Pengaruh Debt to Equity Ratio, Liquidity, Ukuran Perusahaan dan Reputasi KAP Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan ke Publik di Indonesia Periode 2011-2013

(1)

Lampiran I

Daftar Pemilihan Sampel

No Kode Nama Perusahaan Manufaktur

Kriteria Penentuan

Sampel

Sampel

1 2 3

1 APLN Agung Podomoro Land Tbk √ Sampel 1

2 ASRI Alam Sutera Realty Tbk √ √ Sampel 2

3 BAPA Bekasi Asri Pemula Tbk √ √ Sampel 3

4 BCIP Bumi Citra Permai Tbk √ √ Sampel 4

5 BEST Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk √ √ √ Sampel 5

6 BIPP Bhuwanatala Indah Permai Tbk √ √ X

7 BKDP Bukit Darmo Property Tbk √ √ X

8 BKSL Sentul City Tbk √ X X

9 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk √ X X

10 COWL Cowell Development Tbk √ √ Sampel 6

11 CTRA Ciputra Development Tbk √ X X

12 CTRP Ciputra Property Tbk Sampel 7

13 CTRS Ciputra Surya Tbk √ √ Sampel 8

14 DART Duta Anggada Realty Tbk √ √ Sampel 9

15 DILD Intiland Development Tbk √ √ Sampel 10

16 DUTI Duta Pertiwi Tbk √ √ Sampel 11

17 ELTY Bakrieland Development Tbk √ √ X


(2)

19 FMII Fortune Mate Indonesia Tbk √ √ X

20 GAMA Gading Development Tbk X X

21 GMTD Gowa Makassar Tourism Development

Tbk

√ √ √ Sampel 12

22 GPRA Perdana Gapuraprima Tbk √ X X

23 GWSA Greenwood Sejahtera Tbk √ √ Sampel 13

24 JRPT Jaya Real Property Tbk √ √ √ Sampel 14

25 KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk √ √ Sampel 15

26 KPIG Global Land and Development Tbk √ X X

27 LAMI Lamicitra Nusantara Tbk Sampel 16

28 LCGP Laguna Cipta Griya Tbk √ √ X

29 LPCK Lippo Cikarang Tbk √ √ Sampel 17

30 LPKR Lippo Karawaci Tbk √ √ Sampel 18

31 MDLN Modernland Realty Ltd Tbk √ √ Sampel 19

32 MKPI Metropolitan Kentjana Tbk √ X √

33 MTLA Metropolitan Land Tbk √ √ √ Sampel 20

34 MTSM Metro Realty Tbk √ √ x

35 NIRO Nirvana Development Tbk √ X X

36 OMRE Indonesia Prima Property Tbk √ √ X

37 PLIN Plaza Indonesia Realty Tbk √ X X

38 PPRO Pudjiati Prestige Tbk X √ √

39 PWON Pakuwon Jati Tbk √ √ √ Sampel 21

40 RBMS Ristia Bintang Mahkota Sejati Tbk √ √ X


(3)

Lampiran II

Daftar Perusahaan Sampel

No. Nama Perusahaan Singkatan

1. APLN Agung Podomoro Land Tbk

2. ASRI Alam Sutera Realty Tbk

3. BAPA Bekasi Asri Pemula Tbk

4. BCIP Bumi Citra Permai Tbk

5. BEST Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk

6. COWL Cowell Development Tbk

7. CTRP Ciputra Property Tbk

8. CTRS Ciputra Surya Tbk

9. DART Duta Anggada Realty Tbk

No Kode Nama Perusahaan Manufaktur

Kriteria Penentuan

Sampel

Sampel

1 2 3

42 RODA Pikko Land Development Tbk √ X X

43 SCBD Dadanayasa Arthatama Tbk √ √ Sampel 23

44 SMDM Suryamas Dutamakmur Tbk √ X X


(4)

10. DILD Intiland Development Tbk

11. DUTI Duta Pertiwi Tbk

12. GMTD Gowa Makassar Tourism

Development Tbk

13 GWSA Greenwood Sejahtera Tbk

14 JRPT Jaya Real Property Tbk

15 KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk

16 LAMI Lamicitra Nusantara Tbk

17 LPCK Lippo Cikarang Tbk

18 LPKR Lippo Karawaci Tbk

19 MDLN Modernland Realty Ltd Tbk

20 MTLA Metropolitan Land Tbk

21 PWON Pakuwon Jati Tbk

22 RDTX Roda Vivatex Tbk

23 SCBD Dadanayasa Arthatama Tbk

Lampiran III

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

DER 69 .0298 2.8494 .835531 .5338064

Liquidity 69 .0008 1624.6899 25.456154 195.3610357

Ukuran Perusahaan 69 .001 31.300 3.03403 5.368031

Valid N (listwise) 69

Reputasi KAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid KAP Non The Big Four 49 71.0 71.0 71.0


(5)

Reputasi KAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid KAP Non The Big Four 49 71.0 71.0 71.0

KAP The Big Four 20 29.0 29.0 100.0

Total 69 100.0 100.0

Ketepatan Waktu Pelaporan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Tepat Waktu 5 7.2 7.2 7.2

Tepat Waktu 64 92.8 92.8 100.0


(6)

Classification Tablea,b

Observed

Predicted Ketepatan Waktu Pelaporan

Percentage Correct

.00 1.00

Step 0 Ketepatan Waktu Pelaporan

.00 0 5 .0

1.00 0 64 100.0

Overall Percentage 92.8

a. Constant is included in the model. b. The cut value is .500


(7)

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Step 1 Step 18.171 4 .001

Block 18.171 4 .001

Model 18.171 4 .001

Model Summary

Step -2 Log likelihood

Cox & Snell R Square

Nagelkerke R Square

1 17.704a .232 .571

a. Estimation terminated at iteration number 12 because parameter estimates changed by less than .001.

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.

1 2.525 8 .961

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a X1 16.294 7.588 4.611 1 .032 1.193E7

X2 .543 .506 1.149 1 .284 1.720

X3 -.074 .277 .072 1 .789 .929

X4 -1.100 1.714 .412 1 .521 .333

Constant -4.062 2.778 2.138 1 .144 .017

a. Variable(s) entered on step 1: X1, X2, X3, X4.

Correlation Matrix

Constant X1 X2 X3 X4

Step 1 Constant 1.000 -.913 -.784 .015 .264

X1 -.913 1.000 .636 -.160 -.317

X2 -.784 .636 1.000 -.270 -.402

X3 .015 -.160 -.270 1.000 .100


(8)

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno.2012. Auditing: Petunjuk Praktis Akuntan Oleh Akuntan Publik, Jakarta: Salemba Empat.

Alwi, Hasan. 2003. Tata Bahasa Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Almilia, Luciana Spica, Lucas Setiady, 2006. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyelesaian Penyajian Laporan Keuangan pada Perusahaan yang Terdaftar

di BEJ”, Jurnal Seminar Nasional Good Corporate Governance di Univ. Trisakti Jakarta, STIE Perbanas, Surabaya. http://spicaalmilia.wordpress.com/2007/04/08/ (3 Januari 2012).

Arens, Alvin A., Randal J. Elder, dan Mark S. Beasley, 2008. Auditing dan Jasa Assurance Pendekatan Terintegrasi, Edisi Keduabelas, Erlangga, Jilid 1, Jakarta.

Bandi dan Santoso Tri Hananto, 2002. Ketepatan Waktu Atas Laporan Keuangan Perusahaan Indonesia. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol.4. No.2 (Agustus) : pp 155-164.

Boynton, William C., Watter G Kell, 1996. Modern Auditing, 6th Edition, John Willey and Sons, Inc., New York.

Boynton, William C., Raymond N. Johnson, dan Watter G. Kell, 2002. Modern Auditing, Edisi Ketujuh, Erlangga, Jilid 1, Jakarta.

BAPEPAM LK, 2008, Keputusan Kepala Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, Nomor KEP

460/BL/2008.

Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Ujian Komprehensif Program Strata Satu (S1), Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara. 2011.

Darmadji Tjipto, 2001. Pasar Modal di Indonesia, Salemba Empat, Jakarta.

Dhea Tiza, Marathani, 2012. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Publikasi Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur


(9)

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012)”, Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Malang.

Dwiyanti, Rini, 2010. “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”, Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang. http://eprints.undip.ac.id/22634/1/Skripsi_Rini_Dwiyanti.pdf (3

Januari2012).

Erlina, 2011. Metodologi Penelitian, USU Press, Medan.

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Jurusan Akuntansi, 2010. Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Ujian Komprehensif Program Strata Satu (S1). Medan.

Ghozali, Imam, 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Gitman, Lawrence J. 2006, “Principles of Manajerial Finance”, International Edition, 10th edition, Pearson Education, Boston.

Guy, Dan M., C. Wayne Alderman, Alan J. Winters, 2002. Auditing, Edisi Kelima, Erlangga, Jilid 1, Jakarta.

Hanafiah, K. A. 2003. Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi. Raja Gravindo Persada, Jakarta.

Hartono, 2005. “Hubungan Teori Signalling dengan Underpricing Saham Perdana di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Bisnis dan Manajemen : pp 35-48. http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/51053550.pdf (8 Maret 2012).

Hilmi, Utara, Syaiful Ali, 2008. “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan-perusahaan yang Terdaftar di BEJ Periode 2004-2006), Jurnal Akuntansi Keuangan, SNA XI Tahun 2008. http://

smartaccounting.files.wordpress.com/ (3 Januari 2012).

Ikatan Akuntan Indonesia, 2001. Standar Profesional Akuntan Publik, Salemba Empat, Jakarta.


(10)

Ikatan Akuntan Indonesia, 2007. Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta.

