Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian

bisa mengetahui posisi keuangan perusahaan tersebut. Tetapi, tidak semua perusahaan dapat mempublikasikannya tepat waktu. Keterlambatan pelaporan keuangan mengindikasikan adanya masalah dalam pelaporan keuangan emiten sehingga memerlukan waktu penyelesaian lebih lama. Keterlambatan penyampaian laporan keuangan dapat disebabkan karena perusahaan berusaha untuk mengumpulkan informasi yang lebih banyak agar bisa menjamin keandalan dari laporan keuangan tersebut IAI, 2007. Peraturan mengenai penyampaian laporan keuangan telah diatur oleh Bapepam dan LK dalam peraturan Nomor: KEP-431BL2012 yang dalam lampirannya berisi bahwa emiten atau perusahaan publik wajib menyampaikan laporan keuangan tahunannya kepada Bapepam dan LK paling lama 4 empat bulan setelah tahun buku berakhir.

2.1.4 Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian

Laporan Keuangan Penelitian ini menganalisis beberapa faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan properti dan real estate yang terdaftar pada BEI periode 2011-2013 yaitu : Profitabilitas, debt to equity ratio, kepemilikan publik, dan kualitas auditor. 1. Profitabilitas Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, aset dan modal saham tertentu Hanafi dan Halim, 2005:83. Semakin tinggi profitabilitas maka akan semakin tinggi laba yang dihasilkan perusahaan. Menurut Dyer Hugh 1975 dalam Almilia Setiady 2006 menyatakan perusahaan yang memperoleh laba cenderung tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya sedangkan perusahaan yang mengalami kerugian meminta auditor menjadwalkan pengauditan lebih lambat dari yang seharusnya, akibatnya penyerahan terlambat. Dalam hal ini perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi dapat dikatakan bahwa laporan keuangan perusahaan tersebut mengandung berita baik sehingga perusahaan cenderung menyampaikan tepat waktu. Sebaliknya jika profitabilitas perusahaan rendah dimana hal ini mengandung berita buruk, sehingga perusahaan cenderung tidak tepat waktu menyampaikan laporan keuangan. 2. Debt to equity ratio Rasio debt to equity ratio atau biasa disebut sebagai rasio financial leverage. Menurut Weston dan Copeland 1995 dalam Hilmi dan Ali 2008 menyatakan bahwa rasio leverage mengukur tingkat aktiva perusahaan yang telah dibiayai oleh penggunaan hutang. Menurut Ang 1997 debt to equity ratio digunakan untuk mengukur tingkat debt to equity penggunaan hutang terhadap total shareholder’s equity yang dimiliki perusahaan. Leverage keuangan dapat diartikan sebagai penggunaan aset dan sumber dana source of fund oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap dengan maksud meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham Hilmi dan Ali, 2008. Debt to equity ratio digunakan untuk memberikan gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki oleh perusahaan, sehingga dapat dilihat resiko tak tertagihnya suatu utang. Jensen dan Meckling, 1976 dalam teori agensi menyatakan bahwa perusahaan dengan debt to equity ratio yang tinggi akan menanggung biaya monitoring yang tinggi. Artinya, perusahaan yang mempunyai debt to equity ratio yang tinggi menyediakan informasi yang lebih luas dan detil untuk memenuhi tuntutan debitur jangka panjang, dibandingkan dengan perusahaan yang mempunyai debt to equity ratio yang rendah sehingga diperlukan waktu yang cukup lama dalam penyusunan laporan keuangannya. Dari penjelasan diatas maka dapat diketahui bahwa semakin tinggi tingkat debt to equity ratio maka akan semakin tinggi resiko perusahaan tidak bisa melunasi utang-utangnya sehingga berdampak pada terlambatnya penyampaian laporan keuangan. 3. Kepemilikan publik Kepemilikan publik adalah kepemilikan masyarakat umum bukan institusi yang signifikan terhadap saham perusahaan publik. Pemilikan saham oleh publik yaitu tingkat kepemilikan saham oleh pihak individu di luar perusahaan yang tidak memiliki hubungan istimewa dengan perusahaan Agustina,2009. Pemilik perusahaan dari pihak luar dianggap berbeda dari pihak dalam di mana kecil kemungkinan pemilik dari pihak luar untuk terlibat dalam urusan bisnis sehari-hari perusahaan. Pemegang saham berkepentingan untuk mengetahui tingkat kembalian rate of return atas investasi mereka. Oleh sebab itu mereka membutuhkan informasi yang membantu mereka untuk memutuskan tindakan mereka, apakah untuk membeli, menahan atau menjual saham-saham suatu perusahaan Hilmi dan Ali, 2008 Kepemilikan perusahaan oleh pihak luar perusahaan mempunyai kekuatan yang besar dalam mempengaruhi perusahaan melalui media masa berupa kritikan atau komentar yang semuanya dianggap suara publik atau masyarakat. Adanya konsentrasi kepemilikan pihak luar menimbulkan pengaruh dari pihak luar sehingga mengubah pengelolaan perusahaan yang semula berjalan sesuai keinginan perusahaan itu sendiri menjadi memiliki keterbatasan Sulistyo, 2010. 