3.7. Analisa Data
lam menganalisis pengaruh faktor sosial ekonomi dan faktor alam ya
3.7.1. Faktor-Faktor yang Diduga Mempengaruhi Kebakaran Hutan dan Lahan
ameter sosial ekonomi X atau aktivitas
X1 = n hutan, perkebunan, dan
X2 = an terhadap lokasi kebakaran
Pendekatan da ng diduga berpengaruh terhadap kebakaran hutan dan lahan menggunakan
Analisis Korelasi Kanonik dan Pendekatan Regresi. Sedang untuk pendugaan nilai ekonomi total kerugian lingkungan dari: a hilangnya manfaat dari
sumberdaya hutan, b kerugian tanaman pangan dan perkebunan, c biaya pemadaman api kebakaran, dan d kerugian yang ditimbulkan akibat asap
kebakaran hutan dan lahan, menggunakan model analisis data antara lain: pendekatan nilai pasar atau produktivitas, pendekatan harga bayangan, biaya
ganti, pendekatan pendapatan yang hilang, pendekatan biaya biaya berobat, biaya wisata, biaya kerusakan tanaman, alih manfaat dan metode penilaian
kontingensi. Tahapan analisis data secara lengkap pada Gambar 6.
Pendekatan analisis
untuk mengetahui pengaruh dan keterkaitan antar
faktor-faktor sosial ekonomi dan faktor alami terhadap kebakaran hutan dan lahan pada setiap tapak areal terbakar HTI, TWA dan Taman Nasional, Perkebunan
TCSDP dan Lahan Masyarakat yaitu menggunakan Analisis Korelasi Kanonik AKK dengan program SAS versi 6.08 serta Model Persamaan Struktural
SEM dengan program LISREL 8.30.
a. Analisis Korelasi Kanonik 1 Prakiraan gugus par
masyarakat
yang diduga mempunyai pengaruh atau korelasi terhadap kebakaran hutan dan lahan dari setiap blokdesa dan kawasan
kebakaran, meliputi sembilan peubah, yaitu: status kepemilikan lokasi pengusahaan tanama
tanaman pangan oleh masyarakat dan pengusaha 3 = hak milik; 2 = hak guna usaha; dan 1 = tanah negara.
letak lahan masyarakat atau pemukim enclave 3 = di luar kawasan terbakar; 2 = berbatasan langsung dengan
areal terbakar; 1 = berada di dalam areal terbakar.
54
55
Penggunaan SD Hutan Lahan
Kebakaran Hutan Lahan
Menurunnya SD Hutan
Sumberdaya Hutan
tangible Sumberdaya Hutan
intangible Asap
sehatan arakat
Gangguan Transport:
Udara, Laut,
Darat
a Berobat KMS
a Masker a Beli
ndiri
Sumberdaya Kayu: Log
Kayu Bakar Sumberdaya
Non-Kayu: Flora Fauna
- Pengendali ErosiBanjir
- Suplai air - Konservasi
Biodiversity
Spesies Langka, Keanekaragaman hay
Habitat
nalisis Data Penilaian Ekonomi Kerusakan Lingkungan Dampak Kebakaran Hutan dan Lahan
ati, Ke
Masy - Biay
ke RSP - Biay
- Biay Obat Se
Gambar 6. Tahapan A
Pe
Peduduk tidak
kerja
Faktor Alami
Aktivitas ManusiaSosek
Dampak
Perubahan Kualitas Lingkungan Udara
Kebun Tan. Pertanian
- Rusak Turun
Prod.Tana man
- Erosi - Penyerap
Karbon
Nilai Pilihan Nilai Warisan
Nilai Eksistensi Wisata
Hotel Biaya
Pengendalian Kebakaran
Penyerap Karbon
ndekatan Biaya
Berobat - Pegawai
Negeri - Swasta
- Petani - Buruh
Pedekatan Pendapatan
yg Hilang
Pendekatan Kehilangan
Pendapatan Produktivitas
-Pendekatan biaya - Pendekatan Nilai
Pasar Produk- tivitas
- Alllometrik - Transfer benefit
- Pendekatan Biaya Ganti
- Pendekatan Produktivitas
- Nilai Pasar - Harga
Bayangan - Nilai
Carbon Stock
Allometric - Transfer
Benefit - Pendekatan
Biaya Ganti - Metode Rasional
- Pendekatan CVM WTP
- Transfer
Benefit
- Pendekatan CVM WTP
- Transfer Benefit
56
X3 = sikap dan kepedulian masyarakat te pada api; 1 = tidak peduli
X4 = aturan adat istiadat dalam kegi bukaan lahan 2 = aturan dan
hukum adat ada berlaku; 1 = aturan adat tida
. X5 = sikap ketidakpuasan m
at dalam pengelolaan hutan dan
X6 = Jenis tanam kebun kode 2 ; tanaman pangan kode 1
nggunakan tangan dan cangkul – manual dan sem
; menggunaka i
kode 1 lah hot spot titik panas disetiap blok areal yang terbakar.
X9 = Mitiga i pence an kebakaran: ada us a pencegahan kebakaran
diberi kode 2; tidak ada usaha pencegahan kebakaran kode 1
2. Y
a angsu
sebagai penyebab atau m peubah, yaitu:
Y1 = su 8 di setiap blok terbakar
Y2 = kelembaban rata-rata tahun 1994-1998 di setiap blo ar
Y3 = jumlah curah hujan rata-rata tahun 1994-1998 di setiap blok terbakar Y
jumla ha jan ra
a ahu
994-1998 di setiap blok terbakar
b. Model Persamaan S