Kadir, Abdul. 2011. “Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa

Efek Jakarta)”. Jurnal Manajemen dan Akuntansi. Vol. 12 (April), No. 2, pp 1-11.

Kieso, Donald. E.,et al., 2007. Akuntansi Intermediate, Edisi Keduabelas, Erlangga, Jilid 1, Jakarta.

Kiky Lusinana, Kusumosari, 2015. “Analisis Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas

dan Ukuran Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Publikasi Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012)”, Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah, Surakarta.

Kuncoro, Mudrajad. 2001. Metode Kuantitatif Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi. Edisi Pertama. Cetakan Pertama. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Mamduh. M. Hanafi. (2003). Analisis Laporan keuangan, Penerbit UPP AMK YKPN, Yogyakarta.

Mentari, Pamor, 2007. “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Publikasi Laporan Keuangan ke Publik Studi Kasus Perusahaan

Manufaktur di Bursa Efek Indonesia”, Skripsi, Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara, Medan.

http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/9035 (5 Januari 2012).

Mulyadi, 2002. Auditing, Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta.

Nikma, Latifatun, 2014. “Analisis Faktor- faktor yang Mempengaruhi Pergantian

Auditor pada Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang. http://eprints.undip.ac.id/43413/1/02_NIKMAH.pdf (5 Juni 2014).

Noviandi, Bimo Satmoko, 2007. “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta Periode

2003-2005)”, Tesis, Program Studi Magister Manajemen Universitas Diponegoro, Semarang.


(11)

(21 Januari 2012).

Owusu, Stephen dan Ansah. 2000. “Timeliness of Corporate Financial Reporting in Emergingn Capital Market: Empirical Evidence From The Zimbabwe

Stock Exchange”. Journal Accounting and Businesss. Vol. 30. Pp. 241.

Prahesty, Siska, 2011. “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Food and Beverages di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2009)”, Skripsi, Fakultas

Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.

http://eprints.undip.ac.id/26839/1/SKRIPSI_FULL_TEXT(r).pdf (5Januari 2012).

Respati, Novita WeningTyas. 2001. ”Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan: Studi Empiris di Bursa

EfekJakarta”. Jurnal Maksi. Vol.4. h. 67-81.

Saleh, Rachmat, 2004. “Studi Empiris Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Akuntansi Keuangan, SNA VII Tahun 2004.http://ekydakka.com(5 April 2012). Santoso, Singgih. 2000. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta:Elex

Media Computindo.

Sidauruk, Rio Salomo, 2012. “Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan Publik

Sektor Jasa Pariwisata yang Terdaftar di BEI”. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Medan.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/32699/7/ (12 April 2012)

Sofyaningsih, Sri dan Hardiningsih, Pancawati, 2011. Struktur Kepemilikan Kebijakan Dividen, Kebijakan Utang dan Nilai Perusahaan (Ownership Structure, Dividend Policy and Debt Policy and Firma Value). Dinamika Keuangan dan Perbankan, ISNN: 1979-4878, Vol.3, No.1 (Mei), Hal 68-87

Sugianto, Agus Eko. 2001. Analisis Variabel-Variabel Yang Mempengaruhi Struktur Keuangan Perusahaan Manufaktur Di BEJ. Jurnal Ekonomi dan Manajemen, Vol 2 No. 2


(12)

Supriyanto, Budi, 2004, Pengaruh Sruktur Kepemilikan Manajerial dan Publik, Ukuran Perusahaan, EBIT/Sales, dan Total Debt/Total Assets Terhadap Nilai Perusahaan yang Telah Go Publik dan Tercatat Di BEJ. Tesis : Program Magister Manajemen STIE STIKUBANK Semarang

Umar, Husein, 2001. Metode Riset Akuntansi Terapan, Edisi Pertama , Ghalia Indonesia, Jakarta.

Wahyu Adhy, Noor, 2010. “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pada Perusahaan yang Listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2008)”, Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.

Wild, John J., K. R Subramanyam, dan Robert F Halsey, 2005. Financial Statement Analysis, Edisi Kedepelapan, Salemba Empat, Jakarta.

Wirakusuma, Made Gede. 2004. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rentang

Waktu Penyajian Laporan Keuangan ke Publik” SNA 3. Denpasar

www.idx.co.id www.bapepam.go.id www.google.com


(13)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah desain kausal. Menurut Sugiyono (2004 : 30), desain kausal penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan sebab akibat antara variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan variabel dependen (variabel yang dipengaruhi). Maka dari itu, penelitian ini melihat pengaruh atau hubungan sebab akibat dari variabel independen yang terdiri dari debt to equity ratio, liquidity, ukuran perusahaan, dan reputasi KAP dan variabel dependennya yaitu ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.

3.2 Definisi Operasional

Walizer dan Wienir berpendapat defenisi operasional adalah seperangkat petunjuk yang lengkap tentang apa yang harus diamati dan bagaimana mengukur suatu variabel atau konsep defenisi operasional tersebut membantu kita untuk mengklafisikasikan gejala di sekitar ke dalam kategori khusus dari variabel. Operasional merupakan salah satu instrumen dari riset karena merupakan salah satu tahapan dalam proses pengumpulan data. Defenisi dari operasional menjadikan konsep yang masih bersifat abstrak menjadi operasional yang memudahkan pengukuran variabel tersebut. Sebuah defenisi operasional juga bisa dijadikan


(14)

sebagai batasan pengertian yang dijadikan pedoman untuk melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan penelitian.

3.3Skala Pengukuran Variabel 3.3.1 Variabel Independen

Menurut Sugiyono (2004 : 33), variabel independen atau variabel bebas

merupakan “variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen”. Untuk masing-masing variabel independen pengukuran yang dalam penelitian ini adalah debt to equity ratio, liquidity, ukuran perusahaan dan reputasi KAP.

3.3.1.1 Debt to Equity Ratio

Debt to equity ratio merupakan salah satu rasio financial leverage yang dapat mengukur seberapa jauh kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan perusahaan melalui pengelolaan modal sendiri yang dimiliki perusahaan. Debt to equity ratio dalam penelitian ini diukur berdasarkan perbandingan antara total kewajiban/hutang dengan total modal sendiri yang dirumuskan sebagai berikut:

Total Liabilies

Debt to equity Ratio = x 100%


(15)

3.3.1.2 Liquidity ratio

Liquidity ratio merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan memenuhi kewajiban jangka pendek yang dimiliki oleh perusahaan (Hanafi 2004:37). Rasio likuiditas terdiri dari current ratio, quick ratio dan cash ratio. Untuk mengukur tingkat likuiditas dalam penelitian ini menggunakan proksi current ratio karena peneliti ingin melihat kemampuan perusahaan dalam melunasi hutangnya. Current ratio dihitung dengan cara membandingkan antara asset lancar dan utang lancar yang dimiliki. Semakin tinggi tingkat likuiditas maka perusahaan akan memperlihatkan kemampuannya yang cepat dalam melunasi hutangnya, maka dari itu perusahaan akan lebih cepat menyampaikan laporan keuangannya ke publik karena perusahan tidak ada masalah dalam hutang jangka pendek. Curent Ratio dapat dirumuskan sebagai berikut:

Currents assets

Curent Ratio = x 100%

Current liabilities

3.3.1.3 Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan adalah total aktiva/asset yang dimiliki perusahaan. Ukuran perusahaan merupakan proksi volatilitas operasional dan inventory cotrolability yang seharusnya dalam skala ekonomis besarnya perusahaan menunjukkan pencapaian operasi lancar dan pengendalian persediaan. Sedangkan menurut Ferry dan Jones (dalam


(16)

Sugianto, 2001), ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh total aktiva, jumlah penjualan, rata-rata total penjualan dan rata-rata total aktiva. Jadi, ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya asset yang dimiliki oleh perusahaan. Pada penelitian ini, ukuran perusahaan diproksikan dengan total aktiva perusahaan, karena melalui total aktiva perusahaan akan lebih jelas melihat seberapa besar ukuran perusahaan dibandingkan dengan total penjualan, kapitalisasi pasar, jumlah tenaga kerja dan sebagainya.

Perusahaan dengan ukuran yang lebih besar memiliki akses yang lebih besar untuk mendapat sumber pendanaan dari berbagai sumber, sehingga untuk memperoleh pinjaman dan kreditpun akan lebih mudah karena perusahaan dengan ukuran besar memiliki profibilitas lebih besar untuk memenangkan persaingan atau bertahan dalam industri. Pada sisi lain, perusahaan dengan skala kecil lebih fleksibel dalam menghadapi ketidakpastian, karena perusahaan kecil lebih cepat bereaksi terhadap perubahan yang mendadak. Ukuran perusahaan dapat dirumuskan dengan:

SIZE = Total Aktiva

3.3.1.4 Reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP)

Salah satu faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan yang telah diaudit kepada publik adalah


(17)

reputasi kantor akuntan publik. Variabel dummy digunakan dalam

penelitian ini untuk mengukur variabel reputasi KAP. Nilai “0”

diberikan untuk perusahaan yang tidak berafiliasi dengan KAP The Big Four, sedangkan nilai “1” diberikan untuk perusahaan yang berafiliasi dengan KAP The Big Four.

3.3.2 Variabel Dependen

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Variabel dependen ini dilambangkan dengan Y. Sesuai dengan peraturan X.K.2 yang diterbitkan Bapepam, maka penyampaian laporan keuangan tahunan yang telah diaudit dikatakan tepat waktu apabila diserahkan sebelum atau paling lambat pada akhir bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan perusahaan publik tersebut. Oleh karena itu, variabel dependen ini diukur berdasarkan tanggal penyampaian laporan keuangan tahunan auditan ke Bapepam yaitu pada batas 90 hari setelah tahun buku berakhir.