4. Kualitas auditor Laporan keuangan yang disampaikan kepada Bapepam merupakan laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik. Auditor yang berkualitas tinggi harus memenuhi Standar Profesional Akuntan Publik SPAP. Standar umum pertama menyebutkan bahwa audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor. Standar umum yang kedua mengatur sikap mental independen auditor dalam tugasnya. Standar umum yang ketiga menyebutkan bahwa dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama Mulyadi, 2002. De Angelo 1988 dalam Naim 1999 mendefinisikan kualitas audit sebagai gabungan probabilitas pendeteksian dan pelaporan kesalahan laporan keuangan yang material. Dopuch Simunic 1982 dalam Naim 1999 memproksikan kualitas audit berdasarkan reputasi kantor akuntan publik. Menurut Francis Wilson 1988 dalam Jamaan 2008 kualitas audit diproksi dengan reputasi brand name dan banyaknya klien yang dimiliki kantor akuntan publik. Kualitas auditor merupakan bagian dari efisiensi ekuitas pasar, karena dapat menekan kredibilitas dari informasi keuangan dan mendukung praktek Corporate Governance melalui pelaporan keuangan yang transparan dan dapat dipercaya. KAP besar memiliki karyawan dalam jumlah yang besar, dapat mengaudit lebih efisien dan efektif, memiliki jadwal yang fleksibel sehingga memungkinkannya untuk menyelesaikan audit tepat waktu, dan memiliki dorongan yang lebih kuat untuk menyelesaikan auditnya lebih cepat guna menjaga reputasinya. Beberapa alasan perusahaan dalam menggunakan jasa Kantor Akuntan Publik The Big Four, antara lain Tuanakotta, 2007: 1. Para pemegang saham menginginkan Big Four Firm; 2. Perusahaan ingin mendapatkan kepercayaan dari para investor atau dukungan dari pasar modal; 3. The Big Four Firm mempunyai sumber daya keuangan yang kuat untuk mempertahankan pekerjaan mereka; 4. Perusahaan publik memang dituntut untuk menggunakan the big four firm dan kualitas jasa perusahaan The Big Four Firm. 2.2.Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian terdahulu, terdapat berbagai variabel yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dan juga hasil penelitian, untuk selengkapnya lihat Tabel 2.1 sebagai berikut: Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No. Penulis Judul Hasil 1. Dogan, et, al 2007 The relationship between the timeliness of financial reporting and corporate performance. return on equity ROE, change net return CNR dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap kecepatan perusahaan dalam pelaporan keuangan. Sedangkan change in financial risk CFR, free float rate FFR dan jenis industri tidak berpengaruh signifikan terhadap kecepatan perusahaan dalam pelaporan keuangan, serta rasio transaksi memiliki hubungan yang terbalik dengan ketepatan waktu pelaporan keuangan. 2. Owusu dan Ansah 2000 Timeliness of corporate financial reporting in emerging capital market: empirical evidence from the Zimbabwe Stock Exchange Hasil penelitiannya menemukan bukti empiris bahwa ukuran perusahaan, kompleksitas, operasi perusahaan, umur perusahaan dan bulan dari akhir tahun keuangan berpengaruh terhadap audit reporting lead time. Kemudian ukuran perusahaan, profitabilitas, umur perusahaan dan audit reporting lead time mempengaruhi kecepatan perusahaan dalam mengumumkan pendapatan awalnya, tetapi hanya ukuran perusahaan yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan akhir tahun yang telah diaudit. 3. Hakim 2013 Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Auditan Menurut Persepsi Auditor Dari perhitungan keofisien rank spearman variabel profitabilitas sebesar 0,723 yang diinterpretasikan “kuat”, likuiditas sebesar 0,869 yang diinterpretasikan “sangat kuat” dan ukuran perusahaan sebesar 0,785 yang diinterpretasikan “kuat”. 4. Ifada 2009 Faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu Pelaporan keuangan studi kasus perusahaan manufaktur di BEJ Variabel ukuran perusahaan TA dan Insider Ownership INSIDER secara signifikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan-perusahaan manufaktur. Sedangkan DER, ROA, OUTCON, dan AGE secara signifikan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan manufaktur. 5. Sulistyo 2010 Analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan yang listing di bursa efek indonesia periode 2006-2008 Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa profitabilitas, ukuran perusahaan, kompleksitas operasi perusahaan, kepemilikan publik, dan reputasi kantor akuntan publik berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Akan tetapi, tidak ditemukan bukti bahwa likuiditas, leverage, dan opini auditor berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. 