Kerangka Teori dan Konseptual

namun secara tidak langsung mempengaruhi upaya pencegahan terjadinya kejahatan 10 . c. Teori Faktor – faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum Faktor – faktor yang mempengaruhi penegakan hukum adalah sebagai berikut: 1. Faktor Perundang – undangan substansi hukum Praktek penyelenggaraan penegakan hukum dilapangan seringkali terjadi pertentangan antara kepastian hukum dan keadilan, hal tersebut dikarenakan konsepsi keadilan merupakan suatu rumusan yang bersifat abstrak sedangkan kepastian hukum merupakan prosedur yang telah ditentukan secara normatif. 2. Faktor Penegakan Hukum Salah satu kunci dari keberhasilan dalam penegakan hukum adalah mentalitas atau kepribadian dari penegak hukumnya sendiri, dalam kerangka penegakan hukum dan implementasi penegakan hukum bahwa penegakan keadilan tanpa kebenaran adalah suatu kebejatan. 3. Faktor Sarana dan Fasilitas Sarana dan fasilitas yang mendukung mencakup tenaga manusia yang berpendidikan dan terampil, organisasi yang baik, peralatan yang memadai, keuangan yang cukup. Tanpa sarana dan fasilitas yang memadai penekgakan hukum tidak akan berjalan dengan lancar dan penegak hukum tidak mungkin menjalankan peranan semestinya. 4. Faktor Masyarakat Masyarakat mempunyai pengaruh yang kuat terhadap pelaksanaan penegakan hukum sebab penegakan hukum berasal dari masyarakat dan bertujuan untuk mencapai dalam masyarakat. 5. Faktor kebudayaan Kebudayaan Indonesia merupakan dasar dari berlakunya hukum adat, berlakunya hukum tertulis perundang - indangan harus mencerminkan nilai- nilai dasar hukum adat. Dalam penegakan hukum, semakin banyak penyesuiaan antara peraturan perundang – undangan dengan kebudayaan masyarakat, maka akan semakin mudahlah dalam penegakannya 11 . 10 Ibid. Hlm., 158. 11 Soerjono Soekanto. 1996. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Hlm. 8 2. Konseptual Konseptual adalah susunan berbagai konsep yang menjadi fokus pengamatan dalam penelitian 12 . Berdasarkan definisi tersebut, maka batasan pengertian dari istilah yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah sebagai berikut: a. Koordinasi adalah suatu mekanisme hubungan dan kerja sama suatu organisasi dengan organisasi lainnya dalam rangka penyelenggaraan kegiatan atau aktivitas untuk mencapai tujuan tertentu. 13 b. Badan Narkotika Nasional adalah lembaga pemerintah nonkementrian yang berkedudukan dibawah Presiden dan bertanggungjawab kepada Presiden, yang mempunyai tugas pokok antara lain; a Mengkoordinasikan instansi pemerintah dalam menyusun kebijakan dan pelaksanaanya di bidang ketersediaan, pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. b melaksakan pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba dengan membentuk satuan tugas yang terdiri dari unsur-unsur instansi pemerintah terkait sesuai dengan tugas, fungsi dan wewenang masing-masing. 14 . c. Seaport Interdiction adalah wadah koordinasi berkedudukan di pusat maupun pelabuhan-pelabuhan beranggotakan instansi terkait yang bertugas sesuai dengan kewenangan masing-masing dan yang mempunyai tugas pokok sebagai berikut; a Melakukan analisa dan intelijen untuk mengumpulkan data dan informasi dari berbagai sumber tentang peredaran gelap narkoba 12 Ibid., Hlm. 112. 13 Inu Kencana. 2001. Sistem Pemerintah Indonesia. Sekolah Tinggi Pemerintah Dalam Negeri. Jatinegoro. Bandung. Hlm. 22 14 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika Pasal 64 Ayat 2. yang melintasi pelabuhan penyeberangan Bakauheni. b Melakukan pencegahan terhadap peredaran gelap narkoba yang melintasi pelabuhan penyeberangan Bakauheni dengan upaya pemeriksaan kendaraan, pemeriksaan barang-barang dan pemeriksaan terhadap orang-orang yang dicurigai. c Melakukan upaya penindakan dan penyidikan terhadap para pelaku peredaran gelap narkoba yang melintasi pelabuhan penyeberangan Bakauheni dalam rangka penegakan hukum 15 . d. Penanggulangan adalah berbagai tindakan atau langkah yang ditempuh oleh aparat penegak hukum dalam rangka mencegah dan mengatasi suatu tindak pidana dengan tujuan untuk menegakkan hukum dan melindungi masyarakat dari kejahatan 16 . e. Tindak pidana adalah perbuatan yang dilarang oleh suatu aturan hukum, larangan yang disertai ancaman sanksi yang berupa pidana tertentu bagi siapa saja yang melanggar larangan tersebut. Tindak pidana merupakan pelanggaran norma atau gangguan terhadap tertip hukum, yang dengan sengaja atau tidak sengaja telah dilakukan terhadap seseorang pelaku 17 . f. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman tau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilang rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. 15 Keputusan Nomor : KEP 14 VII 2003 BNN. Pasal 1 Ayat 5. 16 Barda Nawawi Arief, op. cit., Hlm. 156. 17 Moeljatno. 1983. Asas – Asas Hukum Pidana. Jakarta: Rineka Cipta. Hlm. 54.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini dalah sebagai berikut :

I. PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang pendahuluan skripsi yang terdiri dari Latar Belakang, Permasalahan dan Ruang Lingkup, Tujuan dan Kegunaan Penelitian, Kerangka Teori dan Konseptual serta Sistematika penulisan.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi Tinjauan Pustaka dari berbagai konsep atau kajian dalam penyusunan skripsi dan diambil dari berbagai bahan pustaka yang terdiri dari pengertian koordinasi, penanggulangan, tindak pidana, tindak pidana narkotika.

III. METODE PENELITIAN

Berisi metode yang digunakan dalam penelitian, terdiri dari Pendekatan Masalah, Sumber Data, Prosedur Pengumpulan, dan Pengolahan Data serta Analisis Data.

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang hasil dan pembahasan mengenai koordinasi Badan Narkotika Nasional Kabupaten Lampung Selatan dengan Seaport Interdiction dalam penanggulangan tindak pidana narkotika di provinsi Lampung serta Faktor – Faktor yang menghambat koordinasi BNNK Lampung Selatan dengan Seaport Interdicton dalam penanggulangan Tindak Pidana Narkotika di Provinsi Lampung.

V. PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan yang didasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan serta berisi saran yang ditujukan kepada pihak – pihak yang terkait dengan pembahasan dalam penelitian.

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Narkotika

Narkotika berasal dari bahasa Inggris yaitu narcotics yang berarti obat bius atau dalam bahasa Yunani yaitu narcosis yang berarti membiuskan. Sedangkan menurut Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika yang selanjutnya disebut UU Narkotika, narkotika merupakan zat atau obat yang bersal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sentetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan 14 . Narkotika dibagi menjadi 3 tiga Golongan yaitu sebagai berikut: 1. Narkotika Golongan 1 satu Narkotika golongan satu ini tidak digunakan dalam pengobatan atau terapi sebab berpotensi sangat tinggi menyebabkan ketergantungan, misalnya; heroin, ganja, shabu, ekstacy dan lain sebagainya. 2. Narkotika Golongan 2 dua Narkotika golongan dua ini digunakan dalam pengobatan atau terapi sebagai pilihan terakhir walaupun berpotensi tinggi menyebabkan ketergantungan, misalnya; morfin, petidin. 14 Buku Pedoman P4GN