38 P0 = 90 tanah + 10 pupuk kandang
P1 = 80 tanah + 5 arang + 10 pupuk kandang P2 = 80 tanah + 10 arang + 10 pupuk kandang
P4 = 80 tanah + 15 arang + 10 pupuk kandang P5 = 80 tanah + 5 arang aktif + 10 pupuk kandang
P6 = 80 tanah + 10 arang aktif + 10 pupuk kandang P7 = 80 tanah + 15 arang aktif + 10 pupuk kandang
Model rancangan yang digunakan Gasperz, 1994 adalah sebagai berikut: Y
ij
= µ + τ
i
+ ε
ij
Y
ij
= Pengamatan pertumbuhan tanaman ke-j yang memperoleh perlakuan ke-i µ = Nilai tengah umum pertumbuhan tanaman
τ
i
= Pengaruh perlakuan ke-i ε
ij
= Pengaruh galat percobaan tanaman ke-j yang memperoleh perlakuan ke-i
3.5 Analisis Data
Data yang diperoleh berdasarkan rancangan percobaan di atas dianalisis secara sidik ragam. Jika hasilnya menunjukkan signifikansi pada taraf
α = 0,05, maka dilakukan uji lanjut dengan menggunakan uji perbandingan berganda
Duncan DMRT, Duncan Multiple Range Test untuk mengetahui pengaruh masing-masing perlakuan dan interaksinya Mattjik Sumertajaya 2006.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Komponen Kimia Tempurung Kemiri
Hasil analisa komponen kimia tempurung kemiri yang digunakan sebagai bahan baku dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2 Komponen kimia tempurung kemiri
No. Komponen
Kadar dari berat kayu 1.
2. 3.
4. Holoselulosa Polisakarida
Pentosan Lignin
Ekstraktif : - Larut air dingin - Larut air panas
- Larut alkohol-benzena 1:2 - Larut NaOH 1
49,22 14,55
54,46 1,96
6,18 2,69
17,14 5.
Abu 8,73
Pada Tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tempurung kemiri mengandung holoselulosa sebesar 49,22 . Kadar holoselulosa polisakarida tempurung
kemiri ini lebih rendah dari polisakarida kayu yang besarnya antara 65 – 75 Fengel dan Wegener, 1995, akan tetapi sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan
kadar holoselulosa pada tempurung Brazil nut yang besarnya 48,5 Bonelli et al. 2001. Hemiselulosa kayu tersusun dari lima jenis gula : 3 heksosa glukosa,
manosa dan galaktosa, dan 2 pentosa xilosa dan arabinosa Achmadi, 1990. Pada penetapan pentosa yang dilakukan dengan cara gravimetri didapatkan kadar
pentosa tempurung kemiri sebesar 14,55 . Lignin merupakan komponen kimia dalam bagian pohon yang selalu
bergabung dengan selulosa dan bukan merupakan karbohidrat, melainkan didominasi oleh gugus aromatis berupa fenilpropana. Di dalam struktur jaringan
kayu lignin terutama terdapat di dalam lamela tengah dan dinding sel primer Fengel dan Wegener, 1995. Kandungan lignin dalam tempurung kemiri sebesar
54,68 . Kadar lignin tempurung kemiri ini relatif sama dengan kadar lignin tempurung Brazil nut yang besarnya 54,9 Bonelli et al. 2001, akan tetapi
lebih tinggi bila dibandingkan dengan kadar lignin kayu pada umumnya yang