2.4 Kinerja Organisasi
Menurut Chaizi Nasucha dalam Fahmi 2014:129 bahwa kinerja organisasi adalah sebagai efektifitas organisasi secara menyeluruh untuk memenuhi
kebutuhan yang ditetapkan dari setiap kelompok yang berkenaan dengan usaha- usaha yang sistematik dan meningkatkan kemampuan organisasi secara terus
menerus mencapai kebutuhannya secara efektif. Kinerja organisasi merupakan indikator tingkatan prestasi yang dapat dicapai dan mencerminkan keberhasilan
suatu organisasi, serta merupakan hasil yang dicapai dari perilaku anggota organisasi.
Kinerja bisa juga dikatakan sebagai sebuah hasil output dari suatu proses tertentu yang dilakukan oleh seluruh komponen organisasi terhadap sumber-
sumber tertentu yang digunakan input. Selanjutnya, kinerja juga merupakan hasil dari serangkaian proses kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan
tertentu organisasi. Bagi suatu organisasi, kinerja merupakan hasil dari kegiatan kerjasama diantara anggota atau komponen organisasi dalam rangka mewujudkan
tujuan organisasi. Menurut Surjadi 2009:7 kinerja organisasi adalah totalitas hasil kerja yang
dicapai suatu organisasi tercapainya tujuan organisasi berarti bahwa, kinerja suatu organisasi itu dapat dilihat dari tingkatan sejauh mana organisasi dapat mencapai
tujuan yang didasarkan pada tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya.
2.4.1 Indikator Kinerja Organisasi
Indikator Kinerja yang dimaksud oleh Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia LAN RI dalam pasolong 2011:177 adalah ukuran kuantitatif dan
kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan dengan mempertimbangkan indikator masukan inputs, keluaran
outputs, hasil outcomes, manfaat benefits, dampak impact.
Menurut Pasolong 2011:178 mengemukakan hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan indikator kinerja, yaitu :
a Spesifik dan jelas. b Dapat terukur secara objektif.
c Dapat menunjukan pencapaian, keluaran, manfaat, dan dampak. d Harus cukup fleksibel dan sensitive terhadap perubahan.
e Efektif yaitu dapat dikumpulkan, diolah, dan dianalisis datanya efisien dan efektif.
Dwiyanto dalam Pasolong 2008:50 menjelaskan beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik,yaitu :
1. Produktivitas, yaitu konsep produktivitas tidak hanya mengukur tingkat efisiensi, tetapi juga efektivitas pelayanan. Produktivitas pada umumnya dipahami
sebagai rasio antara input dengan output. Konsep produktivitas dirasa terlalu sempit
dan kemudian
General Accounting
Office GAO
mencoba mengembangkan satu ukuran produktivitas yang lebih luas dengan memasukkan