Latar Belakang PELAKSANAAN DAN KONTRIBUSI JASA PELAYANAN PENGUJIAN LABORATORIUM TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Penelitian pada UPTD Balai Pengujian / Laboratorium Dinas Bina Marga Provinsi Lampung)

Rp. 5.045.151.517,- dengan pencapaian 112,76. Sedangkan di tahun 2013 di targetkan sebesar Rp. 4.629.226.000,- terealisasi mencapai angka Rp. 6.069.889.399,- mengalami kenaikan yang cukup signifikan sebesar 131,12. UPTD Balai Pengujian Laboratorium sebagai salah satu sub unit satuan kerja dari Dinas Bina Marga Provinsi Lampung mempunyai kontribusi dalam memenuhi target yang dibebankan oleh Pemerintah Daerah kepada Dinas Bina Marga Provinsi Lampung, dan khususnya UPTD Balai Pengujian Laboratorium yang salah satunya melalui sektor sewa laboratorium atau jasa pelayanan pengujian laboratorium. Dalam 5 lima tahun terakhir target yang dibebankan kepada UPTD Balai Pengujian Laboratorium Dinas Bina Marga Provinsi Lampung dari sewa laboratorium atau jasa pelayanan pengujian laboratorium terus meningkat sehingga realisasinya pun diwajibkan harus melampaui target yang telah ditentukan. Kondisi ini dapat kita lihat pada tabel berikut dibawah ini : Tabel V : Target dan Realisasi PAD dari Penerimaan Retribusi Pengujian Laboratorium pada UPTD Balai Pengujian Laboratorium Dinas Bina Marga Provinsi Lampung Tahun 2009 – 2013. No Tahun Target Rp Realisasi Rp Pencapaian 1 2009 23.000.000,- 23.723.600,- 103,15 2 2010 23.000.000,- 44.827.100,- 194,90 3 2011 23.000.000,- 118.723.100,- 516,19 4 2012 43.856.200,- 207.370.300,- 472,84 5 2013 125.000.000,- 199.347.800,- 159,48 Sumber : UPTD Balai Pengujian Laboratorium Dinas Bina Marga Provinsi Lampung, 2014. Dari Tabel V terlihat bahwa pencapaian Pendapatan Asli Daerah PAD pada UPTD Balai Pengujian Laboratorium Dinas Bina Marga Provinsi Lampung dalam kurun waktu tahun 2009 – 2013 setiap tahunnya selalu melampaui target yang telah ditentukan. Pada tahun 2009, 2010 dan 2011 target yang dibebankan sebesar Rp. 23.000.000,- realisasi PAD tahun 2009 sebesar Rp. 23.723.600,- atau sebesar 103,15. Kemudian pada tahun 2010 realisasi PAD mengalami peningkatan sebesar Rp. 44.827.100,- dengan pencapaian 194,90. Sedangkan di tahun 2011 terjadi peningkatan yang cukup tajam yaitu realisasi sebesar Rp. 118.723.100,- setara dengan 516,19. Di tahun 2012 target PAD ditingkatkan menjadi Rp. 43.856.200,- realisasi mencapai Rp. 207.370.300,- dengan persentase 472,84. Tahun 2013 kembali target dinaikan menjadi Rp. 125.000.000,- realisasi sebesar Rp. 199.347.800,- dengan pencapaian 159,48. Dari uraian diatas, bahwa retribusi dari jasa pelayanan Pengujian Laboratorium yang merupakan salah satu item yang menunjang dari sektor penerimaan Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah sangat erat kaitannya dalam upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah PAD, oleh karena itu penulis mengambil judul “Kontribusi Jasa Pelayanan Pengujian Laboratorium terhadap Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah pada UPTD Balai Pengujian Laboratorium Dinas Bina Marga Provinsi Lampung ” dengan mencoba melakukan fokus penelitian dan pengkajian yaitu Seberapa Besar Kontribusi Jasa Pelayanan Pengujian Laboratorium Terhadap Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah dengan data-data dan informasi yang penulis dapatkan dari nara sumber di Dinas Instansi terkait.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan bahwa Seberapa Besar Kontribusi Jasa Pelayanan Pengujian Laboratorium terhadap Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah pada UPTD Balai Pengujian Laboratorium Dinas Bina Marga Provinsi Lampung.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Seberapa Besar Kontribusi Jasa Pelayanan Pengujian Laboratorium Terhadap Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah.