Variabel dependen atau variabel terikat adalah “variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel independen atau bebas (Sugiyono, 2009). Variabel dependen dalam penelitian ini merupakan variabel dummy dan

Ghozali (2006 : 128) menyatakan bahwa “variabel dummy atau kualitatif menunjukkan keberadaan (presence) atau ketidakberadaan (obsence) dari kualitas atau suatu atribut. Cara mengkuantifikasi variabel kualitatif adalah dengan


(18)

membentuk variabel artificial dengan nilai “0” untuk perusahaan yang tidak tepat

waktu dan nilai “1” untuk perusahaan yang melaporkan dengan tepat waktu.”

Tabel 3.2

Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Indikator Skala

Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan (Y)

Ketepatan waktu perusahaan dalam menyajikan laporan keuangan tahuan kepada publik pada batas 90 hari setelah tahun buku berakhir.

Skala Nominal;

Tidak Tepat Waktu = 0

Tepat Waktu = 1 Nominal

Debt to equity ratio

(X1)

Kemampuan perusahaan

untuk memenuhi

kewajibannya/total hutang dengan modal sendiri yang dimilki perusahaan. Rasio Liquidity (X2)

Kemampuan perusahaan

untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang telah

jatuh tempo dengan

menggunakan aktiva lancar perusahaan. Rasio Ukuran Perusahaan (X4)

Ukuran perusahaan

mencerminkan besar

kecilnya perusahaan selama satu periode tertentu dilihat dari besarnya nilai total aktiva.

SIZE = Total Aktiva Nominal

Reputasi KAP (X4)

Kapasitas dan kualitas dari kantor akuntan publik (KAP) yang dapat dinilai dari besar dan reputasi yang terdapat pada kantor akuntan public tersebut.

Tidak berafiliasi denga The Big Four = 0, berafiliasi dengan The Big Four = 1


(19)

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah keseluruhan nilai yang mungkin hasil pengukuran ataupun perhitungan kualitatif dan kuantitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya.

Sugiono (2002:55) menyatakan bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, dan kemudian ditarik suatu

kesimpulan”. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan real estate dan property yang tercatat di BEI tahun 2011-2013. Populasi penelitian sebanyak 47 perusahaan.

Hasan (2003:12) mengemukakan bahwa, sampel adalah “bagian dari sebuah populasi yang dianggap dapat mewakili penelitian”. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan real estate dan property yang tercatat di BEI tahun 2011-2013. “Purposive sampling adalah suatu sampling dimana elemen-elemen untuk menjadi anggota sampel berdasarkan pada pertimbangan yang tak acak, biasanya sangat subjektif” (Supranto, 2001:34). Pemilihan dan pengumpulan perusahaan sampel yang diperlukan dalam penelitian ini adalah pendekatan

purposive sampling dengan kriteria sebagai berikut:

1. Data Perusahaan Manufaktur sektor Real Estate dan Property yang terdaftar di BEI selama tahun 2011-2013.


(20)

2. Perusahaan Real Estate dan Property yang mempublikasikan laporan keuangan selama tahun 2011-2013 dan tidak mengalami delisting pada tahun pengamatan.

3. Perusahaan Real Estate dan Property yang memiliki laba positif pada tahun pengamatan.

Tabel 3.1

Kriteria Penarikan Sampel

No. Kriteria

Jumlah Pelanggaran

Kriteria

Jumlah

1. Data Perusahaan Manufaktur

sektor Real Estate dan Property yang terdaftar di BEI selama tahun 2011-2013.

- 45

2. Perusahaan Real Estate dan

Property yang mempublikasikan laporan keuangan selama tahun 2011-2013 dan tidak mengalami delisting pada tahun pengamatan.

14 31

3. Perusahaan Real estate dan

Property yang memiliki laba

positif pada tahun pengamatan. 8 23

Jumlah perusahaan sampel

22 23

Jumlah tahun pengamatan

3 Total sampel selama periode

penelitian 69


(21)

Berdasarkan proses seleksi yang telah dilakukan maka telah didapatkan jumlah sampel berdasarkan kriteria yang telah ditentukan adalah sebanyak 23 perusahaan dengan 69 unit analisis.

3.5 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Menurut

Sugianto (2000:18) “data kuantitatif adalah data berbentuk angka. Data yang

digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder untuk mendapatkan informasi mengenai semua variabel dalam penelitian ini.

Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan dari sumber-sumber tercetak. Informasi informasi dapat diperoleh dari buku-buku yang dibutuhkan oleh peneliti. Sedangkan untuk sumber data penelitian diambil dari laporan perusahaan yang telah diaudit dan dipublikasikan. Data diperoleh antara lain dari :

1. Bursa Efek Indonesia, www.idx.co.id 2. Sahamok.com

3. Media internet dan website

3.6 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan :

1. Metode studi pustaka yaitu dengan mengkaji berbagai literatur pustaka seperti jurnal, makalah, dan sumber-sumber lainnya yang berkaitan dengan topik penelitian.


(22)

2. Metode dokumentasi yaitu dengan cara mencatat atau mendokumentasikan data seperti laporan keuangan perusahaan sesuai data yang diperlukan yang tercantum pada Bursa Efek Indonesia, www.idx.co.id

3.7 Teknik Analisis Data

3.7.1 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan deskriptif tentang data setiap variabel- variabel penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini. Analisis statistik deskriptif merupakan statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi (Sugiyono,2008:206). Analisis ini hanya digunakan untuk menyajikan dan menganalisis data disertai dengan perhitungan agar dapat memperjelas keadaan atau karakteristik data yang bersangkutan. Pengukuran yang digunakan statistik deskriptif ini meliputi jumlah sample, nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean), dan deviasi standar (Ghozali, 2011). Nilai minimum digunakan untuk mengetahui jumlah terkecil data yangbersangkutan bervariasi dari rata-rata. Nilai maksimum digunakan untukmengetahui jumlah terbesar data yang bersangkutan. Mean digunakan untuk mengetahui rata-rata data yang bersangkutan. Deviasi standar digunakan untuk mengetahui seberapa besar data yang bersangkutan bervariasi dari rata-rata.


(23)

3.7.2 Metode Analisis Data

Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah debt to equity ratio,

liquidity, ukuran perusahaan dan reputasi KAP berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Untuk itu akan digunakan teknik analisis regresi logistik.

3.7.3 Uji Model

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah model regresi logistik (logit). Menurut Santoso (2010:206) regresi logistik sama dengan analisis diskriminan; perbedaan hanya pada jenis data dari variabel dependen. Jika pada analisis diskriminan variabel dependen adalah rasio, maka pada regresi logistik variabel dependen adalah data nominal.

Data nominal disini lebih khusus adalah data binary. Model regresi ini dipilih karena data di dalam penelitian ini berupa data nominal dan data rasio. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan analisis multivarian melalui regresi logistik (logistic regression). Hal ini dilakukan karena variabel dependen merupakan data kualitatif yang menggunakan variabel dummy. Regresi logistik adalah regresi yang digunakan sejauh mana kemungkinan terjadinya variabel dependen dapat diprediksi dengan variabel independen.

Regresi logistik merupakan suatu bagian dari analisis regresi yang digunakan ketika variabel dependen merupakan variabel dikotomi. Kriteria pengujian hipótesis penelitian dalam metode regresi logistik dengan


(24)

tingkat signifikansi < 0,05, maka H1-H5 diterima, tetapi jika tingkat

signifikansi > 0,05, maka H1-H5 tidak dapat diterima. Dalam hal ini dapat

dianalisis dengan regresi logistik karena tidak perlu asumsi normalitas data pada variabel bebasnya (Ghozali, 2005). Model regresi logistik yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian adalah sebagai berikut:

Y = β0 + β1 DER + β2 CR + β3 SIZE + β4 KAP + ε Keterangan:

Y = ketepatan waktu (timeliness) pelaporan

keuangan

β0, β1, β2, β3, β4, β5, β6 = konstanta

DER = debt to equity ratio

CR = current assets

SIZE = ukuran (size) perusahaan

KAP = reputasi kantor akuntan publik

ε = tingkat pengganggu kesalahan (disturbance

error)

3.7.3.1 Menguji Kelayakan Model Regresi (Goodness of Fit)

Teknik yang digunakan untuk menilai model regresi menggunakan Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test. Hipotesis yang digunakanuntuk menilai model fit adalah sebagai berikut :

H0 : Model yang dihipotesiskan fit dengan data

HA : Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data


(25)

kurang dari 0,05, maka hipotesis nol ditolak yang berarti terdapat perbedaan signifikan antara model dengan nilai observasinya sehingga

goodness fitmodel tidak baik, karena model yang telah dirumuskan tidak dapat memprediksi nilai observasinya. Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow’s lebih besar dari 0,05, maka hipotesis nol diterima yang berarti model mampu memprediksi nilai observasinya.

3.7.3.2 Menguji Model Keseluruhan Model (Overall Fit Model)

Memperhatikan angka -2 log likelihood (LL) pada awal dengan

block number = 0 dan angka -2 log likelihood pada block number = 1. Jika terjadipenurunan angka -2 log likelihood block number 0 dikurangi

block number 1 menunjukkan model regresi yang baik. Log likelihood pada regresi logistik mirip dengan pengertian ”sum of squared error” pada model regresi, sehingga penurunan log likelihood menunjukkan model regresi yang baik.

1. Uji Signifikansi Model Secara Simultan

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen yang dimasukkan ke dalam model regresi mempunyai pengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011: 99). Pembuktian dilakukan dengan menggunakan Tabel Omnibus Test of Model. Tingkat signifikan tabel yang digunakan lebih kecil dari 0,05 .