6. Wirakusuma 2013 Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Ketepatwaktuan Penyampaian Laporan Keuangan Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa hipotesis mengenai pengaruh positif ukuran perusahaan terhadap ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan diterima. Hipotesis mengenai pengaruh leverage, profitabilitas, reputasi kantor akuntan publik, kepemilikan manajerial dan komite audit pada ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan ditolak. 7. Samiun 2014 Pengaruh Profitabilitas, Dan Likuiditas Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008- 2012 Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Likuiditas tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Profitabilitas dan likuiditas berpengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. 8. Hilmi dan Ali 2008 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Studi Empiris pada Perusahaan- perusahaan yang Terdaftar di BEJ Periode 2004-2006 Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa profitabilitas, likuiditas, kepemilikan publik dan reputasi kantor akuntan publik KAP berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, sedangkan leverage keuangan, ukuran perusahaan dan opini akuntan publik tidak signifikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. 9. Na’im 1999 Timeliness Of Financial Statement Submission: Preliminary Empirical Evidence From Indonesia Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa faktor opini audit, ukuran perusahaan, financial distress yang diukur dengan Debt to Equity Ratio DER tidak secara signifikan berhubungan dengan ketepatan waktu pelaporan, sedangkan profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. 10. Ezat and El- Masry 2008 The impact of corporate governance on the timeliness of corporate internet reporting by Egyptian listed companies Penelitian ini menemukan bahwa ukuran perusahaan, likuiditas, struktur kepemilikan, layanan jenis kegiatan, komposisi dewan dan ukuran dewan komisaris yang positif signifikan dan berhubungan dengan CIR ketepatan waktu. 11. Astuti 2007 Faktor Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Reputasi auditor, opini audit, ukuran perusahaan dan struktur kepemilikan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, sedangkan leverage, umura perusahaan dan profitabilitas tidak berpengaruh 12. Awalludin 2013 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Hasil penelitian mengidentifikasi bahwa Debt to Equity Ratio dan profitabilitas secara signifikan berpengaruh pada ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan, sedangkan struktur kepemilikan, ukuran perusahaan, dan opini auditor tidak berpengaruh pada ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sumber: Berbagai jurnal yang telah diolah Berdasarkan Tabel 2.1 penelitian tentang ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dan berbagai faktor yang mempengaruhinya sudah dilakukan oleh peneliti sebelumnya baik peneliti domestik maupun internasional. Dogan, et, al 2007 meneliti dengan menggunakan proksi ROE sedangkan dalam penelitian ini menggunakan profitabilitas yang di proksikan dengan ROA. Penelitian yang dilakukan oleh Owusu dan Ansah 2000 juga menggunakan profitabilitas, namun sampel dan variabel yang lainnya berbeda dengan penelitian ini. Penelitian yang dilakukan oleh Hakim 2013 meneliti dengan data primer dan dengan menggunakan perhitungan koefisien rank spearman, sedangkan dalam penelitian ini menggunakan data sekunder dan dengan menggunakan regresi logistik. Penelitian yang dilakukan oleh Ifada 2009 dan Awalludin 2013 menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar pada BEI, kemudian sulistyo 2010 menggunakan sampel seluruh perusahaan yang ada di BEI dan penelitian Samiun 2014 Food And Beverages yang terdaftar pada BEI lalu penelitian yang dilakukan oleh Astuti 2007 menggunakan sampel perusahaan yang listing di Bursa Efek Jakarta kecuali perusahaan perbankan, sekuritas, asuransi, real estate, dan credit agencies selain bank sedangkan pada penelitian ini mengkhususkan pada perusahaan property real estate hal ini dikarenakan perusahaan property real estate sedang dalam pertumbuhan yang bisa dibilang cukup cepat. Penelitian yang dilakukan oleh Wirakusuma 2013 menggunakan model regresi berganda, dan penelitian yang dilakukan oleh El-Masry and Ezat 2008 menggunakan multiple-regression sedangkan dalam penelitian ini menggunakan model regresi logistik. Penelitiaan yang dilakukan oleh Hilmi dan Ali 2008 dan Na’im 1999 tidak menggunakan teori agensi yang merupakan teori yang dipakai dalam penelitian ini. Berdasarkan uraian penelitian terdahulu, perbedaan penelitian ini yaitu menggunakan sampel yang digunakan menggunakan perusahaan sektor property real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan variabel yang masih menunujukkan hasil yang tidak konsisten. 