D. Kegunaan Penelitian

1. Secara Teoritis, hasil penelitian diharapkan dapat memberikan pengetahuan, sumber informasi dan bahan referensi bagi peneliti-peneliti lainnya yang tertarik dengan kontribusi jasa pelayanan pengujian laboratorium terhadap retribusi pemakaian kekayaan daerah. 2. Secara Praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan dapat memberikan keterangan bagi dinas instansi maupun pihak lain yang terkait guna bahan evaluasi untuk pengembangan dan penyempurnaan penelitian ini di masa yang akan datang. II . TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Kontribusi

1. Konsep Kontribusi

Kontribusi berdasarkan sifatnya adalah kata benda yang mewakili sesuatu hal, bisa berupa sumbangan atau sumbangsih akan suatu hal yang lain. Jika dalam sebuah kegiatan berorganisasi atau perkumpulan, Kontribusi bisa di artikan sebagai uang iuran atau uang sumbangan para anggota kepada organisasi tersebut. Tapi jika kata kontribusi di definisikan di dalam lingkungan kerja bisa bermakna sebagai bentuk sumbangan atau karya nyata yang berdampak langsung terhadap alur atau deskripsi pekerjaan tersebut. Kontribusi berasal dari bahasa inggris yaitu contribute, contribution, maknanya adalah keikutsertaan, keterlibatan, melibatkan diri maupun sumbangan. Berarti dalam hal ini kontribusi dapat berupa materi atau tindakan. Hal yang bersifat materi misalnya seorang individu memberikan pinjaman terhadap pihak lain demi kebaikan bersama. Kontribusi dalam pengertian sebagai tindakan yaitu berupa perilaku yang dilakukan oleh individu yang kemudian memberikan dampak baik positif maupun negatif terhadap pihak lain. Dengan kontribusi berarti individu tersebut juga berusaha meningkatkan efisisensi dan efektivitas. Kontribusi dapat diberikan dalam berbagai bidang yaitu pemikiran, kepemimpinan, profesionalisme, finansial, dan lainnya Anne Ahira, 2012. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kontribusi adalah sumbangan. Sedangkan menurut Kamus Ekonomi T. Guritno, 1992:76, Kontribusi adalah sesuatu yang diberikan bersama-sama dengan pihak lain untuk tujuan biaya kerugian tertentu atau bersama. Sehingga kontribusi yang dimaksud dapat diartikan sebagai sumbangan yang diberikan oleh penerimaan dari jasa pengujian laboratorium terhadap besarnya Pendapatan Asli Daerah PAD. Jika potensi penerimaan jasa pelayanan pengujian laboratorium semakin besar dan Pemerintah Daerah dapat mengoptimalkan sumber penerimaannya dengan meningkatkan target dan realisasi dari jasa pelayanan pengujian laboratorium yang berlandaskan potensi, sesungguhnya hal ini dapat meningkatkan total hasil dana perimbangan. Sehingga akan mengurangi ketergantungan Pemerintah Daerah kepada Pemerintah Pusat untuk mengetahui bagaimana dan seberapa besar kontribusi dari jasa pengujian laboratorium.

2. Jenis Kontribusi

Ada tiga macam kontribusi, yaitu kontribusi teoritis, kontribusi empiris, dan kontribusi metodologis. Kontribusi Teoritis dimaksudkan sumbangsih penelitian terhadap kemajuan atau pengembangan pemahaman tentang suatu fenomena. Kontribusi Empiris dimaksudkan sumbangsih penelitian dalam upaya mengatasi persoalan secara langsung di lapangan. Sedangkan Kontribusi Metodologis dimaksudkan sumbangsih penelitian berkenaan dengan cara untuk mendapatkan jawaban atau solusi yang tepat bagi persoalan yang tengah dihadapi.

B. Tinjauan Jasa Pelayanan Pengujian Laboratorium

1. Pengertian Jasa Pelayanan Jasa adalah Kegiatan berupa usaha dan pelayanan yang menyebabkan barang, fasilitas, atau kemanfaatan lainnya yang dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan. Sedangkan jasa pelayanan merupakan imbalan yang diterima oleh pelaksanaan pelayanan jasa yang diberikan. Perda Provinsi Lampung Nomor : 3 Tahun 2011 tentang Retribusi Daerah. Jasa Pelayanan merupakan imbalan yang diterima oleh pelaksanaan jasa yang diberikan.

