y5 71.1333 8.83853 30

Y 353.4667 42.53334 30

Correlations

y1 y2 y3 y4 y5 Y

y1 Pearson Correlation 1 .927** .812** .824** .867** .892**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

Sum of Squares and Cross-products

2633.200 2351.200 2106.600 1930.800 2118.600 10487.600

Covariance 90.800 81.076 72.641 66.579 73.055 361.641

N 30 30 30 30 30 30

y2 Pearson Correlation .927** 1 .820** .847** .866** .900**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

Sum of Squares and Cross-products

2351.200 2443.367 2048.600 1911.633 2037.267 10193.933

Covariance 81.076 84.254 70.641 65.918 70.251 351.515

N 30 30 30 30 30 30

y3 Pearson Correlation .812** .820** 1 .969** .963** .926**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

Sum of Squares and Cross-products


(2)

Covariance 72.641 70.641 88.166 77.152 79.924 369.821

N 30 30 30 30 30 30

y4 Pearson Correlation .824** .847** .969** 1 .941** .930**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

Sum of Squares and Cross-products

1930.800 1911.633 2237.400 2083.367 2043.733 9726.067

Covariance 66.579 65.918 77.152 71.840 70.474 335.382

N 30 30 30 30 30 30

y5 Pearson Correlation .867** .866** .963** .941** 1 .933**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

Sum of Squares and Cross-products

2118.600 2037.267 2317.800 2043.733 2265.467 10169.133

Covariance 73.055 70.251 79.924 70.474 78.120 350.660

N 30 30 30 30 30 30

Y Pearson Correlation .892** .900** .926** .930** .933** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

Sum of Squares and Cross-products

10487.600 10193.933 10724.800 9726.067 10169.133 52463.467

Covariance 361.641 351.515 369.821 335.382 350.660 1809.085

N 30 30 30 30 30 30


(3)

Uji Reabilitas

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.830 6

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

y1 62.1333 25.52448 30

y2 61.1667 26.06766 30

Y 123.3000 50.23472 30

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted

y1 637.4000 5814.938 .901 .886 .792

y2 638.5667 5852.668 .911 .893 .793

y3 636.2000 5787.200 .938 .968 .789

y4 636.4333 5912.875 .944 .950 .795

y5 636.8667 5848.878 .953 .950 .792


(4)

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items


(5)

Lampiran 9.Hasil Uji Regresi Berganda

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Change Statistics R Square

Change F Change df1 df2 Sig. F Change

1 .653a .426 .334 34.71255 .426 4.635 4 25 .006

a. Predictors: (Constant), X4, X1, X3, X2

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 22339.435 4 5584.859 4.635 .006a

Residual 30124.032 25 1204.961

Total 52463.467 29

a. Predictors: (Constant), X4, X1, X3, X2 b. Dependent Variable: Y


(6)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 181.526 83.151 2.183 .039

X1 -.355 .204 -.320 -1.741 .094

X2 .112 .177 .144 .634 .532

X3 .380 .160 .405 2.379 .025

X4 .356 .222 .344 1.604 .121


Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Ekuitas Merek dan Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Pelanggan (Studi Kasus Rumah Sakit Hidayatullah)

0 9 141

PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN IPHONE DI BANDAR LAMPUNG ( Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung )

1 11 66

Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan Dan Ekuitas Merek Terhadap Kepuasan Pelanggan Serta Dampaknya Pada Loyalitas Pelanggan Sepeda Motor Merek Vespa

1 14 192

PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN SMARTPHONE MEREK SAMSUNG DI Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Kepuasan Pelanggan Smartphone Merek Samsung Di Surakarta (Studi Empiris Mahasiswa FEB UMS).

1 11 13

PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN SMARTPHONE MEREK SAMSUNG DI Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Kepuasan Pelanggan Smartphone Merek Samsung Di Surakarta (Studi Empiris Mahasiswa FEB UMS).

0 2 16

ANALISIS PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP MINAT BELI PRODUK SMARTPHONE CHINA Analisis Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Minat Beli Produk Smartphone China.

0 4 13

ANALISIS PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP MINAT BELI PRODUK SMARTPHONE CHINA Analisis Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Minat Beli Produk Smartphone China.

0 4 14

PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA SHAMPO REJOICE DI SURABAYA.

0 8 70

PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN IPHONE DI DENPASAR.

1 9 20

PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA PRODUK OUTDOOR MEREK EIGER DI BANDAR LAMPUNG

0 1 3