(26)

2. Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji Wald)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel independen lainnya konstan (Ghozali, 2011: 101). Pada regresi logistik, uji signifikansi pengaruh parsial dapat diuji dengan uji Wald.

3. Uji Koefisien Determinasi

Dalam regresi logistik, dapat digunakan statistik Nagelkerke’s untuk mengukur kemampuan model regresi logistik dalam mencocokkan atau menyesuaikan data. Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan model dalam menerangkan variabel independen,

4. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah terdapat korelasi antar variabel independen dalam model regresi (Ghozali, 2011). Model regresi yang baik seharusnya bebas dari multikolonieritas. Deteksi terhadap ada tidaknya multikolinearitas dengan melihat nilai correlation matrix. Suatu model regresi yang bebas dari masalah multikolonieritas apabila nilai korelasi antar variabel independen lebih besar dari 0,90 (Ghozali, 2006:91).


(27)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

Berdasarkan metode purposive sampling dan kriteria-kriteria pengambilan sampel yang telah ditetapkan pada perusahaan property dan real estate, yang memiliki debt to equity ratio, liquidity, ukuran perusahaan, dan reputasi KAP pada perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2011 hingga tahun 2013 terpilih 23 perusahaan sampel yang mewakili dalam tiga tahun berturut-turut sehingga diperoleh sebanyak 23x3 periode maka didapatkan sampel data sebanyak 69 data amatan. Selanjutnya sejumlah data tersebut digunakan untuk analisis data dan pengujian hipotesis.

Penelitian ini menggunakan metode analisis statistik yang menggunakan regresi logistik sebagai metode analisis datanya. Analisis data dimulai dari mengolah data dengan menggunakan Microsoft Excel yang kemudian dilanjutkan dengan pengujian menggunakan regresi logistik. Pengujian regresi logistik dilakukan dengan software SPSS. Ghozali (2006 : 16) menyatakan SPSS adalah “suatu

software yang berfungsi untuk menganalisis data, melakukan perhitungan statistik baik untuk statistik parametrik maupun non-parametrik dengan basis windows”.

Proses pengolah data dimulai dengan memasukkan variabel-variabel penelitian ke program SPSS dan menghasilkan output sesuai dengan metode analisis data yang telah ditentukan.


(28)

4.2Analisis Data

Tujuan dari analisis data adalah untuk mendapatkan informasi yang relevan yang terkandung di dalam data tersebut dan menggunakan hasilnya untuk memecahkan suatu masalah. Dalam penelitian ini, digunakan analisis regresi logistik. Analisis regresi logistik digunakan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio, liquidity, ukuran perusahaan, dan reputasi KAP terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.

4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai maksimum, nilai minimum, nilai rata-rata (mean), dan nilai standar deviasi, dari variabel DER, liquidity, ukuran perusahaan, reputasi KAP, dan ketepatan waktu pelaporan. Berdasarkan analisis statistik deskriptif diperoleh gambaran sampel pada tabel 4.1 sebagai berikut:

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

DER 69 .0298 2.8494 .835531 .5338064

Liquidity 69 .0008 1624.6899 25.456154 195.3610357

Ukuran Perusahaan 69 .001 31.300 3.03403 5.368031

Valid N (listwise) 69

Sumber: hasil olahan software SPSS 17

Berdasarkan Tabel 4.1, diketahui nilai DER minimum adalah 0,0298, sedangkan nilai DER maksimum adalah 2,8494. Diketahui nilai rata-rata (mean) DER dari tahun 2011-2013 adalah 0,8355, dan standar deviasinya


(29)

adalah 0,5338. Diketahui nilai liquidity minimum adalah 0,0008, sedangkan nilai liquidity maksimum adalah 1624,6899. Diketahui nilai rata-rata (mean)

liquidity dari tahun 2011-2013 adalah 25,4561, dan standar deviasinya adalah 195,3610. Diketahui nilai ukuran perusahaan minimum adalah 0,001, sedangkan nilai ukuran perusahaan maksimum adalah 31,3. Diketahui nilai rata-rata (mean) ukuran perusahaan dari tahun 2011-2013 adalah 3,03403, dan standar deviasinya adalah 5,368031.

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Reputasi KAP

Reputasi KAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid KAP Non The Big Four 49 71.0 71.0 71.0

KAP The Big Four 20 29.0 29.0 100.0

Total 69 100.0 100.0

Sumber: hasil olahan software SPSS 17

Berdasarkan Tabel 4.2, diketahui jumlah perusahaan yang termasuk ke dalam kategori KAP Non The Big Four sebanyak 49 perusahaan (71%), sementara jumlah perusahaan yang termasuk ke dalam KAP The Big Four

sebanyak 20 perusahaan (29%).

4.3 Uji Asumsi Multikolinearitas

Regresi yang baik adalah regresi dengan tidak adanya gejala korelasi yang kuat antara variabel bebasnya. Multikolinearitas merupakan situasi adanya korelasi antar variabel-variabel independen yang satu dengan yang lainnya. Dalam


(30)

penelitian ini, gejala multikolinearitas dapat dilihat dari nilai korelasi antar variabel yang terdapat dalam matriks korelasi. Hasil uji gejala multikolinearitas disajikan pada Tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3 Uji Multikolinearitas dengan Matriks Korelasi

Correlation Matrix

Constant X1 X2 X3 X4

Step 1 Constant 1.000 -.913 -.784 .015 .264

X1 -.913 1.000 .636 -.160 -.317

X2 -.784 .636 1.000 -.270 -.402

X3 .015 -.160 -.270 1.000 .100

X4 .264 -.317 -.402 .100 1.000

Sumber: hasil olahan software SPSS 17

Berdasarkan Tabel 4.3, dapat dilihat bahwa korelasi antara DER (X1) dan

liquidity (X2) sebesar 0,636, korelasi antara DER (X1) dan ukuran perusahaan (X3) sebesar -0,160, dan seterusnya. Dari hasil pengujian pada Tabel 4.3, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala multikolinearitas antar variabel independen. Gejala multikolinearitas terjadi apabila nilai korelasi antar variabel independen lebih besar dari 0,90 (Ghozali, 2006:91). Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahwa lolos dari uji gejala multikolinieritas.

4.4 Menguji Model Fit (Overall Model Fit Test)

Uji ini digunakan untuk melihat model yang telah dihipotesiskan telah fit atau tidak dengan data. Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2 log likelihood pada awal (block number = 0) dengan nilai -2 log likelihood pada akhir


(31)

(block number = 1). Nilai -2log likelihood awal pada block number = 0, dapat ditunjukkan melalui tabel berikut ini (Tabel 4.4).

Tabel 4.4 Nilai -2 Log likelihood (-2 LL Awal)

Sumber: hasil olahan software SPSS 17

Nilai -2 log likelihood akhir pada block number = 1, dapat dilihat pada Tabel 4.5. Dari Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa -2 log likelihood awal pada block number = 0, yaitu model yang hanya memasukkan konstanta yang dapat dilihat pada step 5, memperoleh nilai sebesar 35,875. Kemudian pada Tabel 4.5 dapat dilihat nilai -2 LL akhir dengan block number =1, nilai -2log likelihood pada step 1 iterasi 12 adalah 17,704. Adanya penurunan nilai antara -2LL awal (initial-2LL function) dengan nilai -2LL pada langkah berikutnya (-2LL akhir) menunjukkan bahwa model yang dihipotesiskan fit dengan data (Ghozali, 2006). Penurunan nilai

-2 log likelihood menunjukkan bahwa model penelitian ini dinyatakan fit, artinya penambahan-penambahan variabel bebas yaitu DER, liquidity, ukuran perusahaan,


(32)

dan reputasi KAP, ke dalam model penelitian akan memperbaiki model fit dalam penelitian ini.

Tabel 4.5 Nilai -2 Log likelihood (-2 LL Akhir)

Sumber: hasil olahan software SPSS 17

4.5 Menguji Kelayakan Model Regresi

Pengujian kelayakan model regresi logistik dilakukan dengan menggunakan

goodness of fitness test yang diukur berdasarkan nilai Chi-Square pada Tabel

Hosmer and Lemeshow Test (Tabel 4.6).

Tabel 4.6 Hosmer and Lemeshow Test

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square Df Sig.

1 2.525 8 .961

Sumber: hasil olahan software SPSS 17


(33)

Tabel 4.7 Perhitungan Chi-Square Tabel dengan Microsoft Excel

Berdasarkan Tabel 4.7, diketahui nilai Chi-Square Tabel bernilai 15,507. Untuk menentukan apakah model layak atau tidak, maka dapat diketahui dengan

membandingkan nilai statistik Chi-square terhadap Chi-Square Tabel.

Perhatikan bahwa karena nilai statistik Chi-Square (2,525) lebih kecil dibandingkan nilai Chi-Square Tabel (15,507), maka disimpulkan bahwa model cukup layak dalam mencocokkan/fit data.

Untuk menentukan apakah model layak atau tidak, juga dapat diketahui dengan membandingkan nilai probabilitas dari uji Hosmer-Lemeshow/Pearson Chi-square terhadap tingkat signifikansi yang digunakan.

Berdasarkan Tabel 4.6, diketahui nilai probabilitas sebesar 0,961. Perhatikan bahwa karena nilai probabilitas (0,961) lebih besar dibandingkan


(34)

tingkat signifikansi (0,05), maka disimpulkan bahwa model cukup layak dalam mencocokkan/fit data.

4.6 Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square)

Dalam regresi logistik, dapat digunakan statistik Nagelkerke’s untuk mengukur kemampuan model regresi logistik dalam mencocokkan atau menyesuaikan data. Dengan kata lain, nilai statistik dari Nagelkerke’s dapat diinterpretasikan sebagai suatu nilai yang mengukur kemampuan variabel-variabel bebas dalam menjelaskan atau menerangkan variabel tak bebas. Tabel 4.8 menyajikan nilai statistik dari Nagelkerke’s .

Tabel 4.8 Nagelkerke R Square

Model Summary

Step -2 Log likelihood

Cox & Snell R

Square Nagelkerke R Square

1 17.704a .232 .571

a. Estimation terminated at iteration number 12 because parameter estimates changed by less than .001.

Sumber: hasil olahan software SPSS 17

Berdasarkan Tabel 4.8, nilai statistik Nagelkerke R Square 0,571. Nilai tersebut diinterpretasikan sebagai kemampuan variabel DER, liquidity, ukuran perusahaan, dan reputasi KAP, dalam mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan sebesar 57,1%, sisanya 42,9% dijelaskan oleh variabel-variabel atau faktor-faktor lain.


(35)

4.7 Uji Signifikansi Model secara Simultan

Tabel Omnibus Tests of Model Coefficients (Tabel 4.9) berfungsi untuk melihat hasil pengujian secara simultan pada regresi logistik, yakni melihat pengaruh variabel bebas (independen) secara bersama-sama (simultaneously) terhadap variabel dependen. Berdasarkan Tabel 4.9, diperoleh nilai probabilitas (Sig.) 0,001. Karena nilai probabilitas (0,001) lebih kecil dari 0,05, maka disimpulkan bahwa variabel bebas yang digunakan secara bersama-sama berpengaruh signifikan secara statistik, terhadap ketepatan waktu pelaporan.

Tabel 4.9 Uji Signifikansi Model secara Simultan

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Step 1 Step 18.171 4 .001

Block 18.171 4 .001

Model 18.171 4 .001

Sumber: hasil olahan software SPSS 17

4.8 Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji Wald)

Dalam regresi linear, baik sederhana maupun berganda, uji digunakan untuk menguji signifikansi dari pengaruh parsial. Pada regresi logistik, uji signifikansi pengaruh parsial dapat diuji dengan uji Wald. Dalam uji Wald, statistik yang diuji adalah statistik Wald (Wald statistic). Nilai statistik dari uji Wald berdistribusi chi-kuadrat.

Pengambilan keputusan terhadap hipotesis dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan nilai probabilitas dari uji Wald. Berikut aturan pengambilan keputusan berdasarkan pendekatan nilai probabilitas.


(36)

Tabel 4.10 Uji Signifikansi Pengaruh Parsial

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig.

Step 1a X1 16.294 7.588 4.611 1 .032

X2 .543 .506 1.149 1 .284

X3 -.074 .277 .072 1 .789

X4 -1.100 1.714 .412 1 .521

Constant -4.062 2.778 2.138 1 .144

a. Variable(s) entered on step 1: X1, X2, X3, X4.

Sumber: hasil olahan software SPSS 17

: Pengaruh Debt To Equity Ratio (X1) terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan (Y)

Berdasarkan Tabel 4.10, nilai probabilitas (Sig.) dari debto to equity ratio (X1) adalah 0,032, yakni lebih kecil dari 0,05, maka debt to equity ratio berpengaruh signifikan (secara statistika) terhadap ketepatan waktu pelaporan, pada tingkat signifikansi 5%.

: Pengaruh Liquidity (X2) terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan (Y)

Berdasarkan Tabel 4.10, nilai probabilitas (Sig.) dari liquidity (X1) adalah 0,284, yakni lebih besar dari 0,05, maka liquidity tidak berpengaruh signifikan (secara statistika) terhadap ketepatan waktu pelaporan, pada tingkat signifikansi 5%.


(37)

: Pengaruh Ukuran Perusahaan (X3) terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan (Y)

Berdasarkan Tabel 4.10, nilai probabilitas (Sig.) dari ukuran perusahaan (X3) adalah 0,789, yakni lebih besar dari 0,05, maka ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan (secara statistika) terhadap ketepatan waktu pelaporan, pada tingkat signifikansi 5%. Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Noviandi (2007), Hilmi dan Ali (2008), dimana semua memperoleh hasil yaitu ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.

: Pengaruh Reputasi KAP (X4) terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan (Y)

Berdasarkan Tabel 4.10, nilai probabilitas (Sig.) dari reputasi KAP (X4) adalah 0,521, yakni lebih besar dari 0,05, maka reputasi KAP tidak berpengaruh signifikan (secara statistika) terhadap ketepatan waktu pelaporan, pada tingkat signifikansi 5%.


(38)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang dilakukan pada Bab IV, maka penelitian ini menghasilkan kesimpulan sebagai berikut :

1. Pengujian signifikansi model secara simultan dengan menggunakan Omnibus Test of Model Coefficients diperoleh nilai probalitas (Sig.) 0,001. Karena nilai probabilitas (0,001) lebih kecil dari 0,05 makandapat disimpulkan bahwa variabel bebasnya yaitu debt to equity ratio, liquidity, ukuran perusahaan dan reputasi KAP berpengaruh secara serentak/simultan terhadap variabel dependennya, yaitu ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.

2. Pengujian regresi logistik dengan menggunakan uji Wald hasil penelitian menunjukkan bahwa debt to equity ratio adalah 0,032 yakni lebih kecil dari 0,05, maka variabel debt to equity ratio berpengaruh positif dan berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependennya, yaitu ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada tingkat signifikansi 5%.

3. Pengujian regresi logistik dengan menggunakan uji Wald, hasil penelitian menunjukkan bukti empiris bahwa variabel liquidity berpengaruh positif dengan nilai 0,284 yakni lebih besar dari 0,05 tetapi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan. Hasi penelitian ini bertolak belakang dengan hasil penelitian Dhea Tiza Maratahani


(39)

(2012) dan Hilmi dan Ali (2008).

4. Pengujian regresi logistik dengan menggunakan uji Wald hasil penelitian menunjukkan bukti empiris bahwa variabel ukuran perusahaan berpengaruh negatif dengan nilai probabilitas 0,789 yakni lebih besar dari 0,05 tetapi tidak berpengaruh siginifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan. Hasil penelitian ini selaras dengan hasil penelitian Noviandi (2007) dan Hilmi dan Ali (2008).

5. Pengujian regresi logistik dengan menggunakan uji Wald hasil penelitian menunjukkan bukti empiris bahwa variabel reputasi KAP berpengaruh negatif dengan nilai probabilitas 0,521 yakni lebih besar dari 0,05 tetapi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan. Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan hasil penelitian Hilmi dan Ali (2008) dan Wahyu Adhy Noor (2010)

5.2. Keterbatasan Penelitian

Berikut ini beberapa keterbatasan penelitian yang nantinya dapat dijadikan pertimbangan dalam melakukan penelitian selanjutnya :

1. Objek penelitian ini hanya menggunakan perusahaan manufaktur sektor property dan real estate, sehingga hasil penelitian belum dapat di generalisasi. Dan periode penelitian ini hanya selama 3 tahun (2011-2013).

2. Indikator penelitian ini hanya sebatas menggunakan variabel debt to equity ratio, liquidity ukuran perusahaan dan reputasi KAP yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.


(40)

5.3. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti memberikan saran sebagai berikut :

1. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan variabel-variabel independen lainnya, seperti struktur kepemilikan, kompleksitas operasi, profitabilitas pengendalian internal, klasifikasi industria, sign of income, dan variabel-variabel lainnya sehingga hasil penelitian terus berkembang dan mampu memprediksi faktor-faktor yang menyebabkan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.

2. Penelitian selanjutnya diharapkan untuk menambah tahun pengamatan sehingga hasil yang diperoleh dapat menunjukkan kecenderungan tren ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dalam jangka waktu yang lebih panjang.

3. Penelitian selanjutnya juga diharapkan untuk menggunakan sektor lain atau berbagai sektor perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sehingga dapat menunjukkan kecenderungan tren ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dalam ruang lingkup yang lebih luas.


(41)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Kepatuhan (Compliance Theory)

Tuntutan akan kepatuhan terhadap ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan tahunan perusahaan publik di Indonesia telah diatur dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal mengenai kewajiban penyampaian laporan keuangan berkala. Dan selanjutnya diatur dalam Peraturan Bapepam Nomor X.K.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: KEP-36/PM/2003 tentang “Jangka Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Berkala dan Laporan Tahunan Bagi Emiten atau Perusahaan

Publik”:

Laporan keuangan tahunan harus disertai dengan laporan akuntan dengan pendapat yang lazim dan disampaikan kepada Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Laporan keuangan disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum yang pada pokoknya adalah Standar Akuntansi Keuangan yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan ketentuan akuntansi di bidang pasar modal yang ditetapkan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam).

Peraturan-peraturan tersebut secara hukum mengisyaratkan adanya kepatuhan setiap perilaku individu maupun organisasi (perusahaan publik) yang terlibat di pasar modal Indonesia untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan perusahaan secara tepat waktu kepada Bapepam. Hal tersebut sesuai dengan teori kepatuhan (compliance theory). Teori kepatuhan akan mendorong


(42)

perusahaan untuk mematuhi peraturan yang berlaku, termasuk dalam peraturan mempublikasikan laporan keuangan secara tepat waktu.

2.1.2Teori Sinyal (Signaling Theory)

“Teori pemberian sinyal menyatakan bahwa investor dapat menduga arus kas yang datang dengan mengamati suatu sinyal, seperti jumlah dividen. Sinyal adalah suatu tindakan manajemen perusahaan yang memberikan petunjuk bagi investor tentang bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan. Sinyal yang diberikan dapat dilakukan melalui pengungkapan

informasi akuntansi” (Sawir, 2004:118).

“Teori sinyal (signaling theory) menjelaskan bahwa pada dasarnya laporan keuangan dimanfaatkan perusahaan untuk memberi sinyal positif

maupun negative kepada pemakainya” (Sulistyanto, 2008:65). “Secara lebih

formal, pengaruh pemberian sinyal berasumsi bahwa terdapat asimetri (ketidakseimbangan) informasi antara pihak manajemen dan para pemegang

saham” (Horne, 2007:253).

Berdasarkan penjelasan diatas, teori sinyal menekankan pada pentingnya informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan investasi pihak di luar perusahaan. Teori sinyal menyatakan bahwa perusahaan yang berkualitas baik dengan sengaja akan memberikan sinyal pada pasar, sehingga pasar akan menentukan mana perusahaan yang berkualitas baik dan mana perusahaan yang berkualitas buruk. Dengan demikian, dalam penelitian ini,


(43)

salah satu informasi yang dapat dijadikan sinyal adalah pengumuman yang dilakukan oleh suatu emiten.

Perusahaan yang yakin bahwa perusahaan tersebut mempunyai prospek yang baik di masa mendatang akan cenderung mengomunikasikan berita tersebut kepada para investor. Oleh karena itu, perusahaan yang berkualitas tersebut akan member sinyal dengan cara menyampaikan laporan keuangan perusahaan secara tepat waktu.

2.2 Ketepatan Waktu Publikasi Pelaporan Keuangan

Ketepatan waktu menunjukkan rentang waktu antara penyajian informasi yang diinginkan serta frekuensi pelaporan informasi. Ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan sangat berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan, hal ini dikarenakan informasi yang tercantum dalam laporan keuangan tersebut masih bersifat baru dan tidak out of date, sehingga dapat dijadikan pedoman bagi investor bahwa laporan tersebut bersifat baik untuk menjadi dasar pengambilan keputusan. Apabila infromasi disampaikan dalam waktu yang lama maka akan menyebabkan informasi tersebut kehilangan nilai di dalam mempengaruhi kualitas keputusan.

Ketepatan waktu penyajian laporan keuangan merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh suatu perusahaan. Apabila penyelesaian penyajian laporan keuangan terlambat atau tidak diperoleh saat dibutuhkan, maka relevansi dan manfaat laporan keuangan untuk pengambilan keputusan akan berkurang (Mamduh, 2003:35).


(44)

Kerelevanan suatu laporan keuangan dapat diperoleh apabila laporan keuangan tersebut dapat disajikan dengan tepat waktu. Ketepatan waktu tidak menjamin relevansi tetapi relevansi tidaklah mungkin tanpa adanya ketepatan waktu. Maka dari itu, ketepatan waktu pelaporan sangat diperlukan untuk melihat kualitas dan transparansi laporan keuangan.

Keterlambatan penyelesaian dapat disebabkan karena perusahaan berusaha mengumpulkan informasi yang banyak untuk menjamin keandalan dari laporan keuangan (SAK, 2002 : SAK kerangka dasar par 43). Dapat dikatakan bahwa membuat laporan keuangan perusahaan mempertimbangan trade off antara relevansi dan keandalan (reliabilitas) dari laporan keuangan tersebut (Kieso, 2002 : 51).

Dyer dan McHug menyatakan, ada tiga kriteria keterlambatan, yaitu: 1) Keterlambatan Audit (Auditor’s Report Lag)

Keterlambatan audit yaitu interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai tanggal laporan auditor ditandatangani.

2)Keterlambatan Pelaporan (Reporting Lag)

Keterlambatan pelaporan yaitu interval jumlah hari antara tanggal laporan auditor ditandatangani sampai tanggal pelaporan oleh BEI. 3)Keterlambatan Total (Total Lag)

Keterlambatan total yaitu interval jumlah hari antara tanggal periode laporan keuangan sampai tanggal laporan dipublikasikan oleh BEI.

Tuntutan ketepatan waktu penyajian laporan keuangan juga diatur dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal yang dituangkan dalam Keputusan Ketua BAPEPAM & LK nomor: Kep-460/BL/2008 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Berkala Oleh Perusahaan Efek yang ditetapkan sejak tanggal 10 November 2008, yang menyatakan bahwa laporan keuangan tahunan harus disertakan dengan laporan akuntan dengan pendapat yang lazim dan


(45)

disampaikan kepada BAPEPAM dan LK selambat-lambatnya pada akhir bulan ke-3 (ketiga) setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Dimana ditegaskan pula bahwa laporan keuangan audit yang bersifat wajib dengan batas waktu 90 hari dari akhir tahun sampai dengan tanggal diserahkannya laporan keuangan yang telah diaudit kepada BAPEPAM & LK.

Oleh karena itu penyampaian laporan keuangan harus segera disajikan dalam kurun waktu yang sudah ditentukan. Penyampaian pelaporan keuangan publik di Indonesia telah diatur dalam Undang-Undang No.8 tahun 1995 tentang pasar modal, yang telah diperbaharui dengan Peraturan Bapepam Nomor X.K.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-36/PM/2003 yang berlaku sejak tanggal 30 September 2003 tentang kewajiban penyampaian laporan keuangan berkala (akhir tahun dan tengah tahunan) yang disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dari Ikatan Akuntan Indonesia.

2.3 Pelaporan Keuangan

Pelaporan keuangan berbeda dengan laporan keuangan. Laporan keuangan hanyalah salah satu media dalam penyampaian informasi posisi dan keadaan suatu entitas. Berbeda halnya dengan pelaporan keuangan. Pelaporan keuangan merupakan proses akhir dalam proses akuntansi yang mempunyai peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja sebuah perusahaan serta suatu media bagi perusahaan untuk mengkomunikasikan berbagai informasi dan pengukuran secara ekonomi mengenai sumber daya yang dimiliki serta kinerjanya kepada berbagai pihak yang mempunyai kepentingan atas informasi tersebut. FASB (Financial


(46)

Accounting Standards Board) juga menyatakan pelaporan keuangan harus menyediakan informasi yang berguna baik bagi investor yang sudah ada maupun investor potensial dan kreditor dan pemakai lainnya dalam mengambilan keputusan investasi, kredit, dan keputusan sejenis yang rasional.

Pelaporan dan publikasi laporan keuangan tahunan yang diaudit dan laporan tengah tahunan yang tidak diaudit adalah bersifat wajib, sedangkan penyampaian laporan keuangan triwulan bersifat sukarela.

Tujuan dasar dari pelaporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang berguna. Hal ini merupakan hal rumit karena adanya beberapa alternatif pelaporan. Dalam aktivitas pelaporan keuangan meliputi segala aspek yang berkaitan dengan penyediaan dan penyampaian informasi keuangan. Aspek-aspek tersebut antara lain :

1. Lembaga yang terlibat, misalnya penyusunan standar, badan pengawas dari pemerintah atau pasar modal, organisasi profesi, dan entitas pelapor

2. Peraturan yang berlaku termasuk PABU (Prinsip Akuntansi Berterima Umum) atau GAAP (Generally Accepted Accounting Principles).

Dalam Keputusan Ketua BAPEPAM dan LK nomor : Kep-460/BL/2008 tanggal 10 November 2008 juga mengatur perihal pelaporan laporan keuangan kepada BAPEPAM dan LK selambat-lambatnya pada akhir bulan ke-3 setelah tanggal Laporan Keuangan Tahunan. IAI (2009:8) mengemukakan salah satu


(47)

kendala informasi yang relevan dan andal adalah tepat waktu, apabila terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan, maka informasi yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya. Dengan demikian, pelaporan keuangan mempunyai peranan penting karena pelaporan keuangan bertujuan sebagai suatu acuan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai laporan keuangan dalam pengambilan keputusan ekonomi.

2.4 Manfaat Laporan Keuangan

Menurut IAI (2004) ada beberapa pihak yang dapat merasakan manfaat laporan keuangan, yang dapat dikelompokkan dalam 2 kelompok, yakni :

a. Pihak Internal, yaitu pengambil keputusan yang secara langsung berpengaruh terhadap kegiatan internal perusahaan.

1. Pengelola (direksi dan manajemen)

Laporan keuangan memberikan informasi yang digunakan dalam pengambilan keputusan, evaluasi usaha yang sedang berjalan, melakukan budgeting dan kontrol internal. Jika informasi keuangan yang diberikan akurat, maka pengelola bisa mengambil keputusan dengan jernih berdasarkan data-data yang dimiliki.

2. Karyawan

Karyawan akan tertarik dengan informasi keuangan yang terkait dengan stabilitas dan profitabilitas perusahaaan. Hal ini memberikan gambaran apakah perusahaan mampu memberikan balas jasa dan menyediakan kesempatan bekerja dan berkarir untuk jangka waktu yang lama.


(48)

b. Pihak Eksternal, yaitu pengambil keputusan yang berkaitan dengan berhubungan mereka dengan perusahaan.

1. Investor

Penanam modal berisiko dan penasehat mereka berkepentingan dengan resiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli menahan atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan membayar deviden.

2. Pemberi Pinjaman (Kreditor)

Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunga dapat dibayar pada saat jatuh tempo. Laporan keuangan dapat membantu pihak pemberi pinjaman untuk menentukan besar plafon, bungan dan jangka waktu yang diberikan. Kreditor membutuhkan informasi tentang profitabilitas dan stabilitas perusahaan untuk menjawab beberapa pertanyaan seperti: apakah kita akan meminjamkan uang? Jika ya, apa saja persyaratannya?

3. Pemasok dan Kreditor Usaha Lainnya

Pemasok dan krediotor usaha lain tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terhutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usaha


(49)

berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek daripada pemberi pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan utama mereka tergantung pada kelangsungan hidup perusahaan. 4. Pelanggan

Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan atau tergantung perusahaan. Pelanggan yang loyal membutuhkan hubungan jangka panjang dan langgeng.

