Pertumbuhan populasi, berat kering dan ekstrak kasar fikosianin Spirulina platensis

27 extraction purity, EP dan produksi hasil ekstraksi fikosianin Yield, mg g -1 dengan pelarut berbeda tercantum pada Lampiran 3. Tabel 5 Hasil ekstraksi fikosianin dengan menggunakan beberapa pelarut berbeda Parameter KT4 MT3 Air 0.1 M Na buffer fosfat 1 CaCl 2 Air 0.1 M Na buffer fosfat 1 CaCl 2 PC mg mL -1 0.1331 a 0.4662 d 0.1170 a 0.1718 b 0.3486 c 0.1833 b EP 0.2972 a 0.9024 c 0.4663 b 0.4968 b 0.8871 c 0.5529 b Yield mg g -1 3.3264 a 11.6212 d 2.9153 a 4.2858 b 8.7018 c 4.5633 b Huruf sama pada baris yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada P0.05. KT4 = medium KT, intensitas cahaya 4000 lux; MT3 = medium MT, intensitas cahaya 3000 lux. Ekstraksi fikosianin biomas kering Spirulina dari medium KT4 dan MT3 dengan menggunakan pelarut 0.1 M Na buffer fosfat pH 7 menghasilkan konsentrasi fikosianin sebesar 0.4662 mg mL -1 dan 0.3486 mg mL -1 masing- masing. Dari hasil uji statistik terdapat perbedaan yang nyata p0.05 hasil ekstraksi fikosianin dengan menggunakan pelarut Na buffer fosfat terhadap pelarut air dan CaCl 2 . Tingkat kemurnian ekstrak kasar fikosianin EP pada penelitian ini dengan menggunakan pelarut 0.1 M Na buffer fosfat menghasilkan nilai yang cukup tinggi pada KT4 0.9024 dan tidak berbeda nyata terhadap MT3 0.8871, namun berbeda nyata P0.05 terhadap pelarut air 0.2972 dan 0.4968, dan 1 CaCl 2 0.4663 dan 0.5529. Pemurnian fikosianin Hasil ekstraksi kasar fikosianin dari hasil kultur medium MT3 dengan menggunakan pelarut 0.1M Na buffer fosfat pH 7 selanjutnya didialisis dengan menggunakan Snake skin Dialysis Tubing 3500 MWCO pada suhu 4-5 o C selama 24 jam, selanjutnya dibekukan dalam freezer -80 o C dan dikeringbekukan dengan freeze dryer selama 24 jam. Hasil murni fikosianin Spirulina dari kultur dengan menggunakan medium MT3 diperoleh berat rata-rata sebesar 45.02 mg g -1 Lampiran 4. Bila dihitung dari berat kering Spirulina kadar air 0 yang diekstraksi, maka fikosianin hasil pemurnian ini adalah sebesar 4.76.

3. Kandungan protein dan berat molekul protein fikosianin

Dari pengukuran protein standar BSA dengan beberapa konsentrasi dengan metode Bradford akan terbentuk kurva standar pada spektrofotometer. Selanjutnya sampel protein fikosianin yang diukur dengan menggunakan alat spektrofotometer UV Vis ini menghasilkan perhitungan kandungan protein sebesar 26.64. Secara lengkap perhitungan kandungan protein fikosianin dapat dilihat dalam Lampiran 5. Pengujian karakterisasi fikosianin selanjutnya dilakukan dengan menggunakan SDS PAGE untuk mengetahui berat molekul protein yang 28 terkandung dalam fikosianin. Hasil fraksinasi protein melalui SDS PAGE diperoleh protein fikosianin dengan beberapa berat molekul. Dari Gambar 5, terdapat dua pita protein pada fikosianin. Untuk mengetahui besaran berat molekul protein yang terdapat dalam fikosianin dilakukan perhitungan pergerakan relative Rf masing-masing protein Tabel 6 dengan bantuan kurva baku protein standard dan nilai Rf diperoleh persamaan : Y = -1.438 x + 5.348 Gambar 6. Gambar 5 SDS-PAGE fikosianin Spirulina platensis M, marker, 1,2 pita protein fikosianin Dengan memasukkan nilai migrasi relatif Rf masing-masing protein ke dalam persamaan regresi dari protein standar maka akan diperoleh berat molekul masing-masing protein tersebut. Dari hasil perhitungan dengan persamaan regresi tersebut diperoleh berat molekul dari dua pita protein yang terfraksinasi dengan SDS PAGE sebesar 19.23 dan 63.32 kDa Tabel 7. Tabel 6 Hubungan berat molekul protein standar dengan migrasi relatif Rf Protein standar BM Log BM Migrasi Band Rf Myosin 204000 5.309630167 5 0.4 0.08 B-galactosidase 121000 5.082785370 5 0.8 0.16 Bovine serum albumin 78000 4.892094603 5 1.3 0.26 Carbonic anhydrase 39500 4.596597096 5 2.5 0.5 Soybean trypsin inhibitor 30700 4.487138375 5 3.2 0.64 Lysozyme 19700 4.294466226 5 4 0.8 Aprotinin 7700 3.886490725 5 4.8 0.96 204 kDa 78 kDa 39,5 kDa 30,7 kDa 7,7 kDa 121 kDa 2 19,7 kDa 1 29 Gambar 6 Regresi antara berat molekul protein standar dengan migrasi relatif Rf Tabel 7 Berat molekul protein fikosianin Spirulina platensis Sampel Migrasi Band Rf log BM BM BM Kda Fikosianin, pita 1 5 1.9 0.38 4.80156 63322.78393 63.32 pita 2 5 3.7 0.74 4.28388 19225.60432 19.23 Pembahasan Pertumbuhan populasi Spirulina semua perlakuan pada hari ke 9 menunjukkan hasil yang tidak berbeda. Hal ini dikarenakan pada hari ke 9 semua perlakuan masih berada pada tahap pertumbuhan kecuali perlakuan MT2 dan MT4 yang telah mencapai hasil optimum, kemudian mengalami penurunan. Pertumbuhan optimum populasi Spirulina perlakuan MT3 pada hari ke 12 tidak berbeda nyata p0,05 dengan perlakuan KT4, namun berbeda nyata p0.05 terhadap perlakuan MT2, MT4, KT2 dan KT3. Kondisi ini menunjukkan bahwa ada pengaruh interaksi antara nutrien dengan intensitas cahaya terhadap pertumbuhan populasi Spirulina pada hari ke 12. Hasil ini memperlihatkan bahwa perlakuan MT3 memberikan pertumbuhan populasi Spirulina yang sama baiknya dengan perlakuan KT4 meskipun jumlah nutrien nitrogen pada perlakuan MT3 lebih rendah dibandingkan KT4. Dari hasil ini menunjukkan bahwa selain unsur nutrien, intensitas cahaya juga memegang peranan yang cukup penting dalam pertumbuhan populasi Spirulina platensis. Cahaya berperanan penting pada kultur dan kecepatan pertumbuhan dari organisme fotosintetik seperti mikroalga. Pertumbuhan mikroalga akan meningkat secara proporsional dengan y = -1.438x + 5.348 R² = 0.975 1 2 3 4 5 6 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 lo g B M Rf Series1 Linear Series1