2.3.Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran dari uraian di bawah dijelaskan secara singkat melalui Gambar 2.1 berikut: Gambar 2.1 Kerangka Berpikir 2.4.Pengembangan Hipotesis Berdasarkan teoritis yang telah dikemukakan di atas, maka penulis mengajukan hipotesis yang akan diujikan kebenarannya. Adapun hipotesis yang dijabarkan adalah sebagai berikut: Profitabilitas Kepemilikan Publik Debt to Equity Ratio Kualitas auditor Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan 1. Pengaruh Profitabilitas terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Profitabilitas menunjukan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau keuntungan pada tingkat penjualan, maka semakin besar profitabilitas artinya semakin baik pula kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba. Perusahaan yang memiliki berita baik tidak akan menunda penyampaian informasi. Berkaitan dengan teori agensi, manajemen agen tidak akan menunda penyampaian informasi mengenai laba perusahaan kepada pemilik prinsipal karena berhubungan dengan kompensasi keuangan yang akan diterima oleh manajemen dan karena merupakan berita baik bagi pemilik maka kemungkinan besar pemilik akan menggunakan manajemen yang sama untuk mengelola perusahaan. Penelitian mengenai hubungan profitabilitas terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan yang dilakukan oleh Sulistyo 2010, Samiun 2014, Hilmi dan Ali 2008 serta Na’im 1999 menemukan bukti empiris bahwa profitabilitas secara signifikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Penelitian-penelitian tersebut juga menunjukkan bukti bahwa perusahaan yang memperoleh laba cenderung tepat waktu menyampaikan laporan keuangannya dan sebaliknya jika mengalami rugi. Berdasarkan beberapa alasan diatas, maka hipotesis yang dapat dikembangkan adalah: H1: Profitabilitas berpengaruh secara positif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. 2. Debt to equity ratio dengan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Debt to equty ratio atau biasa juga disebut rasio leverage. Leverage merupakan alat untuk mengukur seberapa jauh suatu perusahaan bergantung pada kreditor dalam membiayai aset perusahaan. Tingginya debt to equity ratio mencerminkan tingginya risiko keuangan perusahaan, tingginya resiko ini menunjukkan adanya kemungkinan bahwa perusahaan tidak bisa melunasi utangnya. Berkaitan dengan teori agensi, maka agen harus bisa mengelola hutang yang dimiliki oleh perusahaan. Apabila perusahaan memiliki sedikit hutang maka masih bisa dikatakan wajar karena hutang tersebut dapat memperbesar arus kas masuk dan dapat digunakan untuk menghasilkan laba perusahaan lebih banyak. Tetapi bila hutang perusahaan terlalu besar Debt to Equity ratio terlalu besar maka perusahaan tidak akan dapat membayar pinjaman dan bunga pinjaman. Ketidakmampuan perusahaan membayar hutang mencerminkan bahwa agen tidak dapat bekerja sesuai kepentingan prinsipal yang nantinya dapat berpengaruh pada kepentingan principal maupun agen, sehingga agen berusaha untuk menunda penyampaian informasi. Oleh karena itu, semakin tinggi rasio debt to equity ratio suatu perusahaan maka perusahaan tersebut akan semakin tidak tepat waktu dalam penyampaian laporan keuangan perusahaan menunda informasi. Penelitian mengenai hubungan debt to equity ratio terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan yang dilakukan oleh Awalludin 2013 adalah terdapat bukti empiris yang menyatakan bahwa debt to equty ratio berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis yang dapat disusun adalah sebagai berikut : H2: Debt to equity ratio berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. 