BAB II LANDASAN TEORI
3.1. Kondisi Sosial Ekonomi
3.1.1. Pengertian sosial ekonomi
Sosial ekonomi yaitu lingkungan yang terdiri dari manusia baik secara individu maupun kelompok yang saling berhubungan sehingga terbentuklah
komunitas-komunitas sosial dan kegiatan-kegiatan perekonomian. Komunitas sosial dan kehidupan ekonomi akan sangat berpengaruh terhadap kualitas
lingkungan kehidupan dimana manusia itu berada. Standar kualitas lingkungan sosial ekonomi yang baik jika kehidupan manusia yang ada di lingkungan tersebut
secara ekonomi terpenuhi, tidak kekurangan pangan dan sandang, memiliki rumah, berpendidikan, merasa aman dan nyaman, terpenuhinya sarana dan
prasarana yang dibutuhkan dan lain sebagainya. Agar semua kebutuhan tersebut dapat terpenuhi mereka harus memiliki pekerjaan dan pendapatan yang tepat dan
memadai Sunarko, 2007: 71.
3.1.2. Dasar lapisan masyarakat
Diantara lapisan atasan dengan yang terendah terdapat lapisan yang jumlahnya relatif banyak. Biasanya lapisan atasan, tidak hanya memiliki satu
macam saja dari apa yang dihargai oleh masyarakat. Akan tetapi kedudukannya yang tinggi itu bersifat kumulatif, artinya mereka yang mempunyai uang banyak,
akan mudah sekali mendapatkan tanah, kekuasaan dan mungkin juga kehormatan. Ukuran atau kriteria yang biasa dipakai untuk menggolong-golongkan anggota-
anggota masyarakat dalam suatu lapisan adalah sebagai berikut:
11
1. Ukuran kekayaan yaitu barangsiapa yang memiliki kekayaan paling banyak, termasuk dalam lapisan teratas. Kekayaan tersebut, misalnya dapat dilihat pada
bentuk rumah yang bersangkutan, mobil pribadinya, cara-cara mempergunakan pakaian, kebiasaan untuk berbelanja barang-barang mahal dan seterusnya.
2. Ukuran kekuasaan yaitu barangsiapa yang memiliki kekuasaan atau yang mempunyai wewenang terbesar, menempati lapisan atasan.
3. Ukuran kehormatan yaitu ukuran tersebut mungkin terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan dan atau kekuasaan. Orang yang paling disegani dan dihormati,
mendapat tempat yang teratas. 4. Ukuran ilmu pengetahuan dipakai oleh masyarakat yang menghargai ilmu
pengetahuan. Akan tetapi ukuran tersebut kadang-kadang menyebabkan terjadinya akibat yang negatif, karena bukan mutu ilmu pengetahuan yang
dijadikan ukuran, akan tetapi gelar kesarjanaannya Soekanto, 1990: 262.
3.1.3. Pemilikan kekayaan fasilitas