Bentuk-bentuk Penyampaian Iklan Merancang Kampanye Iklan

Schank dan Abelson yang dikutip oeh Davis 2010:202-203 mendeskripsikan skrip sebagai struktur yang mendeskripsikan rangkaian peristiwa yang tepat dalam konteks tertentu. 2. Pengembangan dan pelaksanaan iklan kreatif: dampak dari suatu iklan tidak hanya bergantung pada apa yang dikatakan tetapi lebih dipengaruhi oleh bagaimana pesan itu disampaikan. Mekanisme pembuatan iklan hampir menyerupai pembuatan sebuah produksi film, sinetron. Menurut instruktur praktisi radio, Temmy Lesanputra yang dikutip oleh Arifin 2010:84, pengemasan iklan diperlukan suatu kreatifitas dan pendekatan secara psikologis. 1. Menulis iklan harus dengan bahasa verbal bahasa obrolan, kalimat aktif. 2. Memahami “What to say” adanya kepahaman tentang product knowlegde “How to say” bagaimana isi penyampaiannya, dengan ungkapan humor komikal, atau menggunakan ucapan-ucapan public figure. 3. Survei pasar dan segmen, akan kemampuan, kebutuhan, pola pikir, psikososial dan ekonominya. 4. Penyampaian dengan bahasa menarik, dapat dipercaya mempunyai muatan daya ekspresi dan imajinatif yang tinggi. 5. Secara psikologis memahami attention getter illustration music music bed serta sound effect dan olah tubuh dan berepisode yang dapat mempengaruhi pendengaran, penglihatan pemirsa secara emosional membuat penasaran. 6. Dramatisir, bagaimana membentuk suatu gambaran tentang sebuah perubahan penampilan yang nyata. 7. Kritikan, edukasi dan aspirasi. Pengemasan sebuah iklan dapat berupa sebuah kritikan yang dalam, agar lembaga atau pada tatalaksana sebuah sistem dapat melihat dampak dan akibat untuk kepentingan masyarakat luas.

2.3 Kerangka Berpikir

Media pembelajaran bahasa Jawa yang telah ada di SMP N 1 Batang tidak kontekstual untuk para siswa, khususnya media memahami pesan atau iklan. Ditinjau dari fungsinya, penggunaan media pembelajaran sangatlah penting dalam proses belajar mengajar. Pembelajaran memahami iklan akan lebih optimal jika bahasa yang digunakan dalam iklan tersebut kontekstual, serta akan mempunyai nilai lebih, jika disertai dengan kemasan media yang lebih menarik, misalnya media yang berupa audio visual. Penelitian ini terfokus pada pengembangan media audio visual iklan berbahasa Jawa untuk siswa SMP N 1 Batang. Media audio visual yang akan dibuat berupa rekaman video beberapa iklan dengan tema mengenai kehidupan sehari-hari siswa di sekolah. Kerangka berpikir penelitian ini dapat digambarkan dalam bagan berikut: Gambar 2.1 Gambar Bagan Kerangka Berfikir Media pembelajaran merupakan alat penunjang proses pembelajaran Guru kekurangan media iklan yang kontekstual Mengembangkan media yang sesuai untuk memahami iklan Pembuatan prototype atau desain Revisi materi Validasi draf materi atau Uji ahli Media audio visual iklan berbahasa Jawa yang kontekstual untuk siswa SMP N 1 Batang Media audio visual merupakan media yang sesuai dalam pembelajaran memahami iklan