Seaport Interdiction TINJAUAN PUSTAKA
f. POM TNI
3 Unit Tindak dan Sidik
a. Sat Reskrim Polres Lampung Selatan
b. KPPP Bakauheni
Masing- masing unit mempunyai tugas dan tanggung jawab berbeda-beda, berdasarkan Pasal 5 Organisasi tata kerja satuan tugas khusus Seaport Interdiction
Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni: 1
Kasatgas adalah pimpinan satuan tugas khusus Seaport Interdiction pelabuhan penyeberangan Bakauheni yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada ketua Badan Narkotika Provinsi. 2
Kasatgas bertugas memimpin, membina dan mengawasi serta mengendalikan unit-unit dalam satuan tugas khusu Seaport Interdiction Pelabuhan
Penyeberangan Bakauheni. Sedangkan wakasatgas berdasarkan Pasal 6 bertugas:
1 Wakasatgas adalah pembantu utama kasatgas yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada kasatgas. 2
membantu kasatgas dalam melaksakan tugasnya dengan mengendalikan pelaksanaan tugas-tugas unit ada dalam organisasi satgas khusus Seaport
Interdiction dan dalam batas kewenangannya memimpin satgas khusus dalam hal kasatgas berhalangan.
Unsur Pelaksana unit I analisa dan intelijen berdasarkan Pasal 7 bertugas:
1 kepada Unit I Analisa dan Intelijen adalah unsur pembantu pimpinan dan
pelaksana utama yang berada di bawah Kasatgas. 2
Kepada Unit I bertugas mengumpulkan data dan informasi dari berbagai sumber dan melakukan analisa terhadap setiap perkrmbangan keadaan
peredaran gelap narkoba serta menyusun perkiraan intelijen dan menyajukan hasil analisa termasuk mendokumentasikan produk intelijen yang dibutuhkan
dalam pelaksaan fungsi satuan tugas Seaport Interdiction pelabuhan penyeberangan Bakauheni.
Unit II pencegahan berdasarkan Pasal 8 bertugas sebagai berikut: 1
Kepada Unit II pencegahan adalah unsur pembantu pimpinan dan pelaksana utama yang berada di bawah kasatgas.
2 Kepada Unit II bertugas melakukan pencegahan terhadap peredaran gelap
narkoba yang melintasi pelabuhan penyeberangan Bakauheni dengan upaya pemeriksaan kendaraan, pemeriksaan barang-barang dan pemeriksaan
terhadap orang-orang yang dicurigai. Unit III Penindakan dan Penyidikan berdasarkan Pasal 9 bertugas sebagai berikut:
1 Kepada Unit III penindakan dan penyidikan adalah unsur pembantu pimpinan
dan pelaksana utama yang berada di bawah kasatgas. 2
Kepada Unit III bertugas melakukan upaya penyidikan terhadap para pelaku peredaran gelap narkoba yang melintasi pelabuhan penyeberangan
Bakauheni dalam rangka penegakan hukum. Berdasarkan Pasal 11 Ayat 1 menyatakan bahwa dalam melaksakan tugasnya,
kasatgas dan setiap pimpinan unit wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi
dan sinkronisasi dalam lingkungan sendiri maupun dalam hubungan dengan instansi pemerintah dan lembaga lain. 2 setiap pimpinan unit wajib: a
mengawasi anggotanya masing-masing dan apabila terjadi penyimpangan wajib mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan. b
mengelola sumberdaya yang tersedia secara efektif dan efisien serta melakukan upaya-upaya peningkatan kemampuan. c mengawasi ketertiban adminitrasi
keuangan perbendaharaan, baik yang diperoleh melalui program APBN APBD maupun bantuan dari Pemda, serta menggunakan seoptimal dan seefisien mungkin
lagi keberhasilan pelaksaan tugas. Hal tersebut di atas yaitu mengenai Laporan Pembentukan Satgas Seaport
Interdiction Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni yang membehas tentang kedudukan tugas dan wewenang Seaport Interdiction dibuat berdasarkan
peratutan Keputusan Nomor: KEP 14 VII 2003BNN tentang Pembentukan Satuan Tugas Seaport Interdiction, untuk lebih jelas mengenai Kedudukan, Tugas
dan wewenang Satgas Seapport Interdiction akan diuraikan sebagai berikut: 1.
Kedudukan, Organisasi dan Keanggotaan a.
Kedudukan berdasarkan Pasal 2 yaitu: 1
Satgas pusat berkedudukan di Direktorat Penjagaan dan penyelamatan Direktorat Jenderal Perhubungan laut.
