Latar Belakang Masalah UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) (Studi pada Siswa Kelas IV SDN 3 Perumnas Way Kandis Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014)

5

1.2 Identifikasi Masalah

Rendahnya hasil belajar siswa pada dasarnya dipengaruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal dari dalam internal maupun dari luar eksternal dari si terdidik sebagai siswa yang saling terkait. Dari uraian latar belakang masalah ditemukan beberapa masalah yang diduga menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa, yaitu : 1 Siswa tidak mau bertanya kepada guru selama proses pembelajaran berlangsung di kelas, 2 Siswa tidak memperhatikan pada saat guru menjelaskan pelajaran, 3 Siswa banyak bermain hingga membuat suasana kelas menjadi gaduh dan kurang kondusif, 4 Siswa tidak dapat menjawab pertanyaan yang diberikan guru ketika di kelas, 5 Guru belum melakukan improvisasi model dan metode pembelajaran pada kegiatan belajar mengajar.

1.3 Rumusan Masalah dan Permasalahan

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar Matematika siswa kelas IVB SDN 03 Perumnas Way Kandis. Dengan demikian, permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini, yaitu: 1 Bagaimana meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa kelas IVB SDN 03 Perumnas Way Kandis semester ganjil TP 20132014 dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT? 6 2 Bagaimana meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IVB SDN 03 Perumnas Way Kandis semester ganjil TP 20132014 dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT? 3 Bagaimana hubungan antara aktivitas belajar dengan hasil belajar siswa di kelas dan hasil belajar matematika dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT? Berdasarkan rumusan masalah dan permasalahan di atas, peneliti melakukan penelitian yang berjudul “Upaya Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Team Games Tournament pada siswa kelas IV SDN 3 Perumnas Way Kandis – Bandar Lampung ”.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah: 1 Untuk mendeskripsikan peningkatkan aktivitas belajar matematika siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT. 2 Untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar Matematika siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT. 3 Untuk mengetahui hubungan antara aktivitas belajar dengan hasil belajar siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT. 7

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat: 1 Bagi siswa Memperoleh suasana belajar yang menyenangkan sehingga lebih mudah memahami materi yang dijelaskan. 2 Bagi guru Memperoleh pengalaman tentang penerapan pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dalam peningkatan aktivitas dan hasil belajar. 3 Bagi sekolah Penelitian ini dapat membantu meningkatkan kualitas hasil belajar, khususnya pelajaran matematika, sehingga secara langsung dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan output sekolah. 8 BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Teori-Teori Belajar

1. Teori Belajar Gestalt

Teori ini dikemukakan oleh Koffka dan Kohler dari Jerman. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah adanya penyesuaian pertama yaitu memperoleh respon yang tepat untuk memecahkan masalah yang dihadapi Slameto, 2010 : 9. Belajar yang penting bukan untuk mengulangi hal-hal yang harus dipelajari, tetapi mengerti atau memperoleh insight. Prinsip belajar menurut teori Gestalt dalam Slameto 2010 : 10, yaitu : a Belajar berdasarkan keseluruhan b Belajar adalah suatu proses perkembangan c Siswa sebagai organisme keseluruhan d Terjadi transfer e Belajar adalah reorganisasi pengalaman f Belajar harus dengan insight g Belajar lebih berhasil bila berhubungan dengan minat, keinginan, dan tujuan siswa. 9

2. Teori Belajar Menurut J. Bruner

Teori belajar Bruner menekankan bahwa setiap individu pada waktu mengalami atau mengenal peristiwa dan benda di dalam lingkungannya, menemukan kembali peristiwa atau benda tersebut dalam pikirannya. Di dalam proses belajar, Bruner mementingkan partisipasi aktif dari tiap siswa, dan mengenal dengan baik adanya perbedaan kemampuan. Untuk meningkatkan proses belajar perlu lingkungan yang dinamakan “discovery learning environment”, ialah lingkungan dimana siswa dapat melakukan eksplorasi, penemuan-penemuan baru yang belum dikenal atau pengertian yang mirip dengan yang sudah diketahui. Menurut Bruner dalam Romzah 2006 proses belajar terbagi menjadi dua tahapan, yaitu: 1 Tahapan enaktif atau tahapan kegiatan Tahap pertama anak belajar konsep adalah hubungan dengan benda- benda real atau mengalami peristiwa didunia sekitarnya. Pada tahap ini anak masih bergerak refleks dan mencoba-coba, belum harmonis. Ia memanipulasikan, menyusun, menjejerkan, mengotak atik, dan bentuk-bentuk gerak lainnya. 2 Tahapan ikonik atau tahap gambar bayangan Pada tahap ini anak telah mengubah, menandai, dan menyimpan peristiwa atau benda dalam bentuk bayangan mental. Dengan kata lain anak dapat membayangkan kembali atau memberikan gambaran dalam pikirannya tentang benda atau peristiwa yang telah dialami atau dikenalnya dengan tahap enaktif, walaupun peristiwa itu telah berlalu atau benda real itu tidak ada lagi dihadapannya.

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 10 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 8 31

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 28 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 4 66

EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Ganjil SMP Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 11 53

EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Ganjil SMP Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 5 50

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN MATERI POKOK VIRUS (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMA Persada Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2

0 12 70

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (Studi Pada Siswa Kelas VIII SMP Pelita Bangsa Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013).

0 5 35

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DAN NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) (Pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 16 Bandar Lampung 2013/2014)

1 11 80

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) (Studi pada Siswa Kelas IV SDN 3 Perumnas Way Kandis Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 5 54

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 SUKAMULYA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 11 67

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD

0 2 5