5. Pemerintah

Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bawah kekuasaan berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan arena ini berkepentingan dengan aktivitas perusahaan mereka menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.

6. Masyarakat

Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara. Sebagai contoh, perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian nasional termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal domestik.

Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan

menyediakan informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.


(50)

2.5 Faktor - faktor yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan

Ada banyak faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan yang telah diaudit, baik faktor internal maupun eksternal.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan empat (4) faktor saja yang merupakan faktor efektif yang memberikan pengaruh besar terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, yaitu:

2.5.1 Debt to equity ratio

Debt to equity ratio merupakan salah satu dari financial leverage

yaitu perbandingan total liabilities terhadap stock holder equity. Tingginya

debt to equity ratio mencerminkan tingginya resiko keuangan perusahaan. Resiko keuangan perusahaan yang tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan mengalami kesulitan keuangan (financial distress) akibat kewajiban yang tinggi. Wild (2005 :215) menyatakan bahwa :

Rasio leverage keuangan (financial leverage ratio) mengukur hubungan antara total aktiva dengan modal ekuitas biasa yang digunakan untuk mendanai aktiva. Semakin besar proporsi aktiva yang dibiayai oleh modal ekuitas saham biasa, semakin rendah rasio leverage keuangan. Untuk perusahaan yang berhasil menggunakan

leverage, rasio leverage keuangan yang tinggi meningkatkan pengembalian ekuitas. Sejalan dengan hal tersebut, risiko terkait dengan perubahan dalam profitabilitas lebih tinggi jika rasio

leverage keuangan lebih tinggi.


(51)

perusahaan bergantung kepada kreditur dalam membiayai asset perusahaan. Leverage mengacu pada jumlah pendanaan yang berasal dari utang perusahaan kepada kreditur. Semakin tinggi tingkat leverage suatu perusahaan, menunjukkan tingkat utang perusahaan tinggi. Selain itu semakin tinggi tingkat leverage suatu perusahaan akan cenderung mendapatkan tekanan untuk menyediakan laporan keuangan secepatnya bagi pihak kreditor dan bagi para semua pihak yang membutuhkannya. Kesulitan keuangan juga merupakan berita buruk (bad news) sehingga perusahaan dengan kondisi seperti ini cenderung tidak tepat waktu dalam pelaporan keuangan.

2.5.2. Liquidity ratio

Liquidity ratio mengacu pada ketersediaan sumber daya (kemampuan) perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang telah jatuh tempo, dengan melihat aset lancar perusahaan relatif terhadap hutang lancarnya. Likuiditas perusahaan dapat ditunjukkan oleh besar kecilnya aktiva lancar, yaitu aktiva yang mudah untuk diubah menjadi kas yang meliputi kas, surat berharga, piutang, persediaan. Tingkat likuiditas yang tinggi pada sebuah perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan tersebut dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan baik, sedangkan tingkat likuiditas yang rendah menunjukkan bahwa perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan baik. Mamduh (2009:77) menyatakan bahwa,


(52)

likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk melunasi hutang lancar dengan menggunakan aktiva lancar perusahaan. Sedangkan menurut Agus Sartono (2001:114) berpendapat bahwa likuiditas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial yang berjangka pendek tepat pada waktunya.

Mudrajad (2002:279) menyatakan bahwa tujuan dan manfaat likuiditas, antara lain seperti berikut:

1. Kemampuan untuk memprediksi kebutuhan dana diwaktu yang akan datang.

2. Mencari sumber- sumber dana untuk mencukupi jumlah yang dibutuhkan.

3. Melakukan penatausahaan dana dan arus dana masuk dan keluar (cash flow).

Perusahaan yang memiliki likuiditas tinggi merupakan kabar baik bagi perusahaan karena perusahaan tersebut memiliki kondisi keuangan yang baik. Perusahaan yang memiliki kondisi keuangan yang baik dengan tingkat likuiditas yang tinggi cenderung tepat waktu dalam menerbitkan laporan keuangannya.

.

2.5.3 Ukuran Perusahaan

Salah satu faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan adalah ukuran perusahaan. Total aktiva dari perusahaan dapat digunakan menjadi salah satu faktor penentu


(53)

ukuran besar atau kecilnya sebuah perusahaan. Selain itu, besar kecilnya perusahaan sebuah perusahaan juga dapat dilihat dari total penjualan, kapitalisasi pasar, jumlah tenaga kerja, dan sebagainya. Semakin besar hal tersebut, maka semakin besar pula ukuran sebuah perusahaan.

Owusu dan Anash (2000:7) menyatakan bahwa “perusahaan besar menyampaikan laporan keuangan lebih cepat dibandingkan dengan perusahaan kecil”. Karena menurut Dyer dan Mc Hug (dalam Wirakusuma, 2004:1206) manajemen perusahaan besar, memiliki dorongan untuk mengurangi penundaan audit dan penundaan pengumuman laporan keuangan, karena perusahaan besar senantiasa diawasi secara ketat oleh para investor, asosiasi perdagangan, dan oleh agen regulator. Semakin besar perusahaan, maka semakin banyak dan kompleks informasi yang terdapat di dalam perusahaan tersebut. Dengan demikian, manajemen harus dapat mengolah informasi tersebut dengan baik untuk dapat dilaporkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Apabila manajemen tidak mengolah informasi tersebut dengan baik, maka informasi yang dihasilkan tidak tepat waktu dan tidak mencerminkan kondisi perusahaan. Dengan demikian dikatakan bahwa ukuran perusahaan sebagai suatu faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan.


(54)

Manajemen perusahaan akan menghasilkan laporan keuangan yang akan memberikan informasi yang sangat bermanfaat bagi para penggunanya. Karena informasi yang ada di dalam laporan keuangan merupakan dasar pengguna laporan keuangan dalam mengambil keputusan. Oleh karena itu, laporan keuangan tersebut harus disajikan secara lengkap, akurat dan terpercaya. Selain itu, laporan keuangan juga harus disajikan sesuai dengan ketentuan dan standar akuntansi yang berlaku. Perusahaan akan menggunakan jasa Kantor Akuntan Publik (KAP) dalam meningkatkan mutu dari informasi yang terdapat di dalam laporan keuangan perusahaan.

Dalam meningkatkan mutu dan kredibilitas dari laporan keuangan, perusahaan akan menggunakan auditor yang berasal dari kantor akuntan publik yang besar serta memiliki reputasi atau nama baik. Kantor akuntan publik yang memiliki kriteria seperti ini terdiri dari KAP yang berafiliasi dengan kantor akuntan publik besar yang berlaku universal yang dikenal dengan Big Four World Wide Accounting Four. The Big Four adalah suatu kelompok kantor akuntan internasional yang menangani bagian terbesar pekerjaan audit dari perusahaan-perusahaan publik. Di Indonesia kategori KAP The Big Four terdiri dari:

1. KAP Deloitte Touche Thomatsu, yang bekerjasama dengan KAP Osman, Ramli, Satrio dan rekan.

2. KAP Ernst and Young, yang bekerjasama dengan KAP Purwantono, Sarwoko dan Sandjaja.


(55)

3. KAP Price Waterhouse Coopers, yang bekerjasama dengan KAP Haryanto Sahari dan rekan.

4. KAP KPMG (Klynveld Peat Marwick Goerdeler), yang

bekerjasama dengan KAP Siddharta, Siddharta dan Widjaja

Kantor akuntan publik yang besar dapat menghasilkan kualitas audit yang lebih baik dibandingkan kantor akuntan publik yang kecil. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang menggunakan jasa kantor akuntan publik yang besar cenderung lebih tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya yang telah diaudit kepada publik.

2.6 Kerangka Konseptual

Menurut Sugiyono (2004: 47), kerangka konseptual merupakan “penjelasan sementara gejala-gejala yang menjadi objek permasalahan tentang hubungan antar variabel, yakni variabel bebas dan variabel terikat yang disusun dari berbagai teori yang telah diuraikan”. Berdasarkan tinjauan teoritis dan tinjauan penelitian terdahulu, maka kerangka konseptual penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:


(56)

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2.6.1 Debt to equity ratio

Debt to equity ratio digunakan untuk mengukur tingkat leverage yaitu perbandingan total hutang terhadap total modal sendiri yang dimiliki perusahaan (Owusu dan Anash, 2000:10). Wahyu Adhy Noor (2010) menyatakan bahwa tingkat leverage keuangan yang diukur dengan menggunakan debt to equity ratio tidak mempunyai pengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hasil pengujian ini sejalan dengan penelitian Dwiyanti (2010) yang menyatakan bahwa debt to equity ratio tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan

Debt to equity ratio (X1)

Liquidity (X2) Ketepatan Waktu

Penyampaian Laporan Keuangan

(Y) Ukuran Perusahaan (X3)


(57)

keuangan. Berdasarkan argumen tersebut, hipotesis awal yang dapat dikembangkan adalah :

H1: Debt to equity ratio berpengaruh negatif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.

2.6.2 Liquidity ratio

Melalui variabel liquidity ratio akan ditunjukkan kemampuan sebuah perusahaan untuk melunasi kewajiban/hutang lancar jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar perusahaan. Rasio likuiditas mencerminkan tingkat efektivitas yang dicapai oleh suatu operasional perusahaan. Penelitian Hilmi dan Ali (2008) menghasilkan bukti empiris bahwa likuiditas mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan. Perusahaan yang yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki kemampuan yang tinggi dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya.

Perusahaan yang memilki tingkat likuiditas yang tinggi cenderung tepat waktu dalam penyampaian laporan keuangan karena tingkat kelancaran (liquid) perusahaan merupakan salah satu aspek yang penting untuk dijadikan bahan pertimbangan bagi para investor dan kreditor. Maka dari itu, maka hipotesis awal yang diambil adalah:

H2 : Liquidity ratio berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.