2 Satgas Pelabuhan berkedudukan di pelabuhan-pelabuhan sebagaimana
lampiran keputusan ini.
b. Organisasi dan Keanggotaan berdasarkan Pasal 3 adalah sebagai berikut:
1 Susunan organisasi satgas pusat dan wilayah terdiri dari ketua satgas,
wakik ketua satgas, sekretaris, ketua unit dan anggota. 2
Susunan organisasi dan keanggotaan satgas pusat dan pelabuhan yang terdiri dari pejabat pegawai beberapa instansi terkait sebagaimana
lampiran II keputusan ini. 2.
Tugas dan Tanggung Jawab berdasarkan Pasal 4 adalah sebagi berikut: Satgas dalam melaksakan tugasnya dibantu oleh 3 tiga unit yang terdiri dari:
a. Unit I yaitu unit Analisa dan Intelijen.
b. Unit II yaitu unit Pencegahan
c. Unit III yaitu unit Penyidikan dan Penyelesaian Perkara.
Berdasarkan Pasal 5 Keputusan Ketua BNN Nomor: KEP 14 VII2003 BNN tentang pembentukan satuan tugas Seaport Interdiction, ketua satgas tingkat pusat
mempunyai tugas dan tanggung jawab: a.
Melakukan pengkajian dan perumusan kebijakan yang merupakan pedoman Tingkat Pusat dan Pelabuhan dalam upaya pencegahan peredaran gelap
narkotika, psikotropika, prekursor dan zat adiktif lainnya. b.
Memberikan bimbingan, arahan dan informasi yang terkait dengan upaya pencegahan dan modus operandi serta proses penyidikannya.
c. Menyusun program kerja dan monitoring terhadap kegiatan Satgas.
d. Melakukan pengawasan, pemantauan dan monitoring terhadap kegiatan
Satgas. e.
Mengkoordinasikan kegiatan Satgas secara Nasional dalam upaya pencegahan dan pemberantasan peredaran gelap narkotika, psikotropika,
prekursor dan zat adiktif lainnya dengan memperhatikan tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing Anggota Satgas.
f. Melaporkan rencana kegiatan Satgas kepada Kalakhar Badan Narkotika
Nasional. g.
Melakukan evaluasi terhadap hasil pelaksanaan kegiatan Satgas. h.
Menyampaikan laporan kegiatan secara periodik dan hasil akhir penyelesaian kasus kepada Kalakhar Badan Narkotika Nasional.
Berdasarkan Pasal 6 Sekretaris satuan tugas pusat mempunyai tugas dan tanggung jawab:
a. Menerima laporanpengaduaninformasi dari sumber kasus.
b. Menyampaikan laporanpengaduaninformasi sebagaimana butir 1 kepada
Ketua Satuan Tugas. c.
Melaksanakan kegiatan administrasi keuangan dan kesekretariatan. d.
Mempersiapkan rapat periodik sesuai dengan arahan Ketua Satuan Tugas. e.
Menyusun laporan hasil kegiatan Satuan tugas secara periodik untuk disampaikan kepada Kalakhar BNN dengan tembusannya disampaikan
kepada Koordinator Satuan Tugas Lakhar BNN. f.
Menyampaikan hasil akhir penyelesaian kasus kepada Kalakhar Badan Narkotika Nasional dengan tembusannya disampaikan kepada Koordinator
Satuan Tugas Lakhar Badan Narkotika Nasional. Berdasarkan Pasal 7 Unit I Pusat mempunyai tugas dan tanggung jawab:
a. Menyusun rencana dan kegiatan Unit Analisis dan Intelijen.
b. Melakukan analisa data dan pencegahan, dan mempelajari modus operandi
peredaran gelap narkotika, psikotropika, prekursor dan zat adiktif lainnya secara nasional dan menyajikannya dalam format tertentu untuk
diinformasikan kepada Satgas Pelabuhan. c.
Menganalisa informasi yang diterima yang terkait dengan peredaran gelap narkotika, psikotropika, prekursor dan zat adiktif lainnya dengan melakukan
pengecekanpenelitian melalui berbagai sumber serta menginformasikan kepada Unit II Satgas untuk penyelesaian tingkat Pusat dan kepada Satgas
Pelabuhan untuk menindak lanjuti. d.
Melaksanakan kegiatan intelijen dalam bentuk pengumpulan informasi dan data untuk kebutuhan Satgas.
e. Mengevaluasi hasil kegiatan intelijen dalam bentuk pengumpulan informasi
dan data untuk kebutuhan Satgas. f.
Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan Unit secara insidentil maupun periodik untuk disampaikan kepada Ketua Satgas.
Berdasarkan Pasal 8 Unit II Pusat mempunyai tugas dan tanggung jawab: a.
Menyusun rencana kegiatan unit pencegahan dan penyelidikan. b.
Melaksanakan kegiatan kasus peredaran gelap narkotika, psikotropika, prekursor dan zat adiktif lainnya di Pelabuhan-pelabuhan.
c. Melaksanakan kegiatan kasus peredaran gelap narkotika, psikotropika,
prekursor dan zat adiktif lainnya di Pelabuhan sesuai dengan kewenangannya. d.
Menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Ketua Satgas Seaport Interdiction tingkat pusat paling lambat 1 kali 24 jam setelah selesai
pelaksanaan.
e. Menyusun evaluasi dan laporan pelaksanaan kegiatan Unit II.
Berdasarkan Pasal 9 Unit III Pusat mempunyai tugas dan tanggung jawab: a.
Menerima berkas kasus peredaran gelap narkotika, psikotropika, prekursor dan zat adiktif lainnya yang digagalkan oleh Unit II Pencegahan Pusat untuk
penyelesaian perkara. b.
Menindaklanjuti kasus peredaran gelap narkotika, psikotropika, prekursor dan zat adiktif lainnya di Pelabuhan sesuai dengan kewenangannya.
c. Melakukan penyidikan kasus narkotika, psikotropika, prekursor dan zat
adiktif lainnya untuk proses lebih lanjut. d.
Melaporkan hasil penyelesaian perkara kepada Ketua Satgas.
Berdasarkan Pasal 10 ketua satuan tugas pelabuhan mempunyai tugas dan tanggung jawab:
a. Menyusun rencana kegiatan dan anggaran Satgas Pelabuhan.
b. Menerima laporanpengaduaninformasi dari sumber kasus narkotika,
psikotropika, prekursor dan zat adiktif lainnya. c.
Menyusun langkah-langkah dalam melaksanakan upaya pecegahan dan pemberantasan peredaran gelap narkotika, psikotropika, prekursor dan zat
adiktif lainnya di wilayahnya. d.
Menyampaikan laporan kasus dan hasil akhir penyelesaian kasus kepada Ketua Satgas Pusat.
Berdasarkan Pasal 11 Sekretaris satuan tugas pelabuhan mempunyai tugas dan tanggung jawab:
a. Menerima laporanpengaduaninformasi dari sumber kasus.
b. Menyampaikan laporanpengaduaninformasi sebagaimana butir I kepada
Kepala Satuan Tugas Pelabuhan. c.
Melaksanakan kegiatan administrasi keuangan dan kesekretariatan. d.
Mempersiapkan rapat periodik sesuai dengan arahan Ketua Satuan Tugas. e.
Menyusun laporan hasil kegiatan Satuan tugas secara periodik untuk disampaikan kepada Ketua Satuan Tugas.
f. Menyampaikan hasil akhir penyelesaian kasus kepada Ketua Satgas Pusat.
Berdasarkan Pasal 12 Unit I satgas pelabuhan mempunyai tugas dan tanggung jawab:
a. Menyusun rencana kegiatan unit analisis dan intelijen di Pelabuhan.
b. Melakukan analisa informasilaporanpengaduan kasus narkotika,
psikotropika, prekursor dan zat adiktif lainnya atau dari Satgas Pusat untuk dilanjutkan kepada Unit II Satgas Pelabuhan.
c. Mempersiapkan dan menyusun data kasus narkotika, psikotropika, prekursor
dan zat adiktif lainnya untuk dilaporkan kepada Ketua Satgas Pusat. d.
Melaksanakan kegiatan intelijen dalam rangka pengumpulan informasi dan data untuk kepentingan dukungan operasional Unit II.
e. Menyusun laporan hasil pelaksanaan kegiatan Unit secara insidentil maupun
periodik untuk disampaikan kepada Ketua Satgas Pelabuhan. Berdasarkan Pasal 13 Unit II satgas pelabuhan mempunyai tugas dan tanggung
jawab: a.
Menyusun rencana kegiatan unit pencegahan di Wilayahnya.
b. Melaksanakan kegiatan pencegahan terhadap peredaran gelap narkotika,
psikotropika, prekursor dan zat adiktif lainnya melalui Pelabuhan Laut setempat berdasarkan informasi dan analisis dari Unit Satgas Pelabuhan.
c. Menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Ketua Satgas
Wilayah paling lambat 1 kali 24 jam setelah selesai pelaksanaan. d.
Menyusun evaluasi dan laporan pelaksanaan kegiatan Unit II. Berdasarkan Pasal 14 Unit III satgas pelabuhan mempunyai tugas dan tanggung
jawab: a.
Menerima berkas kasus peredaran gelap narkotika, psikotropika, prekursor dan zat adiktif lainnya yang diserahkan oleh Unit II Pencegahan Satgas
Pelabuhan untuk penyelesaian perkara. b.
Menindaklanjuti kasus peredaran gelap narkotika, psikotropika, prekursor dan zat adiktif lainnya di Pelabuhan sesuai dengan kewenangannya.
c. Melakukan penyidikan kasus peredaran gelap narkotika, psikotropika,
prekursor dan zat adiktif lainnya untuk proses lebih lanjut. d.
Pelaporkan perkembangan penyidikan dan hasil penyelesaian perkara kepada Ketua Satgas Pelabuhan.