Identifikasi Masalah Pembatasan Masalah

satu kali tatap muka, untuk memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa. Berdasarkan uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang mengintegrasikan materi beberapa mata pelajaran dalam suatu tema atau topik pembahasan untuk memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa.

1. Karakteristik Pembelajaran Tematik

Untuk membedakan antara satu dan yang lain setiap pendekatan, teknik atau model pembelajaran memiliki karakteristik masing-masing. Menurut Depdiknas dalam Trianto 2010: 91 pembelajaran tematik memiliki beberapa karakteristik yaitu sebagai berikut. a. Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah dasar. b. Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik bertolak dari minat dan kebutuhan siswa. c. Kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih lama. d. Membantu mengembangkan keterampilan berfikir siswa. e. Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui siswa dalam lingkungannya. f. Mengembangkan keterampilan sosial siswa, seperti kerja sama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain. Sedangkan menurut Kemendikbud 2013: 26 pembelajaran tematik memiliki ciri-ciri antara lain sebagai berikut. a. Berpusat pada anak b. Memberikan pengalaman langsung pada anak c. Pemisahan antar muatan pelajaran tidak begitu jelas menyatu dalam satu pemahaman dalam kegiatan d. Menyajikan konsep dari berbagai pelajaran dalam satu proses pembelajaran saling terkait antar muatan pelajaran yang satu dengan lainnya e. Bersifat luwes keterpaduan berbagai muatan pelajaran f. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak melalui penilaian proses dan hasil belajarnya Berdasarkan uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa karakteristik pembelajaran tematik adalah berpusat pada siswa, memberikan pengalaman langsung, pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas, menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran, bersifat fleksibel, dan kegiatan belajar yang dilakukan siswa sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhannya.

2. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Tematik

Untuk memaksimalkan penggunaan pendekatan, teknik atau model pembelajaran maka perlu diketahui kelebihan dan kelemahannya. Menurut Depdikbud dalam Trianto 2010: 88 pembelajaran tematik memiliki kelebihan sebagai berikut. a. Pengalaman dan kegiatan belajar anak relevan dengan tingkat perkembangannya. b. Kegiatan yang dipilih sesuai dengan minat dan kebutuhan anak. c. Kegiatan belajar bermakna bagi anak, sehingga hasilnya dapat bertahan lama. d. Keterampilan berpikir anak berkembang dalam proses pembelajaran tematik. e. Kegaitan pembelajaran bersifat pragmatis sesuai lingkungan anak. f. Keterampilan sosial anak berkembang dalam proses pembelajaran tematik. Keterampilan sosial ini adalah kerja sama, komunikasi dan mau mendengarkan pendapat orang lain. Suryosubroto 2009: 136 menyatakan bahwa pelaksanaan pembelajaran tematik memiliki beberapa kelebihan dan juga kelemahan, yaitu sebagai berikut. a. Kelebihan yang dimaksud antara lain: 1 menyenangkan karena bertolak dari minat dan kebutuhan siswa, 2 pengalaman dan kegiatan belajar relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa, 3 hasil belajar akan bertahan lebih lama karena

Dokumen yang terkait

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 METRO PUSAT

0 7 51

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR TEMATIK MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS PADA SISWA KELAS IV C SD NEGERI 01 METRO UTARA

0 10 167

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE SCRAMBLE SISWA KELAS IV B SD NEGERI 5 METRO PUSAT

0 10 68

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV C SD NEGERI 5 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2015/2016

0 5 57

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw pada pelajaran IPS kelas IV dalam materi sumber daya alam di MI Annuriyah Depok

0 21 128

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) Peningkatan Motivasi Belajar Ipa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Teams Games Tournament (Tgt) Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Karangasem IV Surakarta T

0 2 16

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT Peningkatan Motivasi Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournaments) Siswa Kelas IV MI M Gading 1 Klaten Utara Tahu

0 2 16

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (Teams Games Tournaments) Peningkatan Motivasi Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournaments) Siswa Kelas IV MI M Gading 1 Klaten Utara

0 0 16

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES TURNAMENTS (TGT) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V SD NEGERI 1 KEPURUN.

0 1 240