(58)

2.6.3 Ukuran Perusahaan

Salah satu atribut yang dapat dihubungkan dengan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan adalah ukuran perusahaan. Ukuran perusahaan dapat dinilai dari beberapa aspek, seperti total nilai asset, total penjualan, kapitalisasi pasar, jumlah tenaga kerja dan sebagainya. Namun pada penelitian ini, ukuran perusahaan ditentukan dari total aktiva perusahaan. Perusahaan besar sering berargumen untuk lebih cepat dalam menyampaikan laporan keuangan karena beberapa alasan. Karena perusahaan besar memiliki lebih banyak sumber daya, lebih banyak staf akuntansi dan sistem informasi yang canggih dan memiliki sistem pengendalian intern yang kuat dan perusahaan besar mendapat pengawasan yang lebih dari investor dan regulator serta lebih menjadi sorotan publik.

Penelitian yang dilakukan oleh Kiky Lusiana Kusumosari (2015) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan secara positif berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Pendapat ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dhea Tiza Marathani (2012) bahwa ukuran perusahaan berpengaruh secara parsial terhadap ketepatan waktu, sehingga dapat disimpulkan bahwa:

H3: Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.

2.6.4 Reputasi KAP

Suatu laporan keuangan atau informasi akan kinerja perusahaan harus dapat disajikan dengan akurat dan terpercaya. Oleh karena itu, perusahaan


(59)

kemudian menggunakan jasa kantor akuntan publik (KAP) untuk melaksanakan pekerjaan audit terhadap laporan keuangan perusahaan. Untuk meningkatkan kredibilitas dari laporan itu, perusahaan menggunakan jasa kantor akuntan publik yang mempunyai reputasi atau nama baik. Kualitas audit laporan keuangan dapat dilihat dari reputasi KAP yang dimilikinya. Hal ini biasanya ditunjukkan dengan kantor akuntan publik yang berafiliasi dengan kantor akuntan publik besar yang berlaku universal yang dikenal dengan Big Four Worldwide Accounting Firm (Big 4).

Hal ini tentunya mempengaruhi ketepatan waktu dalam penyelesaian audit laporan keuangan sehingga dapat dilihat bahwa reputasi KAP berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dhea Tiza Marathani (2012) yang menyatakan bahwa reputasi KAP berpengaruh secara parsial terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

H4: Reputasi KAP berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.

2.7 Hipotesis Penelitian

Menurut Hanafiah (2003:19), hipotesis merupakan “suatu pernyataan sementara yang maenjadi dasar tentang bagaimana fakta-fakta tersebut akan diiterpretasikan dan dijelaskan”. Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah dikemukakan, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


(1)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan YESUS KRISTUS atas segala berkatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Debt to Equity Ratio, Liquidity, Ukuran Perusahaan dan Reputasi KAP Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan ke publik di Indonesia Periode 2011-2013”. Penulis telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi serta doa dari berbagai pihak selama penulisan skripsi ini. Teristimewa kepada mama tercinta Elly Marwati Sihombing yang dengan sabar memberi dukungan moril dan materil, doa, dan nasehat serta semangat yang tulus hingga saat ini, penulis menyampaikan rasa kasih sayang dan hormat yang tak terhingga, terima kasih Mamake.

Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak selaku Ketua Departemen dan bapak Drs. Hotmal Ja’far, MM, Ak selaku Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara 3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak, selaku Ketua Program Studi S-1

Akuntansi dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak selaku Sekretaris Program Studi S-1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara


(2)

vi 4. Bapak Drs. M. Zainul Bahri Torong, M.Si, Ak. Selaku Dosen Pembimbing

saya, Ibu Dra. Mutia Ismail, M.M, Ak. Selaku Dosen Penguji, dan Bapak Drs. M. Lian Dalimunthe, M.Ec, Ac Selaku Dosen Pembanding yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan perbaikan dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. For my beloved, HJFN. Terima kasih sudah menjadi kekasih, sahabat, sekaligus motivator yang baik bagi penulis. Terima kasih untuk selalu memberikan dukungan dan semangat serta doa tanpa henti kepada penulis sejak masa perkuliahan hingga dalam penulisan skripsi ini . Thank you so much, dear.

6. Teman-teman kuliah, Abed, Nadhira, Rosa, Hana, Posma, Iyen, Widya, Liak. Saya sangat bersyukur atas kesempatan untuk saling mengenal selama 4 tahun ini dan dukungan yang saling kita berikan kepada satu sama lain.

Penulis menyadari banyak terdapat kekurangan dalam skripsi ini, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak.

Medan, February 2016 Penulis,

Riwike Sinaga NIM : 140522143


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 10

1.3 Tujuan Penelitian ... 11

1.4 Manfaat Penelitian ... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 13

2.1 Landasan Teori ... 13

2.1.1.1 Teori Kepatuhan (Compliance Theory) ... 13

2.1.1.2 Teori Sinyal ... 14

2.2 Ketepatan Waktu Publikasi Pelaporan Keuangan ... 14

2.3 Pelaporan Keuangan ... 17

2.4 Manfaat Laporan Keuangan ... 19

2.5 Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan…… ... 22

2.5.1 Debt to Equity Ratio ... 22

2.5.2 Liquidity ... 23

2.5.3 Ukuran Perusahaan... 24

2.5.4 Reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP) ... 25

2.6 Kerangka Konseptual…… ... 27

2.6.1 Debt to Equity Ratio ... 28

2.6.2 Liquidity ... 29

2.6.3 Ukuran Perusahaan... 29

2.6.4 Reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP) ... 30

2.7 Hipotesis Penelitian ... 31

2.8 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 32

BAB III METODE PENELITIAN ... 38

3.1 Desain Penelitian ... 38

3.2 Definisi Operasional ... 38

3.3 Skala Pengukuran Variabel ... 39

3.3.1 Variabel Independen ... 39

3.3.1.1 Debt to Equity Ratio ... 39


(4)

viii

3.3.1.3 Ukuran Perusahaan ... 40

3.3.1.4 Reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP)... 41

3.3.2 Variabel Dependen ... …….42

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian... 44

3.5 Jenis dan Sumber Data ... 46

3.6 Metode Pengumpulan Data ... 46

3.7 Teknik Analisis Data... 47

3.7.1 Statistik Deskriptif ... 47

3.7.2 Metode Analisis Data ... 48

3.7.3 Pengujian Model……… ... …………... .49

3.7.3.1 Menguji Kelayakan Model Regresi (Goodness of Fit)……… ... 49

3.7.3.2 Menguji Model Keseluruhan Model………...50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….. 52

4.1 Deskripsi Objek Penelitian………...……….………...52

4.2 Analisis Data……… ………….…...53

4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif………...………..53

4.3 Uji Asumsi Multikolineritas………...……...54

4.4 Menguji Model Fit (Overall Model Fit Test)………...…….55

4.5 Menguji Kelayakan Model Regresi……….…….….57

4.6 Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square)….…………...…….58

4.7 Uji Signifikansi Model Secara Simultan……….……..59

4.8 Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji Wald)……….…..60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………...62

5.1 Kesimpulan………62

5.2 Keterbatasan Penelitian……….…63

5.2 Saran………..…64

DAFTAR PUSTAKA ... ….…… ……….… 65


(5)

DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu... 35

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel………..……….……....43

Tabel 3.2 Kriteria Penarikan Sampel……….……….…...45

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Variabel Debt to Equity Ratio, Liquidity dan Ukuran Perusahaan………...………..53

Tabel 4.2 Statistik Variabel Reputasi KAP………..………...…..54

Tabel 4.3 Uji Multikolineritas dengan Matriks Korelasi………....……55

Tabel 4.4 Hasil Uji Overall Fit Model -2 Log Likehood Awal ……….56

Tabel 4.5 Hasil Uji Overall Fit Model -2 Log Likehood Akhir ………57

Tabel 4.6 Hasil Uji Kelayakan Model Regresi ……….57

Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Kelayakan Model Regresi………57

Tabel 4.8 Hasil Koefisien Determinasi………..………59

Tabel 4.9 Hasil Uji Signifikansi Model Secara Simultan…...…………60


(6)

x DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman Gambar 2.1 Kerangka Konseptual...28


Dokumen yang terkait

PENGARUH PROFITABILITAS, DEBT TO EQUITY RATIO, KEPEMILIKAN PUBLIK, DAN KUALITAS AUDITOR TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN

0 8 82

PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO DAN PROFITABILITAS TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 121

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Liquidity, Ukuran Perusahaan dan Reputasi KAP Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan ke Publik di Indonesia Periode 2011-2013

0 0 10

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Liquidity, Ukuran Perusahaan dan Reputasi KAP Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan ke Publik di Indonesia Periode 2011-2013

0 0 2

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Liquidity, Ukuran Perusahaan dan Reputasi KAP Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan ke Publik di Indonesia Periode 2011-2013

0 0 12

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Liquidity, Ukuran Perusahaan dan Reputasi KAP Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan ke Publik di Indonesia Periode 2011-2013

0 0 25

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Liquidity, Ukuran Perusahaan dan Reputasi KAP Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan ke Publik di Indonesia Periode 2011-2013

0 0 5

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Liquidity, Ukuran Perusahaan dan Reputasi KAP Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan ke Publik di Indonesia Periode 2011-2013

0 0 7

PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO DAN PROFITABILITAS TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 0 24

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, UKURAN KAP, DEBT TO EQUITY RATIO (DER), SOLVABILITAS,DAN KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN (Studi Pada Perusahaan Property And Real Estate Yang Terdaftar Di

0 0 17