2. Jenis Jasa Pelayanan Pengujian Laboratorium

Adapun jenis dari jasa pelayanan pengujian laboratorium, antara lain : 2.1 Pengujian Campuran Agregat Base, meliputi : Class A, Class B, dan Class S. 2.2 Pengujian Campuran Aspal Panas Hotmix, antara lain : AC-WC, AC-BC, AC-Base, ATB, AC, HRS dan Latasir. 2.3 Pengujian Campuran Mutu Beton, diantaranya : K.125, K.175, K.200, K.250, K.300 dan K.350. 2.4 Pengujian Beton Kubus dan Silinder. 2.5 Pengujian Bahan Tanah Timbunan, terdiri dari : Tanah Timbunan Biasa dan Tanah Timbunan Pilihan. 2.6 Pengujian Bahan Lapen. 2.7 Pengujian Bahan Onderlaag. 2.8 Test Karakteristik Material.

3. Parameter Pengujian Laboratorium

Setiap jenis pengujian tersebut mempunyai beberapa parameter pengujian dan pada umumnya setiap jenis terdapat parameter yang sama. Namun dalam pelaksanaan dan hasilnya tergantung kebutuhan persyaratan yang diperlukan spesifikasi dan atau konsumen pengujian. Untuk pengujian di UPTD Balai Pengujian Laboratorium, parameter yang digunakan dalam pengujian yaitu : 3.1 Campuran Agregat Base Class A Parameter Utama, antara lain :  Analisis Saringan.  Abrasi Base Class A.  Berat Jenis Kasar dan Halus.  Compaction Modified.  CBR Laboratorium. 3.2 Campuran Agregat Base Class B dan Class S Parameter Utama, antara lain :  Analisis Saringan.  Abrasi Base Class B dan Class S.  Atterberg Limit.  Berat Jenis Kasar dan Halus.  Compaction Modified.  CBR Laboratorium. 3.3 Campuran Aspal Panas Hotmix AC-WC, AC-BC, AC-Base, ATB, AC, HRS Parameter Utama, antara lain :  Analisis Saringan.  Berat Jenis Campuran Kasar dan Halus.  Berat Jenis Maksimum Campuran Kasar dan Halus.  Abrasi Los Angeles.  Perencanaan Campuran Marshall. Paramater Lain : Test Ekstraksi Laboratorium. 3.4 Campuran Latasir Paramater Utama, antara lain :  Analisis Saringan.  Berat Jenis Campuran Kasar dan Halus.  Berat Jenis Maksimum Campuran Kasar dan Halus.  Perencanaan Campuran Marshall. 3.5 Campuran Mutu Beton K.125, K.175, K.200, K.250, K.300 dan K.350 Paramater Utama, antara lain :  Analisis Saringan.  Abrasi Los Angeles.  Berat Jenis Kasar dan Halus.  Berat Isi.  Kadar Lumpur.  Mix Design. Pramater lain : Test Kuat Tekan Beton Kubus dan Silinder. 3.6 Bahan Tanah Timbunan Paramater Utama, antara lain :  Analisis Saringan.  Atterberg Limit.  Berat Jenis.  Kadar Air.  Compaction Standard.  CBR Laboratorium. 3.7 Bahan Lapen Parameter Utama, antara lain :  Analisis Saringan Split dan Abu batu.  Abrasi Los Angeles.  Berat Jenis Kasar dan Halus.  Berat Isi.  Kelekatan Aspal.  Impact Test. 3.8 Bahan Onderlaag Parameter Utama, antara lain :  Abrasi Los Angeles.  Impact Test. 3.9 Test Karakteristik Material Parameter Utama, antara lain :  Kelekatan Aspal.  Impact Test.  Angularitas.  Berat Jenis Kasar dan Halus.  Sand Equivalent.

C. Tinjauan Retribusi Daerah

1. Pengertian Retribusi Daerah Menurut Undang-undang Nomor : 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah bahwa Retribusi merupakan pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan