Dengan adanya ketentuan pidana dalam Undang-Undang Perlindungan Anak maka sudah sepantasnya anak mendapatkan perlindungan, pengayoman,
kasih sayang serta pendidikan yang berperan penting dalam proses tumbuh kembang anak sebagai seorang insan yang memiliki masa depan yang panjang.
Tidak ada lagi orang tua yang tega dengan sengaja menelantarkan anaknya sehingga menyadari kewajiban dan tanggung jawabnya sebagai orang tua.
C. Penerapan Hukum Pidana Terhadap Penelantaran
Anak Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 jo Undang-
Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak C. 1.
Putusan Pengadilan Negeri Nomor 498Pid.B2014PN.Rap C. 1. 1.
Kronologis
Terdakwa dalam kasus ini bernama Kriston Sianturi, lahir di Tanah Jawa
18 Februari 1985, berdomisili di Jalan Urip Sumodiharjo Rantauprapat Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu, beragama Kristen Protestan
dan bekerja sebagai mocok-mocok. Peristiwa ini bermula ketika pada tanggal 26 Januari 2010 telah diputus perceraian antara terdakwa dengan Rosmaida Br.
Saragih oleh Pengadilan Negeri Rantauprapat dan dari keputusan tersebut terdakwa dikenai kewajiban untuk membiayai nafkah atas 4 anaknya sebesar
Rp1.000.000,-. Terdakwa pernah membayarkan nafkah atas 4 anaknya selama 10 bulan setelah Rosmaida Br. Saragih membuat laporan di Polres Labuhanbatu.
Sebelum Rosmaida Br. Saragih melaporkan terdakwa, terdakwa sudah pernah menyuruh perwakilannya untuk mengantarkan biaya atas 4 anaknya. Namun
setelah dari bulan Maret 2011 sampai dengan sekarang terdakwa tidak pernah lagi
Universitas Sumatera Utara
membiayai nafkah atas 4 anaknya, sehingga Rosmaida Br. Saragih kembali melaporkan terdakwa ke Polres Labuhanbatu guna proses selanjutnya.
Terdakwa melakukan penelantaran terhadap 4 anaknya sejak dari bulan Maret 2011 sampai dengan sekarang karena 4 anaknya tidak mau diajak bersama
terdakwa. Terdakwa juga mengetahui bahwa Rosmaida Br. Saragih sudah menikah lagi dengan laki-laki lain.
Terdakwa mengenal Rosmaida Br. Saragih karena ia adalah mantan istrinya. Pernikahan terdakwa dengan Rosmaida Br. Saragih menghasilkan 4
orang anak, yaitu Lusiana Sianturi berumur 18 tahun, Tiurmaulina Sianturi berumur 16 tahun , Rowilson Sianturi berumur 14 tahun, dan Yansen Sianturi
berumur 11 tahun.
C. 1. 2. Dakwaan
Penuntut Umum menyusun dakwaan secara alternatif yakni: Dakwaan Pertama diancam dengan Pasal 77 huruf b Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang berbunyi: “Penelantaran terhadap anak yang mengakibatkan anak mengalami sakit atau
penderitaan, baik fisik, mental, maupun sosial, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 lima tahun danatau denda paling banyak Rp100.000.000,00
seratus juta rupiah.” Dakwaan Kedua diancam dengan Pasal 49 Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang berbunyi:
Universitas Sumatera Utara
“Dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 tiga tahun atau denda paling banyak Rp15.000.000,00 lima belas juta rupiah, setiap orang yang:
a. menelantarkan orang lain dalam lingkup rumah tangganya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 ayat 1; b.
menelantarkan orang lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat 2.”
C. 1. 3. Tuntutan