3. Kepemilikan publik dengan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Kepemilikan publik adalah kepemilikan masyarakat umum bukan institusi yang signifikan terhadap saham perusahaan publik. Pemilik perusahaan dari pihak luar dianggap berbeda dari pihak dalam di mana kecil kemungkinan pemilik dari pihak luar untuk terlibat dalam urusan bisnis sehari-hari perusahaan. Pemegang saham berkepentingan untuk mengetahui tingkat kembalian rate of return atas investasi mereka. Oleh sebab itu mereka membutuhkan informasi yang membantu mereka untuk memutuskan tindakan mereka, apakah untuk membeli, menahan atau menjual saham saham suatu perusahaan. Menurut Hilmi dan Ali, 2008. Sehubungan dengan teori agensi, pemilik perusahaan dari pihak luar perusahaan sebagai prinsipal mempunyai kekuatan yang besar dalam mempengaruhi perusahaan melalui media massa berupa kritikan atau komentar yang semuanya dianggap opini publik sehingga menyebabkan berubahnya pengelolaan perusahaan oleh manajer selaku agen yang semula berjalan semaunya menjadi perusahaan yang berjalan dengan pemantauan. Menurut Hilmi dan Ali 2008 kepemilikan publik memiliki pengaruh terhadap ketepatan waktu penyampian laporan keuangan. Dari uraian diatas maka dapat disusun hipotesis: H3: Kepemilikan publik berpengaruh secara positif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. 4. Kualitas auditor dengan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Teori keagenan menyatakan bahwa terdapat konflik kepentingan antara manajeman agent dengan pemilik principal yang terjadi akibat dari setiap pihak berusaha untuk mencapai dan mempertahankan tingkat kemakmuran yang dikendakinya. Manajer sebagai agen yang telah diberikan wewenang untuk mengelola perusahaan oleh prinsipal akan cenderung memilih Kantor Akuntan Publik yang berkualitas untuk menilai laporan keuangan perusahaan karena dinilai lebih efektif dalam mengaudit dan menghasilkan laporan audit yang sesuai dengan kewajaran laporan keuangan perusahaan. De Angelo 1981 dalam Dwiyanti 2010 mendefinisikan kualitas audit sebagai gabungan probabilitas pendeteksian dan pelaporan kesalahan laporan keuangan yang material. Beliau menyimpulkan bahwa Kantor Akuntan Publik yang lebih besar, maka kualitas auditnya juga lebih baik. Kualitas auditor yang mengaudit perusahaan sangat penting, auditor yang berkualitas merupakan informasi baik sehingga manajemen akan segera meyampaikan laporan keuangan yang diaudit oleh kantor akuntan publik yang memiliki reputasi baik. Becker Subramanyam 1998 dalam Azibi, Tondeur, Rajhi 2008 mendemonstrasikan perusahaan yang diaudit Big 4 lebih memiliki manfaat kualitas audit daripada non Big4. KAP besar memiliki karyawan dalam jumlah yang besar, dapat mengaudit lebih efisien dan efektif, memiliki jadwal yang fleksibel sehingga memungkinkannya untuk menyelesaikan audit tepat waktu, dan memiliki dorongan yang lebih kuat untuk menyelesaikan auditnya lebih cepat guna menjaga reputasinya. Seperti hasil penelitian Hilmi dan Ali 2008 dan Astuti 2007 yang menyatakan bahwa penggunaan kantor akuntan besar mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hal ini disebabkan KAP besar mampu mengerjakan pekerjaan auditnya secara lebih efisien dan efektif sehingga dapat selesai secara tepat waktu. Dari uraian diatas dapat disusun hipotesis: H4: Kualitas auditor berpengaruh secara positif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. 32

BAB III METODE PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Liquidity, Ukuran Perusahaan dan Reputasi KAP Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan ke Publik di Indonesia Periode 2011-2013

0 3 89

PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO DAN PROFITABILITAS TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 121

PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO DAN PROFITABILITAS TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 126

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Liquidity, Ukuran Perusahaan dan Reputasi KAP Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan ke Publik di Indonesia Periode 2011-2013

0 0 10

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Liquidity, Ukuran Perusahaan dan Reputasi KAP Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan ke Publik di Indonesia Periode 2011-2013

0 0 2

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Liquidity, Ukuran Perusahaan dan Reputasi KAP Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan ke Publik di Indonesia Periode 2011-2013

0 0 12

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Liquidity, Ukuran Perusahaan dan Reputasi KAP Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan ke Publik di Indonesia Periode 2011-2013

0 0 25

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Liquidity, Ukuran Perusahaan dan Reputasi KAP Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan ke Publik di Indonesia Periode 2011-2013

0 0 5

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Liquidity, Ukuran Perusahaan dan Reputasi KAP Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan ke Publik di Indonesia Periode 2011-2013

0 0 7

PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO DAN PROFITABILITAS TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 0 24