perencanaan pengembangan itu efektif dalam memampukan enabling
sekolah untuk menghadapi tantangan ganda yang berkaitan dengan peningkatan kualitas dan pengelolaan perubahan, perencanaan pengembangan
harus menjadi “modus operandi” normal bagi setiap sekolah. Bagi sekolah pada umumnya, perencanaan pengembangan yang sistematis akan memerlukan
perubahan mendasar dari kondisi yang ada sekarang. Bab ini memaparkan inovasi tantangan yang harus diatasi dengan cermat untuk menjamin
keberhasilan pengintegrasian perencanaan pengembangan ke dalam kehidupan sekolah, sehingga perencanaan akan menjadi budaya dalam
manajemen sekolah. Berdasarkan penelitian internasional terhadap perubahan pendidikan pada
umumnya, penumbuhan budaya perencanaan pengembangan sekolah dibagi menjadi tiga tahap:
Pemulaan Inisiation: tahapan ini meliputi penetapan keputusan
untuk memulai perencanaan pengembangan sekolah, menumbuhkan komitmen terhadap proses perencanaan, dan penyiapan partisipan.
Pembiasaan Familirialisation: tahap ini mencakup siklus awal dari
perencanaan pengembangan sekolah, dimana masyarakat sekolah belajar bagaimana melaksanakan proses perencanaan
pengembangan itu.
Penyatuan Embedding: tahap ini terjadi ketika perencanaan
pengembangan sekolah telah menjadi bagian pola kehidupan sekolah sehari-hari dalam melaksanakan segala sesuatu.
1. Tahap Pemulaan Inisiation
Secara formal semua pengelola sekolah bertanggung jawab atas inisiatif perencanaan pengembangan sekolah untuk menjamin bahwa
keputusan untuk menyusun rencana pengembangan sekolah benar-benar
18
terlaksana dan terwujud. Akan tetapi, pada praktiknya, inisiatif itu pada umumnya diambil oleh kepala sekolah atau komite sekolah.
Apabila diinginkan keberhasilan dalam inovasi sekolah, pengembangan komitmen guru terhadap inovasi itu menjadi hal yang
esensial. Mereka harus benar-benar memahami hal-hal pokok berkaitan dengan apa, mengapa, dan bagaimana perencanaan pengembangan
sekolah dilakukan. Guru-guru harus disadarkan tentang peran yang harus mereka ambil dalam proses perencanaan dan manfaat apa yang dapat
mereka peroleh dari proses itu. Pemahaman mereka harus difokuskan pada keterkaitan antara proses dengan isu-isu yang penting bagi guru
pada umumnya, sehingga relevansi proses perencanaan dan kebutuhan sekolah dapat disampaikan dengan jelas. Penjelasan serupa juga harus
dilakukan kepada semua mitra kerja yang ada di lingkungan sekolah agar proses perencanaan pengembangan sekolah memperoleh dukungan dari
mereka. Kegiatan-kegiatan berikut merupakan cara-cara yang dapat
membantu warga sekolah untuk mempersiapkan partisipasinya dalam proses perencanaan pengembangan sekolah.
a. Membaca berbagai panduan, buku-buku pegangan dan
laporan-laporan hasil penelitian mengenai perencanaan pengembangan sekolah.
b. Mencari saran-saran, masukan dan dukungan dari lembaga-
lembaga yang peduli terhadap pendidikan yang ada di sekitar sekolah.
c. Menghadiri seminar-seminar atau pelatihan-pelatihan yang
relevan dengan perencanaan pengembangan sekolah.
19
d. Menghubungi sekolah-sekolah lain yang dipandang lebih maju
dibidang perencanaan pengembangan sekolah untuk menggali dan belajar dari pengalaman yang mereka miliki.
e. Mengundang pembicara dari luar untuk menyajikan paparan
tentang perencanaan pengembangan sekolah di hadapan guru, pengelola sekolah, komite sekolah, dan orang tua, baik secara
bersama-sama atau terpisah. f.
Mengundang tokoh-tokoh kunci di lingkungan sekolah untuk memaparkan pentingnya perencanaan pengembangan sekolah
dan mendorong partisipasi semua pihak. g.
Memanfaatkan fasilitator dari luar untuk membantu memulai dan mengimplementasikan perencanaan pengembangan sekolah.
h. Keluaran yang dicapai dari tahap pemulaan meliputi:
1 Telah dibuatnya keputusan untuk mengawali
mengintroduksi perencanaan pengembangan sekolah. 2
Semua guru memiliki pemahaman yang benar mengenai perencanaan pengembangan sekolah dan memiliki
komitmen terhadap proses itu. 3
Semua mitra sekolah telah diberi penjelasan pada tahap awal proses tersebut.
4 Terpilihnya fasilitator untuk membantu melaksanakan
proses tersebut.
12. Tahap Pembiasaan Familirialisation