Pencetakan Flaking Proses Pembuatan Flakes

III. BAHAN DAN METODE

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, Laboratorium Analisis Kimia Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik Negeri Lampung pada bulan Mei – Juli 2015.

3.2 Bahan dan Alat

Bahan baku yang digunakan dalam penelitian adalah ubi jalar Cilembu yang didapat dari penjual di daerah Gunung Sulah Kecamatan Sukarame, jagung varietas hibrida lokal yang didapat dari Pasar Gadingrejo Pringsewu, ragi merek Raprima dan tapioka merek Rose Brand. Bahan tambahan yang digunakan dalam penelitian adalah telur, margarin merek Blue Band, gula dan garam. Bahan kimia yang digunakan untuk analisis adalah potassium kromat 5, perak nitrat 0,1 M, HCl 2, NaOH 4 N, larutan Luff Shcoorl, H 2 SO 4 4 N, KI 30, dan Na-thiosulfat 0,1 N, alkohol 95, K 2 SO 4 dan aquades. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian adalah oven Heraeus, oven pemanggang manual merek Bima Super, timbangan Mettler PJ3000, penggiling, blender merek philiph, roll penggiling merek Fumida, alat ekstraksi Soxhlet, reflux kondensor, pisau, loyang, baskom, tampah, sendok, plastik, kertas label, cawan porselin, desikator, neraca analitik, tanur, penjepit, gelas ukur, Erlenmeyer, pipet, gelas piala, gelas ukur, dan kertas saring.

3.3 Metode Penelitian

Perlakuan disusun secara tunggal dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap RAKL dengan 4 ulangan. Formulasi pada penelitian ini adalah perbandingan tepung ubi jalar Cilembu dan tepung jagung terfermentasi dengan 20 tapioka sebanyak 7 taraf, yaitu L1 70 : 10; L2 60 : 20; L3 50 : 30; L4 40 : 40; L5 30 : 50; L6 20 : 60; L7 10 : 70. Perbandingan tepung ubi jalar Cilembu dan tepung jagung terfermentasi dalam pembuatan flakes disajikan pada Tabel 8. Tabel 8. Perbandingan tepung ubi jalar Cilembu dan tepung jagung terfermentasi dalam pembuatan flakes. Perlakuan Tepung Ubi jalar Cilembu Tepung Jagung Terfermentasi Tapioka L1 70 10 20 L2 60 20 20 L3 50 30 20 L4 40 40 20 L5 30 50 20 L6 20 60 20 L7 10 70 20 Kesamaan ragam diuji dengan uji Bartlett dan kemenambahan data diuji dengan uji Tuckey. Data dianalisis dengan sidik ragam untuk mendapatkan penduga ragam galat dan uji signifikansi untuk mengetahui pengaruh antar perlakuan.